(DH)
(MORBUS DUHRING)
etiologi
Belum diketahui secara pasti
Diduga predisposisi genetik HLA B8,
HLA DR3, HLA DQ2.
Dapat mengenai segala usia dan
sering di usia dekade ke 2 sampai ke
4
Perempuan lebih sering menderita
DH dari pada laki-laki
Gambaran Klinis
Keluhan yang dirasa sangat gatal,
seperti terbakar atau tersengat,
tetapi bisa asimptomatik.
Terlihat ruam merah berupa eritem,
papulo vesikel, vesikel/bula yang
berkelompok,tersusun
arsinar/sirsinar.
Gambaran Klinis
Gambaran Klinis
Dinding vesikel/bula tegang, dapat
dijumpai erosi dan krusta jika
vesikel/bula pecah.
Tanda nikolski negatif
Distribusi simetris
Predileksi : tengkuk, bahu, lipat
ketiak posterior, lengan ekstensor,
daerah sakrum, bokong. Jarang di
mukosa mulut, telapak tangan, dan
kaki.
DH pada
ekstremit
as
ekstensor
Pemeriksaan Penunjang
Histopatologi : adanya mikroabses
oleh karena akumulasi netrofil dan
eosinofil pada ujung papila dermis,
dan terbentuknya bula supepidermal
Pemeriksaan Penunjang
Imunoflouresensi direk : timbunan
IgA granular pada ujung papila
dermis.
Tatalaksana
Medikamentosa
Dapson (DDS) : untuk menekan
gejala penyakit.
- Dosis Pemeliharaan : dewasa 25mg400mg/hari, anak-anak >2 tahun
0,5-1mg/KgBB/hari.
Tatalaksana
Sulfapiridin :
- Dosis anak-anak 100mg200mg/KgBB/hari dibagi 4 dosis,
maximal 4gr perhari.
Topikal : bedak kocok seperti
calamine dengan menthol untuk
mengurangi rasa gatal.
Diet bebad Gluten secara ketat.
Diagnosis banding
Pemfigus vulgaris
Pemfigoid bulosa
Chronic Bullous Diseases of Childhood
(CBDC)
Sumber by:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3413/1/08E00861.pdf