Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KRONIK
Oleh :
Sawitri Arianti
07 70 0196
DEFINISI
1.
2.
3.
ETIOLOGI
Lingkungan
Genetik
Otitis media sebelumnya.
Infeksi
Infeksi saluran nafas atas
Autoimun
Alergi
Gangguan fungsi tuba eustachius.
PATOFISIOLOGI
Otitis media kronis terjadi karena tuba
eustachius tersumbat berulang-ulang (tersumbat
dalam jangka waktu yang lama). karena alergi,
infeksi multipel, trauma telinga dan pembesaran
adenoid.
Kelanjutan Otitis media akut dengan perforasi
membran timpani proses lebih dari 2bulan.
KLASIFIKASI
1.
2.
Ringan
Otalgia
Sedang
Mukopus, banyak
Otore
Perforasi sentral
Biasanya utuh
Tulang pendengaran
Jarang
Kolesteatom
Biasa terdapat
Jarang
Komplikasi intratemporal
Biasa terdapat
GEJALA KLINIS
Telinga Berair (Otorrhoe)
Gangguan Pendengaran
Otalgia (Nyeri Telinga)
Vertigo
KOLESTEATOMA
KLASIFIKASI
Kolesteatom kongenital yang terbentuk pada masa
embrionik dan ditemukan pada telinga dengan
membran timpani utuh tanpa tanda-tanda infeksi.
2.
Kolesteatoma akuisital yang terbentuk setelah anak
lahir, dibagi:
a.
Kolesteatom akuisital primer
Kolesteatom yang terbentuk tanpa didahului oleh
perforasi
membran timpani.
b. Kolesteatom akuisital sekunder
Kolesteatom terbentuk setelah adanya perforasi
membran timpani.
1.
PEMERIKSAAN KLINIK
Pemeriksaan Audiometri
Pemeriksaan Radiologi.
1. Proyeksi Schuller
2. Proyeksi Mayer atau Owen,
3. Proyeksi Stenver
4. Proyeksi Chause III
Bakteriologi
PENATALAKSANAAN
antibiotik ( antimikroba)
sistemik.
PEMBEDAHAN
KOMPLIKASI
A. Komplikasi ditelinga tengah :
1. Perforasi persisten
2. Erosi tulang pendengaran
3. Paralisis nervus fasial
B. Komplikasi telinga dalam
1. Fistel labirin
2. Labirinitis supuratif
3. Tuli saraf ( sensorineural)
C. Komplikasi ekstradural
1. Abses ekstradural
2. Trombosis sinus lateralis
3. Petrositis
D. Komplikasi ke susunan saraf pusat
1. Meningitis
2. Abses otak
3. Hindrosefalus otitis