Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah

: SMA Al-Mukhtariyah

Kelas/Semester

: XI/1

Mata Pelajaran

: Kimia

Materi Pokok

: Mekanika Kuantum dan Konfigurasi Elektron

Alokasi Waktu

: (2 x 30 menit)

A. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur
molekul, dan sifat sifat senyawa.
B. Kompetensi Dasar (KD)
Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi
elektron Dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.
C. Indikator
1. Menjelaskan tentang teori atom chor dan teori atom mekanika kuantum.
2. Menentukan bilangan kuantum Utama , bilangan kuantun Azimut,bilangan
kuantum Magnetik,bilangan kuantum spin untuk sebuah elektron dalam atom
3. menggambarkan bentuk orbital s,p dan d
4. menjelaskan hubungan kulit dan sub kulit dengan bilangan kuantum.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Secara mandiri siswa dapat menjelaskan tentang teori mekanika kuantum dan atom
Bohr
2. Secara mandiri siswa dapat menentukan ke-empat bilangan kuantum yang
diperbolehkan untuk keberadaan electron
3. Secara mandiri siswa dapat menggambarkan bentuk orbital s, p dan d
4. Secara mandiri siswa dapat menjelaskan hubungan kulit dan sub kulit dengan
bilangan kuantum.
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Prasyarat
Perkembangan Model Atom
a. Teori atom Dalton

Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi
lagi.

Kelemahan Teori atom Dalton: tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat
menghantarkan listrik.

Bagaimana mungkin suatu bola pejal dapat

menghantarkan listrik, padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti


ada partikel lainyang dapat menyebabkan terjadinya daya hantar listrik.

b. Teori atom Thomson


Thomson

mengusulkan

model

atom

seperti

roti

kismis

atau kue onde-onde. Suatu bola pejal yang permukaannya dikelilingi elektron
dan partikel lain yang bermuatan positif sehingga atom bersifat netral.
Kelebihan model atom Thompson : membuktikan adanya partikel lain
dalam atom yaitu elektron yang bermuatan negatif , sehingga atom bukan
partikel terkecil lagi. Kelemahan model atom Thompson : belum dapat
menerangkan bagaimana susunan muatan positif dalam bola dan jumlah
elektron.
c.

Teori atom Rutherford


Hipotesa dari Rutherford adalah :

Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang
massanya merupakan massa atom tersebut

Elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut

Banyaknya elektron dalam atom sama dengan banyaknya proton di dalam


inti dengan nomor atomnya.
Kelebihan dari model atom ini : Membuat hipotesa bahwa atom tersusun

dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti. Kelemahan dari Rutherford
tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai
pemancaran energi sehingga lama-kelamaan energi elektron akan berkurang
dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.
2. Materi Inti
1. Teori atom Neils Bohr dan Konfigurasi Elektron

Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan


percobaannya menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk
garis. Model atom Bohr berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada
di lintasan peredaran (orbit) mengelilingi inti bermuatan positif yang ukurannya
sangat kecil. Hipotesis Bohr adalah:
Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan
dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di
dalam suatu lintasan yang disebut kulit elektron
atau tingkat energi.

Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau
memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.
Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan
menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan
memancarkan energi.
Elektron akan mulai menempati kulit K sampai penuh (maksimum) Kemudian
baru mengisi kulit L, dan demikian seterusnya. tiap-tiap kulit elektron hanya
dapat ditempati oleh maksimum 2n2elektron. Dimana n adalah nomor kulit.
Contoh:
12

Mg : 2,8,2

Dari susunan (konfigurasi) elektron tersebut dapat diketahui jumlah kulit yang
dimiliki oleh suatu atom serta jumlah elektron pada masing-masing kulit.
Jumlah Elektron yang menempati kulit terluar disebut elektron valensi. Pada
unsur Mg tersebut, elektron valensinya adalah 2, karena jumlah elektron yang
menempati kulit terluar adalah 2.
Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk
tempat berpindahnya elektron. Kelemahan model atom ini adalah : tidak dapat
menjelaskan spekrum warna dari atom berelektron banyak. Sehingga diperlukan
model atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr.
2. Teori Mekanika Kuantum
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).
Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum.

Prinsip dasar teori mekanika kuantum adalah gerakan elektron dalam


mengelilingi inti bersifat gelombang, sehingga teori ini dapat digunkan untuk
menjelakskan sifat atom dan molekul.
Teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu
Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara
seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian
menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron
disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.
Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi
gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam
tiga dimensi.
1. Bilangan Kuantum
Model atom Bohr merupakan model satu dimensi ( orbit ) yang menggunakan
satu bilangan kuantum ( n ) untuk menggambarkan sebaran elektron didalam atom,
sedangkan

model

atom

mekanika

gelombang

menggambarkan

probabilitas

menemukan elektron dalam model tiga dimensi ( orbital ). Oleh karena itu, untuk
menggambarkan orbital atom memerlukan tiga koordinat atau tiga bilangan kuantum,
yang meliputi bilangan kuantum utama ( n ), bilangan kuantum azimut ( l ) dan
bilangan kuantum magnetik ( m ).
a. Bilangan Kuantum Utama (n)
Menentukan besarnya tingkat energi suatu elektron yang mencirikan ukuran
orbital (menyatakan tingkat energi utama atau kulit atom). Bilangan kuantum utama
memiliki harga mulai dari 1, 2, 3, 4,.dst (bilangan bulat positif). Biasanya
dinyatakan dengan lambang, misalnya K(n=1), L(n=2), dst. Orbitalorbital dengan
bilangan kuantum utama berbeda, mempunyai tingkat energi yang berbeda. Makin
besar bilangan kuantum utama, kulit makin jauh dari inti, dan makin besar pula
energinya. Hubungan antara kulit dengan bilangan kuantum utama digambarkan
sebagai berikut :
Tabel 1.1 Hubungan Antara Kulit dengan Bilangan Kuntum Utama
Kulit
K
L
M
N

Bilangan Kuantum (n)


1
2
3
4

Sub Kulit
1s
2s, 2p
3s, 3p, 3d
4s, 4p, 4d, 4f

b. Bilangan Kuantum Azimut (l)


Mekanika gelombang

menunjukkan sub kulit dimana elektron itu bergerak

sekaligus menunjukkan sub kulit yang merupakan penyusun suatu kulit.


Bilangan kuantum azimut mempunyai harga dari 0 sampai dengan (n-1).
n = 1 ; l = 0 ; sesuai kulit K
n = 2 ; l = 0, 1 ; sesuai kulit L
n = 3 ; l = 0, 1, 2 ; sesuai kulit M
n = 4 ; l = 0, 1, 2, 3 ; sesuai kulit N
dan seterusnya
Bilangan kuantum azimut disebut juga bilangan kuantum momentum angular,
bilangan kuantum ini berhubungan dengan bentuk orbital. Artinya nilai l yang berbeda
menunjukan bentuk orbital yang berbeda pula. Nilai l adalah dari 0 hingga n-1.
Adapun bentuk orbital dengan nilai bilangan kuantum azimuth 1 sampai 3 adalah
sebagai berikut:

l = 0 bentuk orbitalnya disebut orbital s (s = sharp)


l = 1 bentuk orbitalnya disebut orbital p (p = principle)
l = 2 bentuk orbitalnya disebut orbital d (d = diffuse)
l = 3 bentuk orbitalnya disebut orbital f (f = fundamental)
Contoh: Pada kulit K (n=1), nilai memiliki harga 0 maka pada kulit K hanya ada
satu subkulit atau satu bentuk orbital, yaitu orbital s. Pada kulit L (n=2), nilai
memiliki harga 0 dan 1 maka pada kulit L ada dua subkulit, yaitu orbital s dan orbital
p (jumlahnya lebih dari satu).
c. Bilangan Kuantum magnetik (m)
Menyatakan orbital khusus mana yang ditempati elektron pada suatu subkulit.
Selain itu juga dapat menyatakan orientasi khusus dari orbital itu dalam ruang relatif
terhadap inti. Nilai bilangan kuantum magnetik bergantung pada bilangan kuantum
azimuth, yaitu bilangan bulat dari l sampai +l.
Contoh:
l = 0, maka nilai m = 0 berarti hanya terdapat 1 orbital
l = 1, maka nilai m = 1, 0, +1, berarti terdapat 3 orbital

Bilangan kuantum ini menunjukan orientasi orbital di dalam ruang relative


dengan kedudukan orbital yang lain dalam atom. Besarnya nilai m ditentukan dari
+l hingga -l. Artinya untuk l = 0 maka nilai m nya adalah 0, untuk l=1 maka nilai
m nya adalah -1,0, dan 1. Jadi setiap nilai m menunjukan satu ruang orbital di dalam
sub kulit atom. Perhatikan contoh berikut: l = 0 bentuk orbitalnya disebut orbital s
dan nilai m yang mungkin adalah 0 sehingga orbital s hanya memiliki 1 ruang orbital.
Contoh:
Untuk =1, nilai bilangan kuantum magnetik, m=0, 1, atau m= 1, 0, +1.
Untuk=2, nilai bilangan kuantum magnetik adalah m= 0, 1, 2, atau m= 2, 1, 0,
+1, +2.

d. Bilangan Kuantum Spin (s)


Bilangan kuantum ke-4 ini diusulkan oleh George Uhlenbeck, Samuel
Goudsmit Otto Stern, dan Walter Gerlach pada tahun 1925. Bilangan kuantum
spin terlepas dari pengaruh momentum sudut. Hal ini berarti
bilangan kuantum spin tidak berhubungan secara langsung
dengan tiga bilangan kuantum yang lain.
Bilangan Kuantum Spin menyatakan arah putar
elektron terhadap sumbunya sewaktu elektron berputar
mengelilingi inti atom. Jadi, hanya ada dua kemungkinan
arah rotasi elektron, yaitu searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam,
maka probabilitas elektron berputar searah jarum jam adalah dan berlawanan jarum
jam 1/2 . Untuk membedakan arah putarnya maka diberi tanda positif (+)
dinyatakan dengan arah panah ke atas dan negatif ( ) dinyatakan dengan arah panah
ke bawah. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa satu orbital hanya dapat ditempati
maksimum dua elektron.
Bilangan kuatum spin dengan lambang s, menyatakan arah perputaran elektron
pada sumbunya. Bilangan kuantum suatu elektron di dalam orbital dapat memiliki
harga spin + 1/ 2 dan 1/ 2 , tetapi berdasarkan kesepakatan para tokoh kimia, untuk
elektron pertama di dalam orbital harga spinnya = + 1/2.
3. Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron menggambarkan penataan elektron dalam suatu atom.


Konfigurasi elektron adalah khas untuk suatu atom. Konfigurasi elektron
berdasarka model atom mekanika kuantum didasarkan pada tiga aturan utama,
yaitu asas larangan pauli, asas aufbau, dan asas Hund.model atom mekanika
kuantum selain dapat menentukan nomor
golongan unsur-unsur gologan utama juga
dapat menentukan golongan transisi.
Aturann Penulisan Konfigurasi elektron
berdasarkan teori atom mekanika kuantum.
a. Asas Larangan PauliWolfgang Linus
Pauli (1926)
Asas larangan npauli menyatakan tidak ada
dua buah elektron dalam orbital yag sama
memiliki keempat bilangan kuantum yang
sama.
Berdasarkan asas larangan Pauli, jumlah elektron yang menempati sebuah
orbital paling banayk dua elektron dengan arah rotasi berlawanan.
Jumlah elektron maksimum=2xjumlah orbital dalam subkulit
b. Asas Aufbau
Aufbau menyataan : pengisian elektron dalam orbital dimulai dari
orbital dengan tingkat energi paling rendah. setelah penuh pengisian berlanjut
ke orbital yang tingkat energinya satu tingkat lebih tinggi. demikian
seterusnya hingga semua elektron menempati orbital.
Berdasarkan pernyataan Aufbau tersebut, maka dalam keadaan stabil
atom-atom cenderung menempati orbital yang mempunyai energi terendah.
Skema urutan tingkat energi dari yang terendah ke yang tinggi . Dengan
mengacu pada aturan aufbau maka urutan kenaikan tingkat energi elektron
elektron dalam orbital adalah sebagai berikut.
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s <4d<5p<6s < 4f <...

c. Asas Hund

Friedrich Hund menyatakan aturan untuk menggambarkan arah rotasi


elektron.
elektron-elektron yang berada di suatu orbital akan menempati orbital
yang kosong dengan arah rotasi sejajar. setelah itu, elektron-elektron lainnya
menempati orbital tersebut dengan arah rotasi yang berlawanan.
4.

Penulisan Konfigurasi Elektron


Untuk menuliskan konfigurasi elektron, bayangkan bahwa inti atom
memiliki tingkat-tingkat energi, dan setiap tingkat energi memiliki
orbitalorbital yang masih kosong. Kemudian, elektron-elektron ditempatkan
pada orbital-orbital sesuai dengan urutan tingkat energinya (aturan Aufbau),
dan tingkat energi paling rendah diisi terlebih dahulu.
Penulisan konfigurasi elektron dapat diringkas sebab dalam kimia yang
penting adalah konfigurasi elektron pada kulit terluar atau elektron valensi.
Contoh konfigurasi elektron atom natrium dapat ditulis sebagai: 11Na:
[Ne] 3s1. Lambang [Ne] menggantikan penulisan konfigurasi elektron bagian
dalam (10Ne: 1s2 2s2 2p6).
Berikut ini, Konfigurasi Elektron Beberapaa Unsur dengan cara
disingkat.
Unsur
7N
11Na

Konfigurasi Elektron
1s2 2s2 2p3
1s2 2s2 2p6 3s1

Penyingkatan
[He] 2s2 2p3
[Ne] 3s1

Br
56Ba
48 Cd
87Fr

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s24p5


1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 5s2 5p6 6s2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s24p64d105s2
1s22s22p63s3p63d104s24p64d105s25p66s26p67s1

[Ar] 3d104s2 4p5


[Xe] 6s2
[Kr] 4d105s2
[Rn] 7s1

35

5. Kestabilan Konfigurasi Elektron


Berdasarkan pengamatan, orbital yang terisi penuh
dan terisi setengah penuh menunjukkan kondisi yang relatif stabil, terutama bagi
atom unsurunsur gas mulia dan unsur-unsur transisi.
Atom-atom unsur gas mulia relatif stabil disebabkan orbital kulit valensinya
terisi penuh oleh elektron.
2He : 1s2
10Ne : 1s2 2s2 2p6
18Ar : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
36Kr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa unsur-unsur dengan orbital kulit


valensi terisi setengah penuh relatif stabil.
Contoh:
Konfigurasi elektron atom 24Cr dapat ditulis sebagai berikut:
24Cr : [Ar] 3d5 4s1 lebih stabil.
24Cr : [Ar] 3d4 4s2
6. Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur Transisi
Pada diagram tingkat energi orbital, orbital 4s memiliki energi lebih rendah
daripada orbital 3d. Akibatnya, dalam konfigurasi elektron unsurunsur utama
orbital 4s dihuni terlebih dahulu.
Pada unsur-unsur transisi pertama, elektron kulit terluar menghuni orbital-d
dan orbital-s, yakni ns (n1)d. Jika mengikuti aturan tersebut, orbital ns dihuni
terlebih dahulu baru menghuni orbital (n1)d. Apakah konfigurasi elektron untuk
unsur-unsur transisi seperti itu? Jika demikian, elektron akan mudah lepas ketika
unsur transisi membentuk kation (bersenyawa) berasal dari orbital (n1)d.
contoh konfigurasi elektron unsur transisi:
1
2
21Sc = [Ar] 3d 4s
5
1
24Cr = [Ar] 3d 4s
2
2
22Ti = [Ar] 3d 4s
5
2
25Mn = [Ar] 3d 4s
3
2
23V = [Ar] 3d 4s
6
2
26Fe = [Ar] 3d 4s
F. Strategi Pembelajaran
Model

: Cooperatife tipe Make - A Match (Mencari Pasangan)

Pendekatan

: Scientific

Metode

: Diskusi dan Tanya Jawab

G. Media dan Sumber Belajar


Media

: Sumber belajar, Papan tulis, Kapur, Powerpoint, Laptop dan Infokus

Sumber Belajar

Chang, Raymond. (2004). Kimia Dasar : Konsep Konsep Inti Jilid 1 / Edisi Ketiga.
Jakarta : PT. Erlangga
Purba, Michael. (2006). Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta : PT. Erlangga
Hidayat, Riandi,dkk. (2013).Panduan Belajar Kimia 1A.

Penerbit Yudistira

Lembar Kerja Siswa Non Eksperimen Konfigurasi Elektron Mekanika Kuantum dan
Lembar Kerja Siswa Konfigurasi Elektron

H. Langkah-langkah pembelajaran
Indikator

Tahapan
Kegiatan

Sikap
Menunjukkan

Kegiatan
Awal

perilaku
religius,

Alokasi
Waktu

Disiplin

10 Menit

- Peserta didik menjawab salam pembuka yang


diucapkan oleh guru

- Peserta didik menginformasikan temannya yang tidak

sopan santun

perilaku aktif

Nilai

- Peserta didik berdoa sebelum memulai proses


1. Etika
Pendahuluan
pembelajaran

disiplin, dan
Sikap
Menunjukkan

Kegiatan Siswa

hadir
- Peserta didik diingatkan kembali tentang materi
Apersepsi

sebelumnya yang mereka pelajari mengenai teori


atom Dalton, Thomson dan Rutherford. jelaskan

dan percaya

presepsi mengenai atom yang dikemukakan oleh

diri

Dalton, Thomson dan Rutherford. Atom menurut


Dalton adalah Atom merupakan bagian terkecil dari
materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi. Atom
menurut Thomson adalah Suatu bola pejal yang
permukaannya dikelilingi elektron dan partikel lain
yang bermuatan positif sehingga atom bersifat
netral. Atom menurut Rutherford adalah Atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan
Motivasi

muatan positif yang massanya merupakan massa


atom tersebut
- Peserta didik memperhatikan tujuan
pembelajaran/KD yang ingin dicapai serta cakupan
materi yang akan dipelajari.
- peserta didik menyimak analogi yang diberikan oleh
guru mengenai orbital dengan menganalogikan
- kamar: Orbital, Manusia: elektron.
- Peserta didik diinstruksikan untuk duduk secara

Pengetahuan

Kegiatan Inti
1. Mengamati

berpasangan.
siswa mengamati video animasi yang
ditampilkan oleh guru pada papan tulis.

10 menit

Indikator

Tahapan
Kegiatan

Kegiatan Siswa
-

2. Menanya

Nilai

Peserta didik menuliskan rumusan masalah di

40 menit

papan tulis.
Apakah setiap unsur memiliki susunan konfigurasi
elektron yang sama?
-

3. Mengumpulkan
data

peserta didik menyimak penjelasan

guru mengenai teori mekanika kuantum dan


konfigurasi elektron
-

Kerjasam
a

Siswa menyimak arahan guru tentang

tahapan model pembelajaran Make-a Match


-

Guru menyiapkan beberapa kartu yang

berisi beberapa konsep atau topik yang cocok


untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu
soal dan bagian lainnya kartu jawaban
-

Setiap siswa mendapat satu buah kartu

Setiap siswa memikirkan jawaban/soal

dari kartu yang dipegang


-

Setiap siswa mencari pasangan yang

mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya


(soal jawaban)
-

Setiap siswa yang dapat mencocokkan

kartunya sebelum batas waktu diberi poin


Setiap kelompok mendiskusikan
Mengasosiasi

dengan kelompoknya dalam menyocokan

Kerjasam
a

jawaban dengan soal yang tertera atau


sebaliknya.
Mengkomunika - Siswa menempelkan jawaban terkait soal yang
sikan
tersedia di depan kelas. Peserta didik mencocokkan
jawabannya dengan jawaban yang ditampilkan
oleh guru.
- Beberapa peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
kelompok .

Alokasi
Waktu

Disiplin
dan
tanggung
jawab

Indikator

Tahapan
Kegiatan

disiplin,
tanggung
jawab,

Kegiatan
Akhir

pembelajaran yang telah dilakukan, sebagai tolak


ukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
- Peserta didik di minta oleh guru untuk membuat
kesimpulan secara keseluruhan dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan.
- Guru menginstruksikan tugas kepada siswa setiap
kelompoknya untuk menuliskan konfigurasi elektron
menurut Aufbau dari unsur golongan IA-VIIIA
- Peserta didik memperoleh informasi rencana kegiatan
pembelajaran yang akan datang mengenai SPU.
- Peserta didik Berdoa untuk menutup pembelajaran

VIII.

Nilai

Alokasi
Waktu

- Peserta didik diberikan tugas evaluasi tentang materi

Menunjukkan
perilaku

Kegiatan Siswa

Penilaian Hasil Pembelajaran


A. Penilaian pengetahuan
1. Tujuan

: Formatif

2. Jenis

: Tugas kelompok (LKS)


Tugas individu

3. Alat Ukur

: Tes Tulis

4. Bentuk

: Tulisan essay

5. Waktu

: LKS : Disisipkan dalam pembelajaran


Tes Individu

6. Soal/instrument

: Terlampir

B. Penilaian sikap
1. Tujuan

: Formatif

2. Jenis

: Penilaian sikap (terlampir)

3. Bentuk

: Sikap

4. Waktu

: Dalam waktu pembelajaran

5. Soal/instrument

: Terlampir

C. Penilaian keterampilan
1. Tujuan
2. Jenis

: Formatif
: Penilaian keterampilan (terlampir)

Disiplin

10 menit

3. Bentuk
4. Waktu
5. Soal/instrument
Lampiran :
1.
2.
3.
4.

: Keterampilan
: Dalam waktu pembelajaran
: Terlampir

Lampiran 1 : LKS dan rubrik Lembar Kerja Siswa (LKS)


Lampiran 2 : Rubrik penilaian LKS
Lampiran 3 : Lembar penilaian aspek sikap
Lampiran 4 : Lembar penilaian aspek keterampilan

Bandung,

Agustus 2015

Mengetahui

Guru Pamong

Praktikan

Cecep Nedi S,S.Pd

Ita Aprilia Rahayu

NIP. ........................

NIM 1122080033

Lampiran 1
LKS
Make - A Match (Mencari Pasangan)
Teori Mekanika Kuantum dan Konfigurasi Elektron
Petunjuk :
1. ambilah salah satu kartu yang disediakan oleh guru
2. cocokan lah masing-masing kartu dengan cara mencari pasangan yang cocok dengan
kartu soal atau jawaban yang dimiliki
3. Diskusikan dengan pasanganmu
4. Presentasikan hasil jawaban pasangan dengan pasanganmu
Bunyi aturan larangan Pauli dalam
konfigurasi elektron

Setiap orbital hanya dapat berisi 2 elektron


dengan spin (arah putar yang berlawanan).

Bilangan kuantum yang memberikan


informasi tentang bentuk orbital

Bilangan kuantum azimut

Bunyi aturan aufbau

Elektron mempunyai kecenderungan untuk


menempati sub kulit yang tingkat energinya
lebih rendah

Terletak di kullit manakah elektron yang


memiliki bialangan kuantum utama n=2

Konfigurasi elektron usur 11Na menurut asas


Aufbau

1s2 2s2 2p6 3s1

Konfigurasi unsur 35Br dengan menggunakan


metode singkatan

[Ar] 3d104s2 4p5

Tentukan orbital yang paling stabil menurut


aturan Hund

Elektron berjumlah 14 menempati jenis


orbital

Bilangan kuantum dari elektron valensi suatu

n=2, l=1, m=-1, s=-1/2

atom unsur dengan nomor atom 8


Konfigurasi elektron unsur 18Ar

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

Konfigurasi elektron unsur 16S dengan cara


disingkat

[Ne]3s2 3p4

Elektron yang berada pada kulit terluar

Elektron valensi

Bilangan kuantum dari elektron valensi suatu


atom unsur dengan nomor atom 5

n=2, l=1, m=+1, s=+1/2

Sebutkan elektron yang tidak mempunyai


pasangan dalam unsur 24Cr

Tuliskan konfigurasi elektron unsur 22Ti


berdasarkan aturan Aufbau

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2

Berapakah jumlah elektron berpasangan pada


unsur 6C

Apabila suatu elektron terletak di kulit L


maka tentukan harga m !

-1, 0, +1

Lampiran Instrumen Penilaian

Indikator

siswa dapat
menentukan
bilangan
kuantum yang
diperbolehkan
untuk
keberadaan
electron

KISI-KISI PENILAIAN HASIL BELAJAR


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI MIA
Indikator
Soal

Ranah
Kognitif

Betuk
tes

Soal

Siswa dapat
menuliskan
konfigurasi
elektron
berdasarkan
aturan aufbau
dengan cara
singkatan

C2

Uraian

Tuliskan Konfigurasi
elektron unsur 14Si dengan
cara disingkat

Siswa dapat

C3

terbatas

menentukan

Uraian
Terbatas

Kunci
jawaban
[Ne]3s2 3p2

Skor

0-4

Tentukan ke empat
bilangan kuantum dari
unsur 8O

n=2, l=1, m=-1, s=-1/2

0-3

tentukan elektron yang tak


berpasangan pada unsur 7N

3 pasang

0-3

bilangan
kuantum
dengan benar
siswa dapat
mengidentifi
kasi bentuk
orbital s, p
dan d

Siswa dapat
menentukan
elektron tak
berpasangan
berdasarkan
bantuk
orbitalnya

C2

Skor Total

Uraian
terbatas

10

Skor total
Nilai : Skor maksimal x 100

Lampiran 3
Penilaian Sikap
Kritis
Mengajukan

Nama Siswa

pertanyaan

Aspek Sikap yang Diukur


Rasa Ingin tahu
Mengusulkan
Menanyakan hal yang

ide ke kelompok

belum dimengerti

kepada guru

Pemberian nilai dengan angka, angka maksimal = 3 dan minimal = 0


Untuk skor total, pada skor maksimal = 15 dan skor minimal = 0

Nilai=

2 : Cukup,

mengerjakan tugas
yang diberikan

Skor total
Keterangan :

3: Baik,

Teliti
Teliti saat

1 : Kurang,

0 : Tidak Baik

Skor yang diperoleh


x 100
Skor Maksimal

17

Lampiran 4
Penilaian Keterampilan
Aspek yang dinilai
Terampil dalam proses menyampaikan pendapat
Nama Siswa

keterangan

dalam forum diskusi

Total skor
Keterangan :
Penilaian yang dapat diberikan pada nilai maksimal = 2 dan nilai minimal = 0
Skor total = 2
2 = siswa menyampaikan pendapat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam
diskusi
1 = siswa menyampaikan pendapat tidak dengan bahasa yang baik dan benar dalam diskusi
0 = siswa tidak mengemukakan pendapat dalam diskusi

18

Anda mungkin juga menyukai