Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada

wanita hamil sampai mengganggu aktifitas sehari-hari karena keadaan


umum pasien yang buruk akibat dehidrasi. Mual dan muntah adalah gejala
yang umum dan wajar terjadi pada usia kehamilan trimester I.

Mual

biasanya terjadi pada pagi hari, akan tetapi dapat juga timbul setiap saat
dan pada malam hari. Gejala-gejala ini biasanya terjadi 6 minggu setelah
hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. 1
Penelitian-penelitian memperkirakan bahwa mual dan muntah terjadi pada
50-90% dari kehamilan. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primi gravida
dan 40-60% multigravida. Dari seluruh kehamilan yang terjadi di Amerika
Serikat 0,3-2% diantaranya mengalami hiperemesis gravidarum atau kurang
lebih lima dari 1000 kehamilan.2 Mual dan muntah yang berkaitan dengan
kehamilan biasanya dimulai pada usia kehamilan 9- 10 minggu, puncaknya
pada usia kehamilan 11-13 minggu, dan sembuh pada kebanyakan kasus
pada umur kehamilan 12-14 minggu. Dalam 1-10% dari kehamilan, gejalagejala dapat berlanjut melampaui 20-22 minggu. Kejadian hiperemesis dapat
berulang pada wanita hamil. J. Fitzgerald (1938-1953) melakukan studi
terhadap 159 wanita hamil di Aberdeen, Skotlandia, menemukan bahwa
hiperemesis pada kehamilan pertama merupakan faktor risiko untuk

terjadinya hiperemesis pada kehamilan berikutnya. Berdasarkan penelitian,


dari 56 wanita yang kembali hamil, 27 diantaranya mengalami hiperemesis
pada kehamilan kedua dan 7 dari 19 wanita mengalami hiperemesis pada
kehamilan ketiga.3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1

Definisi
Mual dan muntah merupakan gejala yang wajar ditemukan pada kehamilan triwulan

pertama. Biasanya mual dan muntah terjadi pada pagi hari sehingga sering dikenal dengan
morning sickness. Sementara setengah dari wanita hamil mengalami morning sickness, 1,5 2 % mengalami hiperemesis gravidarum, suatu kondisi yang lebih serius.1
Hiperemesis gravidarum sendiri adalah mual dan muntah hebat dalam masa kehamilan
yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit
sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin di dalam kandungan.
Pada umumnya HG terjadi pada minggu ke 6 - 12 masa kehamilan, yang dapat berlanjut sampai
minggu ke 16 20 masa kehamilan.2

II.2 Etiologi
Penyebab

dari

hiperemesis

gravidarum belum diketahui

namun

diperkirakan

berhubungan dengan kehamilan pertama; peningkatan hormonal pada kehamilan, terutama pada
kehamilan ganda dan hamil anggur; usia di bawah 24 tahun; perubahan metabolik dalam
2

kehamilan; alergi; dan faktor psikososial. Wanita dengan riwayat mual pada kehamilan
sebelumnya dan mereka yang mengalami obesitas (kegemukan) juga mengalami peningkatan
risiko HG. Faktor risiko terjadinya hiperemesis gravidarum diantaranya adalah :

Level hormon -hCG yang tinggi. Hormon ini meningkat cepat pada triwulan
pertama kehamilan dan dapat memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan

muntah.
Peningkatan level estrogen. Mempengaruhi bagian otak yang mengontrol mual dan

muntah.
Perubahan saluran cerna. Selama kehamilan, saluran cerna terdesak karena memberikan
ruang untuk perkembangan janin. Hal ini dapat berakibat refluks asam (keluarnya asam
dari lambung ke tenggorokan) dan lambung bekerja lebih lambat menyerap makanan

sehingga menyebabkan mual dan muntah.


Faktor psikologis. Stress dan kecemasan dapat memicu terjadinya morning sickness.
Diet tinggi lemak. Risiko HG meningkat sebanyak 5 kali untuk setiap penambahan 15 g

lemak jenuh setiap harinya


Helicobacter pylori. Penelitian melaporkan bahwa 90% kasus kehamilan dengan HG
juga terinfeksi dengan bakteri ini, yang dapat menyebabkan luka pada lambung.

II.3 Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda
terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan
alkalosis hipokloremik. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna
terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton asetik, asam hidroksi butirik dan aseton
dalam darah. Kekurangan volume cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah
menyebankan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan
3

khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran
darah berkurang.
Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal
menambah frekuensi muntah muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran
yang sulit dipatahkan. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi
robekan pada selaput lender esophagus dan lambung dengan akibat perdarahan gastrointestinal.
Pada umumnya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri, jarang sampai
diperlukan transfusi atau tindakan operatif.4

II.4 Gejala Klinis menurut Derajat Hiperemesis Gravidarum


Hiperemesis gravidarum terbagi atas beberapa derajat sesuai dengan tanda dan gejala yang
dialaminya, yaitu :

Derajat 1
Muntah terus menerus (muntah > 3-4 kali/hari, dan mencegah dari masuknya makanan
atau minuman selama 24 jam) yang menyebabkan ibu menjadi lemah, tidak ada nafsu
makan, berat badan turun (2-3 kg dalam 1-2 minggu), nyeri ulu hati, nadi meningkat
sampai 100x permenit, tekanan darah sistolik menurun, tekanan kulit menurun dan mata
cekung

Derajat 2
Penderita tampak lebih lemah dan tidak peduli pada sekitarnya, nadi kecil dan cepat,
suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit kuning. Berat badan turun dan mata menjadi
cekung, tekanan darah turun, pengentalan darah, urin berkurang, dan sulit BAB.Pada
napas dapat tercium bau aseton.

Derajat 3
Keadan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun sampai koma, nadi kecil
dan cepat, suhu meningkat, dan tekanan darah turun. Pada jabang bayi dapat terjadi
ensefalopati Wernicke dengan gejala: nistagmus, penglihatan ganda, dan perubahan
mental. Keadaan ini akibat kekurangan zat makanan termasuk vitamin B kompleks.
Jika sampai ditemukan kuning berarti sudah ada gangguan hati.3,4

II.5 Diagnosis
Diagnosis hiperemesis gravidarum ditegakkan melalui anamnesis,
pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang.

Anamnesis
Dari anamnesis didapatkan amenorea, tanda kehamilan muda, mual,
dan muntah. Kemudian diperdalam lagi apakah mual dan muntah
terjadi terus menerus, dirangsang oleh jenis makanan tertentu, dan
mengganggu aktivitas pasien sehari- hari. Selain itu dari anamnesis
juga dapat diperoleh informasi mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan terjadinya hiperemesis gravidarum seperti stres, lingkungan
sosial pasien, asupan nutrisi dan riwayat penyakit sebelumnya
(hipertiroid, gastritis, penyakit hati, diabetes mellitus, dan tumor
serebri)

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik perhatikan keadaan umum pasien, tanda-tanda


vital, tanda dehidrasi, dan besarnya kehamilan. Selain itu perlu juga
dilakukan pemeriksaan tiroid dan abdominal untuk menyingkirkan
diagnosis banding.

Pemeriksaan penunjang
Dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis dan menyingkirkan diagnosis
banding. Pemeriksaan yang dilakukan adalah darah lengkap, urinalisis, gula darah,
elektrolit, USG (pemeriksaan penunjang dasar), analisis gas darah, tes fungsi hati dan
ginjal. Pada keadaan tertentu, jika pasien dicurigai menderita hipertiroid dapat dilakukan
pemeriksaan fungsi tiroid dengan parameter TSH dan T. Pada kasus hiperemesis
gravidarum dengan hipertiroid 50- 60% terjadi penurunan kadar TSH. Jika dicurigai
terjadi infeksi gastrointestinal dapat dilakukan pemeriksaan antibodi Helicobacter pylori.
Pemeriksaan laboratorium umumnya menunjukan tanda-tanda dehidrasi dan pemeriksaan
berat jenis urin, ketonuria, peningkatan blood urea nitrogen, kreatinin dan hematokrit.
Pemeriksaan USG penting dilakukan untuk mendeteksi adanya kehamilan ganda .ataupun
mola hidatidosa.5

II.6 Pencegahan
Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar ridak terjadi hiperemesis gravidarum
dengan cara :

Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang
fisiologik.

Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang kadang muntah merupakan gejala

yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
Menganjurkan mengubah makan sehari hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi

sering.
Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih

dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat.


Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
Menghindari kekurangan kardohidrat merupakan factor penting, dianjurkan makanan
yang banyak mengandung gula.2

II.7 Diet Pada Hiperemesis Gravidarum


Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk mengganti persediaan glikogen tubuh
dan mengontrol asidosis secara berangsur, memberikan makanan berenergi dan zat gizi
yang cukup. Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranya adalah:
a. Karbohidrat tinggi
b. Lemak rendah
c. Protein sedang
d. Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan
keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari
e. Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan
sering dalam porsi kecil
f. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan
malam dan selingan malam
g. Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan gizi pasien.6
II.8 Penatalaksanaan
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka diperlukan:

Obat obatan;
Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B kompleks
7

Anti histamine : dramamin, avomin


Anti emetik (pada keadaan lebih berat) : Dislikomin hidrokloride atau khlorpromasine.

Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit
Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang
baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke
dalam kamar penderita. Kadang kadang dengan isolasi saja gejala gejala akan

berkurang atau hilang tanpa pengobatan.


Terapi psikologika
Perlu diyakinkan kepeda penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa
takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan

konflik.
Cairan parenteral
Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa 5% dalam cairan
fisiologis (2 3 liter/hari), dapat ditambah kalium dan vitamin (vitamin B komplek,
vitamin C), bila kekurangan protein dapat diberiakan asam amino secara intravena, bila
dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan
minuman dan lambat laun makanan yang tidak cair. Dengan penanganan diatas, pada

umumnya gejala gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik.
Menghentikan kehamilan
Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik, manifestasi
komplikasi organis adalah delirium, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan dalam
keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang
memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya:
a. Gangguan kejiwaan ditandai dengan: delirium, apatis, somnolen sampai koma, terjadi
gangguan jiwa.
b. Gangguan penglihatan ditandai dengan: pendarahan retina, kemunduran
penglihatan.
8

c. Ganggguan faal ditandai dengan: hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam
bentuk anuria, jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat, tekanan darah
menurun.2
II.8 Prognosis
Gardsby melaporkan semua wanita dengan mual dan muntah pada kehamilan merasakan
awal terjadinya sebelum usia kehamilan 9 minggu. Jumlah tersebut menurun 30% pada
kehamilan 10 minggu, turun lagi 30% pada kehamilan 12 minggu, dan menjadi 30% pada
kehamilan 16 minggu. Sepuluh persen mengalami mual dan muntah setelah 16 minggu dan
hanya 1% tetap mengalaminya setelah usia kehamilan 20 minggu.
Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat memuaskan. Sebagian
besar penyakit ini dapat membaik dengan sendirimya pada usia kehamilan 20-22 minggu, namun
demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat membahayakan jiwa ibu dan janin.6

BAB III
KESIMPULAN

Hiperemesis gravidarum sendiri adalah mual dan muntah hebat dalam masa kehamilan yang
dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit
sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin di dalam kandungan.
Pada umumnya HG terjadi pada minggu ke 6 - 12 masa kehamilan, yang dapat berlanjut sampai
minggu ke 16 20 masa kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hartanto H. Penyakit Saluran Cerna. Dalam: Cunningham FG. Obstetric Williams. Edisi
ke-21. Jakarta: EGC. 2005. hal 1424-1425.
2. Prawirohardjo S, Wiknjosastro H. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan;
Jakarta; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; Jakarta;2002; hal. 275-280.
3. Mochtar, Rustam. 1993. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
4. Ogunyemi

DA, 2012.

Hyperemesis

Gravidarum.

Emedicine. Available

from:

http://www.emedicine.com
5. Verberg MF, Gillott DJ, Al-Fardan N. Hyperemesis gravidarum, a literature review. Hum
Reprod Update. Sep-Oct 2005;11(5):527-39.

10

6. Sheehan P. Hyperemesis gravidarum assessment and management. Aust Fam Physician


2007,36:698-701

STATUS PASIEN

ANAMNESA PRIBADI
Nama

: Ny. Desi Putri

Umur

: 23 Tahun

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Agama

: Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

11

Pendidikan

: SMA

Alamat

: Jl. Gunung Jaya Wijaya. Binjai.

Tgl. Masuk

: 4 Juni 2015

Jam Masuk

: 22.15 wib

ANAMNESA PENYAKIT
KU

: Mual dan Muntah

Telaah

: Os datang ke RSUD.DR.R.M.DJOELHAM dengan keluhan mual dan


muntah sejak + 1 minggu yang lalu. Os mengeluh mual yang hilang timbul dan
lebih mual jika mencium bau yang tajam seperti minyak kayu putih, minyak
wangi dan pembersih lantai. Mual lebih sering timbul pada pagi dan sore hari. Os
juga mengalami muntah ketika Os makan dan minum, os mengaku muntah berupa
ampas makanan yang sebelumnya dimakan dengan volume + 1/2 1/4 gelas, pada
muntahan tidak terdapat darah. Os juga mengeluhkan badan terasa lemas, nyeri
kepala (+), nafsu makan menurun dan berat badan saat ini 48 kg, berat badan
sebelum hamil 50 kg. Selain itu, Os juga mengeluhkan nyeri di ulu hati, BAK (+)
normal, BAB (+) normal.

Riwayat mentruasi sebelumnya:

Menarche
: 16 tahun
Siklus
: 28 hari
Banyak
: 2-3 kali ganti duk
Lamanya
: 6-7 hari
HPHT
: 28 Maret 2015
TTP
: 27 November 2015
Usia kehamilan :

Riwayat persalinan:

G2P1A0
Laki-laki, Aterem,PSP, Bidan, 2400gr, Hidup 3 bulan
12

Riwayat KB :
Belum pernah memakai KB

RPT

: (-)

RPO

: (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
1. Keadaan Umum
Sensorium

: Compos Mentis

Tekanan darah

: 120/70mmHg

Heart Rate

: 96x/menit

Respirasi Rate

: 24x/menit

Suhu

: 36,9 0 C

2. Keadaan Penyakit
Anemia

: (-)

Sianosis

: (-)

Dyspnoe

: (-)

Ikterus

: (-)

Edema

: (-)

Status Lokalisata
1. Kepala

: normochepali

Mata
Telinga
Hidung

: Conjungtiva palpebra superior pucat (-/-), anemis (-/-)


: DBN
: DBN
13

Leher

: pembesaran kelenjar getah bening (-/-)

2. Thorax
Inspeksi

: simetris

Palpasi

: Sterm fremitus kanan dan kiri sama

Perkusi

: Sonor (+/+)

Auskultasi

: Vesikuler (+/+),suara tambahan (-/-)

3. Abdomen
Inspeksi

: Massa (-), striae gravidarum (+), bekas operasi (-)

Palpasi

: Hati tidak teraba, Lien tidak teraba, nyeri tekan abdomen (-)

Perkusi

: Timpani

Auskultasi

: Peristaltic usus normal

4. Ektremitas
Superior

: DBN

Inferior

: DBN

Status Obstetri dan Ginekologi


1. Abdomen
Inspeksi

: Abdomen belum tampak membesar

Palpasi

: soepel, nyeri tekan pada epigastrium

Perkusi

: Tidak dilakukan pemeriksaan

2. Genetalia Ekterna
Inspeksi

:Perdarahan (-),Massa (-),Udem (-),Lesi (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

14

1. USG
Dilakukan dengan hasil : Hamil 11 minggu. Janin tunggal (+), anak hidup (AH)
2. Laboratorium
Darah rutin
:
Hb
: 11,0 gr/dl
Leukosit
: 4,1x103 u/l
Trombosit : 238.000 u/l
Hematokrit : 33,1%
KGD
: 92 mg/dl
Golongan Darah :

RESUME

ANEMNESA
KU

: Mual dan Muntah

Telaah

: Os datang ke RSUD.DR.R.M.DJOELHAM dengan keluhan mual dan


muntah sejak + 1 minggu yang lalu. Os mengeluh mual yang hilang timbul dan
lebih mual jika mencium bau yang tajam seperti minyak kayu putih, minyak
wangi dan pembersih lantai. Mual lebih sering timbul pada pagi dan sore hari. Os
juga mengalami muntah ketika Os makan dan minum, os mengaku muntah berupa
ampas makanan yang sebelumnya dimakan dengan volume + 1/2 1/4 gelas, pada
muntahan tidak terdapat darah. Os juga mengeluhkan badan terasa lemas, nyeri
kepala (+), nafsu makan menurun dan berat badan saat ini 48 kg, berat badan

15

sebelum hamil 50 kg. Selain itu, Os juga mengeluhkan nyeri di ulu hati, BAK (+)
normal, BAB (+) normal.

PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetri dan Ginekologi
1. Abdomen
Inspeksi

: Abdomen belum tampak membesar

Palpasi

: soepel, nyeri tekan pada epigastrium

Perkusi

: Tidak dilakukan pemeriksaan

2. Genetalia Ekterna
Inspeksi

:Perdarahan (-),Massa (-),Udem (-),Lesi (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. USG
Dilakukan dengan hasil : Hamil 11 minggu. Janin tunggal (+), anak hidup (AH)
2. Laboratorium
Darah Rutin :
Hb
: 11,0 gr/dl
Leukosit
: 4,1x103 u/l
Trombosit
: 238.000 u/l
Hematokrit : 33,1%
KGD
: 92 mg/dl
Golongan Darah
: O

DIAGNOSA BANDING

DIAGNOSA KERJA
16

Hiperemesis Gravidarum + MG+ KDR + (10-12 minggu) + AH

PENATALAKSANAAN
-

IVFD RL 30 gtt/ menit


Diet MB
Inj.ondancetron 1 amp/8jam
Viferon 1x1
Paracetamol 3x1 (k/p)

RENCANA
-

Observasi keadaan umum pasien, perbaiki dehidrasi dan konsultasikan dengan dokter
spesialis obgyn

FOLLOW UP
Kesadaran

Keluhan

Vital Sign

Terapi

5 juni 2015 Compos

Mual (+)

TD :110/80

jam 07.00

Muntah (-)

mmhg

IVFD RL 30 gtt/ menit


Inj. Ondancetron 1

Pusing (+)

HR :80x/i

amp /8 jam
Viferon 1x1

IVFD RL 30 gtt/ menit


Inj. Ondancetron 1

amp /8 jam
Viferon 1x1
Fremaston 2x1

IVFD RL 30 gtt/ menit


Mediamer B6 3x1

Tanggal

Mentis

wib

RR :24x/i
T :36,3 0 C

5 juni 2015 Compos

Mual (+)

TD :110/80

jam 19.30

Muntah (-)

mmhg

Pusing (+)

HR :80x/i

Mentis

wib

RR :24x/i
T :36.7 0 C
6 juni 2015

Compos

Mual (+)

TD :110/70

jam 07.00

Mentis

Muntah (-)

mmhg

17

wib

Pusing (+)

HR :78x/i

Lemas (+)

RR :24x/i

Preabor 1x1

IVFD RL 30 gtt/ menit


Mediamer B6 3x1
Preabor 1x1

T :36,8 0 C
6 Juni 2015

Compos

Mual (+)

TD :100/80

jam 19.00

Mentis

berkurang,

mmhg

Pusing (+)

HR :78x/i

wib

RR :22x/i
T :36,6 0 C

7 juni 2015

Compos

Mual (+)

TD :110/90

jam 07.00

Mentis

berkurang,

mmhg

Muntah (-),

HR :80x/i

Pusing (+),

RR :24x/i

Susah tidur

T :36,8 0 C

wib

7 juni 2015

Compos

Mual (-)

TD :110/70

jam 19.30

Mentis

Muntah (-)

mmhg

wib

Pusing (+)

HR :96x/i

IVFD RL 30 gtt/

menit
Mediamer B6 3x1
Preabor 1x1

IVFD RL 30 gtt/

menit
Mediamer B6 3x1
Preabor 1x1

Pasien

RR :24x/i
T :36.7 0 C
8 juni 2015

Compos

Mual (+)

TD :110/80

jam 07.00

Mentis

Muntah (-)

mmhg

Pusing (+)

HR :78x/i

wib

RR :22x/i

diperbolehkan
PBJ
- Terapi :
Ondancetron 2x1

T :36,5 0 C

18

KESIMPULAN
Pasien masuk dengan keluhan mual dan muntah sejak + 1 minggu yang lalu. Os
mengeluh mual yang hilang timbul dan lebih mual jika mencium bau yang tajam seperti
minyak kayu putih, minyak wangi dan pembersih lantai. Mual lebih sering timbul pada
pagi dan sore hari. Os juga mengalami muntah ketika Os makan dan minum. Os juga
mengaku badan terasa lemas, kepala terasa nyeri, dan terasa nyeri pada pagian
epigastrium. Dari keluhan pasien, maka dapat diambil kesimpulan sesuai dengan teori
bahwa pasien mengalami hiperemesis gravidarum yakni mual dan muntah berlebihan
pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari. muntah-muntah yang
cukup berat sehingga menyebabkan penurunan berat badan dan dehidrasi.

19

20

Anda mungkin juga menyukai