VIRAL
Anatomi
Konjungtiva
Konjungtiva merupakan lapisan terluar dari
mata yang terdiri dari membran mukosa tipis
yang melapisi kelopak mata dan berakhir
pada kornea.
konjungtiva
konjungtiva
bulbaris.
KORNEA
jaringan
transparan,
tembus
cahaya,
menutupi bola mata bagian depan. kornea
mempunyai lima lapisan yang berbeda-beda :
lapisan
epitel,
lapisanBowman,stroma,
membran Descement, dan lapisan endotel.
KONJUNGTIVITIS
Konjungtivitis adalah
radang konjungtiva,
merupakan penyakit mata paling sering
dijumpai. Penyakit ini bervariasi mulai dari
hiperemia ringan dengan mata berair sampai
konjungtivitis berat dengan banyak sekret
purulen kental.
Penyebab konjungtivitis
Konjungtivitis folikular viral akut
Demam
faringokonjungtivitis
oleh
adenovirus tipe 3 dan 7 dan serotipe lain.
Virus herpes simpleks.
Konjungtivitis folikular viral kronik (virus
molluscum contagiosum).
Blefarokonjungtivitis viral (varicella, herpes
zoster akibat virul varicella-zoster , virus
campak).
Gajala Konjungtivitis
Diagnosis konjungtivitis
Tanda tanda penting konjungtivitis adalah
hiperemia, mata, berair, eksudasi,
pseudoptosis, hipertrofi papilar, kemosis,
folikel, pseudomembran, dan membran,
granuloma, dan adenopati pre-aurikular.
Konjungtivitis viral
Adalah suatu penyakit umum yang dapat
disebabkan oleh berbagai jenis virus.
Keadaan ini berkisar antara penyakit berat
yang dapat menimbulkan cacat, sampai in
feksi ringan yang cepat sembuh sendiri.
KOMPLIKASI
Kebanyakan konjungtivitis dapat sembuh
sendiri, namun apabila konjungtivitis tidak
memperoleh penanganan yang adekuat
maka dapat menyebabkan komplikasi: (Ilyas,
S. 2006).
KERATITIS
Keratitis adalah peradangan pada kornea,
membran transparan yang menyelimuti
bagian berwarna dari mata (iris) dan pupil.
Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit dan
gangguan penglihatan (Iilyass, 2002).
ETIOLOGI
penyebab
keratitis
bermacam-macam,
seperti infeksi bakteri,virus maupun jamur
(virus herpes simpleks merupakan penyebab
tersering),
kekeringan
kornea,
pajanan
cahaya yang terlalu terang, benda asing,
reaksi alergi terhadap kosmetik, debu, polusi
atau bahan iritan lainnya, kekurangan
vitamin A dan penggunaan lensa kontak yang
kurang baik.
(Vaughan, 2007)
Gejala keratitis:
Mata terasa sakit
Gangguan penglihatan
Trias keratitis (lakrimasi, fotofobia, dan
blefarospasme)
Tanda keratitis:
Infiltrat (berisi infiltrat sel radang,
kejernihan kornea berkurang, terjadi
supurasi dan ulkus.)
Neovaskularisasi (superfisial bentuk
bercabang-cabang, profunda berbentuk
lurus seperti sisir)
Injeksi perikornea
Kongesti jaringan yang lebih dalam
(iridosiklitis yang dapat disertai hipopion)
epitelial
subepitelial
stroma
endotelial
Keratitis virus
Disebabkan oleh herpes simpleks dan herpes
zoster.
1. Keratitis herpes simpleks
- Keratitis dendritik
- Keratitis disiformis
2. Keratitis virus varicella-zoster
Keratokonjungtivitis viral
Peradangan
(itis)
dari
kornea
dan
konjungtiva yang disebabkan oleh virus.
Ketika hanya kornea yang meradang, hal itu
disebut keratitis, ketika hanya konjungtiva
yang meradang, hal itu disebut konjungtivitis.
ETIOLOGI
Penyebab dari keratokonjungtivitis viral ini
adalah infeksi virus antara lain adenovirus,
virus herpes simpleks (HSV), enterovirus,
virus varicella zoster, virus morbilli.
(Vaughan, 2007)
PATOFISIOLOGI
Konjungtivitis infeksi timbul sebagai akibat
penurunan daya imun dan kontaminasi
eksternal.
DIAGNOSIS
Diagnosis keratokonjungtivitis ditegakkan
berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang. Konjungtivitis
sebaiknya dibedakan dengan keratitis
Tanda
konjungtivitis
keratitis
Tajam penglihatan
normal
Turun nyata
Silau
Tidak ada
Nyata
Sakit
Pedas, rasa
Sakit
Mata merah
kelilipan
Injeksi konjungtiva
Injeksi siliar
Tidak ada/ringan,
Tidak ada/berat
terutama pada
konjungtivitis
adenoviral
Pupil
Normal
Mengecil
Kornea
Normal
Berdasarkan
hasil
anamnesa
diperoleh
kombinasi
gejala
dan
tanda
padapenyakitkonjungtivitisdankeratitissehi
nggapasien
didiagnosisdengan
keratokonjungtivitis.
Pemeriksaan penunjang
Biomikroskop (slitlamp)
penggunaan slitlamp akan tampak adanya
kekeruhan pada kornea baik berupa
gambaran infiltrat seperti titik putih kecil
ataubecabang.
penatalaksanaan
Penatalaksanaan keratokonjungtivitis
tergantung pada berat ringannya gejala
klinik.
Prognosis
Prognosis pada kasus keratokonjungtivitis
tergantung pada berat ringannya gejala
klinis yang dirasakan pasien, namun
umumnya baik terutama pada kasus yang
tidak terjadi parut atau vaskularisasi pada
kornea.
kesimpulan
KESIMPULAN
terimakasih