1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
40. PK : Asidosis
41. PK : Anemia
42. PK : sepsis
N
o
1
Diagnosa Keperawatan
Bersihan Jalan Nafas tidak
Efektif
Definisi : Ketidakmampuan
untuk membersihkan sekresi
atau obstruksi dari saluran
pernafasan untuk
mempertahankan kebersihan Kriteria Hasil :
jalan nafas.
Mendemonstrasika
n batuk efektif dan
suara nafas yang
Batasan Karakteristik :
bersih,
tidak
ada
- Dispneu, Penurunan
sianosis
dan
dyspneu
suara nafas
(mampu
- Orthopneu
mengeluarkan
- Cyanosis
sputum,
mampu
- Kelainan suara nafas
bernafas
dengan
(rales, wheezing)
mudah, tidak ada
- Kesulitan berbicara
- Batuk, tidak efekotif atau pursed lips)
Menunjukkan jalan
tidak ada
nafas yang paten
- Mata melebar
(klien tidak merasa
- Produksi sputum
tercekik, irama nafas,
- Gelisah
- Perubahan frekuensi dan frekuensi pernafasan
dalam
rentang
irama nafas
normal, tidak ada
suara
nafas
Faktor-faktor yang
abnormal)
berhubungan:
Mampu
- Lingkungan : merokok,
mengidentifikasikan
menghirup asap rokok,
dan mencegah factor
perokok pasif-POK, infeksi
yang
dapat
- Fisiologis : disfungsi
menghambat
jalan
neuromuskular, hiperplasia
nafas
dinding bronkus, alergi jalan
nafas, asma.
- Obstruksi jalan nafas :
spasme jalan nafas, sekresi
tertahan, banyaknya mukus,
adanya jalan nafas buatan,
sekresi bronkus, adanya
eksudat di alveolus, adanya
benda asing di jalan nafas.
Intervensi
NIC :
Airway suction
Pastikan kebutuhan oral /
tracheal suctioning
Auskultasi
suara
nafas
sebelum
dan
sesudah
suctioning.
Informasikan pada klien dan
keluarga tentang suctioning
Minta klien nafas dalam
sebelum suction dilakukan.
Berikan
O2
dengan
menggunakan
nasal
untuk
memfasilitasi
suksion
nasotrakeal
Gunakan alat yang steril
sitiap melakukan tindakan
Anjurkan
pasien
untuk
istirahat dan napas dalam
setelah kateter dikeluarkan dari
nasotrakeal
Monitor
status
oksigen
pasien
Ajarkan keluarga bagaimana
cara melakukan suksion
Hentikan
suksion
dan
berikan oksigen apabila pasien
menunjukkan
bradikardi,
peningkatan saturasi O2, dll.
Airway Management
Buka jalan nafas, guanakan
teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada
jika perlu
Keluarkan sekret dengan
NOC :
Respiratory
status : Ventilation
Respiratory
status
:
Airway
patency
Vital sign Status
Kriteria Hasil :
Mendemonstrasik
an batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih, tidak ada
sianosis
dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum,
mampu
bernafas
dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)
Menunjukkan
jalan nafas yang
paten (klien tidak
merasa
tercekik,
irama
nafas,
frekuensi pernafasan
dalam
rentang
normal, tidak ada
suara
nafas
abnormal)
Tanda Tanda vital
dalam
rentang
normal
(tekanan
darah,
nadi,
pernafasan)
NIC :
Airway Management
Buka jalan nafas, guanakan
teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada
jika perlu
Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila
perlu
Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan.
Monitor respirasi dan status
O2
Oxygen Therapy
Bersihkan mulut, hidung dan
secret trakea
Pertahankan jalan nafas
yang paten
Atur peralatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
NOC :
Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status :
Airway patency
Vital sign Status
Kriteria Hasil :
Mendemonstrasika
n batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih,
tidak
ada
dan
- Menggunakan otot
pernafasan tambahan
- Nasal flaring
- Dyspnea
- Orthopnea
- Perubahan penyimpangan
dada
- Nafas pendek
- Assumption of 3-point
position
- Pernafasan pursed-lip
- Tahap ekspirasi
berlangsung sangat lama
- Peningkatan diameter
anterior-posterior
- Pernafasan ratarata/minimal
Bayi : < 25 atau > 60
Usia 1-4 : < 20 atau > 30
Usia 5-14 : < 14 atau > 25
Usia > 14 : < 11 atau > 24
- Kedalaman pernafasan
Dewasa volume tidalnya
500 ml saat istirahat
Bayi volume tidalnya 6-8
ml/Kg
- Timing rasio
- Penurunan kapasitas vital
Faktor yang berhubungan :
Hiperventilasi
Deformitas tulang
Kelainan bentuk dinding
dada
Penurunan
energi/kelelahan
Perusakan/pelemahan
muskulo-skeletal
Obesitas
Posisi tubuh
Kelelahan otot
pernafasan
Hipoventilasi sindrom
Nyeri
Kecemasan
Disfungsi
Neuromuskuler
Kerusakan
persepsi/kognitif
Perlukaan pada jaringan
dan
NOC :
Respiratory
Status
:
Gas
exchange
Respiratory
Status : ventilation
Vital Sign Status
Kriteria Hasil :
Mendemonstrasika
n
peningkatan
ventilasi
dan
oksigenasi
yang
adekuat
Memelihara
kebersihan paru paru
dan bebas dari tanda
tanda
distress
pernafasan
Mendemonstrasika
n batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih,
tidak
ada
sianosis dan dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum,
mampu
bernafas
dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)
Tanda tanda vital
dalam rentang normal
rata,
kedalaman, irama dan usaha
respirasi
Catat
pergerakan
dada,amati
kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan,
ketidakseimbangan
perfusi ventilasi
perubahan membran
kapiler-alveolar
Kurang Pengetahuan
Definisi :
Tidak adanya atau
kurangnya informasi kognitif
sehubungan dengan topic
spesifik.
Batasan karakteristik :
memverbalisasikan adanya
masalah, ketidakakuratan
mengikuti instruksi, perilaku
tidak sesuai.
NIC :
Teaching : disease Process
1. Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang
spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang
tepat
4. Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
5. Identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengna cara yang
tepat
6. Sediakan informasi pada
pasien tentang kondisi, dengan
cara yang tepat
7. Hindari
harapan
yang
kosong
8. Sediakan
bagi
keluarga
informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang tepat
9. Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan
atau
proses
pengontrolan
penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi
atau penanganan
11. Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
12. Eksplorasi
kemungkinan
sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat
13. Rujuk pasien pada grup
atau agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
14. Instruksikan
pasien
mengenai tanda dan gejala
untuk melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat
6
NOC :
Respiratory
Status : Gas Exchage
Respiratory
Status : Ventilatory
Vital Sign
Kriteria Hasil :
Mendemonstrasika
n batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih,
tidak
ada
sianosis dan dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum,
mampu
bernafas
dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)
Tanda tanda vital
dalam rentang normal
NIC :
Mechanical Ventilation
Monitor adanya kelelahan
dari otot pernafasan
Monitor adanya kegagalan
respirasi
Lakukanpengaturan monitor
ventilasi secara rutin
Monitro adanya penurunan
dan peningkatan tekanan
inspirasi
Monitor hasil pembacaan
ventilator dan suara nafas
Gunakan tehnik aseptic
Hentikan selang NGT sampai
suction dan 30-60 menit
sebelum fisioterapi dada
Tingkatkan intake dan cairan
adekuat
Mechanicai ventilation
weaning
Fisiologi
a. nutrisi yang tidak adekuat
b. gangguan pola tidur
c. ketidaknyamanan atau
nyeri tidak terkontrol
d. bersihan jalan nafas tidak
efektif
7
Resiko Aspirasi
Definisi : Resiko masuknya
sekret sekret gastrointestinal
, oropharingeal, bendabenda padat, atau cairan
kedalam tracheobronkhial
Faktor-faktor Resiko :
peningkatan tekanan
dalam lambung
selang makanan
situasi yang
menghambat
elevasi tubuh bagian
atas
penurunan tingkat
kesadaran
adanya tracheostomy
atau selang endotracheal
keperluan pengobatan
adanya kawat pada
rahang
peningkatan residu
lambung
menurunnya fungsi
sfingter esofagus
gangguan menelan
NGT
Operasi/trauma wajah,
mulut, leher
Batuk dan gag reflek
Penurunan motilitas
gastrointestinal
Lambatnya
pengosongan lambung
Hipertermia
Definisi : suhu tubuh naik
diatas rentang normal
NOC :
Respiratory
Status : Ventilation
Aspiration control
Swallowing Status
Kriteria Hasil :
Klien dapat
bernafas dengan
mudah, tidak irama,
frekuensi pernafasan
normal
Pasien mampu
menelan, mengunyah
tanpa terjadi aspirasi,
dan
mampumelakukan
oral hygiene
Jalan nafas paten,
mudah bernafas, tidak
merasa tercekik dan
tidak ada suara nafas
abnormal
NIC:
Aspiration precaution
Monitor tingkat kesadaran,
reflek batuk dan kemampuan
menelan
Monitor status paru
Pelihara jalan nafas
Lakukan
suction
jika
diperlukan
Cek nasogastrik sebelum
makan
Hindari makan kalau residu
masih banyak
Potong makanan kecil kecil
Haluskan
obat
sebelumpemberian
Naikkan kepala 30-45 derajat
setelah makan
NOC :
Thermoregulation
Kriteria Hasil :
Suhu tubuh dalam
rentang normal
NIC :
Fever treatment
Monitor
suhu
mungkin
Monitor IWL
sesering
Batasan Karakteristik:
kenaikan suhu tubuh
diatas rentang normal
serangan atau konvulsi
(kejang)
kulit kemerahan
pertambahan RR
takikardi
saat disentuh tangan
terasa hangat
Faktor faktor yang
berhubungan :
penyakit/ trauma
peningkatan
metabolisme
aktivitas yang berlebih
pengaruh
medikasi/anastesi
- ketidakmampuan/penuru
nan kemampuan untuk
berkeringat
terpapar dilingkungan
panas
dehidrasi
pakaian yang tidak tepat
Nadi dan RR
dalam rentang normal
Tidak ada
perubahan warna kulit
dan tidak ada pusing,
merasa nyaman
Temperature regulation
Monitor suhu minimal tiap 2
jam
Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor
tanda-tanda
hipertermi dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
Selimuti
pasien
untuk
mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara
mencegah
keletihan
akibat
panas
Diskusikan
tentang
pentingnya pengaturan suhu
dan kemungkinan efek negatif
dari kedinginan
Beritahukan tentang indikasi
terjadinya
keletihan
dan
penanganan emergency yang
diperlukan
Ajarkan
indikasi
dari
hipotermi dan penanganan yang
diperlukan
Berikan anti piretik jika perlu
Risiko ketidakseimbangan
temperatur tubuh b/d BBLR,
usia kehamilan kurang,
paparan lingkungan
dingin/panas
Definisi : Risiko kegagalan
mempertahankan suhu
tubuh dalam batas normal.
Faktor factor resiko:
Perubahan
metabolisme dasar
Penyakit atau trauma
NOC :
Hydration
Adherence Behavior
Immune Status
Infection status
Risk control
Risk detection
dan
NIC :
Temperature Regulation
(pengaturan suhu)
Monitor suhu minimal tiap
2 jam
Rencanakan
monitoring
suhu secara kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu
kulit
Monitor
tanda-tanda
hipertermi dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
yang mempengaruhi
pengaturan suhu
Pengobatan
pengobatan yang
menyebabkan vasokonstriksi
dan vasodilatasi
Ketidakaktifan atau
aktivitas berat
Dehidrasi
Pemberian obat
penenang
NOC :
Thermoregulation
Thermoregulation :
neonate
Kriteria Hasil :
Suhu tubuh dalam
rentang normal
Nadi dan RR dalam
rentang normal
NIC :
Temperature regulation
Monitor suhu minimal tiap 2
jam
Rencanakan
monitoring
suhu secara kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu
kulit
Monitor
tanda-tanda
hipertermi dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
Selimuti
pasien
untuk
mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
Diskusikan
tentang
pentingnya pengaturan suhu
dan kemungkinan efek negatif
dari kedinginan
Beritahukan
tentang
indikasi terjadinya keletihan
dan penanganan emergency
yang diperlukan
Ajarkan
indikasi
dari
hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
Berikan anti
perlu
11 Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi : Intake nutrisi tidak
cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
- Berat badan 20 % atau
lebih di bawah ideal
- Dilaporkan adanya intake
makanan yang kurang dari
NOC :
Nutritional Status :
food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Adanya
peningkatan berat
badan sesuai dengan
tujuan
Berat badan ideal
sesuai dengan tinggi
badan
Mampu
piretik
jika
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda
tanda malnutrisi
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti
NOC :
Nutritional Status :
food and Fluid Intake
Nutritional Status :
nutrient Intake
Weight control
Kriteria Hasil :
Mengerti factor
yang meningkatkan
berat badan
Mengidentfifikasi
tingkah laku dibawah
kontrol klien
Memodifikasi diet
dalam waktu yang
lama untuk
mengontrol berat
badan
Penurunan berat
badan 1-2
pounds/mgg
Menggunakan
energy untuk aktivitas
sehari hari
NIC :
Weight Management
Diskusikan bersama pasien
mengenai hubungan antara
intake makanan, latihan,
peningkatan BB dan penurunan
BB
Diskusikan bersama pasien
mengani kondisi medis yang
dapat mempengaruhi BB
Diskusikan bersama pasien
mengenai kebiasaan, gaya
hidup dan factor herediter yang
dapat mempengaruhi BB
Diskusikan bersama pasien
mengenai risiko yang
berhubungan dengan BB
berlebih dan penurunan BB
Dorong pasien untuk
merubah kebiasaan makan
Perkirakan BB badan ideal
pasien
Nutrition Management
Kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan
protein
dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan
makanan
yang
terpilih ( sudah dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
NOC:
Fluid balance
Hydration
Nutritional Status :
Food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Mempertahankan
urine output sesuai
dengan usia dan BB,
BJ urine normal, HT
normal
Tekanan
darah,
nadi,
suhu
tubuh
dalam batas normal
Tidak ada tanda
tanda
dehidrasi,
Elastisitas turgor kulit
baik,
membran
mukosa lembab, tidak
ada rasa haus yang
berlebihan
NIC :
Fluid management
Timbang
popok/pembalut
jika diperlukan
Pertahankan catatan intake
dan output yang akurat
Monitor
status
hidrasi
(
kelembaban
membran
mukosa, nadi adekuat, tekanan
darah
ortostatik
),
jika
diperlukan
Monitor hasil lAb yang
sesuai dengan retensi cairan
(BUN , Hmt , osmolalitas urin )
Monitor vital sign
Monitor
masukan
makanan / cairan dan hitung
intake kalori harian
Kolaborasi
pemberian
cairan IV
Monitor status nutrisi
Berikan cairan
Berikan
diuretik
sesuai
interuksi
Berikan cairan IV pada
suhu ruangan
Dorong masukan oral
Berikan
penggantian
nesogatrik sesuai output
Dorong keluarga untuk
membantu pasien makan
Tawarkan snack ( jus buah,
buah segar )
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan berlebih muncul meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi
NOC :
Electrolit and acid
base balance
Fluid balance
NIC :
Fluid management
Timbang
popok/pembalut
jika diperlukan
Batasan karakteristik :
Berat badan meningkat
pada waktu yang singkat
Asupan berlebihan
dibanding output
Tekanan darah berubah,
tekanan arteri pulmonalis
berubah, peningkatan CVP
Distensi vena jugularis
Perubahan pada pola
nafas, dyspnoe/sesak nafas,
orthopnoe, suara nafas
abnormal (Rales atau
crakles), kongestikemacetan
paru, pleural effusion
Hb dan hematokrit
menurun, perubahan
elektrolit, khususnya
perubahan berat jenis
Suara jantung SIII
Reflek hepatojugular
positif
Oliguria, azotemia
Perubahan status
mental, kegelisahan,
kecemasan
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Mekanisme pengaturan
melemah
Asupan cairan
berlebihan
Asupan natrium
berlebihan
Hydration
Kriteria Hasil:
Terbebas dari
edema, efusi,
anaskara
Bunyi nafas bersih,
tidak ada
dyspneu/ortopneu
Terbebas dari
distensi vena
jugularis, reflek
hepatojugular (+)
Memelihara
tekanan vena sentral,
tekanan kapiler paru,
output jantung dan
vital sign dalam batas
normal
Terbebas
dari
kelelahan, kecemasan
atau kebingungan
Menjelaskanindikat
or kelebihan cairan
jantung
Monitor
parameter
hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake
dan output
Monitor adanya distensi
leher, rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
Monitor tanda dan gejala
dari odema
Beri obat yang dapat
meningkatkan output urin
16 Resiko penyebaran infeksi b/d NOC :
penurunan
system
imun, Immune Status
aspek kronis penyakit.
Knowledge
:
Infection control
Risk control
Definisi : Peningkatan resiko
masuknya organisme patogen Kriteria Hasil :
Klien bebas dari
tanda dan gejala
Faktor-faktor resiko :
infeksi
Prosedur Infasif
Mendeskripsikan
Ketidakcukupan
proses
penularan
pengetahuan untuk
penyakit,
factor
yang
menghindari paparan patogen
mempengaruhi
Trauma
penularan
serta
Kerusakan jaringan dan
penatalaksanaannya
peningkatan paparan
,
lingkungan
Menunjukkan
Ruptur membran amnion
kemampuan untuk
Agen farmasi
mencegah timbulnya
(imunosupresan)
infeksi
Malnutrisi
Jumlah leukosit
Peningkatan paparan
dalam batas normal
lingkungan patogen
Menunjukkan
Imonusupresi
perilaku hidup sehat
Ketidakadekuatan imum
buatan
Tidak adekuat pertahanan
sekunder (penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan
respon inflamasi)
Tidak adekuat pertahanan
tubuh primer (kulit tidak utuh,
trauma jaringan, penurunan
kerja silia, cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
perubahan peristaltik)
Penyakit kronik
NIC :
Infection Control (Kontrol
infeksi)
Bersihkan
lingkungan
setelah dipakai pasien lain
Pertahankan teknik isolasi
Batasi pengunjung bila
perlu
Instruksikan
pada
pengunjung
untuk
mencuci
tangan saat berkunjung dan
setelah
berkunjung
meninggalkan pasien
Gunakan
sabun
antimikrobia untuk cuci tangan
Cuci tangan setiap sebelum
dan
sesudah
tindakan
kperawtan
Gunakan
baju,
sarung
tangan sebagai alat pelindung
Pertahankan
lingkungan
aseptik selama pemasangan
alat
Ganti letak IV perifer dan
line central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
Gunakan kateter intermiten
untuk
menurunkan
infeksi
kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila
perlu
Infection Protection (proteksi
terhadap infeksi)
NOC :
Immune Status
Knowledge
:
Infection control
Risk control
Kriteria Hasil :
Klien bebas dari
tanda
dan
gejala
infeksi
Mendeskripsikan
proses
penularan
penyakit, factor yang
mempengaruhi
penularan
serta
NIC :
Infection Control (Kontrol
infeksi)
Bersihkan
lingkungan
setelah dipakai pasien lain
Pertahankan teknik isolasi
Batasi pengunjung bila
perlu
Instruksikan
pada
pengunjung
untuk
mencuci
tangan saat berkunjung dan
setelah
berkunjung
meninggalkan pasien
peningkatan paparan
lingkungan
Ruptur membran
amnion
Agen farmasi
(imunosupresan)
Malnutrisi
Peningkatan paparan
lingkungan patogen
Imonusupresi
Ketidakadekuatan imum
buatan
Tidak adekuat
pertahanan sekunder
(penurunan Hb, Leukopenia,
penekanan respon inflamasi)
Tidak adekuat
pertahanan tubuh primer
(kulit tidak utuh, trauma
jaringan, penurunan kerja
silia, cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
perubahan peristaltik)
Penyakit kronik
penatalaksanaannya,
Menunjukkan
kemampuan
untuk
mencegah timbulnya
infeksi
Jumlah
leukosit
dalam batas normal
Menunjukkan
perilaku hidup sehat
Gunakan
sabun
antimikrobia untuk cuci tangan
Cuci tangan setiap sebelum
dan
sesudah
tindakan
kperawtan
Gunakan
baju,
sarung
tangan sebagai alat pelindung
Pertahankan
lingkungan
aseptik selama pemasangan
alat
Ganti letak IV perifer dan
line central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
Gunakan kateter intermiten
untuk
menurunkan
infeksi
kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila
perlu
Infection Protection (proteksi
terhadap infeksi)
Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit,
WBC
Monitor
kerentanan
terhadap infeksi
Batasi pengunjung
Saring
pengunjung
terhadap penyakit menular
Partahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi
k/p
Berikan perawatan kuliat
pada area epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
Dorong masukkan nutrisi
yang cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai resep
Ajarkan
pasien
dan
keluarga tanda dan gejala
infeksi
Ajarkan cara menghindari
infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif
18
NOC :
Anxiety control
Coping
Kriteria Hasil :
Klien
mampu
mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala
cemas
Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukkan
tehnik
untuk
mengontol
cemas
Vital sign dalam
batas normal
Postur
tubuh,
ekspresi wajah, bahasa
tubuh dan tingkat
aktivitas menunjukkan
berkurangnya
kecemasan
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan
kecemasan)
NOC :
Cardiac Pump
effectiveness
Circulation Status
Vital Sign Status
NIC :
Cardiac Care
Evaluasi adanya nyeri dada (
intensitas,lokasi, durasi)
Catat
adanya
disritmia
jantung
Catat adanya tanda dan
gejala penurunan cardiac putput
Monitor status kardiovaskuler
Monitor status pernafasan
Gunakan
pendekatan
yang
menenangkan
Nyatakan dengan jelas harapan
terhadap pelaku pasien
Jelaskan semua prosedur dan apa
yang dirasakan selama prosedur
Temani pasien untuk memberikan
keamanan dan mengurangi takut
Berikan
informasi
faktual
mengenai
diagnosis,
tindakan
prognosis
Dorong keluarga untuk menemani
anak
Lakukan back / neck rub
Dengarkan
dengan
penuh
perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan
Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi
Instruksikan pasien menggunakan
teknik relaksasi
Barikan obat untuk mengurangi
kecemasan
yang
menandakan
gagal
jantung
Monitor abdomen sebagai
indicator penurunan perfusi
Monitor balance cairan
Monitor adanya perubahan
tekanan darah
Monitor
respon
pasien
terhadap
efek
pengobatan
antiaritmia
Atur periode latihan dan
istirahat untuk menghindari
kelelahan
Monitor toleransi aktivitas
pasien
Monitor adanya dyspneu,
fatigue, tekipneu dan ortopneu
Anjurkan untuk menurunkan
stress
Fluid Management
Timbang
popok/pembalut
jika diperlukan
Pertahankan catatan intake
dan output yang akurat
Pasang urin kateter jika
diperlukan
Monitor
status
hidrasi
(
kelembaban
membran
mukosa, nadi adekuat, tekanan
darah
ortostatik
),
jika
diperlukan
Monitor hasil lAb yang
sesuai dengan retensi cairan
(BUN , Hmt , osmolalitas urin )
Monitor status hemodinamik
termasuk CVP, MAP, PAP, dan
PCWP
Monitor vital sign sesuai
indikasi penyakit
Monitor indikasi retensi /
kelebihan cairan (cracles, CVP ,
edema, distensi vena leher,
asites)
Monitor
berat
pasien
sebelum dan setelah dialisis
Kaji lokasi dan luas edema
Monitor
masukan
makanan / cairan dan hitung
hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake
dan output
Monitor membran mukosa
dan turgor kulit, serta rasa haus
Catat monitor warna, jumlah
dan
Monitor adanya distensi
leher, rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
Monitor tanda dan gejala
dari odema
Beri
cairan
sesuai
keperluan
Kolaborasi pemberian obat
yang
dapat
meningkatkan
output urin
Lakukan hemodialisis bila
perlu dan catat respons pasien
Vital Sign Monitoring
Monitor TD, nadi, suhu, dan
RR
Catat
adanya
fluktuasi
tekanan darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor
adanya
pulsus
paradoksus
Monitor
adanya
pulsus
alterans
Monitor jumlah dan irama
jantung
Monitor bunyi jantung
Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad
NOC :
Cardiac Pump
effectiveness
Circulation Status
Vital Sign Status
Kriteria Hasil:
Tanda Vital dalam
rentang normal
(Tekanan darah, Nadi,
respirasi)
Dapat mentoleransi
aktivitas, tidak ada
kelelahan
Tidak ada edema
paru, perifer, dan tidak
ada asites
Tidak ada
penurunan kesadaran
NIC :
Cardiac Care
Evaluasi adanya nyeri dada (
intensitas,lokasi, durasi)
Catat
adanya
disritmia
jantung
Catat adanya tanda dan
gejala penurunan cardiac putput
Monitor status kardiovaskuler
Monitor status pernafasan
yang
menandakan
gagal
jantung
Monitor abdomen sebagai
indicator penurunan perfusi
Monitor balance cairan
Monitor adanya perubahan
tekanan darah
Monitor
respon
pasien
terhadap
efek
pengobatan
antiaritmia
Atur periode latihan dan
istirahat untuk menghindari
kelelahan
Monitor toleransi aktivitas
pasien
Monitor adanya dyspneu,
fatigue, tekipneu dan ortopneu
Anjurkan untuk menurunkan
stress
Vital Sign Monitoring
Monitor TD, nadi, suhu, dan
RR
Catat
adanya
fluktuasi
tekanan darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor
adanya
pulsus
paradoksus
Monitor
adanya
pulsus
alterans
Monitor jumlah dan irama
jantung
Monitor bunyi jantung
Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign
21 Perfusi jaringan tidak efektif
b/d menurunnya curah
jantung, hipoksemia
jaringan, asidosis dan
kemungkinan thrombus atau
emboli
Definisi :
Penurunan pemberian
oksigen dalam kegagalan
memberi makan jaringan
pada tingkat kapiler
Batasan karakteristik :
Renal
Perubahan tekanan
darah di luar batas
parameter
Hematuria
Oliguri/anuria
Elevasi/penurunan
BUN/rasio kreatinin
Gastro Intestinal
Secara usus hipoaktif
atau tidak ada
Nausea
Distensi abdomen
Nyeri abdomen atau
tidak terasa lunak
(tenderness)
Peripheral
Edema
NOC :
Circulation status
Tissue Prefusion :
cerebral
Kriteria Hasil :
a. mendemonstrasika
n status sirkulasi yang
ditandai dengan :
Tekanan systole
dandiastole dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada
ortostatikhipertensi
Tidak ada tanda
tanda peningkatan
tekanan intrakranial
(tidak lebih dari 15
mmHg)
b. mendemonstrasika
n kemampuan kognitif
yang ditandai dengan:
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai dengan
kemampuan
menunjukkan
perhatian, konsentrasi
dan orientasi
memproses
informasi
NIC :
Peripheral Sensation
Management (Manajemen
sensasi perifer)
Monitor adanya daerah
tertentu yang hanya peka
terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
Monitor adanya paretese
Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada lsi
atau laserasi
Gunakan sarun tangan untuk
proteksi
Batasi gerakan pada kepala,
leher dan punggung
Monitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian
analgetik
Monitor adanya
tromboplebitis
Diskusikan menganai
penyebab perubahan sensasi
membuat
keputusan dengan
benar
c. menunjukkan
fungsi sensori motori
cranial yang utuh :
tingkat kesadaran
mambaik, tidak ada
gerakan gerakan
involunter
Hipovolemia
Hipervolemia
Aliran arteri terputus
Exchange problems
Aliran vena terputus
Hipoventilasi
Reduksi mekanik pada
vena dan atau aliran darah
arteri
Kerusakan transport
oksigen melalui alveolar dan
atau membran kapiler
Tidak sebanding antara
ventilasi dengan aliran darah
Keracunan enzim
Perubahan
afinitas/ikatan O2 dengan Hb
Penurunan konsentrasi
Hb dalam darah
22 Intoleransi aktivitas b/d curah
jantung yang rendah,
ketidakmampuan memenuhi
metabolisme otot rangka,
kongesti pulmonal yang
menimbulkan hipoksinia,
dyspneu dan status nutrisi
yang buruk selama sakit
Intoleransi aktivitas b/d
fatigue
Definisi : Ketidakcukupan
energu secara fisiologis
maupun psikologis untuk
meneruskan atau
menyelesaikan aktifitas yang
diminta atau aktifitas sehari
hari.
Batasan karakteristik :
a. melaporkan secara
verbal adanya kelelahan
atau kelemahan.
b. Respon abnormal dari
tekanan darah atau nadi
terhadap aktifitas
c. Perubahan EKG yang
menunjukkan aritmia atau
iskemia
NOC :
Energy
conservation
Self Care : ADLs
Kriteria Hasil :
Berpartisipasi
dalam aktivitas fisik
tanpa disertai
peningkatan tekanan
darah, nadi dan RR
Mampu melakukan
aktivitas sehari hari
(ADLs) secara mandiri
NIC :
Energy Management
Observasi adanya
pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
Dorong anal untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan
Kaji adanya factor yang
menyebabkan kelelahan
Monitor nutrisi dan sumber
energi tangadekuat
Monitor pasien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi
secara berlebihan
Monitor respon
kardivaskuler terhadap aktivitas
Monitor pola tidur dan
lamanya tidur/istirahat pasien
Activity Therapy
Kolaborasikan dengan
Tenaga Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran
terapi yang tepat.
Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yangsesuai dengan
NOC :
Self care : Activity
of Daily Living (ADLs)
Kriteria Hasil :
Klien terbebas dari
bau badan
Menyatakan
kenyamanan terhadap
kemampuan untuk
melakukan ADLs
Dapat melakukan
ADLS dengan
bantuan
NIC :
Self Care assistane : ADLs
Monitor kemempuan klien
untuk perawatan diri yang
mandiri.
Monitor
kebutuhan
klien
untuk alat-alat bantu untuk
kebersihan diri, berpakaian,
berhias, toileting dan makan.
Sediakan bantuan sampai
klien mampu secara utuh untuk
melakukan self-care.
Dorong
klien
untuk
melakukan aktivitas sehari-hari
yang
normal
sesuai
kemampuan yang dimiliki.
Dorong untuk melakukan
secara
mandiri,
tapi
beri
bantuan ketika klien tidak
mampu melakukannya.
Ajarkan klien/ keluarga untuk
mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika
pasien tidak mampu untuk
melakukannya.
Berikan aktivitas rutin sehari-
26 Nyeri
Definisi :
Sensori yang tidak
menyenangkan dan
pengalaman emosional yang
muncul secara aktual atau
potensial kerusakan jaringan
atau menggambarkan
adanya kerusakan (Asosiasi
Studi Nyeri Internasional):
serangan mendadak atau
pelan intensitasnya dari
ringan sampai berat yang
dapat diantisipasi dengan
akhir yang dapat diprediksi
dan dengan durasi kurang
dari 6 bulan.
Batasan karakteristik :
Laporan secara verbal
atau non verbal
Fakta dari observasi
Posisi antalgic untuk
NOC :
Tissue
Integrity : Skin and
Mucous Membranes
Kriteria Hasil :
Integritas
kulit
yang
baik
bisa
dipertahankan
(sensasi, elastisitas,
temperatur, hidrasi,
pigmentasi)
Tidak
ada
luka/lesi pada kulit
Perfusi jaringan
baik
Menunjukkan
pemahaman dalam
proses
perbaikan
kulit dan mencegah
terjadinya
sedera
berulang
Mampu
NIC :
Pain Management
Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
Kaji
kultur
yang
mempengaruhi respon nyeri
Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
Evaluasi bersama pasien
dan tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri
masa lampau
Bantu pasien dan keluarga
untuk mencari dan menemukan
dukungan
Kontrol lingkungan yang
menghindari nyeri
rentang normal
Gerakan melindungi
Tingkah laku berhati-hati
Muka topeng
Gangguan tidur (mata
sayu, tampak capek, sulit
atau gerakan kacau,
menyeringai)
Terfokus pada diri
sendiri
Fokus menyempit
(penurunan persepsi waktu,
kerusakan proses berpikir,
penurunan interaksi dengan
orang dan lingkungan)
Tingkah laku distraksi,
contoh : jalan-jalan,
menemui orang lain dan/atau
aktivitas, aktivitas berulangulang)
Respon autonom
(seperti diaphoresis,
perubahan tekanan darah,
perubahan nafas, nadi dan
dilatasi pupil)
Perubahan autonomic
dalam tonus otot (mungkin
dalam rentang dari lemah ke
kaku)
Tingkah laku ekspresif
(contoh : gelisah, merintih,
menangis, waspada, iritabel,
nafas panjang/berkeluh
kesah)
Perubahan dalam nafsu
makan dan minum
Faktor yang berhubungan :
Agen injuri (biologi, kimia,
fisik, psikologis)
dapat
mempengaruhi
nyeri
seperti
suhu
ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi
nyeri
Pilih
dan
lakukan
penanganan nyeri (farmakologi,
non farmakologi dan inter
personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
Berikan
analgetik
untuk
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih
analgesik
yang
diperlukan atau kombinasi dari
analgesik ketika pemberian
lebih dari satu
Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
Monitor vital sign sebelum
dan
sesudah
pemberian
analgesik pertama kali
Berikan
analgesik
tepat
waktu terutama saat nyeri hebat
Evaluasi
efektivitas
analgesik, tanda
(efek samping)
27 Perfusi jaringan serebral
tidak efektif b/d edema
serebral/penyumbatan aliran
darah
NOC :
Circulation status
Tissue Prefusion :
cerebral
Kriteria Hasil :
1. mendemonstrasika
n status sirkulasi yang
ditandai dengan :
Tekanan systole
dandiastole dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada
ortostatikhipertensi
Tidk ada tanda
tanda peningkatan
tekanan intrakranial
(tidak lebih dari 15
mmHg)
2. mendemonstrasika
n kemampuan kognitif
yang ditandai dengan:
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai dengan
kemampuan
menunjukkan
perhatian, konsentrasi
dan orientasi
memproses
informasi
membuat
keputusan dengan
benar
3. menunjukkan
fungsi sensori motori
cranial yang utuh :
tingkat kesadaran
mambaik, tidak ada
gerakan gerakan
involunter
dan
gejala
NIC :
Intrakranial Pressure (ICP)
Monitoring (Monitor tekanan
intrakranial)
Berikan informasi kepada
keluarga
Set alarm
Monitor tekanan perfusi
serebral
Catat respon pasien
terhadap stimuli
Monitor tekanan intrakranial
pasien dan respon neurology
terhadap aktivitas
Monitor jumlah drainage
cairan serebrospinal
Monitor intake dan output
cairan
Restrain pasien jika perlu
Monitor suhu dan angka
WBC
Kolaborasi pemberian
antibiotik
Posisikan pasien pada posisi
semifowler
Minimalkan stimuli dari
lingkungan
Peripheral Sensation
Management (Manajemen
sensasi perifer)
Monitor adanya daerah
tertentu yang hanya peka
terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
Monitor adanya paretese
Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada lsi
atau laserasi
Gunakan sarun tangan untuk
proteksi
Batasi gerakan pada kepala,
leher dan punggung
Monitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian
analgetik
Monitor adanya
tromboplebitis
Diskusikan mengenai
penyebab perubahan sensasi
28 Gangguan mobilitas fisik b/d
kerusakan neuromuskuler
Definisi :
Keterbatasan dalam
kebebasan untuk pergerakan
fisik tertentu pada bagian
tubuh atau satu atau lebih
ekstremitas
Batasan karakteristik :
Postur tubuh yang tidak
stabil selama melakukan
kegiatan rutin harian
Keterbatasan
kemampuan untuk
melakukan keterampilan
motorik kasar
Keterbatasan
kemampuan untuk
melakukan keterampilan
motorik halus
Tidak ada koordinasi
atau pergerakan yang
tersentak-sentak
Keterbatasan ROM
Kesulitan berbalik
(belok)
Perubahan gaya
berjalan (Misal : penurunan
kecepatan berjalan, kesulitan
memulai jalan, langkah
sempit, kaki diseret,
goyangan yang berlebihan
pada posisi lateral)
Penurunan waktu reaksi
Bergerak menyebabkan
nafas menjadi pendek
Usaha yang kuat untuk
perubahan gerak
(peningkatan perhatian untuk
aktivitas lain, mengontrol
perilaku, fokus dalam
anggapan ketidakmampuan
aktivitas)
Pergerakan yang lambat
Bergerak menyebabkan
NOC :
Joint Movement :
Active
Mobility Level
Self care : ADLs
Transfer performance
Kriteria Hasil :
Klien meningkat
dalam aktivitas fisik
Mengerti tujuan dari
peningkatan mobilitas
Memverbalisasikan
perasaan dalam
meningkatkan kekuatan
dan kemampuan
berpindah
Memperagakan
penggunaan alat Bantu
untuk mobilisasi (walker)
NIC :
Exercise therapy :
ambulation
Monitoring
vital
sign
sebelm/sesudah latihan dan
lihat respon pasien saat
latihan
Konsultasikan
dengan
terapi fisik tentang rencana
ambulasi sesuai dengan
kebutuhan
Bantu
klien
untuk
menggunakan tongkat saat
berjalan dan cegah terhadap
cedera
Ajarkan
pasien
atau
tenaga
kesehatan
lain
tentang teknik ambulasi
Kaji kemampuan pasien
dalam mobilisasi
Latih
pasien
dalam
pemenuhan kebutuhan ADLs
secara
mandiri
sesuai
kemampuan
Dampingi
dan
Bantu
pasien saat mobilisasi dan
bantu penuhi kebutuhan
ADLs ps.
Berikan alat Bantu jika
klien memerlukan.
Ajarkan
pasien
bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika
diperlukan
tremor
Faktor yang berhubungan :
Pengobatan
Terapi pembatasan
gerak
Kurang pengetahuan
tentang kegunaan
pergerakan fisik
Indeks massa tubuh
diatas 75 tahun percentil
sesuai dengan usia
Kerusakan persepsi
sensori
Tidak nyaman, nyeri
Kerusakan
muskuloskeletal dan
neuromuskuler
Intoleransi
aktivitas/penurunan
kekuatan dan stamina
Depresi mood atau
cemas
Kerusakan kognitif
Penurunan kekuatan
otot, kontrol dan atau masa
Keengganan untuk
memulai gerak
Gaya hidup yang
menetap, tidak digunakan,
deconditioning
Malnutrisi selektif atau
umum
29 Resiko trauma b/d kejang
NOC :
Knowledge : Personal
Safety
Safety Behavior : Faal
Prevention
Safety Behavior : Falls
occurance
Safety Behavior :
Physical Injury
NIC :
Environmental Management
safety
Sediakan lingkungan yang
aman untuk pasien
Identifikasi
kebutuhan
keamanan pasien, sesuai
dengan kondisi fisik dan
fungsi kognitif pasien dan
riwayat penyakit terdahulu
pasien
Menghindarkan
lingkungan yang berbahaya
(misalnya
memindahkan
perabotan)
Memasang
side
rail
tempat tidur
Menyediakan tempat tidur
Selang makanan
Situasi yang
menghambat
Penurunan tingkat
kesadaran
Adanya tracheostomy
atau selang endotrakheal
Keperluan
pengobatan
NOC :
Respiratory Status :
Ventilation
Aspiration control
Kriteria Hasil :
Pasien
mampumenelan tanpa
terjadi aspirasi
Jalan nafas paten dan
suara nafas bersih
NIC:
Aspiration precaution
Monitor tingkat kesadaran,
reflek batuk dan kemampuan
menelan
Monitor status paru
Pelihara jalan nafas
Lakukan
suction
jika
diperlukan
Cek nasogastrik sebelum
makan
Hindari
makan
kalau
residu masih banyak
Potong makanan kecil
kecil
Haluskan
obat
sebelumpemberian
Naikkan kepala 30-45
derajat setelah makan
Peningkatan residu
lambung
Menurunnya fungsi
spingter esophagus
Gangguan menelan
NGT
Operasi, trauma
wajah, mulut, leher
Batuk, gag reflek
Penurunan motilitas
gastrointestinal
Lambatnya
pengosongan lambung
immobilisasi, penekanan
sensorik patologi intrakranial
dan ketidaksadaran
Definsi :
NIC : Environment
Management (Manajemen
lingkungan)
Sediakan lingkungan yang
aman untuk pasien
Identifikasi
kebutuhan
keamanan pasien, sesuai
dengan kondisi fisik dan
fungsi kognitif pasien dan
riwayat penyakit terdahulu
pasien
Menghindarkan
lingkungan yang berbahaya
(misalnya
memindahkan
perabotan)
Memasang
side
rail
tempat tidur
Menyediakan tempat tidur
yang nyaman dan bersih
Menempatkan
saklar
lampu ditempat yang mudah
dijangkau pasien.
Membatasi pengunjung
Memberikan penerangan
yang cukup
Menganjurkan
keluarga
untuk menemani pasien.
Mengontrol
lingkungan
dari kebisingan
Memindahkan
barangbarang
yang
dapat
membahayakan
Berikan penjelasan pada
pasien dan keluarga atau
pengunjung
adanya
perubahan status kesehatan
dan penyebab penyakit.
perlengkapan)
Nutrisi (contoh : vitamin
dan tipe makanan)
Biologikal ( contoh :
tingkat imunisasi dalam
masyarakat,
mikroorganisme)
Kimia (polutan, racun,
obat, agen farmasi, alkohol,
kafein nikotin, bahan
pengawet, kosmetik, celupan
(zat warna kain))
Internal
Psikolgik (orientasi
afektif)
Mal nutrisi
Bentuk darah abnormal,
contoh :
leukositosis/leukopenia,
perubahan faktor
pembekuan, trombositopeni,
sickle cell, thalassemia,
penurunan Hb, Imunautoimum tidak berfungsi.
Biokimia, fungsi regulasi
(contoh : tidak berfungsinya
sensoris)
Disfugsi gabungan
Disfungsi efektor
Hipoksia jaringan
Perkembangan usia
(fisiologik, psikososial)
Fisik (contoh :
kerusakan kulit/tidak utuh,
berhubungan dengan
mobilitas)
32 Ketidakefektifan pola minum
bayi b/d prematuritas
NOC :
Breastfeeding
Estabilshment : infant
Knowledge :
breastfeeding
Breastfeeding
Maintenance
Kriteria Hasil :
Klien dapat
menyusui dengan
efektif
Memverbalisasikan
tehnik untk mengatasi
NIC :
Breastfeeding assistance
Fasilitasi kontak ibu dengan
bayi sawal mungkin (maksimal
2 jam setelah lahir )
Monitor kemampuan bayi
untuk menghisap
Dorong orang tua untuk
meminta perawat untuk
menemani saat menyusui
sebanyak 8-10 kali/hari
Sediakan kenyamanan dan
privasi selama menyusui
masalah menyusui
Bayi menandakan
kepuasan menyusu
Ibu menunjukkan
harga diri yang positif
dengan menyusui
NOC:
Bowel elimination
Fluid Balance
Hydration
Electrolyte
and
Acid base Balance
Kriteria Hasil :
Feses berbentuk,
BAB sehari sekalitiga hari
Menjaga daerah
sekitar rectal dari
iritasi
Tidak mengalami
diare
Menjelaskan
penyebab diare dan
anemia, malnutrisi
rasional tendakan
Mempertahankan
turgor kulit
NOC :
Endurance
Concentration
Energy
conservation
Nutritional status :
energy
Kriteria Hasil :
Memverbalisasika
n peningkatan energi
dan merasa lebih
baik
Menjelaskan
penggunaan energi
untuk mengatasi
kelelahan
NIC :
Energy Management
Observasi adanya
pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
Dorong anal untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan
Kaji adanya factor yang
menyebabkan kelelahan
Monitor nutrisi dan sumber
energi tangadekuat
Monitor pasien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi
secara berlebihan
Monitor respon
kardivaskuler terhadap aktivitas
Monitor pola tidur dan
lamanya tidur/istirahat pasien
NIC :
Diarhea Management
Evaluasi efek samping
pengobatan terhadap
gastrointestinal
Ajarkan pasien untuk
menggunakan obat antidiare
Instruksikan pasien/keluarga
untukmencatat warna, jumlah,
frekuenai dan konsistensi dari
feses
Evaluasi intake makanan
yang masuk
Identifikasi factor penyebab
dari diare
NOC:
Bowel elimination
Fluid Balance
Hydration
Electrolyte
and
Acid base Balance
Kriteria Hasil :
Feses berbentuk,
BAB sehari sekalitiga hari
Menjaga daerah
sekitar rectal dari
iritasi
Tidak mengalami
diare
37 Inkontinensia
Bowel
struktur anus yang
komplit
Menjelaskan
penyebab diare dan
rasional tendakan
Mempertahankan
turgor kulit
NOC:
Bowel elimination
Hydration
Kriteria Hasil :
Mempertahankan
bentuk feses lunak
setiap 1-3 hari
Bebas
dari
ketidaknyamanan
dan konstipasi
Mengidentifikasi
indicator
untuk
mencegah
konstipasi
b/d NOC:
tidak Bowel
Continence
Bowel Elimination
Kriteria Hasil :
BAB
teratur,
mulai dari setiap hari
sampai 3-5 hari
Defekasi lunak,
feses berbentuk
Penurunan
insiden inkontinensia
usus
bersama pasien
Instruksikan pasien/keluarga
untuk mencatat keluaran feses
Cuci area perianal
dengansabun dan air
lalukeringkan
Jaga kebersihan baju dan
tempat tidur
Lakukan program latihan
BAB
Monitor efek samping
pengobatan.
Bowel Training
Rencanakan program BAB
dengan pasien dan pasien yang
lain
Konsul ke dokter jika pasien
memerlukan suppositoria
Ajarkan ke pasien/keluarga
tentang prinsip latihan BAB
Anjurkan pasien untuk cukup
minum
Dorong pasien untuk cukup
latihan
Jaga privasi klien
Kolaborasi pemberian
suppositoria jika memungkinkan
Evaluasi status BAB secara
rutin
Modifikasi program BAB jika
diperlukan
38 PK : Syok Septik
Tujuan : setelah
dilakukan tindakan
keperawatan
diharapkan dapat
meminimalkan
terjadinya syok septik
39 PK : Hipoglikemia
Tujuan : perawat
dapat menangani
dan meminimalkan
episode hipoglikemi
40 PK : Asidosis
c.
d.
bikarbonat
plasma dan pH arteri darah
rendah
e.
perubahan
tingkah laku, mengantuk
f.
kalsium serum
meningkat
g.
klorida serum
meningkat
h.
penurunan HCO3
2. Untuk klien klien dengan
asidosis metabolik
a.
mulai dengan
penggantian cairan IV sesuai
program tergantung dari
penyebab dasarnya.
b.
Jika etiologinya
DM, rujuk pada PK:
hipo/hiperglikemia
c.
Kaji tanda
dangejala hipokalsemia,
hipokalemia, dan alkalosis
d.
Lakukan koreksi
pada setiap gangguan
ketidakseimbangan elektrolit
sesuai dengan program dokter
e.
Pantau nilai gas
darah arteri dan pH urine.
Untuk asidosis Respiratorik
1. Pantau tanda dan gejala
asidosis respiratorik
a.
takikardi
b.
c.
d.
e.
f.
g.
disritmia
berkeringat
mual/muntah
gelisah
dyspneu
peningkatan
usaha nafas
h.
i.
penurunan
frekuensi pernafasan
peningkatan
PCO2
j.
peningkatan
kalsium serum
k.
penurunan
natrium klorida
2. untuk klien klien dengan
asidosis respiratorik
a.
perbaiki ventilasi
melalui pengubahan posisi pada
semifowler, latihan nafas dalam
41 PK : Anemia
Perawat dapat
melakukan
pencegahan untuk
meminimalkan
terjadinya anemia
b.
konsul
kemungkinan penggunaan
ventilasi mekanis
c.
berikan oksigen
setelah klien dapat bernafas
dengan baik
d.
tingkatkan
pemberian hidrasi yang optimal
1. Pantau tanda dan gejala
anemia
Adanya letargi
Adanya kelemahan
Keletihan
berkelanjutan
42 PK : sepsis
Tujuan :
Perawatan akan
menangani dan
memantau
komplikasi yaitu
septikemi
Peningkatan pucat
Dyspneu saat melakukan
aktivitas
2. Monitor kadar Hb
3. Kolaborasi perlunya
pemberian transfusi
1. Pantau tanda dan gejala
septicemia
Suhu > 38 C atau < 36 C
Frekuensi jantung lebih dari
90 x/mnt
Frekuensi pernapasan
lebih dari 20 x/mnt atau PaCO2
< 32 torr ( < 4,3 kPa)
SDP > 12. 000 sel/ mm2, <
4.000 sel/mm3 ; atau lebih dari
10 % dalam bentuk imatur
(pita).
2. Pantau lansia terhadap
perubahan dalam mental,
kelemahan, malaise,
normotermi atau hipertermia
dan anoreksia.
3. Sesuai dengan program
pengobatan dokter berikan obat
anti infeksi, pantau dan tangani
pemberian oksigen serta
pengirimannya, imunomodulasi
dan dukungan nutrisi.
4. Jika ada indikasi, rujuk ke
PK : syok Hipovolemik untuk
informasi lebih lanjut.