Nama : Tn. D
Telp :
Kasus
Audit
Email Pos
No. register :
Terdaftar sejak :
Digigit ular
2. Riwayat pengobatan :
3. Riwayat penyakit sekarang :
Ketika sedang bekerja di kebun pasien digigit ular di bagian kaki kiri 8 jam SMRS. ular
yang mengigit sebesar jempol kaki, berwarna hitam, dan berkepala bulat. Pasien lalu
membersihkan luka yang terkena gigitan ular dengan air keran. Pasien mengeluh nyeri,
bengkak dan lebam pada bagian luka gigitan. Pasien juga mengeluh rasa mual.
Tidak ada keluhan baal ataupun perdarahan pada luka gigitan. Pasien tidak mengeluh
adanya muntah, penglihatan menurun, sulit menelan, sulit bernapas atau penurunan
kesadaran.
4. Riwayat penyakit terdahulu :
5. Riwayat pekerjaan :
6. Riwayat keluarga :
7. Kondisi lingkungan sosial dan fisik:
8. Lain lain :
-
PEMERIKSAAN FISIK
Primary Survey
Airway
: clear
Breathing
: 24x/menit, bentuk dan gerak simetris, VBS kiri = kanan, perkusi sonor
kiri=kanan, rhonchi -/-, wheezing -/Circulation
: 100/70 mmHg, 88x/menit, ekual, reguler, isi cukup, akral hangat
Disability
: GCS E4M6V5, pupil bulat isokor, diameter 3 mm, RC +/+
Exposure
: jejas di tempat lain (-)
Secondary Survey
Status Generalis
Kepala
: Mata : Conjunctiva tidak anemis
Sklera tidak ikterik
Leher
: Kelenjar getah bening tidak teraba
JVP 5 + 2 cm H20
Thorax
: Pulmo
: VBS kiri = kanan, Rhonchi -/-, Wheezing -/Cor : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
: Datar lembut
Hepar dan Lien tidak teraba membesar
BU (+) normal
Ekstremitas
: akral hangat
CRT < 2
Status Lokalis
a/r dorsum pedis sinistra
Terdapat 2 vulnus punctum masing-masing diameter 0,5 cm
Edema (+) diameter 8 cm
Nyeri tekan (+) pada luka dan sekitarnya
Ecchymosis (+) pada sekitar luka
Ptechiae (-)
Perdarahan aktif (-)
Diagnosis Klinis
Snake Bite derajat II
Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
Bleeding time
Clotting time
13,8 g/dl
42 %
8.300
150.000 /uL
3
7
Penatalaksanaan
-
Monitor ABCDE
Cuci luka
IVFD D5% + SABU Polivalen drip dalam 6 jam
Paracetamol 3 x 500 mg tab (PO)
Observasi gejala lokal dan sistemik
Terapi lanjut
Cross insisi
Cuci luka dengan NaCl 0,9% 500 cc dengan disemprot
Tutup dengan kasa basah
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Daftar Pustaka :
1. Daley.B.J., 2006. Snakebite. Department of Surgery, Division of Trauma and Critical
Care, University of Tennessee School of Medicine. www.eMedicine.com.
2. De Jong W., 1998. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC: Jakarta
3. Depkes. 2001. Penatalaksanaan gigitan ular berbisa. Dalam SIKer, Dirjen POM Depkes
RI. Pedoman pelaksanaan keracunan untuk rumah sakit.
4. Sudoyo, A.W., 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
5. Warrell, D.A., 2010. Guidelines for the Clinical Management of Snake Bite in the SouthEast Asia Region. World Health Organization. Regional Centre for Tropical Medicine,
Faculty of Tropical Medicine, Mahidol University, Thailand.
6. Warrell,D.A., 2005. Treatment of bites by adders and exotic venomous snakes. BMJ
Segitiga
Gigi
Mata dan
pupil
dan tajam
Lubang di
dekat nostril
Ular Berbisa
Terdapat
lubang
Tidak
terdapat
lubang
Luka bekas
gigitan
berbentuk melengkung
Jenis ular berbisa berdasarkan dampak yang ditimbulkannya yang banyak dijumpai di
Indonesia adalah jenis ular :
4. Plan :
Diagnosis klinis :
Snake Bite derajat II
Penatalaksanaan :
Umum
- Observasi kesadaran dan tanda-tanda vital
- Observasi gejala lokal dan sistemik
Khusus
- Wound toilet dan cross insisi
- Infus D5% + SABU Polivalen drip dalam 6 jam
- Parasetamol 3 x 500 mg tab (PO)
- ATS/T
- T
Blablablablabla
Asdfasdf
AsdafasfsHTAEJXFGBWsDVAd