PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar
peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu
pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas
manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab
sebagai warga masyarakat. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada
kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran
merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara
rasional.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang, karena hasil dari
proses pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu
yang akan datang. Kondisi yang akan datang dapat dibentuk melalui
pendidikan yang sedang kita lakukan sekarang, artinya bahwa pendidikan
harus dapat menyiapkan dan menjawab tantangan dan kebutuhan di masa
yang akan datang.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, disadari atau tidak
pengaruhnya semakin terasa dengan semakain banyaknya saluran
informasi dalam berbagai bentuk media. Media telah mempengaruhi
seluruh aspek kehidupan kita, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda.
Di negara maju, media telah mempengaruhi kehidupan hampir sepanjang
waktu. Waktu terpanjang yang paling berpengaruh itu adalah waktu yang
digunakan di dunia pendidikan khususnya untuk sekolah. (Miarso, 1989).
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam
mendukung keberhasilan proses belajar mengajar itu.
Oleh karena itu perlu adanya media pembelajaran yang pas sesuai
dengan mata pelajaran yang di pegang oleh setiap guru mata pelajaran.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas kita bisa mengambil beberapa permasaalahan,
yaitu sebagai berikut:
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa
Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan.
Menurut Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau
sikap. Sehingga guru, buku teks dan lingkungan sekolah marupakan
media.
Fleming (1987: 234) menyatakan media berfungsi untuk mengatur
hubungan yang efektif antara dua pihak yaitu siswa dan isi pelajaran.
Hainich dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah media
sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.1
Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik
untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video
dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi
dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras. Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
1 Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi belajar Mengajar. Jakarta :
PT. Rineka Cipta. 2006. Hlm. 2
2 Sadiman Arief, dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. 2010. Hlm. 6
perhatian
dan
membuat
siswa
tetap
terjaga
dan
memperhatikan.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori
belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal
partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
4. Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat untuk
mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup
banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.
6. Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan.
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap
proses belajar dapat ditingkatkan.
8. Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif, dalam proses
belajar mengajar.3
bervariasi,
tidak
semata-mata
hanya
mendengarkan
tetapi
juga
mengamati,
3 Heinich, R., et. al. Instructional Media and Technologies for Learning.
New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs. 1996. Hlm. 12
lebih khusus
media
dalam
pembelajaran, yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
ditingkatkan,
h. peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.
Oleh karena banyaknya manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan
media pembelajaran, maka guru sebagai sumber pembawa informasi bagi
peserta didik hendaknya menyadari akan pentingnya penggunaan media
dalam pembelajaran.
Media pembelajaran dalam proses belajar bermanfaat agar:
a) Pembelajaran lebih menarik perhatian sehingga menumbuhkan motivasi
belajar siswa.
b) Materi pembelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa.
c) Metode mengajar menjadi lebih variatif sehingga dapat mengurangi
kebosanan belajar.
d) Siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar.
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan
Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaatmanfaat praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam
proses belajar mengajar sebagai berikut :
5
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.2006. hlm. 8
Kunjungan-
satu
penyebabnya
adalah
karena
media
pembelajaran
(bisa). Misalnya saja, jika guru ingin membawa siswa kepada masamasa perang dunia ke-2 berkecamuk, maka guru dapat menyajikannya
dengan media pembelajaran. Banyak video-video dokumentasi tentang
perang dunia ke-2 ini tersedia di internet. Dengan menampilkannya di
kelas pada saat pembelajaran, keterbatasan ruang dan waktu dapat
diatasi. Pun jika misalnya guru ingin menyampaikan bagaimana
bentuk seekor amuba yang sedang mengambil makanan, tentu hanya
dengan menggunakan media pembelajaranlah tujuan ini dapat dicapai.
8. Mengaktifkan pembelajaran
Dijamin, penggunaan media pembelajaran akan mengaktifkan
pembelajaran di kelas. Apalagi media pembelajaran yang dipilih dapat
mengaakomodasi banyak siswa dan memungkinkan mereka untuk
berinteraksi dengannya. Pembelajaran yang aktif terbentuk ketika
siswa-siswa dapat berinteraksi tidak hanya dengan guru atau dengan
siswa lainnya, tetapi juga dengan media pembelajaran.
9. Mengurangi kemungkinan pembelajaran yang hanya berpusat pada
guru
Banyak guru seringkali terbawa suasana mengajar yang berpusat
pada guru.Ini bukan berarti pembelajaran berpusat pada guru tidak
baik. Akan tetapi pembelajaran, apabila melulu dilaksanakan dalam
setting berpusat pada guru akan mengakibatkan kebosanan pada diri
siswa. Media pembelajaran yang digunakan guru pada saat mengajar
dapat mencegah guru untuk selalu terbawa pada kemungkinan ini,
apalagi guru dengan cermat memilih media pembelajaran yang
memungkinkan orientasi pembelajaran yang berpusat pada siswa.
10. Mengaktifkan respon siswa
Banyak siswa malas merespon pembelajaran yang diberikan oleh
guru karena guru monoton dan pembelajaran selalu begitu-begitu saja.
Pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran yang bervariasi
dan sesuai tujuan pembelajaran dapat mengatasi hal ini. Siswa akan
8
Arsyad, Azhar. 2002 Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik
sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik.
11
perhatian
siswa,
Membantu
siswa
mengorganisasikan
informasi,
Mengaktifkan
pembelajaran,
Mengurangi
kemungkinan
DAFTAR PUSTAKA
Sadiman Arief, dkk. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Arsyad, Azhar. 2002 Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana, N. & Rivai, A. 1992. Media Pengajaran. Bandung: Penerbit CV. Sinar
Baru Bandung.
12
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi belajar Mengajar.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Heinich, R., et. al. 1996. Instructional Media and Technologies for Learning. New
Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Yudhi Munadi. 2008. Media Pembelajaran. Gaung Persada Perss.
Nasution, S. 1989. Kurikulum dan Pengajaran. Bandung: Bina Aksara.
13