Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PKN KELAS IX C

MENDESKRIPSIKAN KEDATANGAN AFNEI

Disusun oleh : -Wulandari Ardhi Yaniar (05)


-Yuyun Setianingsih (08)
-Hanin Nisa Rosiani (21)
-Ridha Husna Khairunnisa(32)

Awal kedatangan Sekutu ditandai dengan dibomnya dua kota


di Jepang yaitu kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan kota
Nagasaki pada 9 Agustus 1945, membuat Jepang menyerah tanpa
syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Sebagai
pihak yang kalah perang, maka Jepang harus menarik semua
pasukan di wilayah kekuasaannya di Asia, termasuk Indonesia
dan diatur oleh SEAC (South East Asia Command). SEAC dipimpin
oleh Lord Mountbatten (Amerika) yang berkedudukan di
Singapura. Sedang untuk pelucutan senjata tentara Jepang di
Indonesia dilakukan oleh AFNEI (Allied Forces Netherland East
Indies). Ada pun tugas AFNEI adalah:

1. Membebaskan tawanan perang Sekutu yang ditahan Jepang.


2. Menerima penyerahan kekuasaan dari Jepang.
3. Melucuti dan memulangkan tentara Jepang.
4. Mencari dan menuntut penjahat perang.
Pasukan AFNEI yang akan menlucuti senjata tentara Jepang di
Indonesia dibagi menjadi 2, dimana pendatarannya diatur oleh
Lord Mountbatten di Singapura yaitu:
1. Pasukan AFNEI Inggris yang dipimpin oleh Sir Philip
Christisson. Pasukan ini bertugas melucuti senjata tentara
Jepang yang ada di Sumatra dan Jawa.
2. Pasukan AFNEI Australia yang dipimpin oleh Albert Thomas
Blarney. Pasukan ini bertugas melucuti senjata tentara
Jepang yang ada di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
Ternyata pasukan AFNEI Inggris yang akan melucuti senjata
Jepang di Indonesia di boncengi NICA (Belanda). Maksud NICA
membonceng Sekutu tidak lain adalah ingin kembali menguasai
wilayah Indonesia. Pada tanggal 15 September 1945, pasukan
Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di pelabuhan Tanjung
Priok dengan menggunakan Kapal Chamberlain yang dipimpin
oleh W.R Petterson dan disertai oleh dua tokoh NICA, yaitu Van
Der Plass dan Van Mook. Inggris bersedia membawa NICA ke
Indonesia karena terikat perjanjian rahasia dalam Civil Affairs
Agreement di Chequers, London pada tanggal 24 Agustus 1945.
Dimana isi perjanjian tersebut yaitu Inggris bertindak atas nama
Belanda dan pelaksanaannya diatur oleh NICA yang bertanggung
jawab kepada Sekutu.
Setelah mengetahui bahwa pasukan AFNEI Inggris diboncengi
NICA dan ingin kembali merebut wilayah Indonesia, maka
muncullah perlawanan rakyat diberbagai daerah di Indonesia.
Rakyat ingin mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Berbeda
dengan pasukan AFNEI Australia, yang dapat melaksanakan tugas

melucuti tentara Jepang dengan lancar tanpa adanya perlawanan


dari rakyat Indonesia.
Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia ke II, Membawa akibat
bahwa Jepang Mendapat tugas dari sekutu agar mempertahankan
keadaan di Indonesia seperti pada saat penyerahan kekuasaan.
Hal itu menandakan bahwa Sekutu tidak menghendaki adanya
perubahan di Indonesia. Padahal di Indonesia sudah terjadi
perubahan yaitu bangsa Indonesia sudah memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 [1].
Pemerintah Republik Indonesia yang baru saja terbentuk setelah
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945. Di hadapkan pada tantangan dengan kedatangan
tentara Sekutu yang di bonceng Belanda. Belanda yang ingin
kembali ke Indonesia berhadapan kembali dengan bangsa
Indonesia yang telah memproklamasikan kemerdekaanya. Oleh
karena itu, terjadilah konflik Indonesia-Belanda dan berbagai
upaya diplomasi untuk menuju penyelesaian akhir konflik
tersebut. Di lain pihak, bangsa Indonesia sedang sibuk melakukan
upaya-upaya perebutan kedaulatan dari tangan Jepang. Rakyat
Indonesia juga berusaha untuk memproleh senjata dari tangan
Jepang. Karena pihak Jepang enggan menyerahkan senjatanya,
maka terjadilah pertempuran-pertempuran dahsyat di berbagai
daerah. Proses perebutan kekuasaan tersebut berlangsung dari
bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober. BKR dan badanbadan perjuangan yang di bentuk oleh pemuda itulah yang
memplopori perebutan kekuasaan dan perebutan senjata dari
tangan Jepang. Dengan demikian pertempuran-pertempuran yang
pertama terjadi melawan pihak Jepang. Pimpinan Tentara
Keenambelas Jepang di Jawa tidak pernah mau mengakui adanya
Republik Indonesia, karena mereka terikat kepada komitmen
untuk-sebagai pihak yang kalah perang-memelihara status-quo
sejak tanggal 15 Agustus 1945 tatkala pucuk pimpinan Negara
mereka menyerah kepada Sekutu. Setelah berhasil menang

dalam Perang Dunia ke II, pasukan sekutu yang mendapat tugas


masuk ke Indonesia adalah tentara kerajaan Inggris. Pasukan
tersebut terbagi dua, yaitu : a.
SEAC (South East Asia
Command) di bawah pimpinan Laksamana Lord Luis Mountbatten
Untuk wilayah Indonesia bagian Barat. b.
SWPC ( South West
Pasific Command) untuk wilayah Indonesia bagian Timur. [2]
Factor baru bagi para pemuda dalam melaksanakan perebutan
kekuasaan itu adalah kedatangan pasukan Sekutu ke pulau Jawa
dan Sumatra. Mereka ada di bawah komando Asia Tenggara
(South East Asia Comand atau SEAC) di bawah pimpinan
Laksamana Lord Luis Mountbatten. Perwira Sekutu yang pertama
kali datang ke Indonesia, yakni pada tanggal 14 September 1945,
adalah Mayor Kemayoran. Tugas Greenhalgh adalah untuk
mempersiapkan pembentukan Markas besar Serikat di Jakarta.
Kedatangan Greenhalgh disusul oleh berlabuhnya kapal
penjelajah Cumberland yang mendarat kan pasukan di Tanjung
Priok pada tanggal 29 September 1945. Kapal itu membawa
Panglima Skadron Penjelajah Inggris, yakni Laksamana Muda W.R
Patterson. Pasukan Sekutu yang bertugas di Indonesia ini
merupakan komando bawahan dengan tiga divisi dari SEAC yang
di beri nama Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) dan
ada di bawah pimpinan Letnan Jendral Sir Philip Christison. Tugas
dari pada AFNEI di Indonesia adalah melaksanakan perintah
Gabungan Kepala Staf Serikat yang di berikan kepada SEAC, di
antaranya adalah : 1.
Menerima penyerahan dari tangan
Jepang. 2.
Membebaskan para tawanan perang dan interniran
Sekutu. 3.
Melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk di
pulangkan. 4.
Menegakan dan mempertahankan keadaan
damai untuk kemudian diserahkan kepada pemerintahan sipil. 5.
Menghimpun keterangan tentang penjahat perang dan menuntut
mereka di depan pengadilan Sekutu Kedatangan pasukanpasukan Sekutu itu di sambut dengan sikap netral oleh pihak
Indonesia. Akan tetapi setelah di ketahui bahwa pasukan
Sekutu/Inggris
itu
datang
membawa
orang-orang
NICA

(Netherlands Indies Civil Administration) yang dengan terangterangan hendak menegakan kembali kekuasaan Hindia Belanda,
sikap pihak Indonesia berubah menjadi minimal curiga, maksimal
bermusuhan. [3] Situasi keamanan dengan cepat merosot
menjadi buruk sekali, sejak NICA mempersenjatai kebali orangorang KNIL yang baru dilepaskan dari tawanan Jepang. Orangorang NICA dan KNIL di Jakarta, Bandung dan kota-kota lain
kemudian memencing kerusuhan dengan cara mengadakan
provokasi-provokasi bersenjata. Agaknya Christison telah
memperhitungkan bahwa usaha pasukan-pasukan Sekutu tidak
akan berhasil tanpa bantuan Pemerintah Republik Indonesia.
Karenanya Christison berunding dengan Pemerintah Republik
Indonesia dan mengakui de facto Republik Indonesia pada tanggal
1 Oktober 1945. Dan sejak pengakuan de facto terhadap
Pemerintah Republik Indonesia dari panglima AFNEI itu, masuknya
pasukan Serikat ke wilayah Republik Indonesia di terima dengan
terbuka dan baik oleh pejabat-pejabat Republik Indonesia, karena
menghormati tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Pasukanpasukan Sekutu. Pengakuan ini diperkuat dengan penegasan
Christison bahwa ia tidak akan mencampuri persoalan yang
menyangkut
status
ketatanegaraan
Indonesia.
Namun
kenyataannya adalah lain di kota-kota lain yang didatangi oleh
pasukan Sekutu lalu terjadi insiden-insiden bahkan pertempuranpertempuran dengan pihak Republik Indonesia. Hal itu di
sebabkan karena pasukan-pasukan Serikat atau Inggris itu tidak
menghargai pemimpin-pemimpinya, baik di Pusat maupun di
Daerah-daerah. [4] Seperti yang terjadi di kota Jakarta sendiri,
beberapa orang anggota Pimpinan Nasional kita diteror bahkan
meningkat sampai kepada percobaan pembunuhan. di kota lain
seperti di Surabaya terjadi Pertempuran Surabaya yang di pimpin
oleh Bung Tomo, Peristiwa heroik ini pecah pada tanggal 10
November yang di kenal dengan Hari Pahlawan karena banyaknya
pejuang-pejuang Indonesia yang gugur dikota Surabaya tersebut.
Di kota Magelang terjadi pertempuran Ambarawa yang di pimpin

Oleh Jendral Soedirman peristiwa heroik ini terjadi pada tanggal


20 Oktober 1945. Dan di kota Medan, Bandung, dan Semarang
pecah pertempuran antara pasukan Serikat dengan Pemudapemuda Indonesia. Sementara itu perlawanan terhadap pasukan
Sekutu meningkat sampai akhir tahun 1945. Pihak Sekutu yang
merasa kewalahan, menuduh RI tidak mampu menegakan
keamanan dan ketertiban, terutama di Jawa Barat. Daerah itu
dianggap sebagai tempat merajalelanya terorisme. Sudah barang
tentu anggapan itu mendapat sabutan hangat dari Panglima
Angkatan Perang Belanda Laksamana Helfrich. Ia memerintahkan
pasukannya untuk membantu pasukan jendral Christison
melaksanakan tugas di Jawa Barat. Pemerintah Indonesia dengan
tegas
menolak
tuduhan
tersebut,
dengan
sekali
lagi
memperingatkan pasukan Sekutu akan tugas-tugas mereka yang
sesungguhnya dan bahwa mereka tidak berhak mencampuri
persoalan politik. Persoalan politik adalah semata-mata urusan
pihak Indonesia dan Belanda. Tugas yang di hadapi oleh pasukan
Indonesia dan Sekutu adalah sama yakni menegakan keamanan
dan ketertiban. Tidak amannya dan tidak tertibnya keadaan,
disebabkan karena teror yang dilakukan oleh pihak gerombolan
NICA. Dan perbuatan itulah yang di tentang oleh rakyat Indonesia.
[5] Demikianlah peroses datangnya Belanda dan Sekutu yang
menimbulkan berbagi masalah, karena Belanda ingin menjajah
Indonesia kembali tetapi dengan perjuangan Bangsa Indonesia
mempertahankan kemerdekaan, hingga kini bangsa Indonesia
menjadi bangsa yang berdaulat dan merdeka sepenuh nya.

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai