Anda di halaman 1dari 10

PAPER OCEANOGRAFI

Pencemaran Lingkungan Akibat Bahan Bakar Minyak


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Oceanografi
Dosen Pengampu : Guntur Tjahyanto

LAILY NUR KHASANAH


K5412043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2015

PENDAHULUAN
Indonesia kaya akan sumber daya alam baik hayati maupun non hayati.
Laut termasuk salah satunya. Laut di Indonesia sangat indah dah perlu untuk
diekplorasi una menambah ketertarikan pengunjung sehingga dapat meningkatkan
perekonomian warga setempat.
Laut di Indonesia tidak sedikit memiliki pesona alam yang indah, namun
pesona itu bisa tampak buruk jika adanya pencemaran di laut Indonesia.
Pencemaran laut dapat berupa akibat tumpahan minyak, bahan organik, logam,
dan sebagainya. Kekayaan alam di Indonesia terbentuk dari beberapa faktor. Dari
segi astronomi, Indonesia berada pada daerah tropis yang memiliki curah hujan
sangat cukup sehingga banyak ragam dan jenis tumbuhan yang tumbuh secara
cepat. Dari segi geologi, Indonesia tepat berada pada titik pergerakan lempeng
tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kayak akan mineral. Dari
segi perairan di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam hayati dan hewani,
seperti ikan, minyak bumi, dan mineral yang terkandung didalamnya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (selanjutnya disebut PP) No.19/1999 tentang
Pencemaran Laut diartikan sebagai masuknya/dimasukkannya makhluk hidup,
zat energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu atau fungsinya.
Laut merupakan suatu ekosistem yang kaya akan sumber daya alam
termasuk keanekaragaman sumber daya hayati yang dimanfaatkan untuk manusia.
Sebagaimana diketahui bahwa 70% permukaan bumi didominasi oleh perairan
atau lautan. Kehidupan manusia di bumi ini sangat bergantung pada lautan,
sehingga manusia harus menjaga kebersihan dan kelangsungan kehidupan
organisme yang hidup di dalamnya. Berbagai jenis sumber daya yang terdapat di
laut, seperti berbagai jenis ikan, terumbu karang, mangrove, rumput laut, mineral,
minyak bumi, dan berbagai jenis bahan tambang yang terdapat di dalamnya.

PEMBAHASAN
Pencemaran
1. Definisi Pencemaran
Pencemaran merupakan kemasukan bahan pencemar seperti bahan kimia,
suara, panas, cahaya dan tenaga ke dalam alam sekitar yang mengakibatkan kesan
yang memusnahkan sehingga membahayakan kesehatanmanusia, mengancam
sumber alam dan ekosistem, serta mengganggu alam sekitar.
2. Jenis Pencemaran
Terdapat beberapa bentuk pencemaran yang mengancam bumi, yaitu : a)
Pencemaran udara, b) Pencemaran air, c) Pencemaran tanah, d) Pencemaran
radioaktif, e) Pencemaran bunyi, f) Pencemaran cahaya yang disebabkan
penyinaran (iluminasi), g) Pencemaran termal, h) Pencemaran visual.
3. Dampak Pencemaran
Dampak pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh dan berakibat
kepada lingkungan alam saja, tetapi berakibat dan berpengaruh terhadap
kehidupan tanaman, hewan dan juga manusia. Pencemaran yang masuk melalui
jalur makanan dan berada dalam daur pencemaran lingkungan cepat atau lambat
akan sampai juga dampaknya pada manusia. Oleh sebab itu manusia dalam
upayanya memperoleh kualitas dan kenyamanan hidup yang lebih baik, perlu juga
untuk memperhatikan hal-hal apakah yang nantinya akan membuat terjadinya
kerusakan lingkungan. Sehingga kita akan membuat suatu upaya agar lingkungan
alam yang kita keruk SDA-Nya, segera dilakukan proses rehabilitasi terhadap
alam untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah lagi.
4. Pencemaran Laut Dan Pantai
Pencemaran laut diartikan sebagai adanya kotoran atau hasil buangan
aktivitas makhluk hidup yang masuk ke daerah laut. Pencemaran lingkungan laut
merupakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsa-bangsa. Pengaruhnya
dapat menjangkau seluruh aktifitas manusia di laut dan karena sifat laut yang

berbeda dengan darat, maka masalah pencemaran laut dapat mempengaruhi semua
negara pantai baik yang sedang berkembang maupun negara-negara maju,
sehingga perlu disadari bahwa semua negara pantai mempunyai kepentingan
terhadap masalah pencemaran laut. Sumber dari pencemaran laut ini antara lain
adalah tumpahan minyak, sisa damparan amunisi perang, buangan sampah dari
transportasi darat melalui sungai, emisi trasportasi laut dan buangan pestisida dari
pertanian. Namun, sumber utama pencemaran lebih sering terjadi pada tumpahnya
minyak dari kapal tanker. Hasil ekspoitasi minyak bumi diangkut oleh kapal
tanker ke tempat pengolahan minyak bumi (crude oil).
5. Sumber Pencemaran laut dan pantai
Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas

gunung berapi, terbakarnya semak-semak, dan halilintar.


Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
Pencemaran oleh minyak

6. Pencemaran Minyak
Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga
kecelakaan-kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan hamper
tidak bisa dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah dalam jumlah
besar tiap tahun. Apabila terjadi pencemaran miyak dilautan, ini akan
mengakibatkan minyak mengapung diatas permukaan laut yang akhirnya terbawa
arus dan terbawa ke pantai.
Tumpahan

minyak,

disengaja

maupun

tidak

merupakan

sumber

pencemaran yang sangat membahayakan. Tumpahan minyak ke laut dapat berasal


dari kapal tanker yang mengalami tabrakan atau kandas, atau dari proses yang
disengaja seperti pencucian tangki halas, transfer minyak antarkapal maupun
kelalaian awak kapal. Umumnya cemaran minyak dari kapal tanker berasal dari
pembuangan air tangki balas. Sebagai gambaran, untuk tanker berbobot 50.000
ton, buangan air dari tangki balasnya mencapai 1.200 barel.
Minyak mentah mengandung ribuan komponen yang berbeda-beda berat
molekulnya, berwarna coklat gelap, dan merupakan cairan kental yang berbau

menyengat, yang terutama terdiri dari hidrokarbon, beberapa kandungan sulfur,


dan sedikit logam seperti vanadium dan nikel. Kebanyakan hidrokarbon memiliki
berat jenis yang lebih ringan daripada berat jenis air laut sehingga sebagian besar
tumpahan minyak akan mengapung di permukaan. Tumpahan yang mengapung di
permukaan tersebut akan mencakup luasan yang cukup besar sehingga akan
menganggu aktivitas fitoplankton dan hewan laut lainnya. Selain itu, tumpahan
minyak juga mencelakakan burung air, karena sayap mereka menjadi lengket
terkena minyak. Pada kasus tumpahan minyak di pantai Perancis, selama beberapa
hari kemudian lebih dari sejuta burung mati akibat pencemaran tersebut. Sebagian
dari hidrokarbon yang memiliki berat jenis lebih besar dari air akan tenggelam,
dan bersama-sama dengan komponen logam akan mengendap di dasar laut.
Endapan tersebut akan berdampak buruk pula bagi organisme laut lainnya.
Apabila minyak mentah dipanaskan sampai 100oC, sekitar 12% dari
volumenya akan terbakar. Bila dipanaskan sampai 200oC, jumlah yang terbakar
bertambah lagi 13%. Sebesar 25% diduga merupakan fraksi yang mudah berubah
yang akan menguap dari tumpahan di laut dalam beberapa hari. Sisa tumpahan
minyak akan dimetabolisme oleh bakteri secara perlahan, dan sebagian lagi akan
menguap secara perlahan pula. Setelah kurang lebih 3 bulan, maka semua materi
yang dapat menguap akan menguap, dan materi yang akan termakan sudah
termakan atau masuk ke dalam rantai makanan. Sisa yang persistem, yang
tertinggal di lautan berupa residu aspal, yang kurang lebih sebesar 15% dari
seluruh volume tumpahan minyak. Sisa tersebut akan terus berada di lautan di
bumi ini berupa gumpalan lengket berwarna pekat.
Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga
kecelakaan kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan
hampirtidak bias dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah dalam
jumlah besar tiap tahun. Apabila terjadi pencemaran miyak dilautan, ini akan
mengakibatkan minyak mengapung diatas permukaan laut yang akhirnya terbawa
arus dan terbawa ke pantai.
Contoh kecelakaan kapal yang pernah terjadi :

a) Torrey canyon dilepas pantai Inggris 1967mengakibatkan 100.000 burung


mati.
b) Showa maru di selat Malaka pada tahun 1975
c) Amoco Cadiz di lepas pantai Perancis 1978
Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan
tumbuh tumbuhan yang hidup disuatu daerah. Minyak yang mengapung
berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang diatas permukaan air.
Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk membersihkannya, mereka
menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari diri
sendiri. Selain itu, mangrove dan daerah air payau juga rusak. Mikroorganisme
yang terkena pencemaran akan segera menghancurkan ikatan organik minyak,
sehingga banyak daerah pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah
bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.
7. Dampak Pencemaran Laut Akibat Minyak
Akibat jangka pendek
Molekul hidrokarbon minyak dapat merusak membran sel biota laut,
mengakibatkan keluarnya cairan sel dan berpenetrasinya bahan tersebut ke dalam
sel. Berbagai jenis udang dan ikan akan beraroma dan berbau minyak, sehingga
menurun mutunya. Secara langsung minyak menyebabkan kematian pada ikan
karena kekurangan oksigen, keracunan karbon dioksida, dan keracunan langsung
oleh bahan berbahaya.

Akibat jangka panjang


Lebih banyak mengancam biota muda. Minyak di dalam laut dapat

termakan oleh biota laut. Sebagian senyawa minyak dapat dikeluarkan bersamasama makanan, sedang sebagian lagi dapat terakumulasi dalam senyawa lemak
dan protein. Sifat akumulasi ini dapat dipindahkan dari organisma satu ke
organisma lain melalui rantai makanan. Jadi, akumulasi minyak di dalam
zooplankton dapat berpindah ke ikan pemangsanya. Demikian seterusnya bila
ikan tersebut dimakan ikan yang lebih besar, hewan-hewan laut lainnya, dan
bahkan manusia. Secara tidak langsung, pencemaran laut akibat minyak mentah
dengan susunannya yang kompleks dapat membinasakan kekayaan laut dan

mengganggu kesuburan lumpur di dasar laut. Ikan yang hidup di sekeliling laut
akan tercemar atau mati dan banyak pula yang bermigrasi ke daerah lain.
Minyak yang tergenang di atas permukaan laut akan menghalangi
masuknya sinar matahari sampai ke lapisan air dimana ikan berkembang biak.
Menurut Fakhrudin (2004), lapisan minyak juga akan menghalangi pertukaran gas
dari atmosfer dan mengurangi kelarutan oksigen yang akhirnya sampai pada
tingkat tidak cukup untuk mendukung bentuk kehidupan laut yang aerob. Lapisan
minyak yang tergenang tersebut juga akan mempengarungi pertumbuhan rumput
laut , lamun dan tumbuhan laut lainnya jika menempel pada permukaan daunnya,
karena dapat mengganggu proses metabolisme pada tumbuhan tersebut seperti
respirasi, selain itu juga akan menghambat terjadinya proses fotosintesis karena
lapisan minyak di permukaan laut akan menghalangi masuknya sinar matahari ke
dalam zona euphotik, sehingga rantai makanan yang berawal pada phytoplankton
akan terputus. Jika lapisan minyak tersebut tenggelam dan menutupi substrat,
selain akan mematikan organisme benthos juga akan terjadi perbusukan akar pada
tumbuhan laut yang ada.
Pencemaran minyak di laut juga merusak ekosistem mangrove. Minyak
tersebut berpengaruh terhadap sistem perakaran mangrove yang berfungsi dalam
pertukaran CO2 dan O2, dimana akar tersebut akan tertutup minyak sehingga
kadar oksigen dalam akar berkurang. Jika minyak mengendap dalam waktu yang
cukup lama akan menyebabkan pembusukan pada akar mangrove yang
mengakibatkan kematian pada tumbuhan mangrove tersebut. Tumpahan minyak
juga akan menyebabkan kematian fauna-fauna yang hidup berasosiasi dengan
hutan mangrove seperti moluska, kepiting, ikan, udang, dan biota lainnya.
8. Penanganan Di Laut
Pemantauan
Tindakan pertama yang dilakukan dalam mengatasi tumpahan minyak
yaitu dengan melakukan pemantauan banyaknya minyak yang mencemari laut dan
kondisi tumpahan. Ada 2 jenis pemantauan yang dilakukan yaitu dengan :
a) Pengamatan secara visual merupakan pengamatan yang menggunakan

pesawat. Teknik ini melibatkan banyak pengamat, sehingga laporan yang


diberikan sangat bervariasi.
b) Metode penginderaan jarak jauh dilakukan dengan berbagai macam teknik,
seperti Side-looking Airborne Radar (SLAR).
9. Penanggulangan
In-situ burning adalah pembakaran minyak pada permukaan laut,.
Penyisihan minyak secara mekanis melalui 2 tahap, yaitu melokalisir
tumpahan dengan menggunakan booms dan melakukan pemindahan
minyak ke dalam wadah dengan menggunakan peralatan mekanis yang
disebut skimmer.
Bioremediasi yaitu proses pendaurulangan seluruh material organik.
Penggunaan sorbent dilakukan dengan menyisihkan minyak melalui

mekanisme adsorpsi (penempelan minyak pad permukaan sorbent) dan


absorpsi (penyerapan minyak ke dalam sorbent).
Dispersan kimiawi merupakan teknik memecah lapisan minyak menjadi

tetesan

kecil

(droplet),

sehingga

mengurangi

kemungkinan

terperangkapnya hewan ke dalam tumpahan minyak.


10. Peralatan
Alat-alat yang digunakan untuk membersihkan tumpahan minyak:
a)
b)
c)
d)

Booms merupakan alat untuk menghambat perluasan hambatan minyak.


Skimmers yaitu kapal yang mengangkat minyak dari permukaan air.
Sorbent merupakan spons besar yang digunakan untuk menyerap minyak.
Vacuums yang khusus untuk mengangkat minyak berlumpur dari pantai

atau permukaan laut.


e) Sekop yang khusus digunakan untuk memindahkan pasir dan kerikil dari
minyak di pantai.

PENUTUP
Kesimpulan
Pencemaran laut terjadi apabila dimasukkannya oleh manusia, baik secara
langsung maupun tidak langsung, sesuatu benda, zat atau energi ke dalam
lingkungan laut, sehingga menimbulkan akibat sedemikian rupa kepada alam dan

membahayakan kesehatan serta kehidupan manusia dan ekosistem serta


merugikan lingkungan yang baik dan fungsi laut sebagaimana mestinya.
Tumpahan minyak menjadi penyebab utama pencemaran laut. Minyak yang
tumpah diakibatkan oleh operasi kapal tanker, docking (perbaikan/perawatan
kapal), terminal bongkar muat tengah laut, tanki ballast dan tanki bahan bakar,
scrapping kapal (pemotongan badan kapal untuk menjadi besi tua), kecelakaan
tanker (kebocoran lambung, kandas, ledakan, kebakaran dan tabrakan), sumber di
darat (minyak pelumas bekas, atau cairan yang mengandung hydrocarbon
( perkantoran & industri ), dan tempat pembersihan (dari limbah pembuangan
Refinery ).
Beberapa teknik penanggulangan tumpahan minyak diantaranya adalah insitu burning, penyisihan secara mekanis, bioremediasi, penggunaan sorbent dan
penggunaan bahan kimia dispersan. Setiap teknik ini memiliki laju penyisihan
minyak berbeda dan hanya efektif pada kondisi tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim,

2013,

Pencemaran

Laut,

dalam

https://himka1polban.wordpress.com/chemlib/makalah/pencemaran-airlaut/, (Tidak diterbitkan); diakses 9 Mei 2015


Choiron,

A,

2013,

Pencemaran

Laut,

dalam

https://gudang-ilmu-

arianto.blogspot.com/2013/05/makalah-pencemaran-laut_7.html,

(tidak

diterbitkan) ; diakses 9 Mei 2015


Arifian, 2014, Dampak Pencemaran Air Laut Akibat Tumpahan Minyak, dalam
https://avievarifian.wordpress.com/2014/06/10/dampak-pencemaran-airlaut-akibat-tumpahan-minyak/(tidak diterbitkan) ; diakses 9 Mei 2015
Anonim, 2010, Bahan bakar minyak (BBM) dan pencemaran lingkungan, dalam
http://olip-faradayszone.blogspot.com/2010/03/bahan-bakar-minyakbbm-dan-pencemaran.html(Tidak diterbitkan); diakses 9 Mei 2015
Sahvitri, D,E, 2014, Pencemaran Air Laut Oleh Tumpahan Minyak, dalam
http://smileosman.blogspot.com/2014/09/makalah-pencemaran-air-lautoleh.html (Tidak diterbitkan); diakses 9 Mei 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah_minyak; diakses 9 Mei 2015

Anda mungkin juga menyukai