ANESTESI
ANESTESI
A. PERKEMBANGAN ANESTESIOLOGI
1. Anestesi kuno :
- menghilangkan nyeri
- membuat pdrt tak sadar
- penemuan eter, oksigen & nitrogen oksida
2. Anestesi modern scr farmakologik / Abad XIX
- eter cabut gigi
- kloroform nyeri persalinan
- anestesi lokal & spinal
3. Anestesi modern multifarmasi / Abad XX (194
- pelumpuh otot & ventilasi kendali
- Trias Anestesi
Di Indonesia : Th 1950-an
Pendidikan Anestesiologi
Obat analgetik
gol. NSAID perifer
- ANALGESI : hilangnya / bebas dari nyeri.
gol. Opioid sentral
Obat anestesi lokal : prokain, lidokain
2) perencanaan anestesi
3) menentukan prognosa : status fisik ASA
ASA I : sehat perlu operasi
ASA II : kelainan sistemik ringansedang
ASA III : kelainan sistemik berat
ASA IV : s.d.a. yg scr langsung
mengancam nyawa
ASA V : meninggal 24 jam tanpa
operasi
ASA VI : pasien +, donor organ
b. Persiapan di hari operasi :
Pd pasien darurat : dicantumkan E
- pengosongan lambung
- pakaian
khusus
- cairan infus
- label (bayi)
- protese
- ijin operasi
- perhiasan/kosmetik
- premedikasi
- pengosongan VU
- px fisik
ulang di OK
C.2. Premedikasi
a. Tujuan :
1) Menimbulkan rasa nyaman bagi pasien :
- hilangkan kegelisahan
- memberi
ketenangan
- memberi analgesia
menimbulkan amnesia
- mencegah mual & muntah
2) mengurangi sekresi kelenjar sal. nafas
3) mencegah reflek vagal / reaksi alergi
4) memudahkan / memperlancar induksi
5) mengurangi kebutuhan / dosis obat
anestesi
6) menaikkan pH & mengurangi volume
cairan lambung
b. Obat premedikasi :
1) narkotik analgetik : morfin, petidin
2) barbiturat : fenobarbital
3) benzodiazepin : diazepam, midazolam
4) neuroleptik : droperidol
5) tranquilizer : CPZ, prometazin
6) antihistamin : difenhidramin, simetidin
7) antasida & metoklopramid
8) antikolinergik : atropin, skopolamin
C.3. Induksi & Intubasi
Induksi : memberikan dosis anestetik scr
bertahap hingga
tercapai kedalaman anestesi yg diinginkan.
Prinsip pemberian dosis obat : titrasi &
usahakan co-induction
manuver penting dlm anestesi : respon tak
terduga
a. preoksigenasi
b. cegah respon intubasi (hipotensi, takikardi) :
fentanil
C.5. Pemulihan
Ekstubasi dilakukan apabila :
- kekuatan otot nafas pulih
- reflek protektif jalan nafas pulih
Di ruang pemulihan :
a. Skor Aldrete utk dewasa : Pindah ruangan bila
1) Aktivitas :
- gerak 4 ekstremitas
- gerak 2 ekstremitas
=2
=1
- tdk mampu gerak
=0
2) Respirasi :
=2
terjaga
=0
3) Sirkulasi :
=2
- TDS + 20 % pre-op
- TDS 20 - 50 % pre-op = 1
- TDS > 50 % pre-op
=0
4) Kesadaran : - sadar ( jawab pertanyaan )
D. KOMPLIKASI ANESTESIA
1. Henti jantung
2. Komplikasi selama laringoskopi & intubasi
3. Komplikasi obat induksi & pelumpuh otot
4. Komplikasi respirasi :
- hipoventilasi
- komplikasi pulmonal
- obstruksi
- atelektasis
- apnea
- pneumotoraks
- muntah & aspirasi - distensi lambung
5. Komplikasi kardiovaskuler :
- hipotensi
- hipertensi
6. Komplikasi transfusi darah
7. Komplikasi mata
8. Menggigil pasca anestesia
9. Hipertermia maligna
10. Kompliaksi anestesia regional
11. Komplikasi berkaitan polusi, kebakaran, ledakan &
kejutan listrik.
1. ANESTESI UMUM
1.A. Mesin Anestesi
Komponen :
a. Sumber gas
b. Katup pengatur / regulator tekanan
c. Flowmeter
d. Vaporizer
e. Sistem absorbsi karbon dioksida
( sodalime / baralime )
f. Katup inspirasi & ekspirasi
g. Katup pelepas
h. Kantung reservoir
i. Pipa pernafasan
j. Sungkup muka
2. ANESTESI REGIONAL
2.A. Spinal
2.B. Epidural
5. OBAT-OBAT
5.B. Analgetik
1) Sentral : Narkotik ( Morfin, Petidin, Tramadol );
NMDA ( Ketamin )
Gas ( N2O )
2) Perifer : NSAID ( Ketoprofen, Ketorolak, Metamiz
Persiapan Pre Op
( puasa, pasang infus RL ambubag, OPA, obat emergensi )
Premedikasi : Atropin Sulfat, kp antialergi
Induksi : TD / N Diazepam / Midazolam + Ketamin
TD Petidin + Propofol / Diazepam
Bila perlu extra relaksasi ( reposisi sulit ) : Suksinilkolin
Syarat : Siap alat bantu nafas & disuntikkan stlh tidur ( reflek
mata sdh hilang )
Maintenance : Beri O2 nasal kanul, monitor VS, kp bantu nafas
Stlh sadar penuh, coba minum sedikit2.
Tdk ada keluhan. Infus aff, boleh pulang.