Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK GEOFISIKA FTSP ITS

Modul Praktikum
Metode Inversi
Analisa Data Seismik pada Reflektor Tunggal
Horizontal
Oleh:
Nova Linzai (3712100002)
M. Ghazalli (3712100012)
Natassa Adi P (3712100020)
4/6/2015

1.

Tugas Pendahuluan
a. Sebutkan dan jelaskan perbedaaan Seismik Refraksi dan Refleksi
b. Tuliskan persamaan gelombang seismik refleksi dan jelaskan variabel yang
ada dalam persamaan.
c. Jelaskan parameter apa saja yang harus diperhatikan dalam metode inversi
garis seismik refleksi.

Jawaban:
a.

Seismik Refraksi mengukur gelombang datang yang dipantulkan


sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah. Waktu tembuh
gelombang antara sumber getaran dan penerima akan menghasilkan
gambaran tentang kecepatan dan kedalaman lapisan.

Seismik Refleksi mengukur waktu yang diperlukan suatu


impuls suara untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas- batas
formasi geologi dan ditangkap oleh geophone.

b.

Z adalah kedalaman reflektor, x adalah jarak antara source (sumber)


ke reciever (penerima), v adalah kecepatan gelombang di bawah permukaan,
dan t adalah waktu tempuh gelombang. Dalam metode inversi, parameter
yang dicari adalah z (kedalaman) dan v(kecepatan gelombang di lapisan).

c.

Kecepatan lapisan atas dalam pemodelan harus lebih kecil dari lapisan
bawahnya untuk menghindari refraksi. Kecepatan (v) dianggap sama dalam
satu lapisan karena lapisan diasumsikan isotropis, sehingga nilai kecepatan
yang keluar hanya satu.
- Data yang sudah ada adalah travel time (t) dan offset (x). Data ini
merupakan hasil data lapangan, sedangkan parameter yang dicari adalah
kecepatan gelombang seismik pada suatu lapisan (v) dan kedalaman
reflektor (z)

2.

Tinjauan Pustaka
Survei Seismik dilakukan untuk mengetahui kedalaman sebah reflektor
mendatar seperti Gambar 1.

Gambar 1: Reflektor mendatar dengan kedalaman z. Sumber gelombang seismik


dinamakan source ditandai dengan S dan Penerima gelombang seismik yang
dinamakan receiver ditandai dengan R. Jarak antara S dan R dinamakan offset
(x). Lintasan Gelombang seismik ditandai dengan garis merah yang ada
panahnya.

Dalam inversi, data yang ada (Given) berasal dari data lapangan. Dalam hal
ini data dari lapangan berupa offset (x) dan travel time (t). Data offset dan travel
time tidak lah cukup untuk menentukan parameter dari dalam bumi. Untuk
menetukan parameter model bumi dibutuhkan kecepatan gelombang seismik (v)
dan kedalaman reflektor mendatar (z) terhadap permukaan yang disebut dengan
(determine) dalam Gambar 2.

Gambar 2: Proses Inversi memerlukan input berupa data lapangan kemudian


operator berupa model matematika dan teori inversi sehinggga menghasilkan
output berupa estimasi parameter model bumi.
Proses Inversi untuk mendapatkan parameter model bumi dari dari data
lapangan memerlukan model matematika. Model matematika yang sesuai dengan
masalah ini adalah melalui perumusan waktu tempuh gelombang (t) yang bergerak
sesuai dengan lintasan warna merah. Berikut model matematikanya

Metode pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan parameter


model (unknown parameter) digunakan metode Inversi model garis.
Model matematis di atas dapat disederhanakan menjadi seperti berikut
sehingga mendekati model garis: y= m1+ m2x

3.

Pengukuran

Pengukuran data dilakukan dengan menggunakan data sintesis yang


dimodelkan oleh software Tesseral. Praktikum ini menggunakan model reflektor
datar.

P1

P2

Diatas adalah model geologi yang akan digunakan. Memiliki panjang lintasan
sebesar 100 meter dengan kedalaman 50 m. Reflektor terletak di kedalaman 25
meter. Lapisan P1 adalah clay dengan kualitas rendah yang memiliki velocity
sebesar 500 m/s dan P2 adalah lapisan pasir dengan velocity sebesar 750 m/s.
Desain survey menggunakan single shot dengan besar frekuensi 300 Hz, jumlah
receiver yang digunakan sebesar 21 buah dan interval antara receiver sebesar 5 m.

Berikut adalah hasil pemodelan data seismik yang telah di shooting lalu
ditampilkan dengan software Seisee, dapat dilihat 21 jumlah receiver yang akan di
pick travel time seismik yang direkam tiap receiver sebagai data pertama. Offset
antara shot dan receiver akan menjadi data kedua yang akan digunakan.

Dari data sintetik diatas, didapatkan tabel seperti berikut:


Receiver R ke-i
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Asumsi yang digunakan adalah :

Offset (x), Meter


0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100

1. Tiap lapisan isotropis dengan kecepatan yang sama.


2. Reflektor batas perlapisan lurus.

Travel time (t),


detik
0,95
0,953
0,969
0,997
1,032
1,068
1,119
1,17
1,225
1,292
1,363
1,434
1,505
1,576
1,663
1,743
1,828
1,836
1,871
1,935
1,954

4.

Metodologi
Akuisisi data
seismik

Picking Travel
time pada
Seislab
didapatkan
data offset dan
travel time

penghitungan
inversi

Hasil dan
Pembahasan

Penarikan
kesimpulan

Dalam percobaan ini tidak


dilakukan akusisi secara
langsung akan tetapi dibuat
suatu permodelan

- Buat model dua lapisan pada


software Tesseral
- Tentukan input kecepatan
pada setiap lapisan

Pick setiap reciever


dan catat waktu

Perhitungan dengan
menggunakan penyelesaian
matrix. Dengan model
matematika yang sudah
ditentukan

4 2 2
4
+ 2= 2
2

Tunjukkan hasil perhitungan dalam


bentuk tabel, grafik dll. Setelah itu
buatlah pembahasan mengenai hasil
tersebut

Buatlah kesimpulan
dari semua tahap
yang ada di
percobaan ini

Data yang dicari: (unknown parameter)


1. Kecepatan gelombang seismic (v)
2. Kedalaman reflector terhadap permukaan
Data yang didapatkan (variabel):
1. Offset (x)
2. Time Travel (t)
Algoritma yang digunakan
4 2 2
4
+ 2 = 22
Dengan mengasumsikan bahwa:
m1=

4 2
4
2

Sederhanakan ke
dalam bentuk:
m1+m2 2=
= 2

m2=2
maka didapatkan persamaan matriks:

m1+m2 2 =
= 2
setelah dilakukan proses penghitungan maka matriks penjumlahan yang didapatkan
adalah:
2 1 2
)=
4 2 2 2

(
2
Diinversikan menjadi

1
=(
2
2

2
)

2 2

maka didapatkan persamaan matriks:


2
m1+m2
2=
= 2
setelah dilakukan proses penghitungan maka matriks penjumlahan yang didapatkan
adalah:
2 1 2
)=
4 2 2 2

(
2
Diinversikan menjadi

1
=(
2
2

5.

2
)

2 2

Hasil

Masukkan data berikut,


Receiver R ke-i
1
2
3
4
5

Offset (x), Meter


0
5
10
15
20

Travel time (t),


detik
0,95
0,953
0,969
0,997
1,032

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100

1,068
1,119
1,17
1,225
1,292
1,363
1,434
1,505
1,576
1,663
1,743
1,828
1,836
1,871
1,935
1,954

Kedalam algoritma dibawah,


1[ ] = [ 2
2
2

2 ]
4

2 ][
2 2

Sebelumnya, hitung data sesuai kebutuhan.


N
21

xi2
0
25
100
225
400
625
900
1225
1600
2025
2500
3025
3600
4225
4900
5625

xi4
0
625
10000
50625
160000
390625
810000
1500625
2560000
4100625
6250000
9150625
12960000
17850625
24010000
31640625

ti2xi2ti2
0,90250
0,90820922,705225
0,93896193,8961
0,994009 223,652025
1,065024426,0096
1,140624712,89
1,2521611126,9449
1,36891676,9025
1,5006252401
1,6692643380,2596
1,8577694644,4225
2,0563566220,4769
2,2650258154,09
2,483776 10493,9536
2,765569 13551,2881
3,038049 17089,02563

6400
7225
8100
9025
10000
71750

409600003,341584 21386,1376
522006253,370896 24354,7236
656100003,500641 28355,1921
814506253,744225 33791,63063
100000000 3,81811638181,16
451666250 43,982283 216286,3606

Masukkan nilai diatas kedalam bentuk matriks yang telah diketahui,


71750 1 43,982283
] []
216286,3606451666250

121
[ ]= [
271750
Invers matriks yang di tengah,

1,6544 x 105

0,104141

[ ]=[
21,7 105

9 ]

4,84214 10

43,982283
]
216286,3606

Dihasilkan,
8 1,002268358 1
[ ]=[]
7 0,000319647 2
Kembalikan ke bentuk awal,
2 =

1
2

4 4 2
1 = 2

Didapatkan,
= 27,99799504 m
= 550,932588

Hitung besar error yang dihasilkan,



( (
100%)

Error kedalaman = (|25 27,99799504|25 100%)


Error kedalaman = 11.99198%

Dan
Error kecepatan =(|500 55,932588|500 100%)
Error kecepatan =88.8134802%

6.

Pembahasan

Dalam praktikum ini, parameter yang menjadi target adalah kedalaman m (z)
dan kecepatan (v) dalam m/s dengan variable yang digunakan adalah jarak antara
receiver dan source/ offset (x) dalam m dan travel time (s). Dapat dianalisa bahwa
waktu tempuh yang dibutuhkan gelombang untuk menembus suatu medium
dipengaruhi oleh factor jarak. Yaitu jarak (z) atau kedalaman dan jarak (x) atau
sumber-receifer/offset. Dari hasil yang didapatkan, kedalaman bidang refleksi
adalah 27.997 m dan kecepatannya adalah 55.932 m/s.

Kami menggunakan software pemodelan Tesseral 2D untuk mengetahui tingkat


keberhasilan praktikum ini. Setelah dilakukan perhitungan dengan alur seperti
diatas, maka didapatkan error yang didapatkan dari kedua parameter yang dicari
adalah 10% untuk kedalaman dan lebih dari 80% untuk kecepatan. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan untuk parameter kecepatan adalahb
90% dan kedalaman adalah 20%.
Hal yang menyebabkan error tinggi pada kedalaman adalah karena nilai travel
time yang di picking tidak sesuai dan kurang tepat. Sehingga mendapatkan error
yang sangat besar.
Walaupun tingkat keberhasilan mencapai 90%, terdapat kendala dari
praktikum ini sendiri yaitu, belum dicoba menggunakan data akusisi seismic yang
asli (karena ini adalah inversi). Data yang digunakan merupakan hasil dari data
forward modelling menggunakan Tesseral 2D. Selain itu, asumsi yang digunakan
dalam praktikum ini jarang ditemui di alam karena jarang ditemui lapisan lurus
yang isotropis.
Kemudian untuk menunujukkan tingkat keberhasilan praktikum ini, kami
mencoba untuk mengkoreksi data diatas dengan menggunakan koreksi Normal
Move Out (NMO). Untuk mendapatkan two way travel time, kami menggunakan
persamaan berikut :

Kemudian setelah dilakukan proses inversi, maka menghasilkan:


13374.17331
[ ]=[]
2164900.8331
Kembalikan ke bentuk awal,
2 =

1
2

4 4 dilakukan
2
Untuk lebih meyakinkan hasil dari praktikum,
koreksi NMO dan
2
menghasilkan kedalaman sebesar 183.233 m 1
dan= kecepatan
sebesar 406.08 m/s.

kemudian dihitung errornya dan mendapatkan error yang sangat besar pada
kedalaman yaitu sebesar 632.932% dan error kecepatan sebesar 18.874%.
Didapatkan,

8.

Saran dan Rekomendasi

= 183.233

ini, maka saran dan


Setelah mengetahui kendala dan kekurangan dari praktikum

=
406.08

solusi yang dapat disampaikan adalah:


a. Perlu adanya uji coba praktikum ini menggunakan data akusisi seismic.
b. Praktikum
ini disarankan dilakukan pada awal pembelajaran metode inversi
Perhitungan
Error:
karena merupakan dasar-dasar yang terdapat pada inversi khususnya
seismic.

( (
c. Perlu dikalkulasi
kembali
nilai error setelah menggunakan data akusisi

100%)
seismic.
d. Praktikum hanya dapat
asumsi
tertentu.Yaitu
pada saat
Errordigunakan
kedalamanpada
= (|25
183.233|25
100%)
lapisan datar dan isentropis. Selanjutnya praktikum ini dapat digabungkan
dengan praktikum kelompok lain yang sejenis dengan model yang berbeda
Error kedalaman
= 632.932%
namun prinsipnya sama, gelombang
refleksi seismic.
e. Koreksi NMO sangat tidak dianjurkan dalam praktikum ini karena error yang
sangat besar.
Dan
f. Diperlukan ketelitian dalam picking. Selanjutnya asisten perlu menghitung
forward modellingError
dari rumus
yang=tertera
didapatkan
nilai yang sesuai.
kecepatan
(|500 agar
406.08|500
100%)
Error kecepatan = 18.784%
Dengan melihat error yang sangat tinggi, maka untuk perhitungan NMO dengan
menggunakan data diatas sangat tidak dianjurkan.

7.

Kesimpulan

Praktikum ini merupakan analisa data seismik pada reflektor tunggal dengan
gelombang refleksi. Pengukuran yang dilakukan adalah menggunakan data sintetik
dengan pembuatan model geologi dua lapisan. Asumsi yang digunakan adalah
lapisan bersifat isotropis artinya memiliki kecepatan yang sama di setiap lapisannya
dan reflektor batas perlapisan lurus. Kemudian di dalam metodologi, ditentukan
parameter yang diketahui yaitu travel time (t) dan offset (x) sedangkan parameter
yang tidak diketahui adalah kecepatan gelombang seismik (v) dan kedalaman
reflektor batas perlapisan dari permukaan (z). Untuk mencari parameter yang tidak
diketahui maka dilakukan inversi garis.
Langkah selanjutnya adalah pembuatan model matematis kemudian
penyelesaian menggunakan operasi matrik. Hasil kecepatan melalui inversi garis ini
adalah sebesar 55,93 m/s dan kedalaman reflektor batas lapisan terhadap perukaan
adalah sebesar 27, 998m.

Anda mungkin juga menyukai