Peran Bidang PTKP Hmi Cabang Tenggarong Menghadapi Problematika Pemuda Daerah Dan Bangsa Serta Flashback Kegiatan PTKP Periode 2013
Peran Bidang PTKP Hmi Cabang Tenggarong Menghadapi Problematika Pemuda Daerah Dan Bangsa Serta Flashback Kegiatan PTKP Periode 2013
Sejumlah pemerhati sosial menilai prinsip nasionalisme dalam diri pemuda Indonesia pada
umumnya telah mengalami degradasi dan hal diakibatkan oleh terus menerus tergerus oleh nilainilai dari luar. Kondisi ini terlihat semakin parah karena belum adanya pembaharuan atas
pemahaman dan prinsip nasionalisme dalam diri pemuda. Jika kondisi dilematis itu tetap
dibiarkan, bukan tidak mustahil degradasi nasionalisme akan mengancam generasi muda sebagai
penerus bangsa. Pemuda Indonesia umumnya belum sadar akan ancaman arus global yang terus
menerus menggerogoti identitas bangsa. Jika kita melihat sjarah ke belakang puluhan tahun yang
lalu, bagaimana pemuda Indonesia berusaha dengan gigih menyatakan keanekaragaman yang
dimiliki bangsa Indonesia dalam satu wadah yaitu Indonesia.
Namun pada saat ini kita diperhadapkan pada kenyataan yang menjadi problema dan dilematis.
Kita bisa melihat banyak pemuda yang tidak perduli dengan kondisi keterpurukan yang melanda
bangsa ini, dimana sekarang pemuda lebih tertarik pada hal-hal yang merupakan nilai luar
Indonesia, lantas memproklamasikan keyakinanya akan dongeng-dongeng Cindrella
tentang The end of nations states yang serba imajiner, serba ilusif dan tentu pula delusive,
bahkan dengan mudah kita membiarkan kebudayaan bangsa kita diambil oleh bangsa lain,
kalangan pemuda semestinya sadar, masa depan negara ini tergantung pada kita, apa jadinya
negara ini jika kita tak peduli?.
Potret buram kondisi pemuda kita saat ini nampak jelas di depan kita, tidak sedikit pemudapemudi bangsa dengan berbagai masalah yang mereka anggap sudah lumrah dan biasa terjadi di
kalangan pemuda, seperti tawuran, seks bebas, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya. Mereka
berlomba- lomba berkiblat pada dunia barat. Tampaknya westernisasi telah menyulap pemuda
negeri ini menjadi lupa akan jati diri mereka sebagai bangsa Indonesia yang masih memegang
teguh budaya timur. Selain itu, munculnya sikap individualisme yang menimbulkan
ketidakpedulian antarvperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak
akan peduli dengan kehidupan bangsanya.
Dengan berjalannya waktu, semangat heroik dalam janji yang terkenal dengan Sumpah Pemuda
itu mengalami pergeseran arti maupun pemahamannya. Arti Sumpah Pemuda tentu berbeda dari
saat perjuangan dulu. Bila dulu dijadikan sebagai alat pemersatu, maka seharusnya kini dijadikan
sebagai cambuk bagi pemuda Indonesia untuk berbuat yang lebih baik demi kemajuan negara.
Kenegaraan Indonesia berkembang sesuai dinamika perubahan yang amat besar terutama
berkaitan dengan globalisasi dan reformasi. Dalam perubahan ini setiap komponen bangsa
termasuk pemuda dituntut kontribusinya sesuai kemampuan, kompetensi, dan profesinya.
Pemuda dituntut untuk mengembangkan sikap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya
bangsa, sikap keteladanan dan disiplin. Di sisi lain, perlu diciptakan suasana yang lebih dinamis
dan demokratis yang mendorong pemuda untuk berkiprah dalam transformasi pembangunan baik
regional maupun skala global.
Pemuda sebagai sumber kekuatan moral reformasi perlu tetap terbina agar selalu berlandaskan
pada kebenaran yang bersumber pada hati nurani serta sikap moral yang luhur, berkepribadian
nasional dan berjiwa patriotisme. Optimisme, spirit, kepedulian dan juga bangunan intelektual
keindonesiaan kaum muda sebagai generasi bangsa akan selalu menjawab problematika bangsa
ini. Gagasan-gagasan yang orisinil disertai langkah yang progresif dan kepekaan terhadap
kondisi bangsa merupakan salah satu langkah utama dalam yang harus dipelopori oleh kaum
muda sebegai penerobos dan pembawa era baru bangsa yang bermartabat dan berdaulat.