Anda di halaman 1dari 13

Friday, 20 April 2012

SIKLUS PENDAPATAN

SIKLUS PENDAPATAN
PROSEDUR RETUR PENJUALAN DAN
PROSEDUR PENERIMAAN KAS
Sistem

Informasi

Akuntansi

meliputi

berbagai

aktivitas

yang

berkaitan dengan siklus siklus pemrosesan transaksi perusahaan.


Meskipun tidak ada dua organisasi yang identik, tetapi sebagian
besar mengalami jenis kejadian ekonomi yang serupa. Kejadian
kejadian

ini

menghasilkan

transaksi

transaksi

yang

dapat

dikelompokan menjadi empat siklus aktivitas bisnis yang umum,


yaitu :
Siklus Pendapatan
Siklus Pengeluaran
Siklus Produksi
Siklus Keuangan
Pada umumnya perusahaan dagang didirikan untuk mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya. Guna mendapatkan keuntungan tersebut perusahaan perlu
melakukan siklus pendapatan yang terdiri dari pesanan penjualan, pengiriman barang,
penagihan dan piutang usaha, serta penagihan kas.
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pemrosesan

informasi

terkait

yang

terus

berulang

dengan

menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas


sebagai

pembayaran

dari

penjualan-penjualan

tersebut.

Oleh

karenanya kami akan merumuskan masalah dalam desain sistem


umum siklus pendapatan.

Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat ditempat
dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
Siklus-siklus transaksi mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam sebuah sistem informasi.
Gambar di bawah ini menunjukkan hubungan antara dua siklus transaksi jual beli dan
subsistem-subsistem sistem informasi untuk sebuah perusahaan jual-beli barang.
Perusahaan jual-beli barang adalah organisasi yang membeli barang dari pemasok dan
menjual barang tersebut ke pelanggan.
Prosedur Back-Order

Ketika jumlah barang dalam persediaan di gudang tidak mencukupi untuk memenuhi
pesanan pelanggan, dokumen back-order akan dibuat. Dokumen ini bias berupa pesanan
penjualan yang baru atas barang yang tersisa atau salinan dari pesanan pelanggan saat ini
yang disesuaikan untuk menunjukkan produk yang belum dipenuhi. Dokumen back-order
kemudian di tempatkan pada file sendiri sampai barang tersebit dikirim oleh pemasok.
Back0order harus dipenuhi sebelum proses penjualan baru diproses.
Dalam waktu ke waktu, pelanggan mengembalikan barang yang sudah dibelinya. Hal iini
bias disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
Penjualan mengirimkan barang yang salah
Barang yang dikirim ternyata rusak atau cacat
Barang tersebut rusak pada saat pengiriman
o Penjualan terlalu terlambat mengirimkan barang atau terjadi keterlambatan karena
penundaan saat transit, dan pembeli menolak pengirim tersebut.
Ketika retur perlu dilakukan, pembelia akan meminta penjual untuk mengembalikan
pembayaran dari barang yang tidak diinginkannya tersebut.

Prosedur Retur Penjualan

Pelanggan
Pelanggan membuat surat permohonan retur barang dengan membuat memo debit beserta
barang yang diberikan ke Bagian penerimaan barang.

Bagian Penerimaan Barang


Bagian penerimaan barang membuat memo kredit rangkap 2, lembar kedua diserahkan ke
bagian piutang, lembar pertama digabungkan dengan memo debit yang diterima dari
pelanggan dilakukan pemeriksaan dengan membuat laporan penerimaan barang (LPB)
rangkap 2, lembar pertama untuk gudang diserahkan bersama dengan barang, lembar
kedua untuk bagian piutang.
Gudang
Menerima LPB beserta barang dari bagian penerimaan barang, lalu mencatatnya di
Catatan Penerimaan Barang yang dijadikan arsip.
Departemen Piutang
Memo kredit dan LPB yang diterima dari bagian penerimaan barang dilakukan
pencatatan yaitu Catatan Pengurangan Piutang (CPP) sebanyak 3 rangkap, lembar
pertama sebagai arsip, lembar kedua diserahkan ke bagian keuangan, lembar ketiga
diserahkan bagian akuntansi persediaan.
Bagian Akuntansi Persediaan
Setelah menerima CPP, lalu dicatat ke dalam Kartu Persediaan yang dirangkap 2, lembar
pertama sebagai arsip, lembar kedua untuk bagian keuangan.
Bagian Keuangan
CPP yang diterima dari bagian piutang dicatat pada Jurnal Perubahan Piutang (JPP) yang
dirangkap 2, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua digabung dengan kart
persediaan yang diterima dari bagian akuntansi persediaan dibuat Laporan Retur
Penjualan (LRP) rangkap 2, lembar pertama diserhkan ke pimpinan, lembar kedua
sebagai arsip.
Pimpinan
Menerima LRP dari bagian keuangan dan dijadikan arsip.
Prosedur Penerimaan Kas
Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen
Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan
permintaan pembayaran. Dokumen ini berisi informasi utama yang diperlukan untuk
akun pelanggan. Permintaan pembayaran merupakan conth dari dokumen perputaran
yang biasanya adalah bagian dari faktur yang telah ditagihkan ke pelanggan. Ketika
pembayaran dilakukan, pelanggan merobek bagian permintaan pembayaran dan
mengembalikannya ke penjual bersama dengan pembayaran tunai.
Departemen Penerimaan Kas
Kasir memvertifikasi dan kelengkapan antara cek dengan permintaan pembayaran.
Setiap cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruangan penerimaan dokumen dan
departemen penerimaan kas diidentifikasi pada proses ini.
Departemen Piutang Dagang
Staf departemen piutang dagang melakukan proses pembukuan permintaan
pembayaran pada akun pelanggan di buku besar pembantu piutang dagang. Setelah proses
pembukuan, permintaan pembayaran disimpan untuk jejak audit. Pada akhir hari kerja
staf departemen merangkum akun buku besar pembantu piutang dagang dan
menyerahkan rangkumannya ke departemen buku besar umum.
Departemen Buku Besar

Secara berkala, departemen buku besar menerima voucher jurnal dari departemen
penerimaan kas dan rangkuman akun dari departemen piutang dagang. Staf melakukan
proses pembukuan dari voucher jurnal ke akun pengendali piutang dagang dan akun
pengendali kas, merekonsiliasi aun pengendali piutang dagang dengan rangkuman buku
besar pembantu piutang dagang, dan menyimpan voucher jurnal.
Departemen Kontroler
Secara berkala (mingguan atau bulanan), staf dari departemen kontroler (atau
karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan kas) mencocokkan penerimaan
kas dengan membandingkan dokumen seperti : (1) salinan dari daftar permintaan
pembayaran, (2) slip setoran bank yang diterima dari bank, (3) voucher jurnal dari
departemen penerimaan kas dan departemen piutang dagang.
Ringkasan pengendalian siklus pendapatan
Aktivitas
Pemrosesan Penjualan
Pengendalian

Penerimaan Kas

Otorisasi transaksi

Pemeriksaan kredit
Kebijakan retur barang

Daftar permintaan
pembayaran (pradaftar
kas)

Pemisahan
penugasan

Kredit dipisah dari


pemrosesan, pengendalian
persediaan dipisah dari
gudang, buku besar pembantu
piutang dagang dipisah dari
buku besar umum

Penerimaan kas dipisah


dari piutang dagang dan
akun kas, buku besar
pembatu piutang dagang
dipisah dari buku besar
Ruang penerimaan
dokumen

Supervisi

Catatan akuntansi

Akses
Verifikasi
independen

Pesanan penjualan, jurnal


penjualan, buku besar
pembantu piutang dagang,
pengendali piutang dagang
(buku besar umum), buku
besar pembantu persediaan,
pengendalian persediaan,
akun penjualan (buku besar
umum)
Akses fisik ke persediaan,
akses ke catatan akuntansi di
atas
Departemen pengiriman,
departemen penagihan, buku
besar umum

Permintaan pembayaran,
cek, daftar permintaan
pembayaran, jurnal
penerimaan kas, buku
besar pembantu piutang
dagang, akun pengendali
piutang dagang, akun kas
Akses fisik ke kas, akses
ke catatan akuntansi di
atas
Penerimaan kas, buku
besar umum, rekonsiliasi
bank

Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan


May 9, 2014 | Popular Articles | 1
http://sis.binus.ac.id/wp-content/themes/binus-2011-00/images/noimage-dsuthumb.jpg
http://sis.binus.ac.id/wp-content/themes/binus-2011-00/images/noimage-mainslide.jpg

Siklus pendapatan adalah pertukaran langsung dari produk akhir dan jasa menjadi kas dalam satu
kali transaksi antara penjual dan pembeli. Jadi, suatu rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para
pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
Tujuan siklus pendapatan :
1. Mencatat order penjualan dengan cepat & akurat.
2. Memeriksa kelayakan kredit pelanggan.
3. Mengirimkan produk atau jasa sesuai hari yang ditentukan.
4. Melakukan penagihan dengan tepat waktu dan akurat.
5. Mencatat dan mengklasifikasikan penerimaan kas dengan cepat dan akurat.
6. Posting penjualan dan penerimaan kas pada buku pembantu piutang yang
sesuai.
7. Mengamankan produk sampai barang dikirim
8. Mengamankan kas sampai didepositokan.

3 Konsep siklus pendapatan :


1. Sales order processing
2. Sales return procedures
3. Cash receipts processes

Sales order processing adalah kegiatan menerima dan memproses order dari customer , mengisi
pesanan, dan mengirim produk ke customer , customer membayar pada waktu tertentu , dan
dengan benar memasukan transaksi. Bagian penjualan mencatat detail pemesanan di order form.

Transaksi akan disetujui bagian kredit.Setelah itu akan diantar oleh bagian gudang. Barang, slip
pengiriman, serta bon akan disiapkan oleh bagian pengirim dan diterima oleh customer.
Bagian otorisasi berbeda dari bagian sales order processing. Control inventory terpisah dari
bagian gudang. Piutang dagang terpisah dari bagian general ledger control account.
Proses dalam sales order processing :

Receive Order; Check Credit; Pick Goods; Ship Goods; Bill Customer

Update Inventory Records; Update Accounts Receivable; Post to General


Ledger

DFD Sales Order Processing

Sales return procedures merupakan bagian siklus pendapatan yang memperkirakan


berapa persen penjualan dikembalikan oleh customer. Dengan alasan seperti, mengirim produk
yang salah, produk cacat, pada saat pengiriman terjadi kerusakan, produk tidak sampai tepat
waktu sehingga customer menolak barang tersebut.
Proses yang ada dalam sales return procedures :

Prepare Return Slip; Prepare Credit Memo; Approve Credit Memo; Update
Sales Journal

Update Inventory and AR Records; Update General Ledger

DFD Sales Return Procedures

Cash receipts procedures menjelaskan transaksi kredit yang muncul di penegakan di account
receivable. Pembayaran akan dilakukan pada masa yang akan datang, sesuai dengan peraturan

yang ada. Prosedur Cash receipts akan dilakukan pada kejadian berikutnya. Hal ini termasuk
menerima dan mengamankan cash, mendepositkan kas di bank , menyamakan pembayaran
dengan customer dan menyesuaikan dengan account yang sesuai, dan mencatat ke akun dan
merekonsiliasi detail keuangan dari transaksi.
Cash receipts procedures terdiri atas beberapa proses, yaitu :

Open Mail and Prepare Remittance Advice

Record and Deposit Checks

Update Accounts Receivable

Update General Ledger

Reconcile Cash Receipts and Deposits

DFD CASH RECEIPTS PROCEDURES

Sistem fisik informasi accounting merupakan kombinasi teknologi dan aktifitas manusia.
Perusahaan kecil, memiliki sedikit dalam hal teknologi dan lebih kepada prosedur manual.
Sedangkan perusahaan besar lebih banyak dalam hal teknologi dibandingkan proses manual.
Pemisah dari tiga fungsi :
1. Otorisasi dari transaksi harus terpisah dari proses transaksi itu sendiri.
2. Asset custody (Asset tahanan) harus terpisah dari asset record-keeping
(asset dicatat)
3. Organisasi harus terstruktur, sehingga bila terjadi permasalahan dapat
diatasi dengan solusi antara dua atau lebih individu.

Kamis, 11 Desember 2014


Revenue Cycle

REVENUE CYCLE
Revenue cycle adalah aktivitas yang berulang-ulang bagaimana produk dapat berpindah
dari penjual ke pembeli
Tujuan :
1.

Menyiapkan barang dan jasa kepada pelanggan dengan produk yang bermutu (Right
Product ), Tempat dimana konsumen dapat membeli ( Right place ), harga yang dapat
bersaing ( Right price ), dan pada waktu yang tepat ( Right time).
2. Efisiensi dan efektivitas dalam sistem penjualan
3. Apakah sistem penjualan dapat dibantu dengan teknologi
4 aktivitas dalam revenue cycle
1.
2.
3.
4.

1.

Sales Order Entry (menerima order dari pelanggan)


Shipping (Mengirim barang)
Billing (menbuat tagihan)
Cash collection (menerima pembayaran dari pelanggan)

Sales order entry


Steps in the sales order entry
Take the customer order (bagaimana menerima order dari pelanggan)
Check the customer credit (memeriksa apakah pelanggan memiliki jaminan untuk
membayar)
Check inventory (memeriksa apakah ada barang untuk dijual)
1). Take customer order
1). In the store
2). By mail
3). By phone
4). On a website
5). By a sales person
2). Check customer credit

Menggunakan LBE

3). Check inventory


Cara paling mudah melihat persediaan di gudang :
1.

Mengakses catatan persediaan.


Ada 3 kelompok inventory
a). quantity on hand
b). quantity already commited ( persediaan yang sudah dijanjikan ke pelanggan)
c). quantity on order (persediaan sudah terjual tetapi belum diproduksi)
respon ke customer ada 2
1). Respon sebelum penjualan
2). Respon setelah penjualan (complain, suggestion, direction)

2.
1.
2.
3.
4.

Shipping
Teknologi dapat mempercepat proses pengiriman barang
Barcode system
Conveyer
Wireless technology
Radio frekuensi indentity
Peranan teknologi dalam sipil apat dilakukan dengan pendekatan logistic
Logistic : menyampaikan barang dari penjual ke pengguna akhir melalui third party logistic

1.

Billing
Bagaimana cara membuat tagihan kepada pelanggan
2 pekerjaan billing
1). Mencetak faktur
2). Mengupdate
2 metode pembuatan tagihan
1). metode open invoice
2). Balance forward invoice

1.

Open invoice
Pencatatan tagihan berdasarkan transaksi yang terjadi
Kelemahan : kurang efektif

2.

Balance forward
Seluruh transaksi pada bulan tertentu hanya dibuat dalam 1 tagihan jika belum dibayar
pada suatu periode akan dipindahkan dalam tagihan pada periode berikutnya.

2.

Cash collection
metode penerimaan kas

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Turn around document


Lock box arrangements
Electronic lock box
Electronic funds transfer
Financial electronic data interchange
Accept credit card or procurement card
Electronic bill payment
Internal control sistem penjualan
Seluruh transaksi harus di otorisasi
Seluruh transaksi harus valid
Seluruh transaksi Harus dicatat / di jurnal
Seluruh asset harus bebas dari pencurian
Proses harus efisien dan efektif
Laporannya harus lengkap

Ancaman pada sistem penjualan


1. Order dari pelanggan yang tiidak lengkap
2. Menjual kepada customer yang sulit bayar
3. Menjual barang yang tidak di setujui
4. Menjual barang tetapi stock habis
5. Salah kirim
6. Pencurian persediaan
7. Gagal membuat tagihan kepada pelanggan
8. Billing error
2 bentuk error
1). Error intentational
2). Unintentational error
9. Salah dalam mengupdate piutang
10. Pencurian kas
11. Salah menyajikan data yang berkaitan dengan penjualan
12. Kinerja yang buruk

Anda mungkin juga menyukai