Anda di halaman 1dari 32

Definisi Akuntansi

Dari sudut bidang studi


Seperangkat pengetahuan yang mempelajari

perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi


keuangan kuantatif suatu unit organisasi dan
penyampaiannya kepada pihak yg
berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomis
Dari sudut proses atau kegiatan praktek
Proses pengidentifikasian, pengukuran,
pengakuan (pencatatan), pengklasifikasian,
penggabungan peringkasan dan penyajian data
keuangan yg terjadi dari kejadian2, transaksi2,
atau kegiatan operasi dengan cara tertentu
untuk menghasilkan informasi yang relevan
bagi pihak yang berkepentingan.

Definisi Akuntansi

(lanjutan)

APB
Suatu kegiatan jasa, fungsinya adalah

menyediakan informasi kuantitatif,


terutama yang besifat keuangan, tentang
entitas ekonomi yg dimaksudkan agar
beguna bagi pengambilan keputusan
ekonomi dalam membuat pilihan2 yg
bernalar diantara berbagai alternatif arah
tindakan. Akuntansi meliputi beberapa
cabang, antara lain, akuntansi keuangan,
akuntansi manajemen dan akuntansi
pemerintahan (sektor publik)

Bagan Pengetahuan
Akuntansi
Komersial

Akuntansi

Pemerintahan
(SP)
Sosial

Akuntansi

Audit Intern
Auditing
Audit Ekstern
Sumber: Baswir, 1997

Akuntansi
Keuangan
Akuntansi
Manajemen

Ciri-ciri Sektor Publik


Organisasi nirlaba (sektor publik) dg ciri:
Sumber daya berasal dari para penyumbang

yg tidak mengharapkan pembayaran


kembali atau menerima manfaat ekonomi yg
sebanding dg sumber daya yg diberikan.
Menghasilkan barang/jasa tanpa bertujuan
laba, dan bila ada laba jumlahnya tidak
dibagikan pada pendiri atau pemilik entitas
tsb
Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya
pada organisasi bisnis.

Definisi Akuntansi Sektor


Publik

Sebagai akuntansi dana masyarakat

Dana disini adalah dana yg

dikelola oleh organisasi2 sektor


publik atau kejasama dengan
swasta

Mekanisme teknik dan analisis akuntansi

yang diterapkan pd pengelolaan dana


masyarakat di lembaga tinggi negara dan
departemen dibawahnya, pemerintah
daerah, BUMN, BUMD, LSM, yayasan sosial,
maupun proyek2 kerjasama sektor publik
dan swasta

Tujuan ASP
Memberikan informasi yg diperlukan

untuk mengelola secara tepat, efisien &


ekonomis atas suatu operasi dan alokasi
sumber daya yg dipercayakan kepada
organisasi Management Control
Memberikan informasi yang
memungkinkan bagi manajer untuk
melaporkan pelaksanaan tanggung jawab
mengelola secara tepat dan efektif
program & sumber daya yg menjadi
wewenangnya; memungkinkan pelaporan
kepada publik hasil operasi pemerintah
dan penggunaan dana
publikAccountability

Persamaan Sektor Publik dan


Swasta
Memberikan informasi mengenai posisi

keuangan dan hasil operasi


Mengikuti prinsip2 dan standar akuntansi
berterima umum:
Prinsip obyektifitas (objectivity)
Prinsip konsistensi (consistency)
Prinsip materialitas (materiality)
Prinsip pengungkapan penuh yang memadai
(full disclosure)
Merupakan bagian integral sistem ekonomi di
suatu negara dan menggunakan sumber daya
yg sama untuk mencapai tujua organisasi

Persamaan Sektor Publik dan


Swasta (lanjutan)
Menghadapi masalah kelangkaan sumber

daya (scarcity of resources) sehingga


dituntut untuk menggunakannya secara
ekonomis, efisien dan efektif
Perlunya pengendalian manajemen
(planning, organizing, and control)
Kemungkinan menghasilkan produk yg
sama
Terikat pada peraturan per-undang2-an
dan ketentuan hukum lainnya.

Perbedaan Sektor Publik dan


Swasta
Perbedaan

Sektor Publik

Sektor Swasta

Tujuan organisasi

Non Profit Motive

Profit Motive

Sumber
Pendanaan

Pajak, retribusi, utang,


obligasi, laba BUMN /
BUMD, penjualan aset
negara, dll

Pembiayaan internal:
modal sendiri, saldo
laba, penjualan aktiva
Pembiayaan eksternal:
Utang bank, obligasi,
saham

Pertanggungjawaban

Masyarakat (publik),
parlemen (DPR/DPRD)

Pemegang saham dan


kreditor

Struktur
organisasi

Birokratis, kaku, dan


hierarkis

Fleksibel: datar, piramid,


lintas fungsional, dll

Karakteristik
Anggaran

Terbuka untuk publik

Tertutup untuk publik

Sumber Mardiasmo,2002

Perbedaan Stakeholder
Eksternal:
Pengguna jasa
publik
Pembayar pajak
Bank (kreditur)
Badan internasional
(IMF, ADB, PBB, dll)
Investor asing
Generasi mendatang
Internal:
Lembaga Negara
Partai Politik
Manajer publik
Pegawai pemerintah

Ekstenal:
Bank (kreditur)
Serikat buruh
Pemerintah
Pemasok, distributor
Pelanggan,
masyarakat
Serikat dagang
Pasar modal
(investor)
Internal:
Manajemen
Karyawan
Pemegang saham

U.S. STANDARD SETTERS


Federal level
FASAB - Federal Accounting Standards Advisory
Board
GAO - General Accounting Office
U.S. Treasury Department
OMB - Office of Management and Budget
State and Local Government (SLG)
GASB - Governmental Accounting Standards
Board
Not-for-profits
FASB - Financial Accounting Standards Board

STANDARD SETTERS
Contd

State and Local - GASB formed in 1984


Covers basic governments and entities

owned or controlled by governments

Not-for-profits - FASB formed in 1973


Covers not-for-profits not related to
government entities private nonprofit
hospitals, colleges, museums, etc.

Badan yang Terkait Akuntansi


Sektor Publik di Indonesia
Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN)
Kompartemen Akuntan Sektor Publik (KASP)

yang berada di bawah IAI

Produk dan Usaha yang


Dilaksanakan
BAKUN
Sejak tahun 1982 telah berupaya membuat
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)
SAPP yang dibuat oleh BAKUN terdiri dari dua
sistem utama yang terpadu, yaitu
Sistem Akuntansi Pusat (SAP) yang diselenggarakan oleh

BAKUN
Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang diselenggarakan
oleh Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen.

Single entry double entry


Bisa membuat neraca

Sistem Akuntansi Single


Entry
Sistem akuntansi yang telah berjalan selama

ini pembukuan hanya dilakukan secara single


entry, dan diselenggarakan oleh instansiinstansi secara terpisah-pisah,

Kelemahan Sistem Single Entry


1.Proses penyusunan lambat, disusun dari sub

sistem yang terpisah-pisah dan tidak terpadu.


2.Memakai sistem single entry accounting yang
tidak lagi memadai untuk menampung
kompleksitas transaksi-transaksi keuangan
pemerintah.
3.Sulit dilakukan rekonsiliasi antar sub sistem.
4.Tidak mendasarkan pada Standar Akuntansi
Keuangan Pemerintah.
5.Tidak dapat menghasilkan neraca pemerintah.

Basis Akuntansi
Sesuai amanat Undang-undang Nomor 17 Tahun

2003 Tentang Keuangan Negara dan Undangundang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara, pemerintah diwajibkan
menerapkan basis akuntansi akrual secara penuh
atas pengakuan dan pengukuran pendapatan dan
belanja negara paling lambat tahun anggaran 2008.
Sedangkan basis akuntansi yang sekarang ini
diterapkan oleh pemerintah dalam pembuatan
laporan keuangan pemerintah sesuai dengan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalam
Standar Akuntansi Pemerintahan adalah dual basis.
Yang dimaksud dengan dual basis adalah
pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan
dalam Laporan Realisasi Anggaran menggunakan
basis kas, sedangkan untuk pengakuan aktiva,
kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca menggunakan
basis akrual.

Basis Akuntansi
Penggunaan dual basis tersebut

didasarkan pada kenyataan bahwa


pemerintah diwajibkan membuat neraca
yang hanya dapat dibuat dengan akuntansi
berbasis akrual, sedangkan di sisi lain juga
wajib membuat laporan realisasi anggaran
atau yang dulu di kenal dengan nama
Perhitungan Anggaran Negara (PAN) yang
dibuat dengan akuntansi berbasis kas.

Produk dan Usaha yang


Dilaksanakan
Untuk menyeragamkan akuntansi pemerintah

yang dipakai baik oleh pusat maupun daerah


agar nanti dapat dibuat neraca konsolidasi,
BAKUN juga telah menyusun eksposure draft
Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah
(SAKP).

Produk dan Usaha yang


Dilaksanakan
Kompartemen Akuntan Sektor Publik
KASP juga telah menyusun draft standar
akuntansi untuk sektor publik/pemerintah
yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP). Namun hingga saat ini draft
tersebut masih diperdebatkan, karena
BAKUN merasa memiliki wewenang untuk
membuat standar akuntansi tersebut

Good Governance Definisi


World bank

The way state power is used in managing


economic and social resources for
development of society.

UNDP
The exercise of political, economic, and
administrative authority to manage a
notions affair at all levels
1. Economic governance equity, poverty,
quality of life
2. Political governance formulasi kebijakan
3. Administrative governance implementasi
kebijakan

Prinsip Good
1.
Transparansi
Governance

Keterbukaan dlm menjalankan manajemen


pemerintah, lingkungan, ekonomi, sospol.

2. Partisipasi

turut ambil bagian demokratis,


pengakuan HAM, kebebasan
mengemukakan pendapat dan menampung
aspirasi rakyat.

3. Akuntabilitas

Mempertanggungjawabkan hasil/kinerja
kegiatan kepada yg memberi wewenang.

Karakteristik Good Govenance


(UNDP)
1. Participation
2. Rule of Law
3. Transparency
4. Responsiveness
5. Consensus Orientation
6. Equity
7. Effectiveness and Efficiency
8. Accountability
9. Strategic Vision

Good Governance di
Inpress No. 7/1999 tentang Laporan
Indonesia
Akuntabilitas Instansi Pemerintah
(LAKIP)

Berdasarkan UUD pasal 4 (1) dan Ket. MPR

No.XI/MPR/1998 ttg penyelenggaraan


negara yg bersih dan bebas KKN

Komite mengenai kebijakan Good

Corporate Governance (KepMenKeu tgl.


19 Agustus 1999) profit motive tanpa
melupakan stakeholder

Kep. Bapepam 1,111 Pembinaan Badan

Usaha Milik Negara No.23/MPM.PBUMN/2000 ttg pengembangan


praktek Good Governance dalam perseroan.

Good Governance di Indonesia


(lanjutan)

The Indonesian Institute for Corporate

Govenance (IICG)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Publikasi Masyarakat Transparansi


Indonesia (MIT)
Konsultasi eksekutif dan legislatif
Komunikasi elit politik & masyarakat
secara egaliter
Pembebasan tahanan politik
Transparansi hasil audit BUMN
Dibentuknya Komisi Hukum Nasional (KHN)
Rencana pembenahan lembaga peradilan
Percepatan langkah2 kearah OTODA

Good Governance di Indonesia


(lanjutan)
Peran BPKP

1.
2.
3.

1.
2.
3.
4.
5.

Tiga fokus kegiatan:


Membantu pemerintah dlm pemberantasan KKN
Meningkatkan optimalisasi penerimaan negara
Mendorong teselenggaranya akuntabilitas
instansi pemerintah dan good governance pada
BUMN/BUMD
Kegiatan yang telah dilaksanakan: Pemeriksaan
thd,
Penggunaan BLBI
Off budget accounts
Kinerja kantor pajak
Anggaran TNI/POLRI
Penyaluran KUT, dll

Akuntabilitas - Definisi
Tokyo Declaration Guidelines on Public

Accountability (1985)
Kewajiban dari individu atau penguasa yg
dipecaya untuk mengelola sumber2 daya publik
serta berkaitan dg itu, guna menjawab hal2 yg
menyangkut pertanggung jawaban fiskal,
manajerial dan program atau kegiatan
Tim Studi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah BPKP
Perwujudan kewajiban untuk mempertanggung
jawabkan keberhasilan atau kegagalan atas
pelaksanaan misi organisasi dlm mencapai
tujuan2 dan sasaran2 yg telah ditetapkan
melalui suatu media pertanggung jawaban
secara periodik

Akuntabilitas

(lanjutan)

Akuntabilitas memiliki 3 unsur:


1. Providing information about decisions &

actions during the course of operating


entity
2. Having the internal parties & society
review the information
3. Taking corrective actions where necessary

Secara fungsional ada lima tingkatan:


1. Policy accountability
2. Program accountability
3. Performance accountability
4. Process accountability
5. Probity and legality accountability

Akuntabilitas (lanjutan)
Accountability for probity
Penghindaran terhadap kejahatan jabatan

(malfeasance) khususnya untuk meyakinkan


bahwa dana telah digunakan dg benar dan dg
cara yang benar

Accountability for legality


Kekuasaan yang diberikan oleh UU tidak

melampaui batas.

Performance, program & policy

accountability
Kinerja, program dan kebijakan entitas yg

disampaikan kepada publik

Standar Akuntansi Pemerintahan


(SAP) PP RI No.24 th 2005
Upaya konkrit untuk mewujudkan

transparansi dan akuntabilitas


pengelolaan keuangan negara adalah
pertanggung jawaban keuangan
pemerintah yg memenuhi prinsip tepat
waktu dan disusun mengikuti standar
akuntansi pemerintahan yg diterima
secara umum.

Diatur dlm UU No.17 th 2003 ttg

Keuangan Negara yg mensyaratkan


bentuk dan isi laporan pertanggung
jawaban pelaksanaan APBN/APBD

Tujuan dan Strategi

Tujuan
SAP

Meningkatkan akuntabilitas dan keandalan


keuangan pemerintah.

Strategi
Mengacu pada praktik internasional
Mengadaptasi International Public Sector

Accounting Standards oleh International


Federation of Accountant (IFAC)
Cash towards accrual
Pendapatan, belanja dan pembiayaan Cash
basis
Aset, utang, dan ekuitas Accrual basis

Anda mungkin juga menyukai