Anda di halaman 1dari 3

MENGUBAH INDIVIDU MENJADI PEMAIN TIM

Sedikit orang yang memiliki sifat sebagai pemain tim , kebanyakan senang ingin dikenali
prestasi - prestasi individunya. Maka pilihan - pilihan yang dapat kita lakukan adalah melakukan
penyeleksian dalam merekrut anggota yang mampu memenuhi perannya sebagai pemain tim.
Atau bisa juga dengan melakukan cara sebagai berikut :
1.Seleksi
Beberapa orang sudah mempunyai keterampilan-keterampilan antar personal untuk menjadi
pemain tim yang efektif. Ketika memperkerjakan anggota tim, selain keterampilan teknis yang
dibutuhkan untuk suatu pekerjaan, kita juga harus memperhatikan calon-calon karyawan yang
bisa memenuhi peran-peran tim mereka, begitu pula dengan berbagai persyaratan teknis.
2.Pelatihan
Mengadakan pelatihan memungkinkan karyawan memperoleh kepuasan yang didapat dari kerja
sama tim. Pelatihan yag diberikan msalnya berhubungan dengan menigkatkan keterampilan
menyelesaikan masalah, komunikasi, negosiasi,serta menyelesaikan konflik. Para karyawan juga
diingatkan akan pentingnya rasa sabar karena tim membutuhkan waktu lebih lama untuk
membuat keputusan-keputusan bila dibandingkan para karyawan yang bertindak sendirian.
3.Penghargaan
Penghargaan yang diberikan terhadap seseorang harus secara adil antara tujuan-tujuan individu
dan perilaku-perilaku tim. Promosi, kenaikan daji, dan berbagai bentuk penghargaan lainnya
harus diberikan kepada para individu demi keefektifan mereka sebagai anggota tim kolabotatif.
Selain itu jangan melupakan penghargaan intrinsik yang bisa didapat para karyawan dari kerja
sama tim.
ISU KONTEMPORER DALAM MENGELOLA TIM
Terdapat tiga isu yang dikaitkan dengan pengelolaan tim, diantaranya adalah sebagai berikut :
Tim dan Manajemen Mutu Total
Salah satu karakteristik sentral dari manajemen mutu (QM quaklity management) adalah
penggunaan tim. Hakikat QM sendiri adalah perbaikan proses, dan perlibatan karyawan
merupakan bagian vital dari perbaikan proses. QM menuntut manajemen untuk meberikan
kepada karyawan dorongan untuk berbagi gagasan dan bertindak menurut apa yang mereka
sarankan.
Ada pendapat suatu manajemen yang mengidentifikasikan lima sasaran. Tim itu harus :

1. Cukup kecil agar efisien dan efektif.


2. Dilatih secara benar dengan keterampilan keterampilan yang akan dibutuhkan
anggotanya.
3. Dialokasikan cukup waktu untuk mengerjakan masalah masalah yang mereka
rencanakan untuk ditangani.
4. Diberi otoritas (wewenang) untuk memecahkan masalah dan melaksanakan tindakan
korektif.
5. Masing masing memepunyai jagoan yang ditunjuk, yang tugasnya adalah membantu
tim menghindari hambatan hambatan yang muncul.

Tim dan Keanekaragaman angkatan Kerja


Alasan terkuat untuk mendukung keanekaragaman pada tim kerja yaitu bila tim-tim itu terlibat
dalam tugas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Ada dua tim yang termasuk
didalam keanekaragaman ini, yaitu :
1. Tim yang Heterogen
Yaitu tim yang membawa perspektif ganda ke dalam pembahasan, sehingga meningkatkan
kemungkinan bahwa tim akan mengidentifikasi pemecahan yang kreatif dan unik.
2.

Tim yang Kohesif

Yaitu tim yang biasanya memiliki tingkat kepuasan tinggi

Menyegarkan Kembali Tim yang Sudah Matang


Tim yang efektif dapat mengalami kemandekan. Dengan berjalannya waktu dapat mengurangi
nilai positif dari keaneka ragaman perspektif saat kohesivitas meningkat. Dan kematanagn dapat
menyebabkan kekurang-terbukaan terhadap gagasan baru dan pembaharuan.
Tetapi dengan berjalannya waktu, masalah masalah mudag menjadi terselesaikan dan tim harus
menghadapi isu yang lebih sukar. Pada titik ini, biasanya tim itu telah mengembangkan proses
dan rutinitas yang sudah berakar, sehingga anggota anggota enggan untuk mengubah sistem
sempurna yang telah mereka susun.

Terdapat empat saran yang dapat dilakukan untuk menyegarkan kembali tim, diantaranya sebagai
berikut :
1. Siapkan anggota untuk menengani masalah kematangan.
Perlu adanya semangat dan kepercayaan akan konsep tim ketika kegembiraan awal reada dan
masalah muncul kembali.
2. Tawarkan pelatihan penyegaran.
Perlu adanya pelatihan penyegaran dalam komunikasi, pemecahan konflik, proses tim, dan
keterampilan serupa. Ini dapat membantu anggota untuk memperoleh kepercayaan dan
keyakinan satu sama lain.
3 Tawarkan pelatihan penyegaran.
Dengan tujuan untuk membantu anggota lebih mengembangkan keterampilan pemecahanmasalah, antar pribadi, dan teknis yang lebih kuat.
4. Dorong tim untuk memperlakukan pengembangan mereka sabagai pengalaman belajar
yang terus menerus.
Dengan tujuan tim mencari cara cara untuk memperbaiki, mengalami ketakutan dan
frustasi anggota, dan menggunakan konflik sebagai kesempatan kerja secara terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai