Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah swt. atas rahmat dan


karunianya
sehingga saya dapat
menyelesaikan
tugas MakalahPendidikan Kewarganegaraan yang berisi tentang
Bela Negara Beserta Contoh Nya.Saya berterima kasih
kepada guru Pendidikan
Kewarganegaraan
yang
telah
memberikan
bimbingan dan
waktu
yang
cukup sehinggasaya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Saya sebagai penyusun meminta maaf apabila dalam
makalah ini terjadi kesalahan. Penyusun berharap, semoga
makalah ini dapat bermanfaat
Tualng bawang, September 2015
Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Pokok Permasalahan
3. Maksud dan Tujuan
Bab II. Pembahasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Pengertian Bela Negara


Konsep Bela Negara
Kesadaran Bela Negara
Landasan Bela Negara
Unsur Unsur Bela Negara
Hak dan Kewajiban Bela Negara
Dasar Hukum Bela Negara
Komponen Pertahanan Negara
Keikutsertaan Warga Negara dalam Usaha Bela
Negara
Bentuk Bentuk Usaha Bela Negara
Fungsi Bela Negara

Bab III. Penutup


1. Kesimpulan
2. Saran

Bab I
Pendahuluan
1.

Latar Belakang
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu tentang Bela
Negara.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara
yang seutuhnya.
Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita
turut serta dalam bela negara dengan mewaspadai dan
mengatasi berbagai macam ATHG atau ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan pada NKRI atau Negara Kesatuan
Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban
demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.

2. Pokok Permasalahan
Dari pembuatan makalah ini ada beberapa yang jadi pokok
permalahannya seperti pengertian, landasan, konsep, arti
penting, unsur, hak, kewajiban, fungsi dan komponen Bela
Negara, dll.
3.
1)

2)

Maksud dan Tujuan


Maksud dari pembuatan makaalah ini adalah :
Untuk memenuhi tugas makalah Pendidikan Kewarnegaraan
Untuk menambah wawasan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
Untuk menambah pengetahuan tentang Bela Negara
Mengetahui apa pengertian Bela Negara
Agar orang tau tentang apa itu Bela Negara

Bab II
Pembahasan
1.

Pengertian Bela Negara


Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh
perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang
patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen
dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan
eksistensi negara tersebut. Bela Negara juga dapat diartikan
sebagai sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya.

2.

Konsep Bela Negara


Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha
pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak
yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan
secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta
berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik
melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan
kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.

3.

Kesadaran Bela Negara


Kesadaran bela
negara pada
hakikatnya
merupakan
kesediaan berbakti pada negara dan berkorban demi membela
negara. Kesadaran bela negara dibangun sebagai bagian dari
sistem pertahanan negara. Oleh sebab itu pertahanan negara
dilaksanakan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini
dengan sistem pertahanan semesta yang melibatkan seluruh
warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya. Upaya
bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan
penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalam
pengabdian kepada negara dan bangsa. Sebagai warga negara
sudah sepantasnya ikut serta dalam bela Negara sebagai bentuk
kecintaan kita kepada pada negara dan bangsa. Pertahanan
semesta tidak akan dapat dimobilisasi jika warga negara yang
menjadi sentral bergeraknya sistem tidak memiliki sifat dan
perilaku yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
Membela negara tidak harus dalam wujud perang atau
angkat senjata tetapi dapat juga dapat dilakukan dengan cara

lain seperti ikut dalam mengamankan lingkungan sekitar,


membantu korban bencana, menjaga kebersihan, mencegah
bahaya narkoba, mencegah perkelahian antar perorangan atau
antar kelompok, meningkatkan hasil pertanian, cinta produksi
dalam negeri, melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai
anak bangsa yang berprestasi baik pada tingkat nasional
maupun internasional, termasuk belajar dengan tekun dan
mengikuti kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka dan lain
sebagainya.
Apabila seluruh warga negara dalam berbagai aspek
kehidupan bermasyarakat telah memiliki kesatuan paham
tentang arti pentingnya hak dan kewajiban dalam bela negara,
maka dengan kesadarannya tersebut dapat diimplementasikan
dalam bidang dan profesinya dan siap untuk ditransformasikan
ke dalam komponen pertahanan negara sebagai unsur
4. Landasan Konsep Bela Negara
Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer.
Subyek
dari
konsep
ini
adalah tentara atau
perangkat
pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih
atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer).
Beberapa
negara
seperti Israel, Iran dan Singapura memberlakukan wajib militer
bagi warga yang memenuhi syarat (kecuali dengan dispensasi
untuk alasan tertentu seperti gangguan fisik, mental atau
keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan
sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan
dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis
perekrutan selama masa perang.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman,
Spanyoldan Inggris, bela negara dilaksanakan pelatihan militer,
biasanya satu akhir pekan dalam sebulan. Mereka dapat
melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen,
misalnya Tentara TeritorialBritania Raya. Dalam beberapa kasus
milisi bisa merupakan bagian dari pasukan cadangan militer,
seperti Amerika Serikat National Guard.
Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik
Korea, dan Israel, wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang
menyelesaikan dinas nasional.
Sebuah
pasukan
cadangan militer berbeda
dari
pembentukan cadangan, kadang-kadang disebut sebagai
cadangan militer, yang merupakan kelompok atau unit
personel militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh
komandan mereka sehingga mereka tersedia untuk menangani
situasi tak terduga, memperkuat pertahanan negara.
5.

Pentingnya Bela Negara

Pada masa awal kemerdekaan 1945-1949, ancaman yang


dihadapi bangsa Indonesia lebih bersifat fisik berupa ancaman
dari luar, yaitu tentara Sekutudan Belanda. Selain ancaman dari
luar, bangsa Indonesia pun menghadapi ancaman dari dalam,
yaitu pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa sendiri.
Misalnya,pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA),
Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), Republik Maluku
Selatan (RMS), dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Oleh karena
itu, untuk mengantisipasi ancaman dari dalam dan luar maka
belanegara oleh warga negara diperlukan.
Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No. 29
Tahun 1954 tentang Pokok - Pokok Perlawanan Rakyat.
Pelaksanaan dariundang - undang ini diselenggarakan melalui
pen didikan pendahuluan perlawanan yang menghasilkan
organisasi - organisasi
perlawanan
rakyat,
seperti
Organisasi Keamanan Desa (OKD) dan Organisasi Keamanan
Sekolah
(OKS).
Untuk
mengantisipasi
kemungkinan
munculnya ancaman maka Tahun 1973, keluar Ketetapan MPR
No. IV/MPR/1973 tentang GBHN yang di dalamnya memuat
konsep wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
Wawasan Nusantara dapat diartikan sebagai cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
berdasarkan ideologi nasional yang dilandasi Pancasila dan UUD
1945.
Hal
ini
merupakan
aspirasi
bangsa
Indonesia
yang merdeka, berdaulat dan bermartabat, serta menjiwai tata
hidup dan tindakkebijaksanaannya dalam mencapai tujuan
perjuangan nasional. Wawasan Nusantara mempunyai ciri
manunggal dan utuh menye luruh. Pernahkah kamu mendengar
istilah
manunggal?
Manunggal
adalah
keserasian
dan
keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek kehidupan,
baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Utuh menyeluruh
maksudnya adalah wilayah nusantara dan rakyatIndonesia
merupakan satu kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat
dipecah-pecah oleh kekuatan apapun dan sesuai dengan asas
satu nusa, satu bangsa, dansatu bahasa.
Tujuan Wawasan Nusantara ada dua, yaitu tujuan ke dalam
yang berartimewujudkan kesatuan dalam segenap aspek
kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Aspek
alamiah mencakup tiga hal (trigatra), yaitu:1. letak geografis
pada posisi silang; 2. keadaan dan kekayaan alam; 3. keadaan
dan kemampuan penduduk.Selain itu, aspek sosial mencakup
lima hal (panca gatra), yaitu: 1. ideologi, 2. politik, 3. ekonomi, 4.
sosial budaya, serta 5. pertahanan dan keamanan. Adapun
tujuan wawasan nusantara yang diarahkan ke luar adalah untuk

ikut sertamewujudkan ke baha


perdamaian seluruh umat manusia.
6.

7.

giaan,

ketertiban,

dan

Unsur Unsur Bela Negara


a. Cinta Tanah Air
b. Kesadaran Berbangsa & bernegara
c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
d. Rela berkorban untuk bangsa & negara
e. Memiliki kemampuan awal bela negara
Hak dan Kewajiban Bela Negara
Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia
tanpa
harus
dikomando
dapat
berperan
aktif
dalam
melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam
wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :
a.
Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti
siskamling)
b.
Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri
c.
Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan atau PKn

8.

Dasar Hukum Bela Negara


a.

UUD 1945
Pasal 27 ayat 3 :Setiapwarga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upayapembelaan negara
Pasal 30 ayat 1,2, 3 4 :Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upayapembelaan negara
b. Tap MPR No. VI/MPR/2000 tentang Pemisahan TNI dan Polri
Salah satu dari tuntutan reformasi, MPR membuat sebuah
ketetapan yang berisi tentang pemisahanTNI dan Polri.
Lahirnya ketetapan ini dilatar belakangi tumpangtindihnya
peran TNI sebagai kekuatan pertahanan keamanan negara
dan peran tugas kepolisian sebgai kekutan keamanan dan
ketertibanmasyarakat
c.

Tap MPR No. VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan Polri


Pokok-pokok dalam undang-undang tersebut antara lain :

TNI berperan sebgai komponen utama dalam sistem


pertahanan negara

TNI merupakan alat negara yang berperan sebagai lat


pertahanan NKRI

TNI sebagai alat pertahanan negara, bertugas pokok


menegakkan
kedaulatan
negara
keutuhan NKRI
berdasarkan PS dan UUD 1945

d. UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara RI Dijelaskan


fungsi polisi adalah

pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat

penegakan hukum

perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada


masyarakat
e.
f.
g.
h.
i.
j.

UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI Beberapa dasar hukum


dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :
Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan
Nusantaradan Keamanan Nasional.
Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok
Perlawanan Rakyat.
Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1988.
Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara.

9. Komponen Pertahanan Negara


a. Komponen Utama adalah TNI yang meliputi Angkatan Darat,
Angkatan Laut dan Angkatan Udara melaksanakan tugas-tugas
pertahanan
b. Komponen Cadangan meliputi : warga negara, sumber daya
alam,sumber daya buatan, saran dan prasarana yang telah
disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilitasi guna memperkuat
kekuatan dan kemampuan komponen utama
c. Komponen Pendukung meliputi : sumber daya alam,sumber
daya buatan, saran dan prasarana yang secara langsung atau
tak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan
komponenutama dan komponen cadangan
10. Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara melalui :
a.
b.
c.

Pendidikan Kewarganegaraan
Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
Pengabdian sebagai prajurit secara sukarela atau secara
wajib
d. Pengabdian sesuai dengan profesinya
11. Bentuk - bentuk Usaha Bela Negara
a.

Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN)


Pada hakekatnya PPBN bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan
terhadap tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara dan
memberikan kemampuan awal bela negara. PPBN bukan
pelajaran berdiri sendiri, tetapi merupakan rangkaian materi ajar

b.

c.

d.

e.
f.

untuk membina kesadaran bela negara yang terjalin dalam mata


pelajaran
seperti
Pendidikan
Agama,
PendidikanKewarganegaraan, Kepramukaan
Keanggotaan Rakyat Terlatih
Kegiatan yang termasuk rakyat terlatih antara lain :
- Pertahanan Sipil (Hansip) - mengatasi Korban bencana alam
- Perlawanan Rakyat (Wanra) - tentara-operasi tempur
- Keamanan Rakyat (Kamra) - polisi-kamtibmas
- Resimen Mahasiswa (Menwa) - keamanan kampus
Fungsi rakyat terlatih antara lain :
1. ketertiban umum
2. perlindungan masyarakat
3. keamanan rakyat
4. perlawanan rakyat
Pengabdian sebagai Polri atau TNI secara Milsuk atau milwa

Dalam hal pengabdian TNI secara militer wajib atau


sukarela yang terdiri dari AD, AL dan AU berperan sebagai alat
pertahanan NKRI

Dalam hal pengabdian Polri secara militer wajib atau


sukarela bertujuan mewujudkan keamanan dalam negeri yaitu
pemeliharaan
keamanan
dan
ketertiban
masyarakat,
tegaknya hukum, dan terselenggaranya perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat
Perlindungan masyarakat
Perlindungan masyarakat merupakan pengorganisasi
an masyarakat untuk melakukan fungsi menanggulangi atau
memperkecil akibat malapetaka yang ditimbulkan antara lain
oleh perang dan bencana alam
Pengabdian sesuai dengan profesinya
Usaha pembelaan negara untuk mengharumkan nama Bangsa
Indonesia di Mata Dunia

Bidang olah raga : tim bulutangkis berhasil merebut


medali di olimpiade/kejuaraan bulutangkis dunia

Bidang seni : mengikuti festival di tingkat dunia, termasuk


festival film

Bidang iptek : kegigihan pelajar menyabet juara


Olimpiade Matematika dan fisika tingkat dunia

Seni suara : beberapa penyanyi menyabet juara di festival


tingkat dunia

12. Fungsi Bela Negara


Usaha pembelaan negara memiliki arti yang sangat penting
karena usaha pembelaan negara akan dapat :

mewujudkan keamanan dan ketertiban si selirih


wilayahnegara

menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan

mendorong
kelancaran
pelaksanaan
pembangunan
nasional
meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa
memangkitkan
semangat
kepahlawanan
terutama
berkorban untuk bangsa dan negara
menjamin stabilitas nasional
menanggulangi berbagai ancaman yang datang dari
dalam maupun luar negeri
menjaga keutuhan dan kedaulatan negara
negara akan melindungi dan mensejahteran warga negara
negara akan memenuhi hak-hak warga negara
merupakan wujud kewajiban dasar manusia

13. Contoh Perbuatan dan Bentuk Usaha Pembelaan Negara


Siapakah yang berkewajiban membela negara? Apakah usaha
pembelaan negara hanya dapat dilakukan oleh anggota militer?
Apa saja bentuk tindakan dalam rangka membela negara? Mari
kita bahas selengkapnya. Untuk menyelenggarakan upaya
pembelaan negara pemerintah telah menetapkan kebijakan
melalui penetapan Undang-undang No. 3 tahun 2002 tentang
pertahanan negara.
Dalam pasal 9 ayat 2 undang-undang tersebut dinyatakan bahwa
keikutsertaan warga negara dalam upaya pembelaan negara
diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan
dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit TNI
secara suka rela atau wajib, dan pengabdian sesuai dengan
profesinya. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa setiap warga
negara memiliki kewajiban untuk membela negaranya.
Pertama, membela negara dengan melaksanakan pendidikan
kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan menjadi salah
satu upaya penyelenggaraan bela negara karena sesuai dengan
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) dan cinta tanah
air ( patriotisme ). Para guru dan pendidik di lembaga pendidikan
menempati posisi ini.
Kedua, usaha membela negara dengan mengikuti pelatihan
dasar kemiliteran secara wajib. Pelatihan dasar kemiliteran bukan
hanya diikuti oleh TNI melainkan juga oleh para mahasiswa di
perguruan tinggi. Para mahasiswa tersebut mendapat pelatihan
dasar kemiliteran yang kemudian terbentuk dalam wadah

organisasi Resimen mahasiswa (MENWA ). Kebijakan mengikuti


Wajib Militer (wamil) telah berlaku di sejumlah negara di dunia.
Indonesia saat ini belum memberlakukan peraturan wajib militer.
Ketiga, bentuk pembelaan negara dengan cara mengabdi
sebagai prajurit TNI secara suka rela atau wajib. Peranan TNI
sangat penting dalam rangka membela dan mempertahankan
serta menjaga keamanan Negara dan bangsa. Segenap prajurit
TNI harus siap sedia untuk terpanggil kapan dan dimanapun
mereka ditugaskan untuk menjaga, mengawal negara dan
bangsa. Kelompok militer dan TNI inilah yang sering dipandang
memiliki kewajiban utama membela negara, padahal kewajiban
bela negara berlaku untuk semua kalangan rakyat.
Keempat, usaha membela nama baik dan harga diri negara
melalui pengabdian sesuai dengan profesinya. Pengabdian
warganegara
yang
mempunyai
profesi
tertentu
untuk
kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi
dan atau memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang,
bencana alam, atau bencana lainnya. Siapapun Anda dan apapun
pekerjaan Anda, Anda memiliki tanggungjawab yang sama untuk
membela negara dengan cara menekuni profesinya masingmasing.

Bab III
Penutup
1.

Kesimpulan
Kesimpulan dari pembuatan makalah ini adalah bahwa kita
lebih tau tentang arti Bela Negara, Mulai dari hubungan baik
sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal
ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah
bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan Negara.

2. Saran
Penulis hanya bisa menyarankan semoga para pembaca
lebih bisa memahami kenapa kita harus membela Negara kita ini
dan janganlah sekali-kali menodai tanah kelahiran kita ini dengan
perbuatan yang tidak baik, karena tercela satu bernoda semua.
Hati-hati pula dengan gerakan pendirian negara di dalam
negara yang ingin membangun negara islam di dalam Negara
Indonesia dengan cara membangun keanggotaan dengan sistem
mirip MLM dan mendoktrin anggota hingga mereka mau
melakukan berbagai tindak kejahatan di luar ajaran agama islam
demi uang. Jika menemukan gerakan semacam ini laporkan saja
ke pihak yang berwajib dan jangan takut dengan ancaman
apapun.

Anda mungkin juga menyukai