Anda di halaman 1dari 3

Fadilah Bulan Ramadlan

Assalamualaikum Wr. Wb
Bismillahirrahmanirrahim, Puji syukur kehadirat Allah Swt, yang mana Allah Swt telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kita dapat dikumpulkan dan
dipertemukan lagi di bulan Ramadlan yang penuh barakah ini.
Shalawat teriring salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan umat manusia, Nabi
Muhammad Saw. Di mana dengan kegigihan dan ketauladanannya kita dapat merasakan
nikamatnya agama Tauhid ini sebagai pemersatu umat Islam.
Para Jamaah Shalat Terawih yang dimuliakan oleh Allah!
Ada beberapa jenis puasa yang kita kenal dalam Islam, kalau boleh, kita membaginya
menjadi empat jenis puasa, diantaranya adalah;
1. Puasa Wajib; Seperti puasa Ramadlan, puasa membayar nadzar dan puasa membayar
kafarat
2. Puasa Sunnah; Seperti puasa senin-kamis, puasa daud, puasa 6 hari dibulan Syawal
dlsb.
3. Puasa Makruh; Seperti puasanya seorang istri tanpa izin dari suaminya.
4. Puasa Haram; Seperti puasa pada saat hari raya, baik itu hari raya idul fitri maupun
hari raya idul adha.
Dari keempat jenis puasa tersebut, insya Allah puasa Ramadlan yang termasuk katagori
wajib inilah yang akan kita bicarakan pada kesempatan kali ini.
Para Jama'ah Shalat Tarawih yang Berbahagia !
Allah Swt memberikan beberapa kelibahan (fadilah) diantara ciptaan-ciptaanNya, bahkan
diantara para rasul-rasulNya pun Allah Swt melebihkan antara yang satu dengan yang
lainnya, firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah "Rasul-rasul itu Kami lebihkan
sebagian mereka dari sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang (langsung) Allah
berfirman dengannya dan sebagian lagi ada yang ditinggikan-Nya beberapa derajat"
(Q.S Al-Abaqarah : 253), kemudian Allah swt memuliakan satu tempat dari tempat yang
lain hal ini tertera pada surat Al-isra yang artinya " Mahasuci (Allah), yang telah
memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke
masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya" (Q.S. Al-Isra : 1). Sebagaimana
rasul dan tempat, Allah Swt juga memuliakan satu waktu dengan yang lainnya, seperti
waktu malam laitul Qadar yang lebih baik dari malam-malam lainnya. Maka dari situ
tidak mustahil Allah swt juga memuliakan bulan Ramadlan dari bulan-bulan yang lainnya
seperti Muharram, Safar dan lain sebagainya.
Terkait bulan Ramadlan ini, Imam Bukhari dan Imam Muslim pernah mengeluarkan
hadits Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, artinya sebagai berikut;
"Jika telah tiba bulan Ramadlan, dibukalah pintu-pintu syurga dan ditutuplah pintu-

pintu neraka dan para syaitan-syatan pun dibelenggu. Dan ada hadits lain yang
maksudnya "barang siapa berpuasa dibulan Ramadlan dengan iman maka Allah Swt
akan mengampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang"
Dari kedua hadits diatas dapat kita ketahui bersama bahwa betapa istimewanya bulan
Ramadlan ini. Dimana Pintu rahmat (syurga) telah dibuka dan pintu adzab (neraka) telah
tertup, kemudian ditambah lagi dengan dibelenggunya musuh nyata umat Islam, yaitu
Syaitan. Setelah kita ketahui keistimewaan yang ada dibulan tersebut tentunya peluang
untuk minengkatkan ibadah baik yang berbentuk hablumminallah (hubungan kepada
Allah) maupun hablumminannas (hubungan kepada sesama manusia) dengan baik
terbuka luas. Sebutlah kesempatan itu misalnya, shalat malam dibulan ramadlan sama
pahalanya dengan shalat 1000 malam pada hari-hari lainnya, pastinya shalat pada malam
tersebut sangat menguntungkan bagi investasi (simpanan) pahala kita di akhirat kelak.
Dan tentunya bagi orang yang beiman, ketika beribadah di bulan Ramadlan, terasa
kemudahannya dibandingkan dengan hari-hari di luar Ramadlan, karena Syaithan telah
Allah belenggu sehingga ia tidak mampu mencampuri tingkah laku amalan manusia,
khusus dibulan ini saja.
Namun perlu diketahui bahwa syaitan yang dimaksud disini adalah syaitan dari kalangan
Jin, bukan manusia, sebagaimana firman Allah dalam surat An-Naas (minal jinnati wan
nas) bahwa syitan itu ada yang berasal dari golongan jin dan ada yang berasal dari
golongan manusia. Pada hari-hari biasa, untuk mengusir syitan golongan pertama (yang
berasal dari Jin) cukup dengan Taawwudz (adzubillah...) saja, akan tetapi berbeda dengan
syaitan dari golongan ke dua (dari jenis manusia), untuk mengusirnya tidak cukup dengan
bacaan taawudz, bahkan membaca Al-Quran sampai khatam pun tidak akan berpengaruh
kepadanya, karena itu perlu pengendalian diri yang kuat agar kita terjaga dari syaitan
golongan kedua ini, diantara caranya adalah, membantunya (jikalau dia muslim
fasik/rusak) agar tidak berbuat dzalim, terlebih dibulan Ramadlan ini.
Betapa mulianya Ibadah Ramadlan ini, sehingga Allah Swt memperlakukan orang yang
berpuasa dengan khusus dan ganjaran yang khusus pula. Misalnya ibadah-ibadah selain
puasa, yakni dengan melipat gandakan pahala ibadah tersebut menjadi dua sampai
ratusan kelipatan pahala, akan tetapi, untuk puasa ini Allah Swt berfirman dalam sebuah
hadits qudsi "sesungguhnya puasa itu adalah milik-Ku dan Aku sendirilah yang akan
memberikan ganjarannya".
kemudian keistimewaan orang berpuasa diantaranya adalah mudahnya permintaan doa
untuk dikabulkan, karena orang berpuasa merupakan salah satu dari tiga orang yang
mustajab doanya dihadapan Allah Swt. Para malaikat pun turun untuk menyaksikan
majelis-majelis taklim, dzikir maupun al-Aquran. Dan ibadah pada 10 malam terakhir
pada bulan ini dihitung bagaikan ibadah 1000 tahun (malam lailatul qadar), dimana para
malaikat selalu mengucapkan salam kepada mereka yang menghidupkan malam-malam
tersebut hingga terbitnya fajar.

Para jamaah shalat terawih yang dimuliakan oleh Allah !


Demikianlah beberapa keistimewaan bulan Ramadlan ini, marilah kesempatan yang
sangat berharga ini jangan kita sia-siakan apalagi ditinggalkan hanya karena kesibukankesibukan duniawi semata. Coba kita renungkan, jikalau dibulan penuh rahmat dan
ampunan ini Allah tidak mengampuni dosa-dosa kita, lantas dibulan mana lagi Allah akan
mengampuni dosa-dosa kita?
Maka dari itu, mari kita mencoba untuk menyisihkan porsi waktu untuk berhubungan
dengan Allah pada bulan Ramadlan ini, jikalau tidak dapat satu bulan penuh, kita ambil
yang 10 hari terakhirnya, jikalau 10 hari terakhir terasa berat ambillah malam-malam
ganjil dari kesepuluh hari tersebut, jika itu pun terasa berat cobalah sisihkan beberapa
jam, menit atau detik untuk sejenak berdzikir kepadaNya. karena firman Allah Swt,
"Bertakwallah kepada Allah sesuai dengan kemampuanmu".
Mungkin hanya ini yang dapat kami sampaikan, kurang lebihnya kami mohon maaf, saya
hanya bisa mengingatkan diri saya dan para hadirin sekalian untuk selalu bertakwa
kepada Allah Swt. dan Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita. Wallahu a'lam
bisswawab, Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai