Evaporasi: proses pemisahan antara solut dan solven
dalam suatu larutan dengan cara menguapkan solvennya sehingga diperoleh larutan yang lebih pekat Contoh evaporasi di industri??
Prinsip Kerja Evaporator
Prinsip utama evaporator adalah pemekatan suatu larutan
dengan cara menguapkan pelarut (solven) pada titik
didihnya. Solut merupakan senyawa yang sulit menguap sehingga pada saat solven telah menguap, jumlah solut tetap sedangkan jumlah solven menurun, maka konsentrasi dan kepekatan larutan meningkat.
Pemilihan Jenis Evaporator
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan: Kapasitas Viskositas Produk yang diinginkan Sensitifitas bahan terhadap panas Kemungkinan terjadinya fouling Kemungkinan terbentuknya foam Direct/ indirect heat
Penghematan Energi Sistem Evaporasi
Pada proses evaporasi, panas yang diperlukan adalah
laten heat (panas penguapan) yang nilainya jauh lebih
besar dibandingkan sensible heat. Oleh karena itu diperlukan langkah penghematan konsumsi energi. Penghematan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu 1.Menggunakan multiple effect evaporator Mampu menghemat steam hingga 2/3 dari evaporator tunggal 2. Menggunakan vapor recompression
Vapor Recompression Uap hasil evaporasi dinaikkan tekanannya dengan cara
kompresi sehingga suhunya naik dan dapat digunakan
sebagai pemanas evaporator kembali. Thermal Vapor Recompression: Dilakukan dengan sistem jet. Steam bertekanan tinggi dialirkan pada jet ejector. Adanya steam dari luar menghasilkan uap dalam jumlah berlebih sehingga uap harus diembunkan/ dibuang Mechanical vapor recompression: Uap dari evaporator dikompresi dengan kompresor, sehingga suhu uap naik di atas titik didih larutan dalam evaporator. Uap tersebut dapat digunakan sebagai pemanas.
Peralatan pembuat vakum
Beberapa evaporator dijalankan pada kondisi vakum
(tekanan<1 atm). Berikut adalah alat yang digunakan
untuk mengkondisikan tekanan vakum Pompa vakum Jet ejector
