Pendahuluan
Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal dalam jangka waktu yang lama. Jika di
ukur dengan tensi meter hasil pengukuran tekanan darahnya menunjukkan
140/80mmHg. Hipertensi juga mengakibatkan kerugian yang berlebihan, otot
jantung membengkak, lalu melemah dan mengalami kegagalan untuk memompa
secara efektif, bila naiknya tekanan darah berlangsung secara mendadak maka
dinding pembuluh darah bisa pecah.
Pemberian teknik relaksasi napas/pernapasan diafragma sampai saat ini
menjadi metode relaksasi yang mudah dalam pelaksanaanya. Terapi relaksasi
teknik pernapasan diafragma ini sangat baik untuk di lakukan setiap hari oleh
penderita tekanan darah tinggi, agar membantu relaksasi otot tubuh terutama
otot pembuluh darah sehingga mempertahankan elastisitas pembuluh darah
arteri.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Quakansi-eksperimen engan rancangan NonEquivalent Control Group, dilakukan dengan observasi pertama (pretest) pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok yang mendapatkan
perlakuan diikuti dengan pengukuran kedua (post-test) lalu dibandingkan dengan
kelompok yang tidak mendapat perlakuan. Populasinya seluruh pasien hipertensi
sedang-berat.
Instrument
yang
digunakan
adalah
lembar
observasi,
hipertensi
masih
dapat
diperbaiki
kondisinya
dengan
Kesimpulan
Terapi relaksasi teknik pernapasan diafragma ini sangat baik untuk
dilakukan setiap hari oleh penderita tekanan darah, agar membantu relaksasi
otot tubuh terutama otot pembuluh darah sehingga dapat mempertahankan
elastisitas pembuluh darah arteri.
Peran perawat dalam pemberian asuhan keperawatan adalah membantu
penderita hipertensi untuk mempertahankan tekanan darah pada tingkat optimal
dan meningkatkan kualitas kehidupan secara maksimal dengan cara memberi
intervensi asuhan keperawatan sehingga dapat memperbaiki kondisi kesehatan.
Salah satu tindakan yang dapat diberikan untuk menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi adalah pemberian teknik relaksasi nafas dalam
mekanisme relaksasi nafas dalam pada sistem pernafasan berupa suatu
keadaan inspirasi dan ekspirasi pernafasan dengan frekuensi pernafasan
menjadi
6-10
kardiopulmonari.
kali
permenit
sehingga
terjadi
peningkatan
rengang