3. Dasar Teori
Alat yang digunakan untuk mengukur perubahan panas disebut kalorimeter, hal ini
didasarkan pada standar energi panas yang telah digunakan secara bertahun-tahun yaitu
kalorimeter. Dua metode eksperimen secara termokimia yang umum digunakan untuk
menentukan panas, yaitu :
1) Kalori pembakaran
2) Kalori kalibrasi
Dalam metode pertama, suatu unsur atau senyawa dibakar dengan oksigen, kalor atau
energi yang dibebaskan dalam reaksi diukur, sedangkan metode kedua digunakan senyawa
anorganik dan larutan-larutannya. Salah satu contoh metode kalori pembakaran adalah
kalorimeter bom. Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori)
yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan
makanan, bahan bakar.
Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium
penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam
terpasang dalam tabung.
Kalorimeter bom terdiri dari tabung baja tebal dengan tutup kedap udara. Sejumlah tertentu
zat yang akan diuji ditempatkan dalam cawan platina dan sebuah "kumparan besi yang
diketahui beratnya (yang juga akan dibakar) ditempatkan pula pada cawan platina sedemikian
sehingga menempel pada zat yang akan diuji. Kalorimeter bom kemudian ditutup dan
tutupnya lalu dikencangkan. Setelah itu "bom" diisi dengan O 2 hingga tekanannya mencapai 25
atm. Kemudian "bom" dimasukkan ke dalam kalorimeter yang diisi air. Setelah semuanya tersusun,
sejumlah tertentu aliran listrik dialirkan ke kawat besi dan setelah terjadi pambakaran,
kenaikan suhu diukur. Kapasitas panas (atau harga air) bom, kalorimeter, pengaduk, dan
termometer ditentukan dengan percobaan terpisah dengan menggunakan zat yang diketahui
panas pembakarannya dengan tepat (biasanya asam benzoat ).
Adapun jenis Kalorimeter Bom dibagi menjadi :
1) Kalorimeter Bom
Merupakan kalorimeter yang khusus digunakan untuk menentukan kalor dari reaksireaksi pembakaran. Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bom ( tempat berlangsungnya reaksi
pembakaran, terbuat dari bahan stainless steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan
tinggi ) dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah yang kedap panas. Reaksi pembakaran
yang terjadi di dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom. Oleh
karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka :
qreaksi = (qair + qbom )
Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus :
qair = m x c x DT
Dengan :
m = massa air dalam kalorimeter ( g )
c = kalor jenis air dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K )
DT = perubahan suhu ( oC atau K )
Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus :
qbom = Cbom x DT
Dengan :
Cbom = kapasitas kalor bom ( J / oC ) atau ( J / K )
DT = perubahan suhu ( oC atau K )
Reaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom berlangsung pada volume tetap
(DV=0). Oleh karena itu, perubahan kalor yang terjadi di dalam sistem = perubahan energi
dalamnya.
2) Kalorimeter Sederhana
Merupakan kalorimeter yang digunakan untuk pengukuran kalor reaksi selain kalor
reaksi pembakaran yang dapat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pada tekanan
tetap yaitu dengan kalorimeter sederhana yang dibuat dari gelas stirofoam. Kalorimeter ini
biasanya dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan
( misalnya reaksi netralisasi asam basa / netralisasi, pelarutan dan pengendapan ).
Pada kalorimeter ini, kalor reaksi = jumlah kalor yang diserap / dilepaskan larutan
sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.
qreaksi = (qlarutan + qkalorimeter )
qkalorimeter = Ckalorimeter x DT
Dengan :
Ckalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter ( J / oC ) atau ( J / K )
DT = perubahan suhu ( oC atau K )
Jika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil maka dapat diabaikan sehingga
perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam
kalorimeter.
qreaksi = qlarutan
qlarutan = m x c x DT
Dengan :
m = massa larutan dalam kalorimeter ( g )
C . tQf
m sampel
Dimana :
C
H 0 b x msampel +Qf
t
= 1,511oC
T2
= 3,858oC
T = 2,347oC
Sisa panjang kawat 6 cm = 6 cal = 13,8 cal
Analisa sulfur = 2,3 ml = 2,3 cal
Hob asam benzoate = 6318 cal/gram
Harga C =
= 2200 cal/oC
Harga nilai kalor =
= 6316 cal/gram
Harga berdasarkan estandar :
ASTM = 24,47 cal/gram = 115 Joule/gram
MSI
6241,7296
3,302
= 1890,2876 cal/oC
Harga nilai kalor
C t Qf
gram
1890,2876 x 3,3024,6
0,9872
= 6318 cal/gram
= 26452,2024 joule/gr
= 26,452 kj/gr
Harga nilai kalor berdasarkan estandar :
ASTM = 6318 cal/gr x 4,6996 J/cal
= 29692,0728 J/gr
MSI
Termokopel : Berfungsi untuk mengukur suhu pada saat awal dan pada
saat setelah terjadi pemboman pada kalorimeter bom.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jacket : Berfungi sebagai tempat masuknya aliran air dari water cooler
sirkulator.
Dapat dianalisa bahwa dengan massa asam benzoat 0,9287 gram dan T adalah 2,113 oC
serta sisa panjang kawat sepanjang 4 cm akan didapatkan harga C sebesar 2782,3126
cal/oC dan harga nilai kalor sebesar 6317,9999 cal/gram lalu jika dikonversikan menjadi
standar MSI akan menghasilkan nilai 26452,202 joule/gram sedangkan jika dikonversikan
menjadi standar ASTM akan menghasilkan nilai 29692,0723 joule/gram.
17. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
Gambar Alat