Konsep Bermain
Merupakan kesempatan yg menyenangan, anak
Manfaat Mainan
Melatih kemampuan motorik
Melatih konsentrasi
Mengenalkan konsep sebab-akibat
Melatih bahasa dan wawasan
Sarana untuk melatih ketrampilan &
bersosialisasi
Disesuaikan dengan usia
Mengenalkan warna dan bentuk
Gunakan alat permainan edukatif (APE)
7
Syarat APE
Aman
Sesuai dg usia anak
Multi fungsi
Melatih konsep dasar
Melatih ketelitian dan ketekunan
Merangsang kreativitas
Utamakan kebersihan
SYARAT STIMULASI
(Depkes dan JICA, 1997)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PRINSIP UMUM
pemeriksaan
Terapi dini kesatuan dari manajemen
anak
Repetisi sangat penting untuk pembelajaran
& penanaman pola gerak
Maksimalisasi pengalaman sensomotorik
Anak hrs terlibat aktif
Motivasi anak merupk kunci yang penting
Penanganan secara team
Pemeriksaan & dokumentasi proses
berkelanjutan
PRINSIP KHUSUS
Kombinasikan berbagai metode
Modifikasi tonus abnormal
Penggunaan stimulus afferent
Fasilitasi harus punya maksud tertentu
Minimalisasi & cegah kecacatan
Functional independence
I. METODE PHELPS
5 modalitas sbg inti pendekatan:
Massage untuk hipotonia
Passive movement mobilisasi,
maintenance & demonstrasi gerak
Active assisted, free & resisted sesuai
dengan kemampuan & kebutuhan anak
Fasilitasi group otot yg in-aktif dg gerak
synergis
Penggunaan brace
Treatment :
1. Skin stimulation:
Konsep Terapi
Hambat reaksi
abnormal
RIP
PERKEMBGN KEMAPUAN FX
BERMAIN n ADL
KPoC
Perkbngn gerakan
Keseimbangan N Koordinasi
17
I. PEMERIKSAAN
A. Anamnesis
1.
2.
3.
4.
Riwayat keluarga
B. Palpasi
18
C. Pemeriksaan obyektif
1. Evaluasi Reflek: Primitif, Patologis, Neck
Righting (optikal), Protektif ekstensi,
Keseimbangan.
2. Evaluasi Gross Motor: Telentang, Tengkurap,
berguling, Posisi merangkak, Merayap, Duduk,
Bertumpu pd lutut, berdiri, berjalan.
3. Evaluasi gait.
4. Evaluasi Tonus otot.
5. Evaluasi Fine Motor
6. Evaluasi Visual
19
7. Evaluasi pendengaran:
alat: bel 45 db, 2000-4000 Hz. Jarak +10 cm.
Reaksi berupa:
a.
b.
c.
d.
e.
20
13. Anthropometri
21
D. TES-TES KHUSUS.
1. Infant prematur test: APGAR SCORE.
2. Development test: Denver
22
II. Pelaksanaan
Terapi
1. Modalitas alternatif
2. Modalitas Terpilih
3. Pelaksanaan Terapi:
Pengaturan Posisi
Penjelasan/peragaan pada pasien/keluarga
Pelaksanaan:
1). Persiapan pelaksanaan
2). Keamanan
3). Ketepatan
Monitoring pelaksanan
Evaluasi hasil.
23
APGAR SCORE
OBYEK TES
Denyut jantung
SCORE 0
SCORE 1
SCORE 2
< 100
>100
Pernafasan
absen
Terengah- Menangis
engah
keras
biru
Pink
Warna trunk
Putih
Kualitas tonus
Atonia
Hypo
normal
Nol
meringis
Batukbatuk
24
25
Congenital Torticolis
Posisi kepala: lateral fleksi homolateral + rotasi
26
Scoliosis
Penyebab: (1) idiophathic, (2) neuromusculair,
(3) congenital
Terminologi Curva:
Primary/major curve kurva C
Double major curve kurva double C (S)
Compensatory curve kurva triple C
Decompensation garis kurva keluar dr midline
Jenis kerusakan:
Fungsional kurva hilang bila: (1) berbaring,
27
Pemeriksaan spesifik:
Berdiri tegak, periksa line vertebrae dg schied
lood
Membungkuk 900, periksa ketinggian punggung/
scapula dan pinggang kanan-kiri
Berdiri tegak, periksa level bahu dan crista iliaca
Berdiri tegak, periksa symetrisnya dada dr
samping
Metode Cobb-Lippman, foto ronsen ukur
sudut pembengkokan
Problem:
Nyeri punggung tengah
Kosmetik posture
28
Terapi:
Pain dumping: TENS, SWD
Massage: Effleurage, dwars friction
Tx.Latihan:
pendekatan unilateral: sisi cekung stretching, sisi
cembung strengthening (arah latihan ke
samping) resiko terjadi curva kompensasi
pendekatan bilateral: stretching & strengthening
bersamaan (arah latiha: ke depan, belakang, atas)
Bracing: (1) kurva < 250, (2) usia < 40 th, (3)
29