Anda di halaman 1dari 30

Statistik Parametrik

Saptawati Bardosono

Analisis statistik bergantung pada:


Pertanyaan penelitian/tujuan/hipotesis
Skala pengukuran
Metode sampling
Besar sampel

Uji statistik parametrik:


z-test
t-test (berpasangan dan tidak berpasangan)
Tes proporsi
Korelasi Pearson
Analisis varians

Uji statistik non-parametrik:


Chi-square test
Fisher-test
Kolmogorov-Smirnov
McNemar test
Korelasi rank
Mann Whitney
Wilcoxon

Pilihan bila uji parametrik tidak memenuhi syarat:

t-test tak berpasangan


t-test berpasangan
Korelasi Pearson
Analisis varians
Tes proporsi

Mann Whitney
Wilcoxon
Spearman rank
Kruskal Wallis
Chi-square

Syarat uji parametrik:


Sampel berasal dari populasi dengan
distribusi normal
Sampel diambil secara random
Sampel mempunyai varians yang sama
Skala pengukuran interval atau rasio

Distribusi normal
Bentuk kurva simetris (histogram)
Mean = median = mode
Kiri = kanan = 50%
Coefficient of variation < 20%
Uji KS

Uji beda 2 mean:


(Uji-z dan uji-t tak berpasangan)
Sampel besar dengan populasi
Sampel kecil dengan populasi
Sampel besar dengan sampel besar
Sampel besar dengan sampel kecil
Sampel kecil dengan sampel kecil

Soal 1: sampel besar vs populasi


Pada 100 mahasiswa yang akan ujian diukur
suhu badannya. Rata2 (x) = 37,2 0C dengan
simpang baku (s) = 0,7 0C. Suhu badan
populasi rata2 () = 37 0C
Apakah suhu badan yang akan ujian berbeda
bermakna dengan suhu normal?

Jawab soal 1:
Hipotesis nol (Ho), tidak ada perbedaan antara rata2
suhu badan mahasiswa dan populasi (x = ). Bila
nilai p < 0,05, maka Ho ditolak
Z = (x-) / (s/n) = (37,237,0) /(0,7/ 100)
Z = 0,2 / 0,07 = 2,857
Lihat tabel distribusi t, ternyata untuk 2,857 nilai p >
0,001 dan p < 0,01, atau H0 ditolak
Artinya, rata2 suhu badan mahasiswa secara
bermakna lebih tinggi dari suhu badan populasi

Soal 2: sampel kecil vs populasi


Pada 25 orang yang akan ujian, diukur suhu
badannya rata2 (x) 37,2 0 C dengan simpang
baku (s) = 0,7 0C, ingin dibandingkan
dengan rata2 suhu standar () 37 0C.

Jawab soal 2:
t = (x- ) / (s/n) = (37,2-37) / (0,7/25)
t = 0,2/0,14 = 1,429
df = n-1 = 24
Lihat tabel t: 0,10 < p < 0,20 atau p > 0,05
Ho diterima atau tidak bermakna
Artinya, tidak ada perbedaan yang bermakna
antara rata2 suhu badan mahasiswa dengan
suhu badan standar

Soal 3: sampel besar vs sampel besar


Berat lahir rata2 sampel 75 bayi keluarga
kaya 3400 g 670 g. Sampel 100 bayi
keluarga menengah rata2 3100 g 610 g.
Apakah perbedaan tersebut bermakna?

Jawab soal 3:
Ho: x1 = x2
F(74,99) = 6702/6102 = 1,206
Lihat tabel untuk 1,206 nilai p > 0,05, artinya
homogen
Coefficient of varians (cov) = s/x * 100%
cov1 = 670/3400 * 100% = 19,71%
cov2 = 610/3100 * 100% = 19,68%
Artinya, kedua sampel berdistribusi normal

Jawab soal 3:
z = (x1-x2) / (s12/n1) + (s22/n2)
z = (3400-3100) / (6702/75) + (6102/100)
z = 300 / 9706 = 3,045
df = n1 + n2 2 = 173, lihat tabel, boleh lihat
yang 120 atau tak terhingga
Nilai p > 0,001 dan p < 0,01
Ho ditolak atau bermakna

Soal 4: sampel besar vs sampel kecil


n1 = 56, x1 = 161,25, s1 = 5,57
n2 = 28, x2 = 158,61, s2 = 5,27
Distribusi normal (cov)
t = (x1-x2) / (sgab1/n1 + 1/n2)
Sgab = (5,57)2(55) + (5,27)2 (27) / 82
= 1706,4/82 = 5,344
t = (161,25 158,61) /5,344 (1/56 + 1/28)
= 2,138
df = n1 + n2 2 = 82
Nilai p : 0,02 < p < 0,05 atau bermakna

Soal 5: sampel kecil vs sampel kecil


n1 = 20, x1 = 172,1, s1 = 5,2
n2 = 15, x2 = 168,0, s2 = 4,8
Distribusi normal (cov)
t = (x1-x2) / (sgab1/n1 + 1/n2)
Sgab = (5,2)2(19) + (4,8)2 (14) / 33
= 836,32/33 = 5,03
t = (172,10-168,0) /5,03 (1/20 + 1/15)
= 2,39
df = n1 + n2 2 = 33
Nilai p : 0,02 < p < 0,05 atau bermakna

Uji t berpasangan
Dari 2 hasil data yang didapat dari subyek
sama pada kondisi berbeda
Dari subyek beda namun dipadankan untuk
karakteristik kunci tertentu, misalnya umur
dan jenis kelamin (misal: studi kasuskontrol, atau uji klinik dengan kelompok
kontrol yang sepadan)

Latihan 6: Hasil uji klinik efektifitas obat tidur


Subyek

Obat tidur

Plasebo

Beda

6.1

5.2

0.9

6.0

7.9

-1.9

8.2

3.9

4.3

7.6

4.7

2.9

6.5

5.3

1.2

5.4

7.4

-2.0

6.9

4.2

2.7

6.7

6.1

0.6

7.4

3.8

3.6

10

5.8

7.3

-1.5

Mean

x1 = 6.66

x0 = 5.58

x = 1.08

Jawab soal 6:
t = x / n
= 1,08 / 10 = 1,48
df = 9
Nilai p : 0,1< p < 0,2 atau tidak bermakna

Uji proporsi
Membandingkan proporsi sampel dengan
standar (syarat: sampel besar)
Membandingkan proporsi 2 sampel besar
(syarat: kedua sampel harus sama besar)

Soal 7: sampel besar vs populasi


Pada 100 kelahiran hidup di bagian kebidanan
RSCM ternyata terdapat 59 bayi laki2.
Apakah proposi ini berbeda bermakna dari
standar?

Jawab soal 7:
p = 59/100 = 0,59
= 51/100 = 0,51
Ho: tidak ada perbedaan bermakna
z = (0,59-0,51) / (0,51*1-0,51)/100
z = 0,08 / 0.049 = 1,633
Nilai p: 0,1 < p < 0,2 atau p >0.05, artinya Ho
diterima

Soal 8: sampel besar vs sampel besar


Pada 100 mahasiswa yang makan es buah
ternyata 25 mahasiswa sakit diare. Pada 100
mahasiswa yang tidak makan es buah
ternyata ada 23 mahasiswa yang diare.
Adakah perbedaan proporsi diare antara 2
kelompok mahasiswa tersebut?

Jawab soal 8:
n1 = n2 = 100
p1 = 25/100 = 0,25

p2 = 23/100 = 0,23

p = (0,25 + 0,23)/2 = 0,24


z = [p1-p2] / p(1-p) (1/n1 + 1/n2)
z = (0,25-0,23) / 0,24(1-0,24)
(1/100+1/100)
z = 0.331 Lihat tabel t dengan df =
p > 0,05 atau Ho diterima (tak bermakna)

Soal latihan 1:
Dari uji vaksin influensa selama periode epidemi,
dari 460 orang dewasa yang berpartisipasi, 240
menerima vaksinisasi influensa dan 220 menerima
vaksinasi plasebo. Didapatkan 100 orang terkena
influensa diantaranya 20 dari kelompok vaksin
dan 80 dari kelompok plasebo.
Adakah perbedaan dari kedua kelompok tersebut?

Soal latihan 2:
Program malaria telah menyemprot 10.000
rumah dengan insektisida. Diharapkan tiap
rumah dapat disemprot seluas 25,4 m2.
Ternyata dari 100 rumah yang diperiksa, rata2
luas rumah yang disemprot adalah 24,2 m2
dengan simpang baku 5,9 m2.
Apakah luas rumah yang disemprot berbeda
bermakna dengan luas yang diharapkan?

Soal latihan 3:
Untuk mengetahui apakah merokok dapat
menurunkan fungsi paru, maka dilakukan tes
fungsi kapasitas vital paru pada 100 laki2 usia 2529 tahun, di mana 36 adalah perokok dan 64 tidak
merokok.
Hasilnya adalah rerata fungsi paru perokok adalah
4,7 0,6 dan non-perokok adalah 5,0 0,6.
Apakah fungsi paru ke dua kelompok tersebut
berbeda bermakna?

Soal latihan 4:
Pada 300 anak balita yang tinggal di
pemukiman kumuh diperiksa kadar
hemoglobinnya. Rata2 (x) = 9,9 mg/dL
dengan simpang baku (s) = 1,5 mg/dL.
Hemoglobin balita rata2 () = 11,0 mg/dL.
Apakah hemoglobin balita di pemukiman
kumuh tersebut berbeda bermakna dengan
hemoglobin normal pada balita?

Soal latihan 5:
Pada 300 anak balita yang tinggal di pemukiman
kumuh diperiksa kadar hemoglobinnya tahun
1999. Rata2 (x) = 9,9 mg/dL dengan simpang
baku (s) = 1,50 mg/dL. Pada tahun 2000, kadar
hemoglobin mereka menjadi 10,5 mg/dL dan
simpang baku = 1.52 mg/dL.
Apakah hemoglobin balita di pemukiman kumuh
tersebut berbeda bermakna setelah 1 tahun?

Anda mungkin juga menyukai