2.
3.
4.
5.
masuk dan meregistrasi maka dibentuk suatu sistem dari pemerintah dimana
produk impor yang masuk tidak membutuhkan waktu yang panjang dan
berliku. Cukup hanya didaftarkan saja dan tidak dilakukan pengetesan bahan
tersebut (hanya kelengkapan dokumentasi dan data pendukung). Keamanan
produk tersebut dijamin oleh negara pembuat bukan negara yang dituju.
Misalnya Produk A dibuat oleh negara Filipina dan sekarang produk A
masuk ke Indonesia maka produk A cukup didaftarkan saja ke Badan POM
dan mendapat nomor notofikasi ( disingkat NA). Jika sudah mendapat nomor
maka bisa dijual di Indonesia, soal keamanannya diserahkan pada produsen
pembuat dinegara Filipina dan bukan dari BPOM.
Jika beredar sudah dipasaran BPOM kita akan mengambil sample di
pasaran produk A ( disebut post market surveillance) dan dicek apakah ada
kandungan bahan berbahya atau tidak. Jika ada, maka produk tersebut dapat
ditarik kembali dari pasaran. Itulah cara kerja registrasi dengan sistem NA
(Notifikasi).
Perbedaan Antara Mekanisme Registrasi dan Notifikasi Kosmetika
Perbedaan mekanisme registrasu dan notifikasi kosmetika dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 4.1 Perbedaan Antara Mekanisme Registrasi dan Notifikasi Kosmetika
REGISTRASI
Dilakukan dengan
cara
NOTIFIKASI
mengisi Dilakukan dengan
template elektronik
cara
mengisi
Data
Informasi
Produk/Kosmetika
penilaian
secara online
Dokumen Informasi Produk disimpan
oleh pemohon
terhadap
Dilakukan
penilaian
terhadap
melalui
audit
setelah
kosmetika
beredar
C. Persyaratan Notifikasi Kosmetika
Pemohon Notifikasi Kosmetika
07 = Sediaan pewarna
rambut
09 = Sediaan rias wajah
04 = Sediaan cukur
=
badan
05
1
12
Sedian
wangi-
wangian
06 = Sediaan rambut