Psychotic Symptom
Diagnosis
Karakteristik
Psikotik
akut
Psikotik
akut lir
skizofrenia
Polimorfik
psikotik
akut tanpa
gejala
skizofrenia
Polimorfik
psikotik
akut
dengan
Description
Catalepsy
Gejala Negatif
Affective symptoms,
Cognitive dysfunction
Diagnosis (PPDGJ)
(harus ada 1 gejala
berikut, >1 bulan)
a. Tought echo: thought
insertion, thought
withdrawal, thought
broadcasting
b. Delusion of
control/influence/pas
sivity/perception
c. Halusinasi auditorik
d. Waham
Skizofrenia terjadi
karena
ketidakseimbangan
aktivitas dopamin
di otak
Gejala + karena
aktivitas dopamin di
jaras mesolimbik
Gejala - karena
aktivitas dopamin di
jaras mesokortikal
Skizofrenia Klasifikasi
Paranoid: cenderung ditemukan gejala
berupa waham dan halusinasi
Hebefrenik: cenderung menyendiri dan tidak
dapat merawat diri sendiri
Katatonik: cenderung ditemukan gangguan
motorik
Residual
Simpleks
Tak terinci
Depresi pasca skizofrenia
Skizofrenia
Skizofrenia Gangguan isi pikir, waham,
halusinasi, minimal 1 bulan
Paranoid
Hebefrenik
Katatonik
Skizotipal
Waham
menetap
Psikotik akut
Skizoafektif
merasa terancam/dikendalikan
15-25 tahun, afek tidak wajar, tidak dapat
diramalkan, senyum sendiri
stupor, rigid, gaduh, fleksibilitas cerea
perilaku/penampilan aneh, kepercayaan
aneh, bersifat magik, pikiran obsesif
berulang
hanya waham
gejala psikotik <2 minggu.
PPDGJ & afektif bersamaan
gejala skizofrenia
Tata laksana:
Antipsikotik tipikal (murah, tapi
kemungkinan efek samping
ekstrapiramidal tinggi) :
chlorpromazine, haloperidol
Antipsikotik tipikal (frekuensi efek
samping ekstrapiramidal rendah, tapi
mahal):
risperidon, aripirazole, clozapine
Skizofrenia
Keywords
S: sulit tidur di malam hari, perilaku halusinatorik,
waham kebesaran, halusinasi dengar, sejak 2
bulan yang lalu
Skizofrenia Paranoid
Keyword:
berkata-kata sendiri, marah-marah, dan mengamuk
menghancurkan kedai orang lain
Pasien merasa semua pedagang berkompromi untuk
membuatnya bangkrut.
Pasien juga medengar suara-suara bisikan aneh dan
merasa ada yang mau membunuhnya
Psychotic Symptom
Gangguan Afektif Bipolar:
episode berulang minimal 2 kali,
pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek &
penambahan energi dan aktivitas,
pada waktu lain berupa penurunan afek disertai
pengurangan energi & aktivitas.
Biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode.
Tipe:
PPDGJ
Bipolar II
Minimal satu episode hipomania dan minimal satu episode depresi
mayor, tidak boleh ada episode mania
Tata laksana: lithium + antidepresan
Siklotimia
Beberapa episode hipomania dan beberapa episode depresi minor
dalam 2 tahun terakhir
Tata laksana: lithium + quetiapine
BIPOLAR
a. Bipolar tipe I:
Setidaknya ada satu episode mania atau campuran (ada ciri mania dan
depresi dalam
saat bersamaan)
Boleh ada episode depresi, boleh juga tidak
b. Bipolar tipe II:
Setidaknya ada satu episode hipomania DAN satu episode depresi mayor
Apa beda mania dengan hipomania?
a. Mania: fungsi sehari-hari menurun, ada ide kebesaran, bisa menjadi psikosis
b. Hipomania: fungsi sehari-hari normal atau bahkan meningkat, tidak ada ide
kebesaran, tidak menjadi psikosis
c. Tata laksana:
Episode manik: lithium
Episode campuran: asam valproat
Episode depresi: lithium + lamotrigine/antidepresan. Jadi, jangan beri
antidepresan saja.
Gangguan Bipolar
Keywords
S: pasien saat ini: sering keluar
rumah, belanja, membagi-bagi; pasien
dulu: sering mengurung diri di kamar;
sejak 1 bulan yang lalu
Gangguan Neurosis
Kecemasan dan kekhawatiran
yang berlebihan dan terus
menerus akan hal sehari-hari:
gangguan cemas
menyeluruh
Tata laksana: CBT + SSRI
Gangguan penyesuaian?
Ada stresor yang jelas
Tata laksana: psikoterapi,
benzodiazepine, antidepresan
Anxiety Disorder
The DSM-IV-TR contains two diagnostic criteria for panic disorder, one without
agoraphobia and the other with agoraphobia, but both require the presence of
panic attacks.
Panic attack: A discrete period of intense fear or discomfort, in which four (or
more) of the following symptoms developed abruptly and reached a peak within
10 minutes: palpitations, pounding heart, or accelerated heart rate
sweating
trembling or shaking
sensations of shortness of breath or smothering
feeling of choking
chest pain or discomfort
nausea or abdominal distress
feeling dizzy, unsteady, lightheaded, or faint
derealization (feelings of unreality) or depersonalization (being detached from oneself)
fear of losing control or going crazy
fear of dying
paresthesias (numbness or tingling sensations)
chills or hot flushes
Ansietas
Diagnosis
Karakteristik
Gangguan
cemas
menyeluruh
Gangguan
panik
Fobia
Fobia sosial
Agorafobia
Ansietas Fobik
Agorafobia
Kecemasan timbul ketika berada di tempat atau situasi di mana
meyelamatkan diri sulit dilakukan (atau memalukan) atau tidak
tersedia pertolongan pada saat terjadi serangan panik.
Situasi tersebut mencakup berada di luar rumah seorang diri, di
keramaian, atau bepergian dengan bus, kereta, atau mobil.
Fobia Sosial
Rasa takut yang berlebihan akan dipermalukan atau melakukan hal
yang memalukan pada berbagai situasi sosial, seperti bicara di depan
umum, berkemih di toilet umum, atau makan di tempat umum.
Fobia Khas
Rasa takut yang kuat dan persisten terhadap suatu objek atau situasi,
antara lain: hewan, bencana, ketinggian, penyakit, cedera, dan
kematian.
PPDGJ
Ansietas
PTSD
Gejala cemas akibat suatu
kejadian traumatik dimana gejala
berlangsung satu bulan atau lebih:
gangguan stres pasca-trauma
Reaksi stres akut? berlangsung
< 30 hari
Gangguan cemas menyeluruh?
tidak ada pencetusnya
Fobia? Cemas terjadi setiap
kontak dengan stimulus tertentu
yang sebenarnya tidak berbahaya
Gangguan panik? Serangan
panik akut dan berat yang hilang
timbul, tapi pencetusnya tidak
jelas
Tata laksana
gangguan stres
pasca trauma dan
reaksi stres akut
Nonfarmakologis:
cognitive behavioral
therapy (CBT) dan
eye movement
desensitization
therapy (EMDR)
Farmakologis: SSRI
Gangguan Cemas/PTSD
Keywords
S: keluhan cemas, aktivasi gejala otonom, muncul sejak 1 bulan yang
lalu sejak anaknya meninggal tenggelam di laut, sulit tidur dan takut.
Gangguan Psikosomatik
Banyak gejala somatik, tapi pada pemeriksaan tidak ada
kelainan gangguan somatisasi
Hipokondriasis? ketakutan akan menderita suatu penyakit
tertentu (co/ saya kanker payudara dok), meskipun sudah
diperiksa dan diyakinkan kalau pasien tidak sakit
Malingering? Pura-pura sakit dengan tujuan eksternal,
seperti malas kerja atau mendapatkan narkoba. Malingering
bukan penyakit.
Factitious disorder? Pura-pura sakit karena ingin
mendapat perhatian atau perawatan, bukan karena tujuan
eksternal. Factitious disorder adalah penyakit.
Penyakit psikosomatik? Penyakit-penyakit fisik yang
memiliki aspek mental (co/ hipertensi dengan stres)
Gangguan Somatoform
Diagnosis
Karakteristik
Gangguan
somatisasi
Hipokondriasis
PPDGJ
Gangguan Somatisasi
Keywords
S: pasien mengeluh nyeri ulu hati, sakit kepala, kembung,
BAB tidak lancar
Gangguan Somatisasi
Gangguan Fobia
Keywords
S: cemas bila berada di kamar
kecil yang tertutup rapat
Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian kluster A
Paranoid: sangat curiga terhadap
orang lain
Schizoid: tidak tertarik dengan
hubungan sosial, lebih senang
menyendiri, tertutup, emosi
dingin, tidak peduli
Gangguan kepribadian kluster B
Antisosial: tidak peduli, bahkan
cenderung melanggar hak-hak
orang lain
Borderline: impulsivitas dan
instabilitas dalam hal afek,
hubungan sosial, dan pandangan
terhadap diri sendiri (labil)
Gangguan kepribadian
a. Hanya dapat didiagnosis bila usia >18 tahun. Harus menyebabkan
gangguan bermakna
dalam aktivitas sehari-hari, namun belum cukup untuk dikategorikan pada psikosis
atau
neurosis.
b. Kluster A
Skizoid : lebih senang menyendiri dan tidak suka berhubungan dengan orang lain
Paranoid : penuh rasa tidak percaya dan curiga terhadap orang lain
Skizotipal: memiliki pikiran, persepsi, dan perilaku yang aneh
c. Kluster B
Antisosial : tidak peduli hak orang lain dan senang melanggar peraturan
Ambang: impulsivitas serta hubungan interpersonal dan mood yang intens tapi
tidak
stabil
Histrionik : mencari perhatian, suka menggoda
Narsisistik : melebih-lebihkan diri, merendahkan orang lain, mudah iri
d. Kluster C
Cemas (menghindar) : sangat pemalu, merasa tidak layak
Skizoid
Gangguan Disosiasi
Kerasukan dissosiasi trans (trance)
Amnesia dissosiatif? Hilang ingatan
Gangguan identitas dissosiatif? Kepribadian
ganda atau lebih
Fugue dissosiatif? Tiba-tiba pergi dari rumah
atau tempat kerja, dengan kesulitan mengingat
sebagian atau seluruh masa lalu. Pasien bisa
menggunakan identitas baru.
Depersonalisasi? Merasa dunia di sekitarnya
berubah bentuk, merasa orang-orang lain bukan
manusia
Gangguan Disosiatif
Diagnosis
Karakteristik
Amnesia
Fugue
Stupor
Trans
Motorik
Konvulsi
Anestesi &
kehilangan
Trans Disosiatif
Keywords
S: seperti orang kesurupan
Sexual Dysfunction
Sexual desire disorders
Sexual Dysfunction
Orgasmic disorders
Female Orgasmic Disorder (Inhibited Female Orgasm)
Male Orgasmic Disorder (Inhibited Male Orgasm):
sometimes called inhibited orgasm or retarded ejaculation, a
man achieves ejaculation during coitus with great difficulty
Premature Ejaculation
Transvestisme
Mendapatkan kepuasan seksual dengan
menggunakan pakaian jenis kelamin lawannya
transvestisme
Gangguan identitas kelamin bila seorang laki-laki
ingin menjadi perempuan atau sebaliknya
Gangguan preferensi seksual istilah umum untuk
ketertarikan seksual terhadap hal-hal yang
sesungguhnya tidak memiliki nilai seksual
Fetishisme gairah seksual dipicu oleh benda
tertentu
Autoginefilia kepuasan seksual didapat saat
membayangkan diri menjadi lawan jenis
Troilism
Keywords
S: puas melihat istrinya berhubungan dengan pria lain
Troilism
Sleep Disorder
DSM-IV-TR divides primary sleep
disorders into:
Dyssomnias: disorders of quantity or
timing of sleep
Insomnia
Hypersomnia
Sleep Disorder
Insomnia is difficulty initiating or maintaining
sleep. It is the most common sleep complaint and
may be transient or persistent.
Primary insomnia is commonly treated with
benzodiazepines.
Insomnia
According to severity:
Mild: almost every night,
minimum impairment of
quality of life (QoL)
Moderate: every night,
moderate impairment QoL
with symptoms
(irritability, anxiety,
fatigue)
Severe: every night,
moderate impairment QoL
with more severe
symptoms of irritability,
anxiety, fatigue
According to form of
presentation:
Sleep onset/early
insomnia (difficulty
falling asleep)
Sleep
maintenance/middle
insomnia (waking
frequently)
End of sleep/late
insomnia (waking too
early)
Insomnia
Early insomnia: susah memulai tidur
Middle insomnia: mudah terbangun di malam
hari (berkali-kali) saat tidur
Late insomnia: biasanya tidak sulit tidur, tp
akan terbangun dini hari (lama tidur <6,5
jam)
Somnabulisme: berjalan dalam tidur
Parasomnia: istilah umum untuk semua
gangguan saat tidur
Middle insomnia
Antipsikotik
gangguan skizoafektif
Masalah psikosis pada gangguan skizoafektif
ditangani dengan antipsikotik, diutamakan yang
generasi 2 (risperidon), karena efek
sampingnya lebih sedikit
Masalah moodnya ditata laksana sesuai jenis,
bila depresi diberi SSRI, bila manik diberi lithium
Prochlorperazine lebih sering dipakai sebagai
antiemetik
Jawaban: Risperidone
Distonia Akut
Pasien mengalami distonia.
Apa penyebabnya?
Dua hari lalu, pasien
datang dengan gaduh
gelisah. Umumnya, pasien
gaduh gelisah akan diterapi
dengan lorazepam IM atau
haloperidol IM.
Bila penyebabnya withdrawal
alkohol atau benzodiazepine,
lorazepam lebih baik. Hatihati depresi napas.
Bila penyebabnya psikosis,
haloperidol atau CPZ lebih
baik. Hati-hati akathisia,
distonia, atau kejang.
Ekopraksia
Katalepsi: fiksasi tubuh pada postur tertentu
yang tidak dapat diubah dengan stimulus
eksternal (contohnya pada skizofrenia
katatonik)
Katapleksi: hilangnya tonus otot secara
mendadak dan sesaat, biasanya akibat emosi.
Sering ditemukan pada penderita narkolepsi.
Ekolalia: mengulang kata yang didengarkan
Ekopraksia: mengulang gerakan yang dilihat
Sindroma Neuroleptik
Maligna
Manifestasi klinis
sindrom neuroleptik
maligna adalah:
Tubuh kaku
Hipertermia
Instabilitas otonom
(hipertensi, takipnea,
takikardia, diaforesis)
Penurunan kesadaran
Sindroma Ekstrapiramidal
Sindrom
Ekstrapiramidal
sering dihubungkan
dengan sindrom
neuroleptic maligna,
keduanya
disebabkan oleh
penggunaan obat
neuroleptic
(haloperidol)
4 gejala ekstrapiramidal
utama
Pseudoparkinsonisme:
tremor, rigiditas, bradikinesia,
akinesia, hipersalivasi, muka
topeng, jalan diseret
Akathisia: perasaan gelisah
yang menyebabkan pasien
tidak bisa diam
Distonia: kontraksi spastis
otot (bisa terjadi di mata,
leher, punggung, dan lain-lain)
Diskinesia tardif: gangguan
gerakan involunter (mioklonus,
tik, korea, dll.)
Depresi
Gejala utama:
1.afek depresif,
2.hilang minat &
kegembiraan,
3.mudah lelah &
menurunnya
aktivitas.
Gejala lainnya:
1. konsentrasi menurun,
2. harga diri & kepercayaan diri
berkurang,
3. rasa bersalah & tidak berguna
yang tidak beralasan,
4. merasa masa depan suram &
pesimistis,
5. gagasan atau perbuatan
membahayakan diri atau bunuh
diri,
6. tidur terganggu,
7. perubahan nafsu makan (naik
atau turun).
PPDGJ
Depresi
Episode depresif ringan: 2 gejala utama + 2 gejala
lain > 2 minggu
Episode depresif sedang: 2 gejala utama + 3 gejala
lain, >2 minggu.
Episode depresif berat: 3 gejala utama + 4 gejala lain
> 2 minggu. Jika gejala amat berat & awitannya cepat,
diagnosis boleh ditegakkan meski kurang dari 2 minggu.
Episode depresif berat dengan gejala psikotik:
episode depresif berat + waham, halusinasi, atau stupor
depresif.
PPDGJ
Depresi
Kombinasi psikoterapi & farmakoterapi adalah terapi
paling efektif.
The different antidepressant class adverse effect
profiles make the SSRIs more tolerable than the TCAs
SSRI is commonly used as first line drug for major
depression.
Gangguan Makan
Diagnosis
Karakteristik
Bulimia
nervosa
Anoreksia
nervosa
Heroine Withdrawal
Alcohol withdrawal syndrome
Gejala: cemas, tremor, insomnia, keringat dingin, disorientasi
Tata laksana: benzodiazepine
Opioid withdrawal
Gejala: mirip flu berat, tidak ada penurunan kesadaran
Tata laksana: metadon atau buprenorfin
Stimulant withdrawal
Gejala: depresi, hipersomnia, lapar, retardasi psikomotor
Substances-Related
Disorders (1)
Alcohol & CNS Depressant
Intoxication
Disinhibition (eg,
inappropriate
sexual or
aggressive
behavior, impaired
judgment, mood
lability)
Somnolence,
stupor, or coma
Impaired attention
or memory Slurred
speech
Incoordination
Unsteady gait
Nystagmus
Witdrawal
Anxiety or
psychomotor
agitation
Tremor
Craving
Autonomic
hyperactivity (eg,
tachycardia,
hypertension,
sweating,
hyperthermia,
arrhythmia)
Insomnia
Sensory distortions
or hallucinations
(eg, transient
visual, tactile, or
auditory)
Nausea or vomiting
Seizures
Delirium
Intoxication
Stimulation
(euphoria,
hypervigilance,
anxiety, tension,
anger, impaired
judgment)
Psychomotor
agitation
(stereotyped
behaviors,
dyskinesias,
dystonias)
Energy (decreased
need for sleep)
Anorexia (nausea or
vomiting, weight
loss)
Autonomic arousal
(tachycardia,
hypertension,
pupillary dilation,
perspiration or
chills)
Chest pain, cardiac
arrhythmias,
respiratory
Witdrawal
Depression
(dysphoria)
Psychomotor
retardation
Fatigue (increased
need for sleep)
Increased appetite
Craving
Substances-Related
Disorders (2)
Opioid
Intoxication
Activation or "rush"
(early or with low
dosages) and
sedation/apathy or
"nod" (late or with
high dosages)
Euphoria or
dysphoria
Feelings of warmth,
facial flushing, or
itching
Impaired judgment,
attention, or
memory
Analgesia
Constipation
Pupillary
constriction
Drowsiness
Respiratory
depression,
areflexia,
hypotension,
tachycardia
Apnea, cyanosis,
coma
Cannabis
Witdrawal
Depressed mood
and anxiety
Dysphoria
Craving
Piloerection ("goose
flesh")
Lacrimation or
rhinorrhea
Hyperalgia, joint
and muscle aches
Diarrhea and
gastrointestinal
cramping, nausea,
or vomiting
Pupillary dilation
and photophobia
Insomnia
Autonomic
hyperactivity (eg,
tachypnea,
hyperreflexia,
tachycardia,
hypertension,
sweating,
hyperthermia)
Yawning
Intoxication
Euphoria,
drowsiness, or
sedation
Sensation of slowed
time
Auditory or visual
distortions,
dissociation
Impaired judgment,
motor coordination,
attention, or
memory
Slowed reaction
time
Conjunctival
injection
Tachycardia
Increased appetite
Anxiety, acute
panic reactions,
paranoia, illusions,
or agitation
Witdrawal
None
Substances-Related
Disorders (3)
Hallucinogen
Intoxication
Marked anxiety or
depression
Perceptual changes
(eg, intense
perceptions,
depersonalization,
derealization,
illusions,
hallucinations,
synesthesias)
Thought disorders
(eg, ideas of
reference, paranoia,
impaired reality
testing)
Impaired judgment
Autonomic arousal
(eg, pupillary
dilation,
tachycardia,
sweating,
palpitations,
blurring of vision,
tremors,
incoordination)
Witdrawal
None
Substances-Related Disorders
-Tatalaksana