TUGAS INDIVIDU
Poppy Marlina M Hutapea / 1106052171
II
Petani wortel sebagai produsen melakukan kegiatan input usaha tan, pengolahan tanah
hingga pemeliharaan. Namun tidak melakukan kegiatan pemanenan. Pemanenan dilakukan oleh
pedagang pengumpul desa dengan sistem lelang. Saat kesepakatan antara pedagang pengumpul
dan petani terjadi maka pedagang boleh memanen wortel.
Saluran Pemasaran Wortel I
Berdasarkan skema di atas, saluran pertama dimulai dari petani yang menjual wortel ke
pedagang pengumpul desa melalui sistem lelang. Kemudian wortel tersebut dijual ke pedagang
perantara dari luar kabupaten yang datang ke lokasi pedagang pengumpul desa. Pedagang
perantara luar kota membawa wortel ini ke pusat kota Medan. Di Medan wortel dijual oleh
pedagang perantara kepada pedagang pengecer yang ada di pusat pasar sayur-mayur di Kota
Medan.
Dalam proses rantai pemasaran I tersebut, terdapat biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan,
seperti upah tenaga kerja, listrik, penerangan, sewa tempat, sewa gudang dan transportasi. Dari
semua biaya tersebut dapat dibuat price spread, profit margin dan share margin dari pedagang yang
terlibat dalam saluran pemasaran I seperti tabel di bawah ini.
Komponen Biaya, Price Spread dan Share Margin Wortel Saluran Pemasaran I
Sedangkan pada saluran pemasaran wortel II pada skema di bawah ini, ada perbedaan
dengan saluran pemasaran wortel I pada pedagang yang terlibat setelah pedagang pengumpul
desa.
Saluran Pemasaran Wortel II
Pada saluran pemasaran II, wortel yang telah dikemas oleh pedagang pengumpul desa akan
dibeli oleh pedagang kabupaten yang datang ke lokasi pedagang pengumpul desa. Setelah dibeli
oleh pedagang pengumpul kabupaten, wortel dijual kembali kepada pedagang perantara luar kota
dan selanjutnya dibawa ke pusat pasar di Kota Medan. Di pusat pasar Kota Medan, wortel dijual
ke pedagang pengecer yang datang dari berbagai pasar yang ada di Kota Medan.
Sama halnya seperti rantai pemasaran I, pada rantai pemasaran II juga terdapat biaya
pemasaran yang dikeluarkan. Biaya tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Komponen Biaya, Price Spread dan Share Margin Wortel Saluran Pemasaran I
Berdasarkan uraian price spread dan share margin pada setiap saluran pemasaran wortel
tersebut, dapat dihitung besarnya efisiensi pemasaran wortel (Ep). Semakin tinggi nilai efisiensi
pemasaran (Ep) dari suatu saluran pemasaran maka semakin tidak efisienlah saluran pemasaran
tersebut. Nilai Ep pada saluran pemasaran I ialah 19,84%. Sedangkan nilai Ep pada saluran
pemasaran II ialah 22,92%. Dari hasil perhitungan tersebut maka pemasaran wortel melalui
saluran I lebih efisien dibandingkan dengan pemasaran wortel melalui saluran II.
Sumber:
Suma, Dj Keliat. 2008. Analisis SistemPemasaran Wortel di Desa Sukadame Kabupaten Karo. USU.