Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pada hari ini Senin tanggal Empat Belas Bulan September tahun Dua Ribu Lima Belas bertempat di Unit
Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jl. Prapanca Raya No.9 Block C
Lantai 5 Jakarta Selatan, telah dilakukan penyusunan berita acara Adendum Dokumen Pengadaan Pemilihan
Langsung untuk paket pekerjaan tersebut di bawah ini :
Organisasi/SKPD
Paket Pekerjaan
Pagu Anggaran
Rp 2.394.181.479,08
Total HPS
Rp 2.319.943.000,00
Tahun Anggaran
2015
Sumber Pendanaan
APBD
Metode Pengadaan
e-Pemilihan Langsung
Berdasarkan Dokumen Pengadaan Nomor : 43.1. JS C/DP/-8.851/IX/2015 Tanggal 11 September 2015, maka
akan diadendum sebagai berikut (terlampir) :
Demikian Berita Acara Adendum Dokumen Pengadaan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Nama
Taofik Hidayatullah
2.
Suryana
3.
Ari Lestari
Jabatan
Tanda Tangan
Ketua
1. ..
Sekretaris
2. ..
Anggota
NEGERI (SMAN) 97
KODE REKENING
LOKASI
JL. BRIGIF II CIGANJUR JAGAKARSA
JAKARTA SELATAN
UN ANGGARAN
BAB I
KETENTUAN TEKNIS
BAGIAN PERTAMA
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.
2.
3.
Pemeriksaan Bersama
a. Pada tahap awal periode pada pelaksaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersamasama dengan penyedia barang/jasa melakukan pemeriksaan bersama;
b. Untuk pemeriksaan bersama ini, pengguna barang/jasa dapat membentuk panitia
peneliti pelaksanaan kontrak.
PASAL 2
ORGANISASI PELAKSANAAN LAPANGAN
1.
2.
Penempatan personil harus professional dan sesuai dengan keahlian bidang tugasnya
masing-masing, sedangkan untuk tenaga-tenaga ahlinya harus memenuhi ketentuan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan golongan, bidang dan
kualifikasi perusahaan penyedia barang/jasa yang bersangkutan;
3.
4.
Penyedia barang/jasa tidak diperkenankan memberikan pekerjaan lain kepada wakil ataupun
para penanggung jawab lapangan, diluar pekerjaan/proyek yang bersangkutan
5.
Selama jam-jam kerja tenaga ahli/wakilnya atau para penanggung jawab lapangan harus
berada dilapangan pekerjaan kecuali berhalangan/sakit dan penyedia barang/jasa harus
menunjuk/menempatkan penggantinya apabila yang bersangkutan berhalangan;
6.
Jika ternyata penanggung jawab teknis tersebut tidak memenuhi ketentuan yang telah
ditetapkan, maka Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah berhak memerintahkan kepada
penyedia barang/jasa supaya segera mengganti dengan orang lain yang ahli dan
berpengalaman;
PASAL 3
TENAGA KERJA LAPANGAN
1.
Penyedia barang/jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja yang trampil dan berpengalaman,
sesuai keahliannya dalam jumlah yang cukup sesuai volume dan kompleksitas pelaksanaan
pekerjaan;
2.
3.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan tempat tinggal yang memadai dan tidak
mengganggu lingkungan, untuk para tenaga kerja yang tinggal sementara di lokasi
pekerjaan/proyek;
4.
Penyedia tenaga kerja harus dilaporkan kepada pengguna barang/jasa, dalam bentuk daftar
tenaga kerja yang dilampiri identitas diri dan tanda pengenal setiap tenaga kerja.
PASAL 4
TENAGA KERJA LAPANGAN
1.
Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dalam surat perjanjian/kontrak, adalah harus disediakan oleh penyedia barang/jasa;
2.
3.
Bahan dan peralatan yang ditolak pengguna barang/jasa harus segera disingkirkan dari
lokasi/lapangan proyek, dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penolakan dilakukan;
4.
Apabila terdapat bahan dan peralatan yang digunakan/terpasang belum atau lebih mendapat
persetujuan, ternyata tidak memenuhi kualifikasi atau spesifikasi teknis yang dipersyaratkan,
maka penyedia barang/jasa wajib mengganti/memperbaiki dengan beban biaya sendiri dan
tidak berhak menuntut ganti rugi;
5.
Apabila bahan dan peralatan yang akan digunakan ternyata tidak didapat lagi di pasaran,
maka penyedia barang/jasa segera mengajukan bahan dan peralatan pengganti yang setara
dan mendapatkan persetujuan tertulis dari pengguna barang/jasa, prosedur penggantian
harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan;
6.
Penggantian bahan dan peralatan yang dimaksud pada ayat (6) diatas tidak dapat dijadikan
alasan untuk keterlambatan pekerjaan;
7.
1.
Mobilisasi meliputi :
a. Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
b. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung, laboratorium, bengkel, gudang
dan sebagainya;
c. Mendatangkan personil dan tenaga kerja lapangan.
2.
Mobilisasi peralatan terkait dan personil penyedia barang/jasa dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan ketentuan;
3.
Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan maksimal 1/6 x waktu kontrak yang
ada, terhitung mulai diterbitkannya SPMK.
PASAL 6
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.
Penyedia barang/jasa wajib membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan secara rinci, yang
terdiri dari :
a. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Time schedule) dibuat
2.
Jangka waktu jadwal pelaksanaan sesuai dengan yang dinyatakan dalam surat
perjanjian/kontrak;
3.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat secara lengkap dan menyeluruh mencakup seluruh
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, yang dapat menggambarkan antara rencana dan
realisasinya;
4.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus sudah dibuat selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
setelah penandatanganan surat perjanjian/kontrak, untuk dapat diperiksa/disetujui oleh
pengawas teknis dan disahkan oleh pengguna barang/jasa;
5.
1.
Laporan Harian
a. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktifitas kegiatan pekerjaan dilapangan dicatat di dalam Buku Harian Lapangan (BHL)
sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi pekerjaan harian;
b. Buku Harian Lapangan (BHL) berisi :
1. Kuantitas dan macam bahan yang berada di lapangan;
2. Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya;
3. Jumlah, jenis dan kondisi peralatan;
4. Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan;
5. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran pekerjaan;
6. Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
c. Buku Harian Lapangan (BHL) disiapkan dan diisi oleh penyedia barang/jasa, dan
diperiksa oleh pengawas teknis dan dilengkapi catatan instruksi-instruksi dan petunjuk
pelaksanaan yang dianggap perlu dan disetujui oleh pengguna barang/jasa;
7
Penyedia barang/jasa harus memperbaiki atas beban biaya sendiri terhadap pekerjaan
yang tidak memenuhi syarat, tidak sempurna dalam pelaksanaannya atas kemauan
inisiatif sendiri atau yang diperintahkan oleh pengawas teknis maupun Kepala Satuan
Kerja Perangkat Daerah Kuasa Pengguna Anggaran;
2.
Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan harian dan hal
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu
dilaporkan;
3.
Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan
berisi
hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu
dilaporkan.
4.
Gambar pelaksanaan ( shop drawing ) untuk seluruh pekerjaan harus ada dalam setiap waktu.
Gambar gambar tersebut harus dalam keadaan jelas, dapat dibaca dan menunjukan perubahan
perubahan terakhir.
5.
Penyedia barang/jasa wajib menyerahkan gambar terpasang ( as built drawing ) atas semua
pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada Pihak Pengguna Barang/ Jasa, disetujui oleh Pihak
Pengawas dan Pihak Perencana sebelum Berita Acara Serah Terima Pekerjaan 1 ( pertama).
PASAL 8
FOTO PROYEK
1.
2.
Foto proyek dibuat oleh penyedia barang/jasa sesuai petunjuk pengawas teknis, disusun
dalam 4 (empat) tahapan disesuaikan dengan tahapan pembayaran angsuran tetapi tidak
termasuk masa pemeliharaan, yaitu sebagai berikut :
Tahap I
Bobot 20%
3.
Tahap II
Tahap III
Tahap IV
Foto proyek tiap tahapan tersebut diatas dibuat 5 (lima) set dilampirkan pada saat
pengambilan angsuran sesuai dengan tahapan angsuran, yang masing-masing akan di
serahkan kepada :
a. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh konsultan :
1. Satu set untuk Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Kota Administrasi
Jakarta Selatan;
2. Satu set untuk Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah;
3. Satu set untuk penyedia barang/jasa;
4. Satu set untuk konsultan selaku pengawas teknis;
5. Satu set untuk Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta.
b. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemda
Kota Adminisrasi Jakarta Selatan :
1. Satu set untuk Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Kota Administrasi
Jakarta Selatan;
2. Satu set untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah;
3. Satu set untuk penyedia barang/jasa;
4. Satu set untuk DPGP Provinsi DKI Jakarta.
4.
Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai dengan petunjuk
pengawas teknis atau Satuan Kerja Perangkat Daerah Kuasa Pengguna Anggaran;
5.
Foto setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat, dan
penempatan dalam album disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen;
6.
Khusus untuk pemotretan pada kondisi keadaan kahar/memaksa (force majeure) dilakukan
3 (tiga) kali pemotretan.
PASAL 9
PERBEDAAN UKURAN
1.
Jika terdapat perbedaan ukuran yang ditulis dengan angka dengan ukuran yang ditulis
dengan skala, maka ukuran yang dipakai adalah ukuran yang ditulis dengan angka;
2.
Jika merasa ragu-ragu tentang ukuran harus segera meminta petunjuk pengawas teknis
atau perencana.
PASAL 10
SARANA PENUNJANG PROYEK
1.
2.
3.
4.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan peralatan kerja pembantu, yaitu : air, aliran listrik,
pompa air, alat pemadam, alat-alat penunjang dan alat-alat bantu lainnya.
10
5.
6.
Untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud, tanah dan halaman akan diserahkan kepada
penyedia barang/jasa dalam keadaan sedemikian rupa, dengan ketentuan jika pelaksanaan
pekerjaan telah selesai, segala kerusakan yang terjadi diatas tanah/halaman akibat
pelaksanaan seperti kerusakan saluran/got, tanaman dan lain sebagainya harus diperbaiki
kembali seperti keadaan semula atas tanggungan penyedia barang/jasa yang bersangkutan;
7.
8.
Kehilangan-kehilangan.
9.
10. Penyedia barang/jasa harus segera melakukan pengangkutan alat-alat penunjang, alat-alat
bantu lainnya
11
PASAL 11
PAPAN NAMA PROYEK
1.
Pemasangan papan nama proyek sebagaimana diatur pada pasal ini dipancangkan dilokasi
proyek pada tempat yang mudah dilihat umum;
2.
Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan
dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kuasa
Pengguna Anggaran;
3.
Petunjuk bentuk papan nama proyek, ukuran isi dan warnanya diatur dalam Surat
Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor : 438/2000 tanggal 9 Maret 2000;
4.
Bentuk dan ukuran papan nama proyek fisik ditetapkan sebagai berikut :
a. Papan nama proyek dibuat multiplek tebal 6 mm dengan ukuran lebar 240 cm dan tinggi
175 cm;
b. Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian disesuaikan
kondisi lapangan;
c. Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.
120 cm
Logo Pemda
DKI
Nama Kegiatan
Nomor Kegiatan
Th. Anggaran
Volume
Biaya
No. SPK
80 cm
240 cm
12
PASAL 12
SARANA PENUNJANG PROYEK
1.
2.
Penyedia barang/jasa tidak boleh menempatkan bahan bangunan pada jalan umum dan
trotoar jalan;
3.
4.
5.
6.
Terhadap penyedia barang/jasa yang tidak memenuhi ketentuan tersebut diatas akan
dikenakan sanksi/tindakan sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku;
7.
8.
9.
Perubahan teknis dimaksud ini baru dapat dilaksanakan setelah disetujui Direksi;
13
10.
Gambar revisi dimaksud yang dibuat oleh penyedia barang/jasa atas beban biaya penyedia
barang/jasa yang bersangkutan, kemudian diserahkan kepada Direksi yang selanjutnya
menjadi milik Direksi;
11.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan gambar-gambar digunakan sebagai pedoman
yang harus diikuti oleh penyedia barang/jasa dalam pelaksanaan pekerjaan;
12.
Gambar revisi/gambar detail merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pada uraian dan
syarat-syarat ini;
13.
Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan uraian dari syarat-syarat ini maupun yang
terdapat pada waktu pelaksanaan pekerjaan, penyedia barang/jasa harus mentaati
keputusan Direksi;
14.
Jika terdapat ketidakjelasan dalam gambar, penyedia barang/jasa harus membuat gambar
detail sebagai pelengkap, dengan petunjuk Direksi dan harus disyahkan oleh Direksi;
15.
BAB II
SYARAT-SYARAT TEKNIS
PASAL 13
c. Pekerjaan pasangan;
d. Pekerjaan atap;
e. Pekerjaan pengecatan
f.
2. Unsur-unsur penunjang lain yang tidak diuraikan dalam RKS ini, tetapi erat
hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut;
3. Didalam hal ini seluruh pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus menyediakan bahanbahan peralatan dan tenaga kerja.
15
6. Didalam hal ini seluruh pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan bahanbahan, peralatan dan tenaga kerja;
7. Semua bahan bangunan yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan proyek harus
dengan persetujuan direksi dan cara penimbunan/penempatan dilapangan harus
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu keamanan lalu lintas dan dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis;
8. Rekanan tidak boleh menempatkan bahan bangunan pada jalan umum dan trotoar jalan;
9. Rekanan harus mengatur/menertibkan proyek/bangunan sehingga tidak mengganggu
keindahan kota antara lain ditutup dengan terpal atau pagar sementara dan mentaati
peraturan/ketentuan yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta;
10. Pekerjaan dan volume pekerjaan pada garis besarnya meliputi pekerjaan bongkaran
kusen, kuda-kuda, ubin, dinding/penyekat ruangan, genteng, kaso/reng, pekerjaan
pasangan dinding/penyekat ruangan batu bata, genteng, kaso/reng, kuda-kuda, plafon,
lisplank, ubin, kusen dan talang, instalasi listrik, air, pagar/halaman dan pengecatan.
III. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Pekerjaan pendahuluan
b. Pekerjaan bongkar dan pemasangan atap genteng dengan rangka baja siku
c. Pekerjaan bongkar dan pemasangan plafond dan rangka
d. Pekerjaan bongkar dan pemasangan lisplank
e. Pekerjaan pasangan keramik lantai
f.
g. Pekerjaan plesteran
h. Pekerjaan pengecatan
i. Pekerjaan pemipaan, pengabelan dan armature instalasi listrik lt.3
j.
1. Jenis Pekerjaan
- Pembuatan papan nama proyek
- Set foto dokumentasi pekerjaan
- Pembersihan lokasi
- Pekerjaan kantor direksi keet ukuran 3 m x 4 m tanpa plesteran
- Pekerjaan angkutan
- Pekerjaan penyewaan perancah
B. Pekerjaan Atap rangka baja siku
1. Jenis pekerjaan adalah :
a. Bongkar karpusan
b. Bongkar kaso, reng, gording dan kuda-kuda kayu
c. Bongkar plafond dan rangka
d. Bongkar lisplank
e. Bongkar balok kanopy
f. Pasang rangka baja siku
g. Pasang baja siku overstek
h. Pasang kanopy galery besi pipa diameter
i. Pasang baut dinabolt diameter
j. Pasang gording canal
k. Pasang besi plat simpul
l. Baut angkur dudukan kuda-kuda
m. Trackstang besi siku
n. Kaso, reng baja ringan
o. Atap genteng
p. Pasang karpusan
q. Pasang lisplank
r. Pasang plafond dan rangka
17
2. Spesifikasi bahan
a. Penutup atap dan karpusan menggunakan bitumen setara onduline tebal 1.8 mm
b. Kaso dan reng menggunakan baja ringan dengan mutu tinggi G 550 yang dilapisi
anti karat galvalum AZ 100 dengan ketebalan lapisan 100 g/m2, profil C 75.75
dengan bentang jarak maksimal gording per 120b cm. Dengan kwalitas setara
steel truss
c. Kuda-kuda menggunakan baja siku 50.50.4
d. Gording menggunakan kanal C 125
e. Trackstang menggunakan besi diameter 12
f. Lisplank menggunakan bahan GRC dengan motif betawi, tebal sisi luar 2 cm dan
sisi dalam 1 cm
g. Baja siku overstek 50.50.4
h. Kanopy galery besi pipa diameter 2
i. Baut dinabolt diameter 16 mm
j. Gording kanal C 125
k. Besi plat simpul t. 8 mm
l. Trackstang besi diameter 12
m. Kait angin besi siku 50.50.4
n. Kaso, reng baja ringan bahan baja mutu tinggi G 550 dilapisi anti karat galvalume
AZ 100 dengan ketebalan lapisan 100 g/m2 dan profil C 75.75 untuk jarak gording
maksimal 120 cm. Dengan kwalitas setara Steel Truss
o. Baut angkur dudukan kuda-kuda diameter 16 mm
p. Atap dan karpusan bahan bitumen dengan kwalitas setara onduline
q. Lisplank GRC motif betawi dengan tebel sisi luar 2 cm dan sisi dalam 1 cm
r. Plafond lantai 3 untuk blok a,b,c menggunakan bahan GRC dengan rangka besi
hollow galvanis 40.40.1 dan untuk plafond lantai 2 blok a menggunakan bahan
triplek tanpa rangka
3. Pelaksanaan dan pekerjaan bongkaran dan pasang atap
18
lisplank
dilaksanakan
dengan
hati-hati
sehingga
tidak
pemasangan/perbaikan
kuda-kuda/gordeng
yang
rusak/kropos
g. Pemasangan kuda-kuda harus dilengkapi dengan besi penguat plat simpul dengan
las-lasan penuh.
6. Pekerjaan bongkar/pasang perbaikan kaso dan reng
a. Untuk pekerjaan pemasangan/perbaikan reng kaso menggunakan baja ringan,
sesuai spesifikasi yang ditelah ditentukan untuk penempatannya disesuaikan
dengan gambar dan matrial harus mendapat persetujuan perencana
b. Reng/kaso yang rusak/kropos harus dibongkar dan diganti dengan reng/kaso yang
baru dengan ukuran tersebut diatas dan untuk pemasangan terlebih dahulu
diresidu;
7. Pekerjaan pasang kaso reng baja ringan :
a. Bahan baja mutu tinggi;
b. Lapisan anti karat, hot deep ZINC;
c. Profil 75.75, AZ 100 (tebal 1,00 mm), 95 x 33 Z 080 (tebal 0,80 mm), batten 35 x
27 B 50 (tebal 0,50 mm);
d. Connector antara kaso dengan gording CNP merupakan salah satu kelebihan
yakni memperhitungka gaya uplift yang terjadi disetiap titik tumpuan;
e. Selft drilling screw ex ITW : baut dengan mempergunakan bor torsi yang memiliki
lapisan anti karat galvanized;
f. Shop drawing kaso reng baja ringan harus ada sebelum pekerjaan dilapangan
dilaksanakan dan disetujui oleh perencana.
8. Pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja siku adalah :
a. Pekerjaan bongkar kuda-kuda/gordeng keseluruhan dilaksanakan dengan
pembongkaran seluruh atap;
b. Kuda-kuda yang rusak diganti dengan kuda-kuda baja siku yang mana sudah
termasuk batten 40 sebagai dudukan genteng;
c. Penggunaan kuda-kuda baja ringan untuk pekerjaan kuda-kuda jenis dan ukuran
disesuaikan dengan gambar/item pekerjaan;
20
d. Kuda-kuda baja ringan yang digunakan harus benar-benar sudah teruji dan
mempunyai sertifikasi yang dikeluarkan oleh lembaga pengujian bahan serta
terdaftar di dalam buku satuan bahan dan upah Pemda DKI Jakarta.
e. Shop drawing kuda-kuda baja ringan harus ada sebelum pekerjaan dilapangan
dilaksanakan dan terlebih dahulu telah disetujui oleh perencana.
9. Pekerjaan bongkar/pasang perbaikan plafon dan rangka
a. Plafond berikut rangka yang rusak harus dibongkar dengan hati-hati, pemasangan
plafond dan rangka harus disesuaikan dengan item pekerjaan;
b. Pekerjaan penyambungan rangka plafond harus kuat, rapi, nat langit-langit/plafond
harus lurus dan siku;
c. Rangka plafond digunakan adalah rangka jenis besi hollow uk. 40.40.4;
d. Plafond menggunakan bahan GRC
e. List plafond dalam menggunakan list bahan gypsum t.10 cm dan untuk plafond
luar menggunakan list kayu
f. Untuk ukuran dan penempatan atap solar top harus sesuai gambar
pengganti menggunakan
spesi dengan
perbandingan adukan 1:2:3 dengan ketebalan spesi disesiakan dengan peil eksisting
g. Ukuran nat keramik tidak boleh melebihi 2 mm, nat-nat keramik kemudian diisi dengan
air semen khusus keramik, setelah proses pengisian nat keramik bidang keramik
dibersihkan dari sisa-sisa semen yang menempel
h. Untuk pemasangan lantai keramik pada lantai dasar, permukaan tanah harus terlebih
dahulu diisi dengan urugan pasir yang telah dipadatkan, untuk kemudian diisi dengan
spesi adukan
i. Kwalitas
Pekerjaan pengecatan
a. Jenis pekerjaan laburan/pengecatan adalah :
1. Pengecatan dinding;
2. Pengecatan plafond;
3. Pengecatan meni besi;
4. Pengecatan lisplank;
5. Residu kap/kuda-kuda
23
6. Pengecatan kayu
b. Syarat-syarat bahan
1. Cat dinding dan plafond menggunakan cat dengan kwalitas setara vinilex;
2. Meni;
3. Cat kayu/besi;
4. Plituran;
5. Residu.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan :
1. Pekerjaan
pengecatan
dilaksanakan
terlebih
dahulu
dengan
Untuk pengecatan residu rangka baja siku dilakukan dengan cara dicelupkan
kedalam cat residu untuk tiap potongan baja sikunya
25
dianggap cakap dan mampu untuk menjalankan tugas dan untuk melaksankan pekerjaan
tersebut serta mengerti dalam bidang bangunan, listrik, air serta dapat mewakili Perusahaan /
Penyedia Barang / Jasa untuk menerima dan melaksanakan Perintah / petunjuk Pengawas.
2. Jika ternyata penanggung jawab teknis tersebut tidak memenuhi ketentuan pada ayat 1 (satu)
pasal ini, maka Unsur pemberi tugas (owner) berhak memerintahkan kepada Penyedia Barang
/ Jasa supaya segera mengganti dengan orang lain yang ahli dan berpengalaman sesuai
dengan bidang pekerjaan yang dikerjakan.
3. Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dalam surat perjanjian/kontrak, adalah harus disediakan oleh penyedia barang/jasa;
4. Bahan/material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah :
a) Sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia;
b) Memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam surat perjanjian/kontrak, RKS,
gambar dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan;
c) Sebelum digunakan/dipasang harus diajukan contoh atau brosur setiap bahan dan
peralatan tersebut harus di ACC kan kepada Perencana SDPGP Kota Administrasi
Jakarta Selatan setelah itu mendapatkan persetujuan dari pengguna barang/jasa;
d) Perencana SDPGP Kota Administrasi Jakarta Selatan berhak melakukan pengujian dan
menolak terhadap bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan apabila ternyata tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan.
5. Bahan dan peralatan yang ditolak Perencana SDPGP Kota Administrasi Jakarta Selatan harus
segera disingkirkan dari lokasi/lapangan proyek, dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak tanggal
penolakan dilakukan;
6. Apabila bahan dan peralatan yang akan digunakan ternyata tidak didapat lagi di pasaran,
maka penyedia barang/jasa segera mengajukan bahan dan peralatan pengganti yang setara
dan mendapatkan persetujuan tertulis Perencana SDPGP Kota Administrasi Jakarta Selatan,
prosedur penggantian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundangundangan;
27
7. Penggantian bahan dan peralatan yang dimaksud pada ayat (6) diatas tidak dapat dijadikan
alasan untuk keterlambatan pekerjaan;
8. Penyediaan dan pengamanan bahan dan peralatan di lokasi/lapangan proyek, adalah menjadi
tanggung jawab penyedia barang/jasa termasuk tempat dan cara penyimpanannya harus tertib
dan tidak mengganggu mobilisasi kerja dilapangan.
Pasal 16
MONITORING KEMAJUAN PEKERJAAN
Penelitian / monitoring kemajuan pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan / perawatan :
1. Setiap kegiatan yang berjalan setiap hari harus dibuatkan batasan pekerjaan yang dimasukkan
dalam catatan Buku Harian Lapangan dengan diketahui oleh Direksi atau User.
2. Bobot kemajuan pekerjaan agar dibuat setiap akhir bulan yang berjalan sebagai bahan
evaluasi direksi dalam memonitor kegiatan Pemeliharaan / perawatan.
3. Pengajuan tagihan dengan dilampirkan bobot kemajuan pekerjaan agar diatur.
4. Jika dimungkinkan agar difoto pada kegiatan pekerjaan misalnya penggantian komponen ME
yang rusak atau Pekerjaan Sipil dan lain-lain.
PENUTUP
1.
Jika terdapat item pekerjaan pada Berita Acara Hasil pengadaan barang/jasa tetapi tidak
dimasukkan oleh penyedia barang/jasa dalam pengajuan penawarannya akibat kelalaian
rekanan, maka yang mengikat adalah item pekerjaan sebagai tercantum dalam Berita Acara
Pengadaan Barang/Jasa;
2.
Pekerjaan yang termasuk pekerjaan penyedia barang/jasa tetapi tidak atau belum diuraikan
dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini, adalah tetap menjadi tanggung jawab
28
penyedia barang/jasa dan dianggap telah dimuat atau diuraikan dalam RKS ini agar tercapai
penyelesaian pekerjaan dengan hasil yang baik dan memuaskan pihak Pengguna Anggaran;
3.
4.
Hal-hal yang belum ditetapkan atau tercantum dalam RKS ini, jika dianggap perlu akan
disampaikan kemudian dengan berpedoman kepada Keputusan Gubernur Nomor 258
Tahun 2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Propinsi DKI Jakarta.
5.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini hanya berlaku untuk kegiatan Rehab Berat SMAN 97
yang berlokasi di jalanBrigif Ciganjur Jagakarsa Jakarta Selatan
Demikian Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini dibuat, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Jakarta, .. 2015
MENYETUJUI :
KEPALA SUDIN PENDIDIKAN WILAYAH I
KOTA ADM. JAKARTA SELATAN
29