Kerangka Dasar Akuntansi PSAK Vs AAOIFI
Kerangka Dasar Akuntansi PSAK Vs AAOIFI
B.
C.
D.
E.
Implementasi transaksi yang sesuai dengan paradigm dan asas transaksi syariah
harus memenuhi karakteristik dan persyaratan antara lain :
1.
Transaksi hanya dilakukan dengan prinsip saling paham dan saling rida
2.
3. Uang hanya sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai , bukan sebagai
komoditas
4.
5.
tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money).
6. Transaksi yang dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar
serta keuntunga n untuk semua pihak
7. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan dan rekayasa
penawaran
8.
F.
2.
G.
H.
Asumsi Dasar
1.
Dasar akrual
dalam cacatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode
yang bersangkutan.
Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada
pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan
pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas dimasa depan serta
sumber daya yang merepsesentasikan kas yang akan diterima di masa depan
Namun dalam penghitungan pendapatan untuk tujuan bagi hasil usaha
menggunakan dasar kas. Hal ini disebabkan bahwa prinsip pembagian hasil
usaha berdasarkan bagi hasil, pendapatan atau hasil yang dimaksud adalah
keuntungan bruto
2. Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha
entitas syariah yang akan melanjutkan usahanya dimasa depan. Oleh karena itu,
entitas syariah diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau
mengurangi secara material skala usahanya.
I.
Dapat dipahami
Relevan
Keandalan
Dapat dibandingkan
J.
Kendala informasi yang relevan dan andal terdapat dalam hal sebagai berikut
1.
Tepat Waktu
Keseimbangan antara biaya dan manfaat lebih merupakan suatu kendala yang
dapat terjadi dari suatu karakteristik kualitatif. Manfaat yang dihasilkan informasi
harusnya melebihi biaya perusahaan. Namun demikian, secara substansi,
evaluasi biaya dan manfaat merupakan suatu proses pertimbangan.
K.
L.
Asset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh asset tersebut pada saat
perolehan.
Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban
atau dalam keadaan tertentu, dalam jumlah kas yang diharapkan akan
dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
2.
Asset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas yang seharusnya dibayar bila
asset yang sama atau setara diperoleh.
Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas atau setar kas yang tidak didiskontokan
yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.
3.
Asset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang
dengan menjual asset dalam pelepasan normal (orderly disposal).
Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian : yaitu jumlah kas yang tidak
didiskontokan yang diharapkan akan dibyrkan untuk memenuhi kewajiban dalam
pelaksanaan usaha normal.
M.
Neraca;
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
II.
A.
Kerangka dasar akuntansi disadari begitu sangat penting, dan untuk itu AAOIFI
telah mengeluarkan pernyataan No.1 dan No. 2 . tujuan akuntansi
keuanganuntuk lembaga keuangan syariah menurut AAOIFI yaitu sebagai
berikut :
1. Dapat digunakan sebagai panduan bagi dewan standar untuk menghasilkan
standar yang konsisten.
2. Tujuan akan membantu bank dan lembaga keuangan syariah untuk memilih
berbagai alternative metode akuntansi pada saat standar akuntansi belum
mengatur
3. Tujuan akan membantu untuk memandu manajemen dalam membuat
pertimbangan /judgement pada saat akan menyusun laporan keuangan
4. Tujuan jika diungkapkan dengan baik, akan meningkatkan kepercayaan
pengguna serta meningkatkan pemahaman informasi akuntansi sehi ngga
akhirnya akan meningkatkan keperecayaan atas lembaga keuangan syariah.
5. Penetapan tujuanyang mendulkung penyusiunan standar akuntansi yang
konsisten.
B.
Pemegang saham
2.
Pemegang investasi
3.
Pemilik dana
4.
5.
6.
Pengelolah zakat
7.
C.
Paradigma, Asas, dan Karakteristik Transaksi Syariah tidak dapt dipisahkan dari
ekonomi Islam, karena ekonomi Islam merupakan pelaksanaan syariah Islam
dalam lkonteksmuamalah. Hal ini menunjukkan bahwa transaksi syariah
seharusnya didasarkan atas prinsip dasar ekonomi Islam dalam rangka mencapai
tujuan syariah (maqashidus Shariah). Prinsip dasar dalam ekonomi Islam
menurutIbnu Al-Arabi adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
D.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
E.
F.
Konsep ini diartikan bahwa setiap perusahaan adalah suatu unit akuntansi yang
terpisah dan harus dibedakan dengan pemiliknya atau dengan perusahaan lain
(Belkout, 2000). Terdapat beberapa teori tentang kepemilikan di antaranya
adalah sebagai berikut.
Proprietary Theory (Teori Pemilikan), dimana kepemilikan terhadap
perusahaan tercermin pada akun ekuitas sehingga persamaannya AsetKewajiban=Ekuitas atau Aktiva- Kewajiban= Modal .
Entity Theory ( Teoti Kekayaan), dimana pemilik adalah hanya memiliki hak
atas sebagian dari kepemilikan perusahaan, karena pemilik adalah hanya salah
satu yang berhak atas perusahaan, sehingga persamaanya adalah
Aset=Kewajiban+Ekuitas atau Aktiva=Ekuitas(modal) .
Para ulama fikih baik klasik maupun kontemporer serta para pemilik akuntansi
islam, masih berbeda pandapat mengenai teori ini. Mereka yang mendukung
diantarannya adalah Adnan dan Gaffikin(1997), Abdul Rahman (Napier, 2007),
Attiah (1989). Konsep tersebut beralasan bahwa dalam islam ada juga konsep
akuntansi yang harus terpisah daru unit akuntansi seperti Wakaf, Baitul Mall,
Zakat, dan pemerintahan. Dasar yang digunakan oleh ulama fikih yang setuju
dengan konsep ini adalah firma Allah dalam QS 4:29.. Kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.. dan dalam
hadis Nabi Muhammad SAW: orang mukmin itu (dalam urusan mereka) menurut
syarat yang telah mereka sepakati, kecuali satu syarat, yaitu, menghalalkan
yang haram dan mengharamkan yang halal.
Sedangkan mereka yang tidak setuju dengan konsep ini di antaranya: Gambling
dan Karim (1991), Khan (Napier, 2007) beralasan bahwa perusahaan adalah
suatu bentuk entitas hukum yang tidk dapat dipisahkan dengan pemiliknya
terutama yang berkaitan dengan utang.
AAOIFI menerima konsep ini dengan dasar saling mempercayai dan masjid telah
menjadi contoh adanya konsep entitas unit akuntansi yang terpisah dalam
masyarakat islam.
b.
c.
Konsep ini diartikan bahwa setiap perusahaan adalah suatu unit akuntansi yng
ter[pisah dan harus dibedakan dengan pemiliknya atau dengan perusahaan lain.
Terdapat bebrapa teori tentang kepemilikan diantarnya dlh :
a. Propriety Theory, dimana kepemilikan terhadap perusahaan tercermin pada
akun ekuitas sehingga persamaannya Aset kewajiban = Ekitas
b. Entity theory, pemilik hanya memiliki hak atas sebagian dari kepemilikan
perusahaan, sehingga persamaannya, Aset = Kewajiban + Ekuitas.
Para ulama fikih , masih berbeda pendapt mengenai teori ini. Mereka yang
mendukung ialah Adnan dan Gafiffki (1997). Konsep tersebut beralasan bahwa
dalm islam ada juga konsp akuntansi yang harus terpisah seperti : wakaf bitul
mal, zakt dan pemerintahan. Dasar yang digunakan oleh para ulama yang setuju
adalh firman Allah dalam QS. 4;29 kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.
Sedangakan mereka yang tidak setuju dengan konsep ini diantarnya : Gambling
dan Karim (1991) beralasan bahwa perusahaan adalah suatu bentuk entitas
hokum yang tidak dapat dipisahkan dengan pemiliknya terutama terutama yang
berkaitan dengan utang.
2.
3.
Periodisasi
Menurut konsep ini, adanya perubahn atas kekayaan perusahaan pada laporan
keuangan harus dijelaskan secar periodic (belkoui,2000). Konsep ini
berhubungan dengan konsep ini berhiubungan dengan usaha yang
berkelanjutan.
4.
5.
Koservatif
6.
Harga perolehan
7.
8.
Dasar akrual
9.
10.
G.
Pengungkapan penuh
Substansi mengungguli bentuk
xxx
Bough in items
xxx
Revaluation
xxx
xxx
Distributions:
Beneficiaries
xxx
Govemment
xxx
Employess
xxx
Owners
Charities
xxx
Reinvested Fund
xxx
Profit Retained
xxx
Revaluation
xxx
xxx
Source:
xxx
Revenues xxx
Bought in items
Revaluation
xxx
xxx
xxx
xxx
Distributions:
Govemment
xxx
Employess
Owners
xxx
xxx
Infaq Shadaqah
xxx
Reinvested Fund
xxx
Profit Retained
Revaluation
xxx
xxx
xxx
KESIMPULAN
PSAK kerangka dasar penyusunan dan penajian laporan kuangan syariah yang
dikeluarkan oleh DSAK IAI merupakan kerangka dasar yang lengkap, karenan
mencakup tidak hanya tidak tentang akuntansi keuangan dan pelaporannya
Menganai postulates yang digunakan oleh akuntansi konvensional juga disepkati
untuk diterima oleh PSAK maupun AAOIFI .
Pemikiran mengenai akuntansi syariah masi terus berkembang dan salah satu
laporan keuangan yang diusulkan adalah neraca