[

Z 2 PQ + Z P1 Q 1+ P 2 Q 2
n=
P1P2

2,57 2 X 0,63 X 0,37+1,64 ( 0,75 X 0,25 ) +(0,51 X 0,49)

n=
0,24

n=139,25 140

Keterangan :
n

= jumlah sampel minimal yang diperlukan

Z

= 2,57 (harga kurva normal yang bergantung pada (=0,01)

= 1,64 (harga kurva normal yang bergantung pada (=0,05)

P2

= 0,51 (proporsi pasien dengan hipertermi pada kejadian mortalitas stroke

perdarahan intraserebral)

Q2

= 1-P2 = 0,49

P1-P2 = 0,24 (selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna)

P1

= 0,75

Q1

= 1-P1 = 0,25

= 0,63 (proporsi total)

= 1-P = 0,37

Z 2 PQ + Z P1 Q 1+ P 2 Q 2
n=
P1P2

1,96 2 X 0,63 X 0,37+0,842 ( 0,75 X 0,25 )+(0,51 X 0,49)

n=
0,24

n=62,33 63

Keterangan :
n

= jumlah sampel minimal yang diperlukan

Z

= 1,96 (harga kurva normal yang bergantung pada (=0,05)

= 0,842 (harga kurva normal yang bergantung pada (=0,20)

P2

= 0,51 (proporsi pasien dengan hipertermi pada kejadian mortalitas stroke

perdarahan intraserebral)

Q2

= 1-P2 = 0,49

P1-P2 = 0,24 (selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna)

P1

= 0,75

Q1

= 1-P1 = 0,25

= 0,63 (proporsi total)

= 1-P = 0,37

Z 2 PQ+ Z P 1Q 1+ P 2Q 2
n1=n2=
P 1P 2

1,96 2 X 0,24 X 0,76+0,842 ( 0,34 X 0,66 ) +(0,14 X 0,86)

n1=n2=
0,20
n=70,06 71

Keterangan :
n

= jumlah sampel minimal yang diperlukan

Z

= 1,96 (harga kurva normal yang bergantung pada (=0,05)

= 0,842 (harga kurva normal yang bergantung pada (=0,20)

P2

= 0,14 (proporsi kejadian mortalitas pada pasien stroke perdarahan

intraserebral yang normotermia)

Q2

= 1-P2 = 0,86

P1-P2 = 0,20 (selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna)

P1

= 0,34

Q1

= 1-P1 = 0,66

= (P1+P2)/2 = 0,24 (proporsi total)

= 1-P = 0,76

Z 2 PQ+ Z P 1Q 1+ P 2Q 2
n1=n2=
P 1P 2

1,96 2 X 0,29 X 0,7 1+0,842 ( 0,4 4 X 0,56 )+(0,14 X 0,86)

n1=n2=
0,3 0
n=34,81 35

Keterangan :
n

= jumlah sampel minimal yang diperlukan

Z

= 1,96 (harga kurva normal yang bergantung pada (=0,05)

= 0,842 (harga kurva normal yang bergantung pada (=0,20)

P2

= 0,14 (proporsi kejadian mortalitas pada pasien stroke perdarahan

intraserebral yang normotermia)

Q2

= 1-P2 = 0,86

P1-P2 = 0,30 (selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna)

P1

= 0,44

Q1

= 1-P1 = 0,56

= (P1+P2)/2 = 0,29 (proporsi total)

= 1-P = 0,71

Z 2 PQ+ Z P 1Q 1+ P 2Q 2
n1=n2=
P 1P 2

1,96 2 X 0,27 X 0,7 3+ 0,842 ( 0,39 X 0, 6 1 )+(0,14 X 0,86)

n1=n2=
0, 25
n=4 8 , 30 49

Keterangan :
n

= jumlah sampel minimal yang diperlukan

Z

= 1,96 (harga kurva normal yang bergantung pada (=0,05)

= 0,842 (harga kurva normal yang bergantung pada (=0,20)

P2

= 0,14 (proporsi kejadian mortalitas pada pasien stroke perdarahan

intraserebral 37,2C)
Q2

= 1-P2 = 0,86

P1-P2 = 0,25 (selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna)

P1

= 0,39

Q1

= 1-P1 = 0,61

= (P1+P2)/2 = 0,27 (proporsi total)

= 1-P = 0,73

Z 2 PQ+ Z P 1Q 1+ P 2Q 2
n1=n2=
P 1P 2

1,96 2 X 0,41 X 0, 59+ 0,842 ( 0,51 X 0, 49 ) +(0,31 X 0,69)

n1=n2=
0,20
n=94,06 95

Keterangan :
n

= jumlah sampel minimal yang diperlukan

Z

= 1,96 (harga kurva normal yang bergantung pada (=0,05)

= 0,842 (harga kurva normal yang bergantung pada (=0,20)

P2

= 0,31 (proporsi kejadian mortalitas pada pasien stroke perdarahan

intraserebral yang 37,2C)

Q2

= 1-P2 = 0,69

P1-P2 = 0,20 (selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna)

P1

= 0,51

Q1

= 1-P1 = 0,49

= (P1+P2)/2 = 0,41 (proporsi total)

= 1-P = 0,59