Anda di halaman 1dari 34

KALIMAT

ialah satuan bahasa yang terkecil, dalam


wujud lisan atau tulis yang memiliki unsur S
dan P.

Kalimat yang baik harus mengandung ide


pokok yang jelas dan penyusunannya
memenuhi persyaratan gramatikal.

Syarat Kalimat Efektif

Komunikatif, gramatikal, mudah dipahami,


menimbulkan daya khayal pada pembaca.

Efektif (tepat guna), artinya sesuatu akan


berguna jika dipakai pada sasaran yang
tepat.

Komunikatif atau tidak suatu percakapan,


dibangun oleh proses kebiasaan/kelaziman
penggunaan bahasa tersebut.

Ciri-ciri Kalimat Efektif

Kalimat yang baik harus mengandung ide


pokok yang jelas dan penyusunannya
memenuhi persyaratan gramatikal.

Kalimat efektif memiliki ciri-ciri sebagai


berikut, (1) kesatuan pikiran, (2) kesejajaran,
(3) penekanan dalam kalimat, (4)
kehematan dalam menggunakan kata, dan
(5) kevariasian dalam struktur kalimat.

Pola Kalimat

Pola kalimat dasar

Dengan menguasai pola kalimat, pemakai


bahasa akan mudah dalam membuat
kalimat yang benar secara gramatikal.
Kalimat yang disusun secara sederhana
akan mudah dipahami oleh pembaca.
Para dokter / sedang mengoperasi / pasien
S
P
O
Anggota DPR / belajar /tata krama.
S
P
Pel
Anggota negara ASEAN / sedang bersidang / di
Bali.
S
P
K

1.

Kerumitan sebuah kalimat dapat


disederhanakan dengan menemukan pola
dasar kalimat sehingga mudah dipahami.
Para mahasiswa dari Fakultas Teknik yang sedang
KKN membuat bak penampung air bersih.

2.

Para pedagang yang pada umumnya berasal dari


Sumatera Barat itu sedang menggelar barang
dagangannya.

3.

Pengungsi korban banjir yang ditampung di


sekolah-sekolah pada umumnya menderita
penyakit diare.

Pola kalimat majemuk

Kalimat majemuk terdiri atas kalimat majemuk setara


dan majemuk bertingkat.
Kalimat majemuk setara bersifat koordinatif, tidak
saling menerangkan.
Kalimat majemuk bertingkat disusun berdasarkan jenis
anak kalimatnya.

Contoh kalimat majemuk setara:


1. Kamu memperbaiki mesin ini dan saya akan
mengelas roda.
2. Kamu akan ikut ke Bali atau tinggal di rumah.

Contoh kalimat majemuk bertingkat.


1. Gedung itu diresmikan setelah
semua pekerjaan diselesaikan.
2. Orang itu meninggal karena sakit
jantung.

perhatikan!
Pekerjaan yang berat sudah aku
selesaikan namun belum mendapat upah.
Tuhan tidak akan membebani seseorang
melainkan sesuai dengan
kemampuannya.

Kesatuan Pikiran

Setiap kalimat yang baik harus terlihat


adanya kesatuan pikiran yang
mengandung satu pikiran pokok.
Adanya kesatuan pikiran berarti adanya
hubungan timbal balik antarunsur yang
mendukung kalimat.
Kesatuan kalimat ditandai oleh adanya
kesepadanan struktur dan makna kalimat.

Sebuah

bentuk.
o
o

kalimat terdiri atas isi dan

isi berupa pikiran penulis


bentuk ialah kata-kata yang mewakili pikiran penulis

Isi

dan bentuk merupakan satu kesatuan


dalam sebuah bangun kalimat.
Kalimat yang baik harus mengandung
ide pokok yang jelas.
Kalimat efektif memerhatikan adanya
kesatuan pikiran dan kepaduan sebagai
syarat minimal.

Kalimat secara gramatikal mungkin


benar, tetapi maknanya salah.

Saya sudah saling mengenal.

Kalimat berikut salah, karena tidak


ada kesepadanan struktur dan
makna.

Menata ibu rumah hari ini.

kalimat

disusun berdasarkan kaidah


kebahasaan yang meliputi:
cara memilih kata,
unsur-unsur dalam klmt (SPOK),
aturan ejaan yang berlaku (EYD).

Kesimpulannya, kalimat efektif harus


memiliki kesatuan gagasan yang
dinyatakan dalam struktur kalimat.

Struktur Kalimat
Strukturnya benar
Struktur kalimat dibentuk berdasarkan unsur subjek,
predikat (+ O jika kata kerja transitif), pelengkap (jika
predikat kata kerja intransitif), dan keterangan (jika
diperlukan).
1) Dalam rapat menegaskan bahwa bisnis adalah
usaha komersial untuk mendapatkan uang,
barang, dan pelanggan. (salah)
2) Dalam rapat ditegaskan bahwa .
3) Meskipun ia tidak kaya, tetapi ia suka memberi
bantuan kepada orang miskin. (salah)
4) Meskipun tidak kaya, ia suka memberi .
5) Ia tidak kaya tetapi suka memberi .

Kesatuan Pikiran

1.
2.

Setiap kalimat yang baik harus mengandung


satu pikiran pokok. Contoh:
Semua penduduk memperoleh penjelasan
mengenai pilkada. (tunggal)
Dia berangkat pukul enam pagi dan telah
berangkat dengan pesawat terbang.
(majemuk)

3.
4.

Ani bekerja di sebuah bank, tetapi ia tidak


senang dengan pekerjaan itu. (pertentangan)
Kamu boleh menyusul saya atau tinggal saja
di sini. (pilihan)

Kepaduan
Kepaduan berarti adanya hubungan timbal
balik antarunsur yang membentuk kalimat
(kata-kata).
Kepaduan akan rusak oleh:
1. Letak kalimat yang tidak sesuai dengan
pola kalimat

2.

Menata ibu kemarin rumah.

Salah menggunakan kata depan dan kata


hubung

Kita tidak berbicara tentang soal harga,


melainkan mutu barang.
Bagi mereka yang tidak disiplin dikenai sanksi.

3.Pemakaian

kata yang tumpang tindih

Sejak dari pagi mereka antre minyak


tanah.

Agar supaya tidak kacau, mereka diberi


kupon.
4.Salah menggunakan keterangan aspek

Mereka sedang baca koran pagi.


Struktur kalimat minimal berunsur subjek dan
predikat. Perhatikan contoh berikut:

Hakim menjatuhkan hukuman mati.

Mantan bupati itu ditangkap KPK.

Kesejajaran (Paralelisme)

Kesejajaran dalam kalimat adalah


penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang
sama atau struktur gramatikal yang
sama dalam susunan yang sederajat.
Contoh kesejajaran bentuk bahasa:
pengumpulan, pengangkutan,
pembuangan, pertanian, peternakan,
perekonomian, perkebunan.
Untuk membuat tapai, ubi itu dikupas,
dicuci, dimasak setengah matang,
didinginkan, dan diberi ragi.

Contoh

Dengan penghayatan serta memahami terhadap


tugasnya, dokter itu mengakhiri masa
jabatannya dengan baik. (salah)
Dengan penghayatan dan pemahaman terhadap
tugasnya, dokter itu mengakhiri masa
jabatannya dengan baik.
Kegiatan perpustakaan itu meliputi pembelian
buku, membuat katalog, dan mengatur
peminjaman buku. (salah)
Kegiatan perpustakaan itu meliputi pembelian
buku, pembuatan katalog, dan pengaturan
peminjaman buku.

Pendidikan dan latihan penulisan ilmiah


dimulai hari ini.
Artis tersebut mendatangi kantor polisi
dan laporan penganiayaan yang
dialaminya.

Penekanan dalam
Kalimat

Penonjolan inti pikiran yang dianggap


penting dapat dilakukan dengan mengubah
posisi dalam kalimat, menyusun urutan
yang logis, mengulang kata, dan
menggunakan partikel.
Mengubah Posisi dalam Kalimat

Para pedagang menggelar barang dagangan di


pusat perbelanjaan pukul 9.00.
Barang dagangan digelar para pedagang di pusat
perbelanjaan pukul 9.00.
Pukul 9.00 para pedagang menggelar barang
dagangan di pusat perbelanjaan.

Menyusun urutan yang logis

Kalimat yang menyatakan suatu peristiwa disusun


sesuai dng urutan peristiwa, dan disusun secara
logis. Urutan yang logis dapat disusun secara
kronologis, urutan makin lama makin penting
atau makin meningkat, atau urutan suatu proses.

Pencuri itu merusak pagar halaman,


mencongkel jendela, dan memasuki rumah
sasaran.
Dalam kerjanya mereka mengerjakan laporan
kegiatan dan menyusun perencanaan
kemudian melaksanakan. (salah, urutan tidak
logis)
Mereka menyusun rencana kerja, melaksanakan, dan melaporkan hasilnya. (benar)

Mengulang Kata

Bagian kalimat yang dianggap penting dapat


diulang kata atau bagian kalimat tersebut.

Mahasiswa berunjuk rasa menuntut diadakannya


reformasi, bukan hanya reformasi ekonomi, tetapi
juga reformasi politik, reformasi hukum, dan yang
paling penting adalah reformasi moral.

Kehematan

Unsur yang tidak mendukung makna


kalimat (mubazir) harus dihindari.

Adapun unsur-unsur kehematan yang


harus diperhatikan adalah pengulangan
subjek, hiponimi, dan pemakaian kata
depan dari dan daripada.

Pengulangan Subjek
1.

2.

3.

Para peserta seminar beristirahat setelah


mereka berdiskusi sepanjang hari.
Kami kabarkan kepada Saudara bahwa
perusahaan kami akan mengirim contoh
barang yang kami produksi.
Budi menyatakan penyesalannya setelah
dia melakukan perbuatan yang tercela.

Hiponimi

1.

Saya (hari)Senin besok akan


berangkat ke Jakarta.
Yang menjadi juara silakan naik ke
(atas) panggung.

2.

Penjamakan kata yang sudah jamak

1.

Data-data tersebut cukup valid. (salah)


Setelah fakta-fakta terkumpul .
(salah)

2.

Kevariasian Struktur
Kalimat

Variasi kalimat dapat dimulai


dengan unsur subjek, unsur
predikat, objek, atau keterangan.
Variasi itu bisa juga berupa kalimat
yang pendek atau kalimat panjang,
kalimat sederhana dan kalimat luas.

Dokter itu sedang mengobati


pasien. (S di awal kalimat)
2. Barangkali produk tersebut
merupakan barang selundupan.
(kata modal di awal kalimat)
3. Secara tidak langsung, kesehatan
para pekerja berpengaruh terhadap
produktivitas. (frase di awal kalimat)
1.

E. Kesalahan Kalimat

Untuk berkomunikasi harus menggunakan


kalimat yang baik dan benar.

1.

Kalimat bermakna ganda


Kalimat berikut memenuhi ketentuan tata
bahasa, tetapi masih menimbulkan tafsiran
ganda.
a. Tahun ini SPP mahasiswa baru dinaikkan.
b. Rumah sang jutawan yang aneh itu akan dijual.

Kalimat ini dapat berarti:


SPP mahasiswa baru tahun ini dinaikkan.
SPP mahasiswa tahun ini baru dinaikkan.

Pengantar kalimat dan predikat

1.

Ungkapan pengantar kalimat


(menurut, seperti, sebagaimana)
yang disertai nomina pelaku sering
menimbulkan ketaksaan arti.
Menurut ahli geologi itu menyatakan
bahwa perembesan air laut telah
sampai ke wilayah Jakarta Pusat.
Kalimat tersebut merupakan
penggabungan dua kalimat, yaitu:

(1a) Ahli geologi itu /menyatakan/ bahwa


perembesan air laut telah sampai ke
wilayah Jakarta Pusat.
(1b) Menurut ahli geologi itu, perembesan air
laut /telah sampai/ ke wilayah Jakarta Pusat.
Contoh kalimat lain yang salah:
2.
Berdasarkan pengarahan pimpinan yang
menyatakan bahwa penerimaan mhs baru
dapat dilakukan secara bertahap.
(2a) Pimpinan /menyatakan/ bahwa penerimaan
mahasiswa baru dapat dilakukan secara.

Kesalahan struktur
a.

Kalimat aktif tanpa subjek (S kabur)


1) Dari hasil penelitian ini akan memberikan
kontribusi yang baik di bidang pelayanan
kesehatan.
2) Kepada para mahasiswa harap hadir dalam
acara tersebut.

Klmt tsb bertentangan dng kaidah bhs Ind,


karena S kalimat tidak berkata depan.
3) Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi
yang baik di bidang pelayanan kesehatan.
4) Para mahasiswa harap hadir dalam acara
tersebut.

b. Menempatkan kata depan di


depan objek

1)

2)

Kalimat yang memiliki kata kerja


transitif langsung diikuti objek,
tidak disisipi kata depan.
Rapat hari ini membahas
tentang proses pemilihan dekan.
Mereka membicarakan
mengenai masalah kaderisasi.

c.

Menempatkan kata penghubung


intrakalimat pada awal kalimat

Perjalanan kita terhambat pawai. Sehingga


terlambat sampai di tujuan.
1a) Perjalanan kita terhambat pawai, sehingga
1)

Untuk meningkatkan kinerja perusahaan


dibutuhkan kerja sama antarbagian.
Sedangkan untuk menambah kapasitas
produksi dibutuhkan tambahan beaya.
2a) Untuk meningkatkan kinerja perusahaan
dibutuhkan kerja sama antarbagian,
sedangkan .
2)

Kesalahan diksi

Kesalahan terjadi apabila:

1. Menggunakan dua kata bersinonim dalam satu


frasa: agar supaya, adalah merupakan, demi
untuk, naik ke atas, turun ke bawah, dan lain-lain.
2. Menggunakan kata tanya yang tidak menanyakan
sesuatu: di mana, yang mana, bagaimana,
mengapa, dan lain-lain.
3. Menggunakan kata berpasangan yang tidak
sepadan:
tidak hanyatetapi tidak tetapi
bukan hanyatetapi juga bukan hanya melainkan
juga

Anda mungkin juga menyukai