Anda di halaman 1dari 5

a.

Analisis penyebab masalah


1) Segitiga Epidemiologi (epidemiologic triangle)
Metode ini digunakan untuk menganalisis terjadinya suatu
penyakit. Segitiga ini terdiri atas panjamu (host), agen (agent) dan
lingkungan (environment). Menurut John Bordon, model segitiga
epidemiologi menggambarkan interaksi tiga komponen penyakit
yaitu Manusia sebagai (Host) atau penjamu, penyebab (Agent) dan
lingkungan (Environment) (Budoarto dan Anggraeni, 2002).
Untuk memprediksi penyakit, model ini menekankan perlunya
analis dan pemahaman masing-masing komponen. Penyakit dapat
terjadi karena adanya ketidakseimbangan antar ketiga komponen
tersebut. Model ini lebih di kenal dengan model triangle
epidemiology atau triad epidemiology. Konsep ini bermula dari
upaya untuk menjelaskan proses timbulnya penyakit menular dari
unsur unsur mikrobiologi yang infeksius sebagai agent dan mudah
di isolasikan dengan jelas dari lingkungan (Budoarto dan
Anggraeni, 2002).
2) Konsep sehat H.L Bloom
Konsep ini meliputi life style, medical service, herediter dan
environment. H.L. Blum menjelaskan ada empat faktor utama yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Keempat faktor
tersebut terdiri dari faktor perilaku/gaya hidup (life style), faktor
lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya), faktor pelayanan
kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan faktor genetik
(keturunan) (Anwar, 2002).
Keempat faktor tersebut

saling

berinteraksi

yang

mempengaruhi kesehatan perorangan dan derajat kesehatan


masyarakat. Dan diantara faktor tersebut faktor perilaku manusia
merupakan faktor determinan yang paling besar dan paling sukar
ditanggulangi,
disebabkan

disusul

karena

dengan

faktor

faktor

perilaku

lingkungan.
yang

lebih

Hal

ini

dominan

dibandingkan dengan faktor lingkungan karena lingkungan hidup


manusia juga sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat (Anwar,
2002).

Gambar ... Diagram Teori HL Bloom (Muninjaya, 2004)


3) Fishbone
Diagram Fishbone sering

juga

disebut

dengan

istilah

Diagram Ishikawa. Model ini dikembangkan oleh dr. Kaoru


Ishikawa pada sekitar tahun 1960-an. Penyebutan diagram ini
sebagai

diagram fishbone karena

diagram

ini

bentuknya

menyerupai kerangka tulang ikan yang bagian-bagiannya


meliputi kepala, sirip, dan duri (Gaspersz dan Fontana, 2011).
Diagram fishbone merupakan suatu alat visual untuk
mengidentifikasi,
menggambarkan

mengeksplorasi,
secara

detail

dan
semua

secara

grafik

penyebab

yang

berhubungan dengan suatu permasalahan. Menurut Scarvada, et


al.

(2004),

konsep

dasar

dari

diagram fishbone adalah

permasalahan mendasar diletakkan pada bagian kanan dari


diagram atau pada bagian kepala dari kerangka tulang ikannya.
Penyebab permasalahan digambarkan pada sirip dan durinya.
Diagram fishbone biasanya digunakan dalam sebuah tim,
dimana tim tersebut berwawasan terhadap masalah yang
ditangani bersama dan mengkombinasikan pikiran-pikiran
mereka untuk melengkapi diagram. Jika diagram ini dipakai
untuk menyelesaikan masalah pabrik, penyebab-penyebab
masalah dibahas dengan 6 M, yaitu Manpower, Methods,
Machines, Metrics, Materials, dan Minutes (time). Namun, ada
beberapa sumber yang menambahkan Environment sebagai
salah satu penyebab masalah yang ada. Pada industri jasa
dikenal

untuk

identifikasi

masalah

utama,

yaitu

surroundings, supply, skills, systems. Penyebab bisa terbagi


menjadi penyebab utama atau primer, penyebab sekunder, dan
penyebab tersier (Lawther, 2012).
Ketika diagram selesai, tanyakan pada anggota tim
penyebab mana yang harus diinvestigasi terlebih dahulu,
kemudian highlight penyebab tersebut dan langkah yang diambil
selanjutnya serta timing yang harus tepat. Untuk mengatasi
penyebab

masalah

yang

ada

pada

diagram

fishbone,

pertimbangkan untuk menggunakan metode root cause analysis


untuk mengeksplor akar masalah (Lawther, 2012).
Scarvada, et al (2004) menyatakan Diagram fishbone ini
dapat diperluas menjadi diagram sebab dan akibat (cause and
effect

diagram).

Perluasan

(extension)

terhadap

Diagram Fishbone dapat dilakukan dengan teknik menanyakan


Mengapa sampai lima kali (five whys?).

Gambar ... Diagram Fishbone


Tabel ... Topik Permasalahan (Sibbet, 2011)
4 Ms
Manageme
nt
(pengatura
n)
Method
(metode)
Materials
(materi)
Money

4 Ss
8Ps
Surroundin
Product
gs
(produk)
(lingkungan
)
Suppliers
Price (harga)
(penyediaan
)
Systems
Place
(sistem)
(harga)
Skills
Promotion

8Ms
Machine (peralatan)

Method (metode)
Materials (materi)
Manpower (orang)

(uang)

(kemampua
n)

(promosi)
People
(orang)
Process
(proses)
Physical
evidence
(bukti)
Productivity
(produktivita
s)

Measurement(penilai
an)
Mother nature (alam)
Money (uang)
Maintenance
(pemeliharaan)

4) Root cause analysis (RCA)


Root Cause Analysis adalah cara berpikir tepat, disiplin,
metodologi dan fokus berpikir. Hal ini sangat diperlukan karena
memberi pengetahuan tentang akar penyebab masalah dan
mendefinisikan masalah dengan benar, sehingga masalah yang ada
dapat segera ditangani dengan cermat. RCA terdiri dari Risk factor,
Direct contributing factor, Indirect contributing factor, main
problem dan basic problem. Akan tetapi dalam kaitannya dengan
komunitas, maka tahapan RCA yang dilakukan hanya sampai ke
Indirect contributing factor (Heuvel et al., 2008).
a) Risk Factor adalah faktor-faktor yang

telah

terbukti

kebenaraannya bahwa faktor itu yang menyebabkan penyakit.


b) Direct contributing factor adalah aktor yang secara langsung
member efek pada faktor resiko
c) Indirect contributing factor adalah faktor yang lebih spesifik
yang secara tidak langsung berefek pada faktor resiko dan
berkontribusi pada level direct factor (Heuvel et al., 2008).
Berdasarkan kasus, maka faktor risiko pneumonia setelah dilakukan
analisis penyebab masalah adalah :

Masalah
Pneumonia

Faktor risiko
Imunisasi tidak
lengkap

Direct
Akses
pelayanan
imunisasi

Indirect
Tempat
imunisasi
terbatas, tidak

kurang
Status gizi
kurang
Stasus
lingkungan
(sosioekologi)
buruk
Pengobatan
terlambat
BBLR

Indoor air
polution

terjangkau
Petugas sedikit
Pola makan
Sosio ekonomi
tidak baik
jelek
Pengetahuan
kurang
Sanitasi buruk Ventilasi
kurang
Kepadatan
penduduk
tinggi
Akses tidak
Lokasi jauh
memadai
Penghasilan
rendah
Deteksi dini
Gizi ibu hamil Pengetahuan
kurang
kurang
Penghasilan
kurang
Penyakit
tertentu
Bahan bakar
Akses susah
rumah tangga Persepsi dan
menggunakan kebiasaan yg
kayu bakar
salah
Asap rokok
Obat nyamuk
bakar
Tidak ada
ventilasi

Anda mungkin juga menyukai