Oleh :
Markus Septian
G0007100
Pembimbing :
Dr. Muh. Adriannes Bachnas , Sp.OG
multigravida datang dengan keterangan hamil aterm, berada dalam persalinan kala
II. Pasien merasa hamil 9 bulan. Kenceng-kenceng teratur dirasakan sejak 9 jam
yang lalu. Air kawah sudah dirasakan keluar sejak 4 jam yang lalu. Lendir darah
sudah dirasakan keluar. Gerakan janin masih dirasakan.
Penatalaksanaan persalinan kehamilan kembar masih controversial dan
harus dinilai berdasarkan kasus per kasus. Dalam mengambil keputusan tentang
macam persalinan perlu mempertimbangkan presentasi kedua janin, umur
kehamilan, dan ada tidaknya komplikasi pada ibu dan atau janin. Keberhasilan
persalin per vaginam dengan presentasi kedua janin kepala-kepala dapat mencapai
70-80%.
Kata kunci : Kala II , gemelli, aterm
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan aktif dibagi menjadi tiga kala yang berbeda. Kala satu
persalinan mulai ketika telah tercapai kontraksi uterus dengan frekuensi,
intensitas, dan durasi yang cukup untuk menghasilkan pendataran dan dilatasi
serviks yang progresif. Kala satu persalinan selesai ketika serviks sudah membuka
lengkap (sekitar 10 cm) sehingga memungkinkan kepala janin lewat. Oleh karena
itu, kala satu persalinan disebut stadium pendataran dan dilatasi serviks. Kala dua
persalinan dimulai ketika dilatasi serviks sudah lengkap, dan berakhir ketika janin
sudah lahir. Kala dua persalinan disebut juga sebagai stadium ekspulsi janin. Kala
tiga persalinan dimulai segera setelah janin lahir, dan berakhir dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban janin. Kala tiga persalinan disebut juga sebagai
stadium pemisahan dan ekspulsi plasenta. 6
Kehamilan kembar ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
2,3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum, pimpinan persalinan dalam kala II dapat dilakukan sebagai berikut:
Saat his, ibu diminta menarik napas dalam dan menutup mulut rapat-rapat
kemudian mengejan pada perut dengan kekuatan penuh
Biarkan kepala bayi mengadakan putaran paksi luar. Bila perlu, bantu
putaran paksi luar
Lahirkan bahu bayi dengan cara tetap memegang kepala bayi secara
biparietal dan menarik cunam ke belakang untuk melahirkan bahu depan
dahulu, kemudian ke arah depan untuk melahirkan bahu belakang
Lahirkan badan bayi dengan cara tetap memegang kepala bayi secara
biparietal, melakukan tarikan searah lengkung panggul sampai lahir
seluruh badan bayi. Bila terasa berat dapat dibantu dengan dorongan
ringan pada fundus uteri oleh asisten atau dengan cara mengait ketiak bayi
dan menariknya secara perlahan
Lakukan resusitasi bayi baru lahir bila diperlukan dan tentukan nilai
APGAR
Jepit tali pusat dengan klem Kohler I berjarak 5 cm dari perut bayi, tali
pusat dikosongkan dari darah dengan diurut ke arah plasenta kemudian
dijepit dengan klem Kohler II, jarak 1-2 cm dari klem Kohler I ke arah
plasenta. Tali pusat digunting di antara 2 klem Kohler. Ikat tali pusat
dengan benang 2 kali berlawanan arah. Tali pusat dibalut dengan kasa
steril yang dibasahi antiseptik ringan. 7
0
Pucat
Frekuensi nadi
Tidak ada
Reaksi rangsangan Tidak ada
Aktivitas
Tidak ada
Usaha napas
Tidak ada
1
Badan
merah,ekstremitas
biru
< 100
Sedikit
gerakan
mimik
Ekstremitas
sedikit fleksi
Lemah/tidak
teratur
2
Seluruh
tubuh
kemerah-merahan
> 100
Batuk/bersin
Gerakan aktif
Baik, menangis
Ekspresi Kristeller
B. KEHAMILAN KEMBAR
Definisi
Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Gemelli : kehamilan dengan dua janin
Faktor predisposisi / etiologi
Kehamilan berasal dari lebih satu telur ( umumnya dua telur ) biasanya
terjadi pada : 2,3
Terjadi dari satu telur. Disebut juga kembar identik, homolog, atau
uniovuler.
2.
Terjadi dari dua telur atau lebih yang dibuahi. Disebut juga kembar
fraternal, heterolog, binovular / multiovular
Keluhan karena tekanan uterus yang besar dapat terjadi, seperti sesak
nafas, sering kencing, edema dan varises pada tungkai bawah dan
vulva. 5
Diagnosis
Kehamilan kembar perlu dipikirkan bila didapatkan hal hal berikut : 3,4
a.Besarnya uterus melebihi lamanya amenorea
b. Uterus tumbuh lebih cepat daripada biasanya pada pemeriksaan berulang
c.Penambahan berat badan ibu yang mencolok yang tidak disebabkan oleh
edema atau obesitas
d. Banyak bagian terkecil teraba
e.Teraba 3 bagian besar janin
f. Teraba 2 balotemen
Diagnosis pasti dapat ditentukan dengan : 3
a.Terabanya 2 kepala, 2 bokong, dan satu / dua punggung
b. Terdengar dua denyut jantung yang letaknya berjauhan dengan
perbedaan kecepatan paling sedikit 10 denyut per menit
c.USG
d. Rontgen foto abdomen
Diagnosis banding : 3,4
-
Hidramnion
Hidramnion dapat menyertai kehamilan kembar. USG dapat menentukan
apakah pada hidramnion ada kehamila kembar atau tidak
2.
3.
Koreksi anemia ibu dengan obat hematinik dan nutrisi tinggi protein /
mineral, karena anemia ibu berpengaruh buruk pada osigeniasi janin,
terlebih pada kehamilan kembar
3,4
10
spontan tidak terjadi dalam 15 menit, maka janin perlu dilahirkan dengan
tindakan obstetrik karena resiko akan meningkat dengan meningkatnya waktu.
Dalam hal letak lintang dicoba untuk mengadakan versi luar dan bila tidak
berhasil, maka segera dilakukan versi ekstraksi tanpa narkosis. Pada janin
dalam letak memanjang dapat dilakukan ekstraksi cunam pada letak kepala
dan ekstraksi kaki pada letak sungsang.
Seksio sesarea pada kehamilan kembar dilakukan atas indikasi janin
pertama dalam letak lintang, prolapsus funikuli, plasenta previa dan lain
sebagainya. 5
Masalah yang mungin terjadi pada saat persalinan bayi kembar
1. Mungkin anak pertama lintang atau sungsang dan anak kedua memanjang
( terjadi posisi interlocking )
2. Mungkin terjadi prolaps tali pusat ( risiko tinggi karena bayi kecil )
3. Mungkin ada plasenta previa
4. Pada kembar monoamniotik, dapat terjadi saling melilit / kusut pada tali
pusat janin.
C. HAMIL ATERM
Kehamilan atau gestasi adalah kondisi mengandung satu atau lebih embrio,
yaitu individu yang baru berkembang, dalam uterus. Kehamilan diawali oleh
konsepsi, yaitu proses fertilisasi atau pembuahan telur oleh sebuah sel sperma,
dan berlangsung terus sampai kelahiran sang anak. Kehamilan pada manusia
berlangsung rata-rata 266 hari (38 minggu) dari konsepsi, atau 40 minggu dari
permulaan siklus menstruasi terakhir. 1
WHO (1979) membagi umur kehamilan dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Pre term
2. Aterm
11
3. Post term : 42 minggu lengkap atau lebih (294 hari atau lebih)
12
BAB III
STATUS PENDERITA
A.
ANAMNESIS
Tanggal 2 April 2011 jam 22.11 WIB
1. Identitas Penderita
Nama
: Ny. H
Umur
: 31 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
Agama
: Islam
Alamat
: Gembong, Sukoharjo
Status Perkawinan
HPMT
: 24 Juni 2010
HPL
: 31 Maret 2011
UK
: 40 minggu
Tanggal Masuk
: 2 April 2011
No.CM
: 01058063
Berat badan
: 78 Kg
Tinggi Badan
: 150 cm
2. Keluhan Utama
Ingin melahirkan
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Datang seorang G3P2A0, 31 tahun, kiriman dari Puskesmas Kebak
Kramat 1 dengan keterangan hamil aterm, in partu, gemelli preskeppreskep. Pasien merasa hamil 9 bulan. Kenceng-kenceng teratur
dirasakan sejak 9 jam yang lalu. Air kawah sudah dirasakan keluar sejak
4 jam yang lalu. Lendir darah sudah dirasakan keluar. Gerakan janin
masih dirasakan.
13
: Disangkal
Riwayat Hipertensi
: Disangkal
: Disangkal
Riwayat DM
: Disangkal
Riwayat Asma
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
Riwayat Mondok
: Disangkal
Riwayat Hipertensi
: Disangkal
: Disangkal
Riwayat DM
: Disangkal
Riwayat Asma
: Disangkal
: Disangkal
6. Riwayat Fertilitas
Baik
7. Riwayat Obstetri
I.
II.
III.
Sekarang
14
9. Riwayat Haid
- Menarche
: 14 tahun
PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Interna
Keadaan Umum : Baik, CM, Gizi cukup
Tanda Vital
Tensi
: 120/80 mmHg
Nadi
: 82 x / menit
: 36,7 0C
Kepala
: Mesocephal
Mata
THT
Leher
Thorax
Cor
Inspeksi
: IC tidak tampak
Palpasi
Perkusi
15
Pulmo :
Inspeksi
: Pengembangan dada ka = ki
Palpasi
Perkusi
: Sonor/Sonor
Palpasi
Perkusi
Ekstremitas :
Oedema
-
Akral dingin
-
2. Status Obstetri
Inspeksi
Kepala
: Mesocephal
Mata
Wajah
Thorax
Abdomen
16
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), teraba janin ganda, intra uterin,
memanjang, janin I : punggung di kiri, janin II :
punggung di kanan, preskep-preskep, kepala janin I
masuk panggul > 2/3 bagian, TBJ I : 2100 gram, TBJ
II : 2600 gram, HIS (+) 2-3x/10/30-60/kuat.
Pemeriksaan Leopold
I
II
Oedema
-
akral dingin
-
Pemeriksaan Dalam :
VT
UPD
17
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah tanggal 16 Agustus 2007
Hb
: 11,3 gr/dl
GDS
: 83 mg/dL
Hct
: 34,1 %
Ureum
: 19 mg/dL
Eritrosit
: 3,74 x 106/uL
Creatinin
: 0,6 mg/dL
Leukosit
: 8,4 x 103/uL
Na
: 137 mmol/L
D.
: 4,0 mmol/L
Golongan Darah
:A
Cl
: 109 mmol/L
PT
: 15,1
Albumin
: 3,6
APTT
: 34,1
SGOT
: 29 U/L
HbS Ag
: negatif
SGPT
: 17 U/L
KESIMPULAN
Seorang G3P2A0, 31 tahun, UK 40 minggu, riwayat obstetri baik, riwayat
fertilitas baik, teraba janin ganda, intra uterin memanjang, preskep-preskep,
kepala janin I turun di Hodge III.
E.
DIAGNOSA AWAL
Gemelli, preskep-preskep pada multigravida hamil aterm pada kala II
persalinan dengan cukup anak.
F.
PROGNOSA
Dubia
G. TERAPI
18
Pimpin persalinan
Identifikasi janin II
VT
Pukul 22.52
Lahir bayi II
Pukul 23.00
Plasenta lahir spontan, lengkap bentuk cakram, tipe monoplasenta.
Plasenta I : ukuran 30x20x2 cm
PTP : 50 cm
Lama persalinan :
Perdarahan :
Kala I : 5 jam
Kala II : 80 cc
KalaII : 30 menit
Kala III : 50 cc
Kala IV : 10 cc
Total
: 140 cc
Tanda vital
: T : 120/70
N: 88x/menit
Rr: 20x/menit
T : 36,7OC
Mata
Thorax
19
Genital
Dx
Kala
II,
gemelli,
preskep-preskep
pada
:
Cefadroxil 2 x 500 mg
Metil ergometrin 3 x 1 gr
Sulfas ferosus 1 x 1 gr
Vit. C 2 x 1 gr
H. FOLLOW UP
Tanggal 3 April 2011
Keadaan umum : baik, CM
Tanda vital
: T = 120/80 mmHg
N = 80x/menit
Rr = 20x/menit
Suhu = 36,5 0C
Mata
Thorax
: Cor
Genital
Diagnosa
Terapi
:
Cefadroxil 2 x 500 mg
Metil ergometrin 3 x 1 gr
Sulfas ferosus 1 x 1 gr
Vit. C 2 x 1 gr
20
: T = 120/80 mmHg
N = 80x/menit
Rr = 20x/menit
Suhu = 36,4 0C
Mata
Thorax
: Cor
Genital
Diagnosa
Terapi
:
Cefadroxil 2 x 500 mg
Metil ergometrin 3 x 1 gr
Sulfas ferosus 1 x 1 gr
Vit. C 2 x 1 gr
: T = 120/80 mmHg
N = 82x/menit
Rr = 20x/menit
Suhu = 36,4 0C
Mata
Thorax
: Cor
Genital
Diagnosa
21
Terapi
:
Cefadroxil 2 x 500 mg
Metil ergometrin 3 x 1 gr
Sulfas ferosus 1 x 1 gr
Vit. C 2 x 1 gr
22
BAB IV
ANALISA KASUS
A.
Analisa Status
Pada pembuatan status ini dijumpai beberapa kekurangan diantaranya
perlunya anamnesis yang lebih lanjut mengenai keteraturan ibu melakukan
pemeriksaan kehamilan (ANC), dan tentang adanya anak kembar dalam
keluarga.
VT dimana
didapatkan vulva / uretra tenang, dinding vagina dalam batas normal, portio
tidak teraba, lengkap, pendataran lengkap, preskep, kepala janin I turun di
H III, UUK arah jam 12, KK (-), AK (+) jernih, tidak berbau, STLD (+).
2. Gemelli
Kehamilan disebut kehamilan kembar ( gemelli ) apabila apabila didapatkan
kehamilan dengan dua janin
Pada kasus ini diagnosa ditegakkan dari :
Pemeriksaan fisik :
Abdomen :
Inspeksi : Dinding perut > dinding dada, stria gravidarum (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), teraba janin ganda, intra uterin, memanjang,
janin I : punggung di kiri, janin II : punggung di kanan, preskep-preskep,
kepala janin I masuk panggul > 2/3 bagian, TBJ I : 2100 gram, TBJ II : 2600
gram, HIS (+) 2-3x/10/30-60/kuat.
Pemeriksaan Leopold
I
II
23
III
IV
Perkusi
uterus
Auskultasi : DJJ (+)
I 13-12-12/13-13-13/12-12-13/reguler
II 12-11-12/ 13-12-13/11-11-12/reguler
Faktor predisposisi terjadinya gemelli pada kasus ini masih belum jelas.
3. Hamil Aterm
Suatu kehamilan disebut hamil aterm apabila kehamilan telah berlangsung
mulai dari 37 minggu sampai kurang dari 42 minggu lengkap (259 hari
sampai 293 hari) sejak Hari Pertama Menstruasi Terakhir (HPMT).
Pada kasus ini diagnosis ditegakkan dari :
Anamnesa : Didapatkan keterangan
HPMT
24 Juni 2010
HPL
31 Maret 2011
UK
40 minggu
24
BAB V
SARAN
1.
Perawatan
prenatal
yang
baik
untuk
3.
25
DAFTAR PUSTAKA
1.
Campbell, Neil A., Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2004. Biologi Jilid
III. Edisi Kelima. Editor : Amalia Safitri. Penerbit Erlangga, Jakarta. pp:
162, 164-5
2.
Cunningham FG Mac Donal P.C. William Obsetric, Edisi 18, Appletion &
Lange, 1998 : 881-903.
3.
5.
6.
7.
8.
26