Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Reagen
elektrofil
adalah
reagen
yang
kekurangan
electron
menghasilkan
semacam
karbokation
yang
terstabilkan
oleh
untuk menghasilkan produk substitusi. Dalam menunjukkan strukturstruktur ini, digunakan rumus Kekule yang memungkinkan terlihatnya
jumlah elektron . Dalam persamaan berikut ini, ditunjukkan juga atomatom hidrogen yang terikat pada cincin sehingga akan diperlihatkan
bagaimana pengaruh mereka dalam reaksi itu.
Halogenasi
Halogenasi aromatik dicirikan oleh brominasi benzena. Katalis
dalam brominasi aromatik adalah FeBr 3 (seringkali dibuat in situ dari Fe
dan Br2). Peranan katalis adalah menghasilkan elektrofil Br +. Ini dapat
terjadi oleh reaksi langsung dan pemutusan ikatan Br-Br. Lebih mungkin
lagi, Br2 tidak sepenuhnya terputus pada reaksi dengan katalis FeBr 3,
melainkan sekedar terpolarisasikan. Untuk sederhananya, reaksi di bawah
menunjukkan Br+ sebagai elektrofilnya.
Bila suatu elektrofil seperti Br + bertabrakan dengan elektronelektron awan pi aromatik, sepasang elektron pi akan membentuk ikatan
sigma dengan elektrofil itu. Tahap ini merupakan tahap lambat dalam
reaksi itu, dan menjadi tahap yang menentukan laju.
Ion
benzenonium menyerahkan sebuah proton kepada basa dalam campuran
reaksi. Produknya ialah bromobenzena, suatu produk yang memperoleh
kembali karakter aromatik dari cincinnya.
Dengan
tak
Perhatikan
kemiripan antara reaksi substitusi aromatik elektrofilik dan suatu reaksi
E1. Dalam reaksi E1, karbokation alkil antara membuang proton untuk
membentuk suatu alkena.
Nitrasi
Dalam
contoh lain dari reaksi substitusi aromatik elektrofilik, benzena bereaksi
dengan
campuran
nitrat
pekat
dan
asam
sulfat
untuk
membuat
nitrobenzena.
5. Karbokation
nonaromatic
yang
memiliki
muatan
yang
bentuk
Sulfonasi Benzen
Reaksi benzena dengan asam sulfat pekat pada suhu kamar
menghasilkan asam benzenesulfonic.
Alkilasi Friedel-Crafts
Alkilasi benzena berupa substitusi sebuah gugus alkil untuk sebuah
hidrogen pada cincin. Alkilasi dengan alkil halida dan runutan AlCl 3
sebagai katalis sering dirujuk sebagai alkilasi Friedel-Crafts, menurut
nama ahli kimia Perancis Charles Friedel dan James Crafts, seorang ahli
kimia Amerika yang mengembangkan reaksi ini pada tahun 1877. Reaksi
2-kloropropana dengan benzena dalam kehadiran AlCl3 merupakan reaksi
alkilasi Friedel-Crafts yang khas.
Tahap
pertama dalam alkilasi ialah pembentukan elektrofil, suatu karbokation.
Tahap
kedua
ialah
Satu
masalah dalam alkilasi Friedel-Crafts ialah bahwa substitusi suatu gugus
alkil pada cincin benzena akan mengaktifkan cincin sedemikian sehingga
substitusi kedua dapat juga terjadi. Untuk menekan reaksi kedua ini,
biasanya digunakan senyawa aromatik berlebih.
tertata-ulang.
Alkilasi dapat pula dicapai dengan alkena dengan hadirnya HCl dan AlCl 3.
Mekanismenya serupa dengan alkilasi dengan suatu alkil halida dan
berlangsung lewat karbokation yang lebih stabil.
yang
kehilangan
proton
untuk
membangun
kembali
methylchloride
dengan
aromatisitas sistem.
1. Elektrofil
Sebuah
dibentuk
oleh
reaksi
aluminium klorida.
Penataan ulang ini disebut pergeseran ion 1,2-hidrida. Ion hidrida adalah
H-.
Kebanyakan substitusi karbon alifatik oleh nukleofil. Dalam sistem
aromatic situasinya terbalik, karena kerapatan elektron tinggi di cincin
aromatik mengarah untuk reaktivitas sebagai basa Lewis atau basa
Brnsted-Lowry,
elektrofilik,
tergantung
ion
positif
pada
positif
atau
spesies.
akhir
Dalam
positif
substitusi
dari
dipol dipol atau diinduksi diserang oleh cincin aromatik. Gugus pergi (yang
electrofuge) tentu harus berangkat tanpa pasangan elektron nya. Dalam
substitusi nukleofilik, Gugus pergi kepala adalah mereka yang paling
Kelompok
alkil
dapat
dibelah
dari
cincin
aromatik
dengan
(Lewis
atau
proton
asam)
pada
senyawa
aromatik
yang
adalah
Sisa mekanisme identik dengan bahwa dari alkilasi benzena. Karena ion
acylium adalah resonansi stabil, tidak ada penyusunan ulang terjadi.
Efek Isotop
Jika tahap penentu laju substitusi aromatik elektrofilik ialah
pembentukan ion benzenonium, maka reaksi benzena terdeuterasi dan
reaksi benzena normal akan sama cepat. Eksperimen menunjukkan bahwa
hal ini memang benar, benzena dan perdeuteriobenzena (C 6D6) menjalani
brominasi elektrofilik sama cepat, dan tidak dijumpai efek isotop kinetik.