2 Materi Presentsi Isd 1
2 Materi Presentsi Isd 1
PETA KONSEP
DASAR
(ISBD)
ISD
KEANEKARAGAMAN, KESEDERAJATAN, DAN KEBERMASYARAKATAN,
KEBERMARTABATAN MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAHLUK SOSIAL DALAM
ERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT.
Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pemuda dan Sosialisasi
Pemerintah, Negara dan Warga Negara
Pelapisan Sosial, Keragaman dan Kesederajatan
Masyarakat Pedesaaan dan Perkotaan
Masalah-Masalah Kependudukan
IBD
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM, DENGAN SESAMA MANUSIA, DIRINYA
SENDIRI, NILAI-NILAI MANUSIA DAN BAGAIMANA PULA HUBUNGAN MANUSIA
DENGAN TUHAN
Manusia dan cinta kasih
Manusia dan keindahan
Manusia dan penderitaan
Manusia dan keadilan
Manusia dan pandangan hidup
Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
Individu, Keluarga
dan Masyarakat
Pemuda dan Sosialisasi
Pemerintah, Negara
dan Warga Negara
Pemerintah, Negara
dan Warga Negara
Pelapisan Sosial,
Keragaman dan
Kesederajatan
Masyarakat Pedesaaan
dan Perkotaan
IPTEK dan Kemiskinan
Mahasiswa
Memiliki wawasan
komprehensif dan
pendekatan
integral di dalam
menyikapi
pennasalahan
kehidupan baik
sosial, ekonomi,
politik,
kebudayaan,
maupun
pertahanan
keamanan.
Memiliki wawasan budaya
yang luas tentang
kehidupan
bennasyarakat dan
secara bersamasama mampu
berperan serta
meningkatkan
kualitasnya,
maupun
lingkungan
I. INDIVIDU
A. Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada
proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagianbagian yang ada lebih dahulu, sedang keseluruhan ada
pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain
menjadi keseluruhan oleh asosiasi.
Faktor-faktor pertumbuhan
Pendirian nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu
semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Misalnya kemiripan
antara orang tua dengan anaknya. Misalnya seorang ayah memiliki keahlian di bidang
seni lukis maka kemungkinan besar anaknya juga menjadi pelukis dan sejenisnya
Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
Menurut pendirian ini menolak dasar dalam pertumbuhan individu dan lebih jauh
menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak
dibicarakan. Pendirian semacam ini biasa disebut pendirian yang environmentalistik.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pendirian ini pada hakikatnya adalah kelanjutan dari
faham emperisme.
Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang
menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan
pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan
oleh dasar (bakat) dan lingkungan
2. KELUARGA
Fungsi Keluarga
1) Fungsi Biologis
2) Fungsi Pemeliharaan
Keluarga
3) Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan
kebutuhan manusia yang pokok yaitu :
1. kebutuhan makan dan minum
2. kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya
3. kebutuhan tempat tinggal.
Berhubung dengan fungsi penyelenggaraan
kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan
untuk berusaha keras agar supaya setiap
anggota keluarga dapat cukup makan dan
minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.
4) Fungsi Keagamaan
5)
Fungsi
Sosial
Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-
anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilainilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta
mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka
jalankan kelak bila sudah dewasa. Dengan demikian terjadi apa
yang disebut dengan_istilah sosialisasi.
Dengan fungsi ini diharapkan agar di dalam keluarga selalu terjadi
pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan. Kebudayaan
yang diwariskan itu adalah kebudayaan yang telah dimiliki oleh
generasi tua yaitu ayah dan ibu, diwariskan kepada anak-anaknya
dalam bentuk antara lain sopan santun, bahasa, cara bertingkah
laku, ukuran tentang baik buruknya perbuatan dan lain-lain.
Fungsi-fungsi
3. MASYARAKAT
Kelompok
Masyarakat/Ciri Khas
Pengolongan Masyakat
Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat
sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).
Masyarakat sederhana. Dalam lingkunganmasyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja
cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap
dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau belum
sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju.
Masyarakat maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih akrab dengan
sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan
serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan
masyarakat industri.
Masyarakat Non Industri
Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder
(secondary group).
1) Kelompok primer; Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat,
lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok "face to face group", sebab para anggota
kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab. Sifat
interaksi dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluar gaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak
secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung
atas dasar rasasimpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga,
rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen
yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan
rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi.
Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah
sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh,
organisasi profesi dan sebagainya.
HUBUNGAN INDIVIDU,
KELUARGA, DAN
Makna Individu MASYARAKAT
Manusia
Makna Keluarga
Makna Masyarakat
Seperti halnya dengan definisi sosiologi yangbanyak jumlahnya kita dapati pula
definisi definisi tentang masyarakat yang juga tidak sedikit. Definisi adalah sekedar
alat ringkat untuk memberikan batasan-batasan mengenai sesuatu persoalan atau
pengertian ditinjau daripada analisa. Analisa inilah yang memberikan arti yang
jernih dan kokoh dari sesuatu pengertian. Mengenai arti masyarakat ini, baiklah di
sini kita kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat itu, seperti misalnya :
R. Linton : Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah
setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga
mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai
satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
M.J. Herskovist : menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang
diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
J.L. Gillin dan J.P. Gillin : mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia
yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan
yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih
kecil.
S.R. Steinmetz : seorang sosiologi bangsa Belanda, mengatakan bahwa masyarakat
adalahkelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokkanpengelompokkan manusia yang lebihkecil, yang mempunyai perhubungan yang erat
danteratur.
Hasan Shadily : mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari
beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan
mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
MASYARAKAT
DAN INTERAKSI SOSIAL
MASYARAKAT
DAN INTERAKSI SOSIAL
Seperti halnya dengan definisi sosiologi yangbanyak jumlahnya kita dapati pula
definisi definisi tentang masyarakat yang juga tidak sedikit. Definisi adalah sekedar
alat ringkat untuk memberikan batasan-batasan mengenai sesuatu persoalan atau
pengertian ditinjau daripada analisa. Analisa inilah yang memberikan arti yang
jernih dan kokoh dari sesuatu pengertian. Mengenai arti masyarakat ini, baiklah di
sini kita kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat itu, seperti misalnya :
R. Linton : Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah
setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga
mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai
satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
M.J. Herskovist : menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang
diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
J.L. Gillin dan J.P. Gillin : mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia
yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan
yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih
kecil.
S.R. Steinmetz : seorang sosiologi bangsa Belanda, mengatakan bahwa masyarakat
adalahkelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokkanpengelompokkan manusia yang lebihkecil, yang mempunyai perhubungan yang erat
danteratur.
Hasan Shadily : mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari
beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan
mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
INTERAKSI SOSIAL
1.
Syarat-Syarat terjadinya
Interaksi sosial
Bentuk-Bentuk Interaksi
Sosial
Ada empat bentuk interaksi sosial (Soekanto, 2006; 65-97)
2. Akomodasi
Istilah akomodasi (Soekanto,2006: 68) dapat digunakan untuk
menjelaskan suatu keadaan dan suatu proses. Sebagai suatu
keadaan, akomodasi berarti adanya suatu keseimbangan
dalam interaksi antara orang perorangan atau kelompokkelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma
sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat.
Dan sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usahausaha manusia untuk meredam suatu pertentangan yaitu
usaha-usaha untuk mencapai kestabilan. Ini berari bahwa
akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
pertentangan tanpa menghacurkan pihak lawan sehingga
lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Akomodasi dapat terjadi melalui beberapa bentuk:
Coercion,
akomodasi dalam bentuk ini terjadi karena
adanya pemaksaan,
Compromise, akomodasi yang terjadi di mana pihak-pihak
yang
saling
bertentangan
sama-sama
mengurangi
tuntutannya masing-masing.
..Akomodasi
4.Persaingan
Persaingan (Soekanto, p. 83) dapat diartikan sebagai
proses sosial di mana individu atau kelompok
bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan yang langka tanpa mempergunakan
ancaman atau kekerasan. Udara misalnya bukan
sumber daya yang langka, oleh karena itu tidak ada
persaingan untuk memperolehnya, tetapi lain halnya
dengan kedudukan tertentu dalam suatu organisasi,
atau kesempatan tertentu dalam bidang usaha.
Kedudukan dan kesempatan dalam berusaha tidak
mudah diperoleh, karena itu ia bersifat langka. Oleh
karena ia bersifat langka, maka orang atau kelompok
akan bersaing untuk memperolehnya.
MASYARAKAT DAN
KEBUDAYAAN
PENGERTIAN MASYARAKAT
JENIS-JENIS MASYARAKAT
MASYARAKAT KOTA DAN DESA
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
JENIS KEBUDAYAAN
MANUSIA,
MASYARAKAT,
KEBUDAYAAN
Definisi dan Konsep
Definsi Manusia
Homo sapien
Homo Symbolicum
Homo Faber
Rationale Animale
Micro Cosmos
Definisi Masyarakat
(Society)
Suatu sistem sosial yang
menghasilkan
kebudayaan
(Soerjono Soekanto, 1983)
Definisi Masyarakat
(Society)
Jenis-Jenis Masyarakat - 1
(Soerjono Soekanto, 1983)
Jenis-Jenis Masyarakat - 2
(Soerjono Soekanto, 1983)
Jenis-Jenis Masyarakat - 3
(Soerjono Soekanto, 1983)
Jenis-Jenis Masyarakat - 1
(Koentaraningrat, 1984)
Masyarakat adat (adat society)
Masyarakat desa (village society)
Masyarakat dinamis (dinamic society)
Masyarakat kota (urban society)
Masyarakat kontemporer
(contemporary society)
Masyarakat modern (modern society)
Masyarakat organik (organic society)
Jenis-Jenis Masyarakat - 2
(Koentaraningrat, 1984)
Definisi Kebudayaan
(Culture)
Hasil karya, rasa, dan
cipta manusia yang
didasarkan pada karsa.
(Soerjono, Soekanto, 1983)
Definisi Kebudayaan
(Culture)
Keseluruhan pengetahuan
manusia sebagai makhluk sosial
yang digunakan untuk
memahami lingkungan serta
pengalamannya, dan yang
menjadi pedoman tingkah
lakunya.
(Koentjaraningrat, 1984)
DINAMIKA MASYARAKAT
DAN KEBUDAYAAN
1. KONSEP-KONSEP DAN KONSEPSIKONSEPSI KHUSUS MENGENAI
PERGESERAN MASYARAKAT DAN
Semua konsep yang kita perlukan untuk menganalisa prosesKEBUDAYAAN
proses
pergeran masyarakat dan kebudayaan, termasuk
4. PROSES DIFUSI
5. AKULTURASI DAN
ASIMILASI
Akulturasi. Proses sosial yang timbul apabila sekelompok
PEMBARUAN (INOVASI)
2. Potensi-potensi Generasi
Muda/Pemuda
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, maka is dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari
gagasan baru.
Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu untuk senantiasa dilengkapi dengan landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
Adanya idealisme pada generasi muda, maka generasi muda memiliki potensi kedinamisan dan kreatifitas yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan,
pembaharuan dan penyempurnaan kekurangankekurangan yang ada atau pun mengemukakan gagasan-gagasan/alternatif yang baru sama sekali.
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun mengambil resiko itu adalah perlu jika kemajuan
ingin diperoleh.
Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko, kesiapan pengetahuan, perhitungan dan keterampilan dari generasi muda akan memberi
kualitas yang baik kepada keberanian mengambil resiko.
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda akan merupakan daya pendorong untuk
mencoba maju lagi.
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya
agar dengan demikian mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
6. Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kuantitatif maupun dalam arti kualitatif generasi muda secara relatif lebih
terpelajar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi-generasi pendahulunya.
Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat merupakan hambatan jika hal itu dihayati
secara sempit dan ekslusif.
Tapi keanekaragaman masyarakat Indonesia dapat merupakan potensi dinamis dan kreatif jika keanekaragaman itu ditempatkan dalam rangka integrasi nasional yang
didasarkan atas semangat dan jiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 serta kesamaan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Sehingga dengan demikian merupakan sumber yang kaya
untuk kemajuan bangsa itu sendiri. Untuk itu generasi muda perlu didorong untuk menampilkan potensinya yang terbaik dan diberi peran yang jelas serta bertanggung
jawab dalam menunjang pembangunan nasional.
Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan dan turut serta memiliki bangsa dan negara di kalangan generasi muda perlu lebih digalakkan, pada gilirannya akan mempertebal
semangat pengabdian dan kesiapannya untuk membela dan mempertahankan bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman. Dengan tekad dan semangat ini generasi
muda perlu dilibatkan dalam setiap usaha dan pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.
9. Sikap kesatria.
Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab social yang tinggi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan
dikembangkan terus menjadi sikap kesatria di kalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai transformator dan
dinamisator terhadap lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidikan serta penerapan teknologi, baik yang maju, madya maupun yang sederhana.
PEMERINTAH NEGARA
DAN WARGA NEGARA
1.
Pengertian
Pemerintah
Pemerintah merupakan salah satu unsur penting daripada negara. Tanpa
Tugas-tugas
Pemerintahan
STRATIFIKASI SOSIAL
1.
2.
3.
1. Pengetian Stratifikasi
Sosial
[1] Pitirim Sorokin, Social and Cultural Mobility, The Free Press of
Glencoe, (London: Colliner-Macmillan Limited 1959). Hlm. 11.
dengan
Sosialyaitu posisi seseorang
StatusStatus
atau kedudukan
didalam masyarakat yang didasarkan pada hakhak dan kewajiban-kewajiban tertentu. Dalam
teori Sosiologi, unsur-unsur dalam sistem
pelapisan masyarakat adalah status
(kedudukan) dan role (peranan). Kedua unsur
ini merupakan unsur baku dalam sistem
pelapisan masyarakat.
Dengan demikian status sosial atau kedudukan
sosial merupakan unsur yang membentuk
terciptanya stratifikasi sosial, sedangkan
stratifikasi sosial adalah pelapisan sosial yang
disusun dari status-status sosial.
3.Setiap
Sebab-sebab
Timbulnya
masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, bisa berupa kepandaian,
kekayaan, kekuasaan, profesi, keaslian keanggotaan masyarakat dan
Stratifikasi
Sosial
sebagainya.
Selama manusia membeda-bedakan
penghargaan terhadap sesuatu
yang dimiliki tersebut, pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam
Proses Terjadinya
Stratifikasi sosial terjadi
melalui proses sebagai berikut:
Stratifikasi
Sosial
a. Terjadinya secara otomatis, karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir.
Ciri-ciri untuk
membedakan antara desa
dan
kota
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk