Anda di halaman 1dari 3

Magnesium sebagai anti korosi (perlindungan katoda)

Besi yang dilapisi atau dihubugkan dengan logam lain yang lebih aktif akan membentuk sel
elektrokimia dengan besi sebagai katoda. Di sini, besi berfungsi hanya sebagai tempat terjadinya
reduksi oksigen. Logam lain berperan sebagai anoda, dan mengalami reaksi oksidasi. Dalam hal
ini besi, sebagai katoda, terlindungi oleh logam lain (sebagai anoda, dikorbankan). Besi akan
aman terlindungi selama logam pelindungnya masih ada / belum habis. Untuk perlindungan
katoda pada sistem jaringan pipa bawah tanah lazim digunakan logam magnesium, Mg. Logam
ini secara berkala harus dikontrol dan diganti. Sacrificial Protection (pengorbanan anode).
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika
logam magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa
baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus
diganti.
Membantu enzim yang terlibat dalam pembentukan ATP
Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia dimana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam
piruvat. Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa
dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan
dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih umum dikenal dengan
istilah ATP dan NADH. Tahap pertama pada proses glikolisis adalah pengubahan glukosa
menjadi glukosa 6-fosfat dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP dalam reaksi
dengan katalis Enzim heksokinase dan dibantu oleh ion Mg sebagai kofaktor.
Enzim Heksokinase memfasilitasi reaksi
Glukosa + ATP = glukosa-6-fosfat + ADP + H+
Heksokinase mengkatalisis transfer gugus fosfat dari ATP ke glukosa dalam proses
fosforilasi glukosa oleh ATP menjadi glukosa-6-fosfat.

Kerja heksokinase harus diaktivasi

dengan suatu ion logam divalen seperti Mg2+. Ion logam ini akan membentuk kompleks dengan
ATP dan mengaktifkan kerja heksokinase.

magnesium dalam klorofil

Magnesium terdapat di dalam klorofil, yaitu yang digunakan oleh tumbuhan hijau untuk
fotosintesis. Klorofil adalah pigmen hijau fotosintetis yang terdapat dalam tanaman, Algae dan
Cynobacteria. nama "chlorophyll" berasal dari bahasa Yunani kuno : choloros = green (hijau),
and phyllon = leaf (daun). Fungsi krolofil pada tanaman adalah menyerap energi dari sinar
matahari untuk digunakan dalam proses fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman
mensintesis karbohidrat (gula menjadi pati), dari gas karbon dioksida dan air dengan bantuan
sinar matahari (Subandi, 2008). Klorofil pada tumbuhan ada dua macam, yaitu klorofil a dan
klorofil b. perbedaan kecil antara struktur kedua klorofil pada sel keduanya terikat pada protein.
Sedangkan perbedaan utama antar klorofil dan heme ialah karena adanya atom magnesium
(sebagai pengganti besi) di tengah cincin profirin, serta samping hidrokarbon yang panjang, yaitu
rantai fitol.

Kalsium (Ca)
1. Ekstraksi Magnesium

ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan mereaksikan air laut dengan CaO.
Reaksi yang terjadi :
CaO + H2O Ca2+ + 2OHMg2+ + 2OH- Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2
Mg(OH)2 + 2HCl MgCl2 + 2H2O
Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk mendapatkan
magnesium
Katode : Mg2+ + 2e- Mg
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e
2. desulfurisasi
Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi atau
gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan berbagai masalah,
termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses
pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa gas buang
yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan polusi udara serta hujan asam.
Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi, antara
lain menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lainlain
a. Penyerapan dengan Larutan Kalsium Hidroksida (Wet Lime Scrubbing/WLS)
Proses ini menggunakan larutan Ca(OH)2 sebagai absorben. Reaksi yang terjadi
adalah:

b. Penyerapan dengan Batu Kapur (Limestone Scrubbing/LSC)


Proses ini menggunakan bubur batu kapur (CaCO3) sebagai adsorben dengan
konsistensi CaCO3 sekitar 15-25%.
Reaksi yang terjadi, keunggulan dan kelemahan proses ini disajikan dibawah ini
(Tilly, 1983):

Anda mungkin juga menyukai