Pedoman Kesekretariatan
DESKRIPSI KERJA
2
Pedoman Kesekretariatan
DESKRIPSI KERJA
Di bawah ini merupakan deskripsi kerja Biro Kesekretariatan:
I.
Administrasi
1. Menginventaris dan mendokumentasi surat-surat.
2. Membuat surat-surat keluar.
Catatan : Untuk surat keluar dibuatan oleh departemen masing-masing
3. Mendokumentasikan arsip dari dalam dan luar KAMMI Mendokumentasikan arsip
keorganisasian, di antaranya: Susunan pengurus, Struktur, Biodata, AD/ART, dan arsip penting
lainnya.
4. Mendokumentasikan laporan setiap keputusan aksi atau kegiatan KAMMI dari Sekretaris
Bidang/ Departemen/Biro /LSO.
Nb: Bagi yang belum punya Sekretariat, inventarisasi barang-barang, disesuaikan dengan kondisi
KAMMWIL/KAMMDA/Komisariat tersebut.
3
Pedoman Kesekretariatan
PENJABARAN
DESKRIPSI KERJA
4
Pedoman Kesekretariatan
sebagai
Jenderal/Sekretaris Umum.
Deskripsi kerja kesekretariatan bersifat rutin dan tidak rutin. Kerja-kerja bersifat rutin
dilaksanakan setiap hari, yaitu: piket sekretariat yang dilakukan oleh seluruh pengurus. Adapun
perinciannya sebagai berikut:
A. Bertelepon
Komunikasi dalam suatu organisasi dapat dilakukan dengan bermacam cara. Salah satunya
adalah dengan bertelepon. Dalam hal ini Biro Kesekretariatan melakukan tugasnya sebagai filter
atas setiap telepon yang masuk untuk Ketua dan segera menyampaikannya.. Jika Ketua
berhalangan, maka diganti oleh Sekretaris Jenderal/Sekretaris Umum. Begitu juga apabila
Ketua/Sekretaris Jenderal menyampaikan informasi yang bersifat internal, maka Biro
Kesekretariatan menindaklanjuti dengan menyampaikan informasi tersebut ke seluruh Bidang,
Departemen, dan Biro. Terutama ketuanya, sehingga seluruh komponen yang terlibat dalam
organisasi dapat dengan cepat menindaklanjuti atau melakukan tindakan antisipatif.
Dengan
demikian, telepon menjadi sarana mutlak guna mendukung efektivitas dan efisiensi kerja.
Adapun langkah langkah dalam menerima telepon antara lain :
1. Memberi salam pada penelepon kemudian menyebutkan indentitas organisasi kita
2. Menyiapkan buku catatan dan alat tulis untuk mencatat hal-hal penting apabila berkaitan
dengan Ketua dan bila mendesak dengan cepat di informasikan kepada Ketua. Bila Ketua sulit
untuk dihubungi maka diinformasikan ke Sekretaris Jenderal/Sekretaris Umum. Di bawah ini
bentuk formulir penerimaan telepon yang disiapkan oleh Biro Kesekretariatan:
FORMULIR PENERIMAAN TELEPON
Dari
Untuk
Nomor telepon
Alamat
Diterima
Hari/Tanggal
Pukul
Sifat pesanan
Isi Berita
:
:
:
:
:
:
:
:
:
.
.
Penerima telepon
5
Pedoman Kesekretariatan
B. Menerima Tamu
Dalam kehidupan organisasi, keberadaan dan kehadiran tamu tidak bisa dihindari, karena
kehadiran tamu membawa berbagai kepentingan, baik secara pribadi maupun lembaga/institusi.
Maka fungsi Biro Kesekretariatan
Sebaiknya menanyakan terlebih dahulu maksud dan tujuannya atau sebaiknya langsung dapat
meminta tamu untuk menuliskan indentitas dan maksud kedatangan dalam formulir penerimaan
tamu yang bertujuan sebagai arsip.
Tamu adalah selain dari pengurus KAMMI. Biro Kesekretariatan menyediakan ruang tamu
dimana bila tamu adalah seorang tokoh atau dari kalangan media maka penerimaan cukup diruang
tamu. Sedangkan untuk kategori tamu KAMMI (di luar kepengurusan) maka tetap mengunakan
adab menerima tamu, yaitu:
1. Menerima tamu dan mempersilakan masuk.
2. Meminta Tamu untuk mengisi daftar isian tamu
3. Tidak mempersilakan tamu untuk masuk ke ruang kesekretariatan yang lain, selain ruang tamu
4. Tidak memperkenankan tamu mempergunakan fasilitas kesekretariatan KAMMI. untuk
memenuhi kebutuhannya terutama telepon dan komputer
5. Bila urusan/keperluan yang tamu inginkan memerlukan pengunduran waktu, mintalah tamu
untuk menunggu atau membuat janji lagi.
6. Bersikap rendah hati dan sopan
Terkecuali tamu KAMMI yang menginap, harus menginformasikan ke Biro Kesekretariatan guna
menjaga bila ada yang berkepentingan dengan tamu terserbut
FORMULIR TAMU
No
: .
Hari/tanggal
: .
Masuk pukul
: .
Nama
: .
Alamat rumah
: .
Telepon
: .
Instansi/Perusahaan
: .
Telepon
: .
Pekerjaan
: .
Maksud kedatangan
: .
Tanda tangan
6
Pedoman Kesekretariatan
(misalnya satu minggu atau satu bulan). Oleh karena itu Biro
Kesekretariatan harus segera membuat proposal operasional untuk jangka waktu tertentu.
b. Setelah jangka waktu tertentu atau dana kecil hampir habis, maka Biro kesekretariatan
melakukan pembentukan dana kas kecil
pengeluaran bulan sebelumnya ke Bendahara, mengisi ulang sejumlah uang tunai sebesar
pengeluaran yang tercantum dalam pembukuan dan bukti pengeluaran.
DEBET
Rupiah
Bln/Tgl
Perkiraan
No
Jumlah
Pos Surat
Vou
100.000
94.500
Snack
Kantor
Mei 2
20.000
Saldo
Supplies
25.000
Foto
Lain-lain
Copy
15.000
5.500
U/ impres
7
Pedoman Kesekretariatan
yaitu buku agenda ketua, buku surat masuk-surat keluar, buku contact person (media massa,
KAMMDA, tokoh-tokoh, Ormas /instansi lain), Buku telepon, buku tamu, buku piket, buku
laporan kegiatan per bulan maupun laporan keuangan, buku pedoman organisasi yang berisi
sejarah organisasi, tata kerja organisasi, struktur organisasi,dll.
3. Perlengkapan kantor berbentuk non-lembaran
Yaitu: kalender, kotak tempat surat baik surat masuk maupun surat keluar (loker), tempat
pensil, tinta/pita, mesin tik, ATK, perforator, stapler, cutter, gunting, tancapan surat, gabus,
stempel, dsb..
4. Perlengkapan kantor berupa perabot kantor dan mesin kantor
yaitu meja kerja, filling cabinet, (untuk menyimpan arsip), komputer atau mesin tik, sb.
No. Inv.
1.
01/PK/ XI/09
Nama Barang
Telepon
Jmlh
Spesifikasi
Keterangan
E. Mengelola Arsip
Mengelola warkat merupakan tugas rutin Biro Kesekretariatan, karena Biro Kesekretariatan
mempunyai tanggung jawab penuh terhadap pengelolaan warkat. Salah satu bentuk pengelolaan
warkat adalah penyimpanan. Warkat harus disimpan dengan benar, sehingga apabila suatu saat
organisasi membutuhkan sebagai sumber informasi, warkat tersebut dapat ditemukan kembali
dengan tepat dan cepat sesuai dengan kebutuhan. Kumpulan warkat yang disimpan secara
sistematis inilah yang disebut arsip.
Arsip dibutuhkan oleh setiap pengurus dalam suatu organisasi, termasuk Ketua. Ketua
sangat membutuhkan arsip untuk kepentingan manajemen organisasi, termasuk di dalamnya
untuk bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Sebagai contoh dalam hal
perencanaan, Ketua memerlukan beberapa informasi kegiatan dan hasil kerja pada masa lampau.
Sedangkan dalam pengawasan, arsip digunakan untuk mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan
manajemen beserta hasilnya. Dengan demikian arsip memberikan konstribusi yang besar bagi
efektivitas dan efisiensi kerja Ketua, Bidang, Departemen, dan Biro KAMMI, serta organisasi
secara keseluruhan.
Salah satu wujud arsip adalah surat. Berdasarkan asalnya, surat dibagi menjadi dua, yaitu:
8
Pedoman Kesekretariatan
1. Surat Masuk
Sebelum surat masuk disimpan, Biro Kesekretariatan mencatat pada buku agenda surat
masuk, kemudian menyimpannya ke dalam filling cabinet surat masuk. Di akhir
kepengurusan, seluruh catatan surat masuk, direkap ke dalam file pengarsipan di komputer.
Bentuk Buku surat masuk :
No
01
Tanggal
Tanggal
Nomor
Masuk
Surat
Surat
23Juli
25
2001
01
juni 01/pb/KU/
V/2001
Dari
Perihal/berita
Ditujukan
Keterangan
kepada
HMI
Undangan
PP
Ketua
Seminar
KAMMI
umum
Lembaga/Organisasi
1.
PB HMI
Alamat
Telp/Fax
Cp
2. Surat Keluar
Surat keluar bisa dibuat berbagai macam cara antara lain :
a. Berdasarkan dikte dari Ketua
b. Ketua membuat dan menulis sendiri konsep surat.
Biro Kesekretariatan menambahkan bagian surat yang belum dicantumkan seperti nomor
surat, tanggal, dan lain-lain
c. Pokok surat ditentukan oleh Ketua
berbeda pula dalam penomorannya. (lihat di bagian sistem pembakuan nomor surat).
Contohnya: SK nomor 001 maka dalam pembuatan surat mandat juga mengunakan
nomor 001. Demikian pula dalam pembuatan surat kepanitian bersama, maka mengunakan
nomor yang berbeda pula, sesuai dengan urutannya. Dengan demikian penomoran jenis surat
disesuaikan dengan urutan masing-masing surat. Setelah surat keluar dibuat, maka Biro
9
Pedoman Kesekretariatan
Kesekretariatan mencatat pada buku surat keluar, berdasarkan jenis surat. Bentuk Buku
Surat keluar atau bentuk buku surat tembusan di bawah ini:
No
Tanggal
Nomor Surat
Perihal/berita
keluar
Ditujukan
kpd
Dari Siapa
Keterangan
PP KAMMI
Ketum
siapa
11
001/PH/KU-
Permohonan
Instansi
Nop
e/KAMMI/
Audiensi
Pemerintahan
2009
X/009
Setelah membuat surat dan mengirimkannya, maka arsip dari surat tersebut harus
disimpan, begitu juga dengan surat tembusan dari Bidang, Departemen, Biro; maka fotocopy
atau arsip asli surat tembusan tersebut harus diserahkan ke Biro Kesekretariatan. Karena bila
sewaktu-waktu dibutuhkan dapat dibaca kembali.
Catatan:
Untuk alamat surat masuk dari KAMMI dan Ormas lain harus dibedakan dan disusun
berdasarkan abjad
Biro Kesekretariatan membuat buku catatan informasi seputar kegiatan yang dilaksanakan
tiap Bidang, Depatemen, dan Biro KAMMI.
Sekarang ini, banyak organisasi mencatat surat dengan sistem komputer. Biro Kestari
tinggal mengisi kolom yang sudah diprogram tentang pencatatan surat masuk-surat keluar.
Untuk surat, baik surat masuk, surat keluar maupun surat tembusan yang sudah dicatat,
kemudian dimasukkan pada prosedur penyimpanan atau pengarsipan surat atau dokumen
berdasarkan susunannya. Adapun tahapan-tahapannya yaitu :
1. Surat Masuk Memeriksa apakah surat sudah ditanggapi oleh ketua, bila berupa surat masuk,
maka setelah ditanggapi dan sudah dicatat dalam buku agenda akan dipajang
kembali di papan informasi
selama
agenda, surat dan data surat masuk sudah dicatat dalam komputer maka boleh
dibuang. Sedangkan untuk surat keluar langsung menuju tahap selanjutnya;
2. Surat Keluar Menentukan indeks yaitu dengan memasukan arsip surat keluar tersebut dalam
suatu map khusus untuk surat keluar begitu juga dengan surat masuk maupun
surat tembusan dan dokumen-dokumen lainnya, dengan menentukan indeks
atau dengan angka dan pokok masalah dari sebuah surat;
10
Pedoman Kesekretariatan
3. Membuat lembar kartu. Lembar ini disiapkan untuk penyimpanan dengan metode pokok yang
digunakan oleh KAMMI yaitu dengan angka;
Bentuknya :
No
1.
Pernyataan Sikap
2.
Surat keluar
3.
Surat masuk
Notulensi
4. Menyortir surat, yaitu dengan mengelompokan warkat sesuai dengan cara yang digunakan
untuk menyimpan surat. Langkah ini diadakan bila jumlah warkat yang akan disimpan terlalu
banyak, misalnya metode penyimpanan pokok soal berarti warkat di kelompokan menurut
kelompok subjek atau masalah dalam surat., yaitu masalah keuangan dikelompokan menjadi
satu;
5. Tahap penyimpanan surat sesuai dengan cara yang digunakan untuk menyimpan surat.
Suatu saat Ketua membutuhkan dokumen yang telah disimpan untuk melihat kembali dan
memanfaatkan informasi pada arsip tersebut, maka ketika Ketua menyebut pokok permasalahan
dalam surat atau nomor, Biro Kesekretariatan dapat langsung mengetahui jenis arsip dan langsung
mencari arsip tersebut di filling cabinet atau tempat penyimpanan surat. Dengan cara mencari
melalui kartu indeks atau kartu petunjuk yang ada di daftar nama yang tertera di depan filling
cabinet.
Untuk memberikan pelayanan permintaan suatu arsip, Biro Kesekretariatan KAMMI
menyediakan beberapa bentuk perlengkapan berikut ini:
1. Kartu pinjam arsip. Kartu pinjam arsip merupakan kartu yang dibuat untuk mencatat arsip yang
dipinjam baik oleh Ketua, Bidang, atau Biro;
2. Kartu ini dibuat rangkap tiga untuk setiap arsip yang dipinjam. Satu untuk pinjam, satu kartu
diletakkan pada kotak peminjaman berdasarkan tanggal pengembalian dan satu kartu lagi
diletakan pada arsip yang dipinjam pada folder yang bersangkutan sebagai ganti arsip;
Bentuk kartu pinjam
KARTU PINJAM ARSIP
Biro Kesekretariatan KAMMI PUSAT
Nama
Tanggal
Tanggal
peminjam
pinjam
Kembali
Perihal
tangan
pengembaliaan
11
Pedoman Kesekretariatan
3. Bila pimpinan atau Bidang/Departemen/Biro ingin meminjam berkas arsip dalam satu folder,
maka Biro Kesekretariatan dapat membuat folder penganti (out folder) dengan warna yang
berbeda dengan folder tempat penyimpanan arsip. Pada folder tersebut ditempeli kartu tersebut
dan pada folder ditulis KELUAR
Bentuknya :
KARTU OUT FOLDER
Biro kesekretariatan KAMMI PUSAT
Nama
Tanggal
Tanggal
Peminjam
pinjam
Kembali
4. Tidak
menutup
kemungkinan
Perihal
arsip
yang
Tanda tangan
Tanda tangan
Peminjam
pengembalian
sudah
dipinjam,
dibutuhkan
oleh
Peminjam
Kesatu
Tanggal
kembali
Perihal
Peminjam
kedua
Tanggal
Peminjaman
12
Pedoman Kesekretariatan
F. MENGELOLA RAPAT
Rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri beberapa orang untuk membahas dan
mencari solusi permasalahan tertentu.
Salah satu tugas Biro Kesekretariatan adalah menfasilitasi penyelengaraan rapat yang telah
dijadwalkan, yang merupakan intruksi dari Ketua atau Sekretaris Jenderal/Sekretaris Umum.
Adapun tugasnya antara lain :
1. Menghubungi pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam Rapat Pimpinan (Rapim)/BPH. Biro
Kesekretariatan tidak berhak menentukan siapa yang di undang dalam rapat. Namun demikian,
Kestari dapat mengingatkan dan mengusulkan beberapa pihak sepanjang dipandang masih
relevan dan mendukung dalam pemecahan masalah.
2. Setelah daftar peserta disusun, baru dibuat undangan atau diinformasikan via telepon/sms yang
berisi : hari/tanggal, waktu, tempat, acara rapat, serta agenda rapat. Hal ini dilakukan guna
memberikan kesempatan kepada peserta rapat untuk mempersiapkan ide-idenya, terutama yang
berkaitan dengan pemecahan masalah atau pengambilan keputusan; dan sebaiknya informasi ini
disampaikan 3-4 hari sebelum rapat.
3. Memfasilitasi perlengkapan yang diperlukan dalam setiap rapat seperti; ruangan, white board,
kertas notulensi, pulpen, penghapus, spidol, dll.
4. Membuat notulensi rapat
pembuatannya :
a. Notulensi hendaknya jelas dan lengkap, sehingga mudah dipahami dan tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda-beda karena keterangan yang kurang tepat.
b. Notulensi dibuat bukan berdasar hasil pemikiran notulis.
c. Bila ada usulan dan tanggapan terhadap suatu masalah, dapat dipisahkan cara penulisannya
agar tidak membingungkan.
d. Dalam penyusunan notulensi dibedakan mana saja materi yang berupa penyajian informasi
dengan materi yang menyangkut pertimbangan-pertimbangan khusus, dilihat dari sisi positif
dan negatif, serta materi yang berupa keputusan.
e. Mengunakan bahasa yang lugas dan langsung pada pokok pembicaran sehingga mudah
dipahami
f. Notulensi yang dibuat saat rapat berlangsung merupakan notulensi awal. Dengan demikian,
notulensi tersebut perlu disempurnakan walaupun tidak mengubah isi materi semula,
kemudian diketik rapi dan diminta persetujuan pada pimpinan untuk menjadi notulensi
akhir.
Format Notulensi terlampir.
13
Pedoman Kesekretariatan
H. Membuat laporan
Laporan memiliki berbagai macam kegunaan dan masing masing kegunaan tersebut saling
berkaitan. Biro Kesekretariatan membuat laporan kinerja Bidang/Departmen/Biro per bulan,
berdasarkan kumpulan laporan-laporan dari Ketua Umum, Bidang, Departemen, atau Biro di
KAMMI; berupa kegiatan yang dilakukan.
Format Laporan Pertanggungjawaban (Pengurus):
I. PENDAHULUAN
II. VISI MISI
III. DESKRIPSI KERJA
IV. PROGRAM KERJA
No.
IV.
No.
Jenis
Kegiatan
Target
Sasaran
Waktu
Anggaran
Biaya
Terlaksana
Tdk
Terlaksana
DINAMIKA PERSONIL
Nama
Aktif
Non-Aktif
Kendala
Kendala
14
Pedoman Kesekretariatan
V.
VI.
VII.
Pemasukan
Pengeluaran
Jenis Barang
Harga
PENUTUP
PENDAHULUAN
II.
III.
WAKTU PELAKSANAAN
IV.
PRA-PELAKSANAAN
V.
PELAKSANAAN
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
REKOMENDASI
XI.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
XII.
PENUTUP
15
Pedoman Kesekretariatan
MEKANISME
PENGARSIPAN
16
Pedoman Kesekretariatan
MEKANISME PENGARSIPAN
Untuk merapikan surat masuk dari lembaga, organisasi dan instansi pemerintah dibutuhkan
mekanisme alur pengarsipan yang teratur. Adapun prosedur pengarsipan surat masuk dilakukan oleh
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) adalah
A. Surat masuk
Surat
Pencatatan
Sosialisasi
1 Letakkan (ditempel)
Via pos atau 1. Mencatat di buku rekap
surat
masuk
dalam SURAT
fax
2. Memasukkannya/mencatat
MASUK
kedalam agenda kegiatan
(stereoform)
Keua Umum/ Sekjen
2 Informasikan
3. Tandai
langsung (by phone)
Pengarsipan
3 Konfirmasi
B.
Database
Database yang dibuat oleh Departemen/Biro harus ditembuskan ke Kestari.
Data kader se-Komsat via Kaderisasi.
Data Komsat-komsat, media dan tokoh via Humas.
Lembaga dan CP tokoh via Kebijakan Publik dan Ekonomi
17
Pedoman Kesekretariatan
C. Surat Keluar
Kestari hanya membuat surat keluar yang diminta oleh Ketum dan Sekretaris. Sedangkan
yang diminta oleh Bidang/Departemen/Biro dibuat oleh Sekretaris masing-masing.
KESTARI
Sekretaris Dept/Biro
Master surat
18
Pedoman Kesekretariatan
SURAT
19
Pedoman Kesekretariatan
SURAT
Organisasi
Instansi
Resmi
Dinas
Lembaga
Surat
Tidak Resmi
Pribadi
A. Definisi Surat
Secara umum Sarana komunikasi berupa karangan untuk merumuskan secara tertulis tentang
pernyataan, pertanyaan, pemikiran, pertimbangan, permintaan dan atau hal-hal
lain yang disampaikan kepada pihak yang dituju.
Surat dinas Surat yang berisi informasi mengenai kepentingan tugas dan kegiatan dinas
instansi yang bersangkutan.
B. Fungsi Surat
1. Alat untuk menyampaikan pernyataan, pemberitahuan, permintaan atau permohonan, dan buah
pikiran atau gagasan.
2. Bukti tertulis.
3. Alat untuk mengingat Arsip.
4. Bukti historis Mandat, SK, Rekomendasi, dsb.
5. Pedoman kerja Sk dan SP.
20
Pedoman Kesekretariatan
SURAT DINAS
21
Pedoman Kesekretariatan
SURAT DINAS
A. Pengertian Surat Dinas
Surat dinas atau surat resmi adalah surat yang berisi informasi mengenai kepentingan tugas
dan kegiatan dinas instansi yang bersangkutan.
2.
Format lurus
3.
4.
5.
6.
22
Pedoman Kesekretariatan
Lampiran
Hal
Tanggal
Yth.
Salam Pembuka,
..
....
.....
...
..
..
Salam Penutup,
Tanda tangan
Nama Jelas
Nama Jabatan
Tembusan
Inisial
23
Pedoman Kesekretariatan
Nama instansi atau badan yang bersangkutan dicetak dengan huruf kapital semua pada
bagian atas kertas dengan sistem simetris atau sistem lurus.
2.
3.
Nama instansi atau badan dicetak pada baris pertama, kemudian pada baris berikutnya
dapat dicetak unit instansi yang lebih kecil.
4.
Alamat organisasi ditulis lengkap, termasuk nomor telepon, faksimile, dan kode pos.
5.
Alamat ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata tugas atau dengan
huruf kapital semua, tetapi ukurannya lebih kecil daripada huruf-huruf untuk nama
organisasi.
6.
Unsur-unsur alamat dipisahkan dengan tanda koma, bukan dengan tanda hubung.
7.
8.
Kata telepon, ditulis: Telepon, bukan Tilpon dan bukan pula singkatan Telp.
9. Nomor telepon tidak perlu diberi titik, karena bukan merupakan suatu jumlah.
10. Tuliskan Kotak Pos (jika organisasi tersebut memilikinya), bukan PO BOX.
24
Pedoman Kesekretariatan
(The
Jalan. Gugus Depan No. 2 Rt. 03 Rw. 02, Kel. Palmeriam, Kec. Matraman, Jakarta Timur
Telepon., E-mail: 081220881977 / 021-94404029, pp.kammi@gmail.com / http://www.kammi.or.id
Catatan:
Berdasarkan pertimbangan,, maka untuk font kop surat sebagai berikut :
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia fontTahoma, font size 18 (Bold), dan untuk
font Time New Roman( KAMMI ) Komisariat 22 (Bold)
Khusus penulisan nama dan alamat komisariat, gunakan ukuran font yang lebih kecil
daripada font diatasnya
2. Tanggal Surat
Tanggal surat berfungsi untuk memberitahukan kepada penerima surat, kapan surat itu
ditulis. Tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama kota, karena nama kota tersebut
telah tercantum pada kepala surat.
5 September 2007
3. Nomor Surat
Nomor
memudahkan mencari surat itu kembali jika diperlukan, dan mengetahui setiap waktu
banyaknya surat yang keluar.
Contoh:
Nomor: 001/PH/KU-i/KAMMI/XI/2009
No.
: 001/PH/KU-i/KAMMI/XI/2009
25
Pedoman Kesekretariatan
4. Lampiran
Penulisan lampiran setelah sifat surat berguna agar penerima surat dapat meneliti dan
melihat kembali banyaknya sesuatu yang dilampirkan. Yang dilampirkan tersebut dapat berupa
buku, fotocopy, surat keterangan yang diperlukan, brosur, kwitansi, dan sebagainya.
Contoh:
Lampiran: lima berkas
Lamp. : lima berkas
5. Hal Surat
Penulisan Hal setelah lampiran berguna agar pembaca dengan cepat mengetahui hal
yang dibicarakan dalam surat tersebut sebelum membaca isi surat selengkapnya.
Contoh:
Hal: Undangan
Hal: Permohonan Kerjasama
6. Alamat (Dalam) Surat
Alamat (bagian dalam) surat digunakan sebagai petunjuk langsung siapa yang harus
menerima surat. Alamat yang dituju ini, sebenarnya tercantum pula dalam sampul surat. Atau,
alamat dalam sekaligus berfungsi sebagai alamat luar jika digunakan sampul berjendela.
Alamat (bagian dalam) surat digunakan sebagai petunjuk langsung siapa yang harus
menerima surat. Alamat yang dituju ini, sebenarnya tercantum pula dalam sampul surat. Atau,
alamat dalam sekaligus berfungsi sebagai alamat luar jika digunakan sampul berjendela.
Penulisan alamat (dalam) surat diatur sebagai berikut:
1. Alamat yang dituju ditulis di sebelah kiri surat pada jarak tengah antara Hal surat dan Salam
pembuka.
2. Alamat surat tidak diawali kata kepada, karena kata tersebut berfungsi sebagai penghubung
intrakalimat yang menyatakan arah (alamat pengirim pun tidak didahului kata dari yang
juga berfungsi sebagai kata penghubung intrakalimat, yang menyatakan asal).
3. Alamat yang dituju diawali dengan Ykh. (diikuti titik) atau Yang kami hormati (tidak diikuti
titik).
4. Sebelum mencantumkan nama orang yang dituju, biasanya dicantumkan kata sapaan Ibu,
Bapak, Saudara atau Sdr.(dengan titik).
26
Pedoman Kesekretariatan
5. Jika nama orang yang dituju tersebut bergelar akademik yang ditulis di depan namanya,
seperti Drs., Ir., Drg.; maka kata sapaan seperti tersebut pada no. 4, tidak digunakan.
Demikian pula dengan pangkat, seperti Sersan atau Kapten; dan jabatan, seperti
Direktur PT atau Kepala Instansi; tidak menggunakan kata sapaan.
atau:
27
Pedoman Kesekretariatan
Dalam alamat yang dituju, kadang-kadang juga menggunakan singkatan u.p. (untuk
perhatian) yang ditulis di depan nama bagian dari suatu instansi, apabila masalah surat
dipandang cukup dapat diselesaikan oleh pejabat yang tercantum setelah u.p. tanpa
diperlukan penentuan kebijakan langsung pemimpin atau kepala instansi yang bersangkutan.
Contoh:
7. Salam Pembuka
Salam pembuka merupakan tanda hormat penulis surat sebelum penulis surat
berkomunikasi. Salam pembuka dalam surat-surat resmi perlu dipertahankan karena bagian ini
merupakan salah satu penanda surat yang sopan dan simpatik.
Salam pembuka dicantumkan di sebelah kiri (satu garis dengan nomor, lampiran, hal,
dan alamat surat). Huruf pertama awal kata dituliskan dengan huruf kapital, sedangkan kata
yang lain dituliskan dengan huruf kecil, kemudian diakhiri dengan tanda koma.
Ungkapan yang lazim digunakan sebagai salam pembuka dalam surat-surat dinas yang
bersifat netral adalah:
28
Pedoman Kesekretariatan
Dalam surat dinas yang bersifat khusus, digunakan salam pembuka yang sesuai dengan
lingkungannya, seperti:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh,
Salam Pramuka,
wabarakaatuh, dalam
8. Isi Surat
Isi surat disebut juga tubuh surat. Bagian ini merupakan bagian yang paling menentukan.
Tercapai atau tidaknya maksud penulis surat sesuai dengan keinginan penulis surat, bergantung
pada jelas atau tidaknya bagian ini. Isi surat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1.
29
Pedoman Kesekretariatan
2. Sehubungan dengan surat Saudara tanggal 5 Oktober 2009, No. 007/PH/B/KES/KW3.KD1/KAMMI/X/2009, tentang persyaratan menjadi anggota KAMMI, dengan ini kami
beritahukan bahwa
Catatan:
Kata kami digunakan, jika penulis surat mengatasnamakan suatu organisasi atau instansi.
Akan tetapi, jika atas nama dirinya sendiri, kata ganti yang tepat adalah saya.
10.
dikemukakan, atau yang dikehendaki oleh pengirim surat. Sesuatu yang disampaikan inilah
yang diharapkan memperoleh tanggapan, jawaban, atau reaksi dari penerima surat. Oleh
karena itu, agar pesan tersebut sampai kepada penerima sesuai dengan keinginan pengirim,
maka penggunaan singkatan atau istilah yang tidak lazim hendaklah dihindari. Selain itu,
setiap
inancial isi surat hanya berbicara tentang satu masalah; jika ada masalah lain, hal
11.
dapat pula mengandung harapan pengirim surat atau ucapan terima kasih kepada penerima
surat. Paragraf penutup ini berfungsi juga untuk mengakhiri pembicaraan dalam surat.
Contoh
30
Pedoman Kesekretariatan
Contoh:
Salam takzim,
Salam kami,
Hormat kami,
Wasalam,
31
Pedoman Kesekretariatan
14. Tembusan
Tembusan berfungsi untuk memberitahukan kepada pembaca bahwa surat tersebut
dikirimkan juga kepada pihak lain yang perlu ikut mengetahui isi surat tersebut. Jadi,
tembusan ini dicantumkan hanya jika memang ada pihak lain yang harus mengetahui maksud
surat.
Contoh:
Tembusan:
1.
Ketua Umum
2.
Sekretaris Jendral
15.
Inisial
Inisial disebut juga sandi, yaitu kode pengenal yang berupa singkatan nama pengonsep
dan singkatan nama pengetik surat; sehingga jika terjadi kesalahan dalam surat tersebut,
pengonsep dan pengetik surat dapat dihubungi dengan mudah.
DP/ADN
Keterangan:
32
Pedoman Kesekretariatan
TAMBAHAN
JENIS SURAT
33
Pedoman Kesekretariatan
1. Memo/Memorandum
adalah surat yang dtulis secara singkat dan berisi pesan kepada seseorang.
KOP
Tangal,- bulan tahun
MEMO
( ditulis ditengah, dengan tulisan tebal dan huruf tebal)
(isi memo)
Menyampaikan berita telepon dari Bapak Kepala Biro Umum, kami mohon bantuan
saudara untuk mengirim montir guna memperbaiki mobil dinas Nomor yang
mengalami kerusakan di Jl. .
Penutup ( jarak dari atas ke alinea baru 2 spasi)
TTd
(Yang mengeluarkan )
34
Pedoman Kesekretariatan
2. Nota Dinas
adalah tulisan yang merupakan alat
organisasi yang membawakan sifat pribadi dalam kedinasan, isinya mengingatkan, menyarankan
atau mengusulkan sesuatu mengenai suatu masalah kedinasan. Penulisanya sama dengan Memo.
KOP
NOTA DINAS
001/ND/KAMMI/XI/2009
Kepada/Yth. :
Dari
Perihal
Tembusan
:
:
: (kalau ada)
Nama Pejabat
Jabatan
3. Surat Peringatan
adalah surat pemberitahuan yang bersifat mengingatkan bahwa telah terjadi kealpaan,
kelalain, kekeliruan atau sesuatu yang berlawanan dengan peraturan yang berlaku, dengan maksud
memperbaiki/ memulihkan kembali.
Sasaran surat peringatan dibedakan Sbb:
1. Surat Susulan (desakan,seregan) yaitu untuk mengingatkan kembali bahwa surat yang dikirim
belum memperoleh jawaba. Surat susulan diberikan 3 (tiga).
2. Surat Tegoran yaitu untuk mengingatkan bahwa telah terjadi pelangaran terhadap suatu
peraturan yang berlaku. Surat teguran di berikan 3 (tiga) kali di sesuaikan dengan kektentuan
yang menjadi landasan hukum surat teguran tersebut.
35
Pedoman Kesekretariatan
Isi desakan
DESAKAN PERTAMA
Memgingat kembali kepada surat kami no dengan hormat kami masih menunggu
tanggapan/balasan saudara mengenai perihal dalam surat tersebut.
Kop
Contoh surat peringatan yang bersifat teguran umum.
Kepada/Yth.
PERINGATAN KE ..
Nomor : ../PER/KU-i/KAMMI/XI/2009
Dengan sangat menyesal kami mendengar / mendapat laporan (1) bahwa saudara
..(2)
.
Jika berita/laporan (1) tersebut benar, maka kami terpaksa mengingatkan bahwa apa
yang
saudara
lakukan/perbuat
itu
adalah
bertentangan
dengan
(3)
Pelangaran tersebut juga merupakan cerminan dari sikap kurang terpuji yang
tidak diharapkan dilakukan oleh seorang anggota yang baik.
Demikian saudara agar menjadi maklum dan mencegah terulangnya kembali
kejadian tersebut (4), serta menyadari kembali kedudukan Saudara selaku anggota
(jabatan dalam organisasi).
Dikeluarkan di :
Pada Tanggal :
Nama
Jabatan
Penjelasan
1. Coret yang tidak perlu atau disesuaikan dengan apa yang dikehendaki;
2. Uraikan perbuatan/ peristiwa yang dianggap melanggar peraturan ;
3. Hukum peraturan yang dilanggar
4. Dapat diganti atau disertai sangsi
5. Untuk peringatan Dua dan Ketiga, isi peringatan diubah sbb:
36
Pedoman Kesekretariatan
Kop
PERINGATAN PERTAMA/KEDUA/KETIGA
Nomor : ../PER/KU-i/KAMMI/XI/2009
Nama
Pangkat
Jabatan
Unit Org.
:
:
:
:
tanggal
no.(2)..
b. Kedua
dengan
surat
.tanggal
.no.(3).
c. Pertama untuk kedua kalinya dengan surat ..4)
37
Pedoman Kesekretariatan
KOP
SURAT KETERANGAN
Nomor : ../SKT/KU-eKAMMI/II/2005
Yang
bertanda
tangan
dibawah
ini,
menerangkan
bahwa:
Dikeluarkan di
Pada tanggal
:
:
Nama
Jabatan
Tembusan
38
Pedoman Kesekretariatan
Bentuk SKP :
KOP
SURAT KETERANGAN PERJALANAN
Nomor : ../SKP/KU-eKAMMI/II/2005
Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa :
1. Nama
:
2. Jabatan
:
3. Ormas/ LSM
:
bermaksud mengadakan perjalanan dalam rangkadengan
tujuan:
4. Alamat
:
5. Tanggal berangkat
:
7. Tanggal kembali
:
8. Kendaraan yang menyertai
:
Demikianlah yang berwajib dapat memberikan bantuan bilaman perlu.
Dikeluarkan di
Pada tanggal
:
:
Nama
Jabatan
Tembusan
Tembusan : Dikirim kepada atasan langsung, dari pihak yang meminta SKP yang dikeluarkan oleh
masing-masing ketua Bidang/Dept/ Biro.
4) Surat Izin
adalah surat keterangan yang diberikan kepada seseorang untuk memperoleh
hak/fasilitas/dispensasi yang bukan menjadi hak/wewenang/kompetensinya dan sifatnya
hanya untuk peristiwa dan dalam batas waktu tertentu.
Surat izin memberikan hak wewenang atau pembebasan syarat dari sesuatu larangan
sehingga sesuatu peraturan menjadi tidak berlaku bagi hal tersebut.
39
Pedoman Kesekretariatan
KOP
SURAT-IZIN
Nomor :/SI/B/DEKKAMMI/XI/2009
Kepalapada
sekretariat
Dept,
. Memberikan izin kepada :
Nama
Jabatan
Alamat
NIP
sesuai
dengan
:
:
:
:
untuk
.
Agar yang berkepentingan menjadi maklum
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
Nama
Jabatan
5)
Surat Kuasa
Surat kuasa adalah surat pernyataan pelimpahan wewenang dari pimpinan yang
mempunyai hak dan wewenang atas sesuatu kepada staf/anggota yang lain, guna bertindak
untuk dan atas namanya melakukan suatu perbuatan
40
Pedoman Kesekretariatan
KOP
SURAT KUASA
Nomor : /SKU/C/KES/KAMMI/XI/2009
Dikeluarkan di
Pada tanggal
:
:
Nama
Jabatan
Tembusan
6) Surat Perintah/Tugas
Surat perintah adalah kehendak pempinan, atasan kepada bawahannya yang
berwewenag secara tegas dan tertulis untuk melakukan tugas / pekerjaan tertentu.
Surat tugas adalah surat penyataan pempinan, atasan kepada bawahanuntuk
melaksanakan sesuatu pekerjaan tertentu.
Surat tugas dan surat perintah mempunyai kesamaan perbedaanya : Surat Perintah ,lebih
umum. Sedangkan Surat Tugas, lebih khusus.
41
Pedoman Kesekretariatan
Kop
SURAT-PERINTAH
Nomor : /PRINT/KU-i/KAMMI/XI/2009
Sehubungan dengan Nota Dinas ..tanggal\bln\thn, tentang
permohonan.., serta menimbang bahwa sifat pekerjaan tersebut sangat
mendesak dan perlu segera diselesaikan diluar jam.
MEMERINTAHKAN
Kepada
Untuk
: 1.
2.
: 1. Segera memerintahkan .guna melaksanakan tugas
khusus menyelesaikan
Nama
Jabatan
KOP
SURAT - TUGAS
Nomor : /T/KU-i/KAMMI/XI/2009
Kami (Jabatan) Yang tertanda tangan dibawah ini memberi tugas kepada :
Nama
Jabatan
Untuk
:
:
: 1.
2.
42
Pedoman Kesekretariatan
inancial
4. Pengenalan tugas-tugas yang harus didahulukan, sedang dikerjakan dan yang akan dikerjakan.
KOP
NASKAH SERAH TERIMA JABATAN
Pejabat Baru
Nama Terang
Nomor Anggota
MENYAKSIKAN,
Nama Terang
Nomor Anggota
Pejabat Lama
Nama Terang
Nomor Anggota
43
Pedoman Kesekretariatan
6. Surat Mandat
adalah surat yang dikeluarkan untuk orang lain, dengan maksud memberikan mandat
untuk melakukan sesuatu. Biasanya mewakili pemberi mandat dalam suatu kegiatan.
Segala Puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada junjunga Nabi Muhammmad SAW .
Nama
Amanah
Sebagai
Delegasi pimpinan KAMMI (KAMMI) PUSAT untuk mengikuti acara Sosialisasi UndangUndang, yang dilaksanakan oleh Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia (Depdagri RI);
pada . 2009 bertempat di
Demikian surat mandat ini kami buat, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ketua Umum
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ( KAMMI) PUSAT
Dikeluarkan di : Jakarta
Pada Tanggal :
(Nama Pimpinan )
Jabatan
44
Pedoman Kesekretariatan
KODE SURAT
45
Pedoman Kesekretariatan
JENIS SURAT
KODE SURAT
PH
Pengumuman
Mandat /Kuasa
M/K
Rekomendasi
REK
Keterangan
KET
Penugasan (Tugas)
Ucapan
UP
10
Memo
MO
11
Nota
NT
12
Pernyataan
PN
13
Kerjasama
KS
14
Balasan
SB
15
Surat Keputusan
SK
SK
Catatan: Surat yang kodenya berbeda, penomorannya dimulai dari 1. Sedangkan yang kodenya
sama, penomorannya diurutkan.
NAMA
KODE SURAT
46
Pedoman Kesekretariatan
Kode Organisasi
No
ITEM
KODE
1.
Ketua Umum
KU
2.
Sekretaris Jenderal
SJ
3.
LITBANG
4.
Biro Kesekretariatan
KES
5.
PO
6.
Bendahara Umum
BU
7.
WBU
8.
BP2
9.
Departemen Kaderisasi
DK
DKP
DPW
BKS
DKS
DHM
BHLN
BPEKM
DEK
DKM
BKM
DP2M
DAM
22. LSO
BP
PBM
47
Pedoman Kesekretariatan
KODE
Jabar
KW1
1. Bandung
1.KD-1
2. Cirebon
1.KD-2
3. Tasikmalaya
1.KD-3
4. Garut
1.KD-4
5. Sukabumi
1.KD-5
6. Sumedang
1.KD-6
7. Ciamis (P)
8. Cianjur (P)
9. Subang (P)
2.
3.
4.
5.
DIY
KW2
1. Bantul
2.KD-1
2. Sleman
2.KD-2
3. Kota
2.KD-3
Kalimantan
KW3
3.KD-1
3.KD-2
3.KD-3
3.KD-4
Sumbagut
KW4
1. NAD
4.KD-1
4.KD-2
4.KD-3
4. Riau
4.KD-4
4.KD-5
Jabal Nuur
KW5
1. Surabaya
5.KD-1
48
Pedoman Kesekretariatan
2. Malang
5.KD-2
3. Jember
5.KD-3
4. Bali
5.KD-4
5.KD-5
5.KD-6
7. Madiun (P)
6.
Jateng
KW6
1. Semarang
6.KD-1
2. Solo
6.KD-2
3. Purwokerto
6.KD-3
4. Magelang (P)
7.
Sulserabar
KW7
1. Makasar
7.KD-1
7.KD-2
7.KD-3
4. Bosowa (P)
5. Luwu Raya (P)
8.
9.
Sulutenggo
KW8
8.KD-1
2. Gorontalo
8.KD-2
8.KD-3
Megapolitan
KW9
1. Jakarta
9.KD-1
2. Bogor
9.KD-2
3. Banten
9.KD-3
4. Bekasi
9.KD-4
5. Depok
9.KD-5
49
Pedoman Kesekretariatan
Catatan:
- Untuk KAMMDA persiapan (P), sementara belum ada kodenya, sampai dinyatakan
penuh (mandiri)
- Untuk KAMMDA yang belum ada KAMMWIl-nya, sementara kode yang dicantumkan
hanya kode daerahnya. Setelah KAMMWIL-nya terbentuk, baru ditambahkan kode
wilayahnya.
KAMMI DAERAH
KODE
1. Jambi
KD-1
2. Bengkulu
KD-2
3. Palembang
KD-3
4. Lampung
KD-4
1. Maluku
KD-1
2. Maluku Utara
KD-2
1. Papua
KD-1
50
Pedoman Kesekretariatan
PENOMORAN SURAT
51
Pedoman Kesekretariatan
PENOMORAN SURAT
1. Surat yang dibuat oleh KAMMI Pusat
001
PH
Nomor
KU-e /
KAMMI/
Jenis
Kode
Kode
Surat
Surat
Bulan
009
Tahun
Keterangan:
(internal)
dan
(eksternal)
hanya
digunakan
jika
dikeluarkan
oleh
KU/KT/KD/KK/SJ/SU.
001
Nomor
PH
Jenis
Kode tujuan
DEK /
Kode
KAMMI/
Kode
XI
Bulan
009
Tahun
Bidang
52
Pedoman Kesekretariatan
2.
001
Nomor
3.
PH
KU-e /
KW3
/KAMMI/
Jenis
Kode
Kode
Kode
Surat
Surat
Wilayah
Pusat
Bulan
009
Tahun
001
Nomor
PH
KU-e /
KW3
/KAMMI/
Jenis
Kode
Kode
Kode
Surat
Surat
Wilayah
Pusat
Bulan
009
Tahun
dan Derah
4.
001
Nomor
PH
/ KU-e
Jenis
Kode
Surat
Surat
/ K-GRESIK /
Kode
Komisariat
5.KD-1 /KAMMI/
Kode
Kode
Wilayah
Pusat
dan Daerah
X /
Bulan
009
Tahun
53
Pedoman Kesekretariatan
STEMPEL
54
Pedoman Kesekretariatan
PEMBAKUAN STEMPEL
KAMMI PUSAT membakukan stempel yang digunakan, sebagai berikut:
1. Stempel KAMMI Wilayah dan Daerah sama dengan stempel. KAMMI PUSAT
2. Stempel Komisariat tetap meletakkan nama daerahnya (lihat contoh).
3. Ukuran stempel, penulisan huruf, dan bentuk stempel; diseragamkan.
- Untuk bentuk huruf tuliasan KAMMI mengunakan Times New Roman (Bol/tebal)
- Untuk bentuk huruf tulisan Pengurus KAMMI Pusat, Wilayah, Daerah, dan Komisariat, serta
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia; menggunakan Tohama ( Bold/tebal)
4. Mengenai warna tinta stempel, di tetapkan menggunakan warna biru tua
Contoh:
55
Pedoman Kesekretariatan
62 mm
21 mm
21 mm
56
Pedoman Kesekretariatan
TANDA TANGAN
57
Pedoman Kesekretariatan
Ketua Bidang
Ketua Bidang
Sekretaris Bidang
Mengetahui,
58
Pedoman Kesekretariatan
Ketua Departemen
Ketua Bidang
Ketua Departemen
Mengetahui,
59
Pedoman Kesekretariatan
Ketua Biro
Ketua Biro
Mengetahui,
e. Dikeluarkan mengatasnamakan
Contoh:
a.n. Ketua Umum
Nb: Stempel harus terkena tanda tangan, tetapi tidak boleh menutupi nama/identitas penanda
tangan.
60
Pedoman Kesekretariatan
PROTAP PELANTIKAN
PENGURUS
61
Pedoman Kesekretariatan
A. Aturan Pelantikan
1. Pelantikan pengurus KAMMI adalah pelantikan Ketua dan seluruh jajaran pengurus KAMMI.
2. Pelantikan pengurus KAMMI Pusat dilakukan oleh Ketua Badan Permusyawaratan KAMMI
Pusat, berdasarkan hasil Ketetapan Muktamar KAMMI.
3. Pelantikan Pengurus KAMMI Wilayah/Daerah dilakukan oleh Ketua umum KAMMI Pusat,
yang mewakili di tingkat Pimpinan Pusat KAMMI atau KAMMI Wilayah, berdasarkan SK
Ketua Umum KAMMI kepada Ketua terpilih.KAMMI Wilayah/Daerah.
4. Pelantikan Pengurus KAMMI Komisariat dilakukan oleh Ketua Daerah atau yang mewakili di
tingkat KAMMI Daerah, berdasarkan SK Ketua KAMMI Daerah kepada Ketua terpilih
Komisariat.
B. Perangkat Pelantikan
1. Surat Keputusan (SK) Muktamar untuk Penguras KAMMI Pusat,
SK Ketua KAMMI Pusat untuk Ketua dan Pengurus KAMMI Wilayah,
SK Ketua KAMMI Pusat untuk Ketua dan Pengurus KAMMI Daerah,
SK Ketua KAMMI Daerah Untuk Ketua Komisariat
2. Naskah Ikrar KAMMI
3. Naskah Pelantikan
meliputi: Surat Keputusan Ketua Umum dan Daftar Pengurus KAMMI Pusat, Wilayah, Daerah,
atau Komisariat
4. Tek Mars KAMMI (Lagu Tekad-Izzis)
5. Naskah Pidato Politik Ketua Terpih
62
Pedoman Kesekretariatan
C. Pelaksanaan Pelantikan
1. Syarat pelaksanaan pelantikan
Susunan Acara Pelantikan:
- Pembukaan (dibawakan oleh MC).
- Pembacaan Al-Quran (dibawakan oleh Petugas yang ditunjuk).
- Menyayikan lagu Indonesia Raya (aba-aba dari petugas yang ditunjuk).
- Menyayikan mars KAMMI.
- Proses pelantikan:
1. Proses Pelantikan (dilakukan oleh KAMMI Pusat atau Wilayah yang diberi mandat.
2. Pemanggilan Pengurus baru KAMMI (satu per satu) ke depan/podium
3. Pembacaan SK
4. Pembacaan Ikrar
-
Serah terima dari Pengurus lama Kepada Pengurus terpilih (misal: memberikan panji/atribut
KAMMI sebagai simbol).
Sambutan-sambutan:
a. Sambutan Panitia (dibawakan oleh ketua Panitia)
b. Sambutan Perwakilan KAMMI Pusat/Wilayah.
c. Sambutan BP/MP ( dibawakan oleh ketua BP/MP terpilih)
Jangka waktu pelatikan dari terpilihnya ketua Wilayah, Daerah, atau Komisariat maksimal dua
bulan, untuk menyusun kepengurusan yang baru. Setelah kepengurusan yang baru terbentuk, maka
dapat dilakukan proses pelantikan.
Catatan:
Untuk proses pelantikan Pengurus Komsat dilakukan oleh KAMMI Daerah.
63
Pedoman Kesekretariatan
STANDARDISASI
PENGAJUAN SK
64
Pedoman Kesekretariatan
PENGAJUAN SK
Catatan :
Bagi KAMMDA Surat yang dibuat ditembuskan ke KAMMWIL.
Bagi Komisariat Surat permohanan penerbitann SK ditujukan kepada Ketua KAMMI
Daerah
65
Pedoman Kesekretariatan
PEMBAKUAN ATRIBUT
66
Pedoman Kesekretariatan
PEMBAKUAN ATRIBUT
67
Pedoman Kesekretariatan
2. Kop Surat
68
Pedoman Kesekretariatan
3. Amplop Surat
347192
Kesatuan
Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia
Kepada:
Bapak.
Di..
Jalan Gugus Depan, Rt. 02 / Rw. 03, No. 2, Kel. Palmeriam, Kec. Matraman Jakarta Timur
Kepada:
Bapak.
Di
69
Pedoman Kesekretariatan
PROGRAM
Kartu Anggota
KEGIATAN
KETERANGAN
Penomoran Kartu
Anggota KAMMI
Sebagai contoh:
05. 05. 04. 2005. 001
Komsat/Kamda/Wilayah/Tahun/No.urut
05
: Kode Komsat
05
: Kode KAMMDA
04
: Kode Wilayah
2005 : Tahun Masuk KAMMI (DM I)
001 : No. urut
Catatan: - Bila pembuatannya mandiri, format KTA ditentukan oleh KAMMI Pusat.
Sedangkan teknisnya oleh KAMMDA.
- Bila bekerja sama dengan Bank/instansi lain, MOU (Kesepakatan) di bawah
KAMMI Pusat.
70
Pedoman Kesekretariatan
5. Jas KAMMI