Anda di halaman 1dari 5

Overview Terminal LNG

Terminal LNG meliputi :


a. Unloading system
b. Storage system
c. LNG pumpout system
d. Boil-Off gas generation and handling
e. LNG vaporization
f. Utilities
g. Offsite and support facilities

a. Unloading system

Unloading system LNG terdiri dari semua fasilitas, infrastruktur, dan peralatan yang
diperlukan untuk keamanan dock kapal LNG, untuk keperluan kapal ke shore (fasilitas), dan
untuk mentransportasi LNG cair dari kapal ke pemipaan fasilitas terminal LNG. System ini
juga termasuk fasilitas untuk pelepasan kapal dari doc pada akhir proses unloading, dan
untuk proses undocking kapal untuk kembali melanjutkan pelayaran.
System ini terdiri dari :
1. Breasting and mooring dolphins untuk keamanan kapal LNG saat menuju tempat
unloading
2. The unloading platform untuk tempat unloading arm dan control room
3. The control and emergency safety system house yang dilengkapi dengan control room
4. The liquid unloading arms untuk mentransfer LNG cair dari kapal ke shore piping.
5. The vapor return arm untuk mengembalikan vapor dari shore ke kapal (untuk menjaga
tekanan saat LNG cair ditransfer keluar kapal).
6. Connection untuk transfer utilities seperti nitrogen dari shore ke kapal.
7. The piping, valve, and vessel untuk transfer LNG cair ke shore, pengembalian vapor ke
kapal dan utilitas antara tempat unloading dan terminal utama.
8. A pier untuk koneksi jetty ke shore, apabila tempat unloading atau jetty berada jauh dari
shore. Disediakan juga dengan akses untuk ke jetty dan pemipaan untuk transfer LNG
cair.
b. Storage system
Storage system menyediakan tangki penopang antara keluaran LNG dari kapal dan vaporizer
yang me-regasifikasi LNG cair. System ini terdiri dari satu atau lebih tangki yang didesain
khusus. Kapal yang membawa LNG sampai ke terminal dalam jangka waktu tertentu.
Kapasitas minimum tangki tersebut merupakan volume LNG yang dikeluarkan dari kapal
terbesar yang mampu berlabuh pada fasilitas tersebut. Pada kenyataannya, kapasitas yang
dipasang lebih dari kapasitas minimumnya. Ekstra penyimpanan dilengkapi dengan bantalan
untuk menjaga dari delay kedatangan kapal baik yang terjadwal maupun yang tidak
terjadwal. Tangki penyimpanan menunjukkan biaya yang besar, sekitar 25% dari total modal
yang digunakan untuk pembangunan fasilitas terminal LNG. Persentase ini akan menjadi
lebih besar lagi apabila tangki penopang dpasang, seperti pada kasus pada banyak perusahaan
listrik Jepang yang mengimport LNG. Pembangunan, desain, fabrikasi, dan pengetesan
tangki LNG menjadi topic yang menarik dalam LNG community. Volume LNG yang
berada pada tangki-tangki ini sangat besar, sehingga jika terjadi failure maka akan berakibat
fatal. Karena desain dan operasional tangki telah melalui pendekatan teknis yang tepat, maka
tangki LNG modern mempunyai sejarah keamanan yang baik. Dorongan akan desain yang
presisi datang dari insiden yang telah terjadi pada masa awal industry LNG. Hal itu
menekankan bahwa kejadian insiden masa lalu menunjukkan bahwa standard yang mereka
gunakan tidak sesuai dengan standard saat ini.
c. LNG Pumpout system
Tangki LNG dioperasikan pada tekanan yang sangat rendah, hanya berada kecil sekali diatas
tekanan atmosfir. Gas dari terminal membutuhkan tekanan yang tinggi ketika akan

didistribusikan. Karena memompa cairan lebih mudah dan murah disbanding mengkompresi
gas, LNG dipompa untuk mendapatkan tekanan yang diperlukan sebelum LNG tersebut
diregasifikasi. System pumpout terdiri dari satu atau dua stage pompa., tergantung dari
kebutuhan bettery limit pressure of the gas dan konfigurasi BOG handling system.
Memompa cairan LNG yang merupakan cairan kriogenik, terutama pada rate yang tinggi
merupakan teknologi khusus. Pada terminal modern pompa stage pertama biasanya dipasang
pada inside tangki, dan biasa disebut in-tank pumps. Pompa stage kedua apabila diperlukan
dipasang diluar tangki, yaitu di area proses. Pompa stage kedua ini mempunyai tekanan
discharge cukup tinggi untuk memenuhi battery limit pressure pada terminal. Misalnya,
apabila gas tersebut akan dikirim ke plant yang berdekatan, maka battery limit pressure
cenderung rendah. Pada kasus lain, apabila gas akan dikirim melalui pipeline yang panjang,
battery limit pressure sekitar 70 sampai 80 bar atau bahkan lebih.
d. BOG Generation and Handling
LNG adalah cairan kriogenik yang pada tekanan atmosfir bersuhu -162 oC. Panas yang
masuk ke LNG atau sering disebut heat inleak menyebabkan LNG menjadi naik suhunya.
Sehingga, tangki LNG membutuhkan penyesuaian pada temperature yang cukup rendah
dengan tekanan yang rendah juga. Panas yang diserap LNG dilepaskan melalui flashing
daric air ke gas. Penanganan BOG (Boil Off Gas) memerlukan kompresor yang akan
menambah biaya. Beragam upaya pun dilakukan untuk mengurangi terbentuknya BOG. Ada
3 faktor yang menyebabkan terbentuknya BOG. Yang pertama, cairan LNG yang dikeluarkan
dari kapal sedikit lebih tinggi suhunya dibandingkan suhu yang ditentukan untuk masuk ke
dalam tangki LNG. Kedua, energy yang digunakan oleh pompa untuk mentransfer LNG cair
dari kapal ke tangki ter-transfer ke cairan LNG dalam bentuk panas. Ketiga, panas ambient
dari atmosfer ter-transfer ke pipa, tangki, atau peralatan kriogenik lainnya. BOG sebenarnya
merupakan LNG yang tergasifikasi. Sehingga BOG memiliki nialai sebagai bahan bakar.
Maka dari itu selain dari kondisi emergency, BOG tidak boleh dibuang melalui vent atau
flare. Desain dan operasional BOG menyediakan system dimana dilakukan efisiensi
terhadap BOG, termasuk utilitas BOG untuk dikondensasi dan dikembalikan ke vaporizer.
BOG yang terbentuk pada waktu unloading lebih besar dibanding BOG yang terbentuk pada
saat holding mode. Sehingga diperlukan compressor ytang lebih besar pada saat unloading.
e. LNG Vaporization
Di dalam vaporization system, LNG di vaporasi atau digasifikasi. Perubahan wujud daric air
menjadi gas membutuhkan panas ke dalam LNG. Peralatan vaporization yang digunakan
dapat mengatasi transfer panas secara efektif dan di tempat yang aman. Bebreapa desain
vaporizer sudah tersedia. Dalam industry LNG ada 2 jenis vaporizer yang diterima oleh
sebagian besar industry. Yang pertama yaitu Open-rack Seawater Vaporizers (ORV) dan yang
kedua yaitu Submerged Combustion Vaporizers (SCV). Perbedaan utama dari dua jenis
vaporator in adalah sumber dari panas vaporized atau panas penguapan. Perbedaan sumber

panas dari kedua jenis vaporizer ini mengakibatkan perbedaan karakteristik pada vaporizer
ini juga.
Pada tipe ORV, keuntungannya adalah adanya perbedaan temperature antara LNG cair
dengan air laut. Jumlah air laut yang banyak berkontak secara tidak langsung dengan LNG
cair bertekanan yang mengalir sepanjang pipa. Panas ditransfer dari air laut ke LNG cair
sehingga LNG menjadi panas dan menjadi uap. Air laut menyerap dingin dari cairan LNG
dan dikembalikan ke laut lagi dengan suhu beberapa derajat lebih dingin dari lingkungannya.
Panas yang dimiliki air laut tidak memerlukan penanganan khusus. Namun penambahan
biaya secara significan terjadi pada pemipaan dan pemompaan dai air laut yang sangat
banyak dari laut ke ORV di area proses, dan sirkulasi air sisa ke laut lagi. Penggunaan ORV
menjadi tidak efektif apabila suhu air laut lebih rendah dari 5oC. Pada jenis SCV, panas
dihasilkan dari pembakaran natural gas. Istilah submerged combustion digunakan karena
gas panas hasil pembakaran natural gas di-bubble kan ke dalam kolam air. Tube atau pipa
yang membawa LNG cair direndam ke dalam kolam tersebut, sehingga air menjadi media
antara LNG cair yang dingin dan gas panas hasil pembakaran natural gas. Peralatan SCV
lebih sederhana dan tidak lebih mahal disbanding ORV. Bagaimanapun, 1.5% natural gas
yang diimpor digunakan sebagai fuel. Natural gas sebagai fuel memiliki hartga yang sama
dengan gas yang berada pada terminal battery limit, dan hal inilah yang mendukung ORV
dari sisi economy. Tidak umum, apabila terminal LNG memiliki kedua jenis vaporizer,
dengan SCV sebagi backup atau spare capacity. Biasanya aturan lingkungan, baik secara
teknikal maupun economi lebih menyarankan untuk penggunaan SCV.
f. Utilities
Utilitas utama terdiri daari listrik, nitrogen, dan air. Jika menggunakan SCV, kebutuhan fuel
gas akan significant dan menjadi utilitas utama. Air laut untuk ORV juga merupakan utilitas.
Utilitas yang lain meliputi air untuk sehari-hari, air minum, dan diesel untuk listrik darurat.
Listrik digunakan untuk pompa LNG, BOG compressor, pompa air laut, dan peralatan
lainnya yang digunakan untuk penerangan dan pendingin udara. Menggunakan listik PLN
dapat menjadi salah satu alternative. Tetapi karena listrik merupakan utilitas yang penting,
maka biasanya industry memasang gas-turbine electric generator untuk memasok listrik yang
dibutuhkan. Nitrogen digunakan untuk purging dan inerting unloading arm dan vapor return
arms, baik sebelum maupun setelah unloading. Purging dan inerting juga dibutuhkan untuk
safety step selama dilakukan maintenance gas-filled equipment. Nitrogen dapat dibuat di
dalam fasilitas terminal, namun dapat juga membeli dari supplier nitrogen.
g. Offsite dan Support Facilities
Yang termasuk offsite yaitu system flare, system pembuangan air hujan, dan system sanitasi.
Yang lainnya termasuk fire-water dan fire protection system. System flare membakar gas
buang dari plant. Desain yang baik akan mencegah flare membakar gas yang masih bisa
digunakan kecuali dalam kondisi bahaya. Kondisi yang bahaya dari sudut pandang flare
antara lain relief valve discharge, venting dari tangki atau equipment, blow down atau

depressurize selama maintenance, dan discharge selama kondisi bahaya. Pada umumnya
dipasang dua jenis flare, yaitu low pressure flare dan high pressure flare. Low pressure flare
berasal dari discharge tangki LNG atau pemipaan tekanan rendah. Sedangkan high pressure
flare menangani discharge dari vaporizer atau compressor dengan tekanan yang tinggi. Fire
protection system meliputi seluruh area fasilitas dimana gas melalui area tersebut. Termasuk
juga system aktif maupun pasif. System pasif meliputi impoundment, tanggul, fireproofing
pada bangunan dan peralatan. System aktif meliputi detection (api, gas, asap, temp. rendah),
dan fire suppression measures ( fire water deluge, sprinkles, dry chemical powder, high
expansion foam).

Anda mungkin juga menyukai