Anda di halaman 1dari 2

1.

Risiko
Adanya inefisien dan inefektifitas input dan output yang terjadi di akivitas
produksi. Jadi antara barang masuk untuk diproduksi , yang telah
dialokasikan dan sesuai barang jadi, tidak sesuai dengan kenyataan. Hal
ini bisa menjadi potensi pencurian.
Kontrol
Pencatatan, antara bahan baku yang masuk ke dalam produksi, dan hasil
produksi menjamin adanya kontrol. Pencatatan dilakukan agar adanya
kontrol supaya efisien dan efektif serta menghindari adanya manipulasi
dan pencurian bahan baku pada departemen produksi.
Pengujian (yang direkomendasikan)
2. Risiko
Adanya barang sisa produksi yang tidak di atasi, adanya kesalahan
Treatment pada barang sisa produksi. Barang sisa produksi yang
seharusnya dapat menambah pendapatan perusahaan (Atau dapat
digunakan menjadi CSR perusahaan, untuk mennunjang kesejahteraan
pegawai dan buruh) di buang dan menjadi limbah yang tentunya tidak
meambah nilai perusahaan.
Kontrol
1. harus adanya sub divisi yang bertanggung jawab pada pengolahan
barang sisa produksi.
2. harus adanya control dan supervisi untuk otorisasi saat barang sisa
produksi / barang gagal di olah kembali atau di jual .
Pengujian (yang direkomendasikan)

3. Risiko
Tahap - tahap dalam departemen produksi (divisi - divisi yang berbeda,
atau Line produksi yang berbeda dalam suatu departemen) di kendalikan
dan di awasi oleh orang yang sama. Jadi wewenang berlebihan hanya di
berikan kepada satu orang. Adanya potensi terjadinya kesalahan dan
penyalahgunaan wewenang
Control
Adanya pemisahan tugas. Hal ini penting bagi departemen produksi agar
adanya pemisahan tanggung jawab, dan menghindari adanya manipulasi
wewenang.
Pengujian (yang direkomendasikan)
4. Risiko
Supply bahan baku yang tidak lancar dari bagian gudang tidak sesuai
dengan jumlah yang tidak diinginkan dapat mengakibatkan keterlambatan
produksi serta berakibat hingga pembatalan produksi
Control
Adanya control dari supervisi, pegawasan pengiriman bahan baku dari
gudang menuju produksi. Pencatatan bahan baku dari gudang dengan
bagian produksi harus sama.
Pengujian

5. Risiko
Adanya proses Bottleneck dalam siklus produksi.
Control
Analisis dan evaluasi kembali penjadwalan staf dan mesin yang digunakan
pada tiap fase produksi untuk mencegah bottleneck produksi.
Pengujian
6. Risiko
Adanya barang cacat produksi yang tercampur dengan barang hasil
produksi yang siap di distribusikan.
Control
adanya pengawasan yang dilakukan oleh sub divisi pengawasan kualitas
barang. Tentunya hal ini tidak dapat dilakukan oleh satu orang yang
bertanggung jawab.
Pengujian

Anda mungkin juga menyukai