Anda di halaman 1dari 6

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA


Bab

ini akan

membahas hasil

analisis data

penelitian

yang

telah

dilaksanakan oleh peneliti di SDN Bandulan 3 dan SDN Bandulan 4 Malang. Data
yang diambil sebanyak 81 responden anak kelas 2 yang akan diimunisasi, 41
responden untuk kelompok kontrol dan 40 responden untuk kelompok intervensi.
Adapun hasil pengolahan data yang disajikan adalah hasil analisis univariat dan
analisis bivariat.
5.1 Analisa Univariat
Penyajian hasil univariat terdiri dari karakteristik reponden, yaitu umur,
jenis kelamin, jenis imunisasi dan tempat penyuntikan; serta hasil skor nyeri
pada kelompok kontrol dan intervensi.
5.1.1 Karakteristik Responden
5.1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada Kelompok Kontrol

Laki-laki
46%
54%

Gambar

5.2

Distribusi

karakteristik

kelamin pada kelompok kontrol

perempuan

responden

berdasarkan

jenis

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada Kelompok Intervensi

40%

Laki-laki
perempuan

60%

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur pada Kelompok Kontrol

2%
37%

7 tahun
8 tahun
9 tahun

61%

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur pada Kelompok Intervensi

5%
7 tahun
40%

8 tahun
55%

9 tahun

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Imunisasi Sebelumnya pada kelompok kontrol dan intervensi

sudah pernah
diimunisasi dengan
cara injeksi
sebelumnya

100%

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Imunisasi yang diberikan pada kelompok kontrol dan intervensi

Td

100%

Karakteristik Responden Berdasarkan tempat penyuntikan Imunisasi pada kelompok kontrol dan intervensi

lengan kiri atas

100%

Berdasarkan pada hasil uji statistik yang dijabarkan pada tabel, maka dapat
diperoleh data karakteristik sebanyak 46% responden berjenis kelamin laki-laki
dan 54% responden berjenis kelamin perempuan pada kelompok kontrol.
Karakteristik pada kelompok intervensi adalah 40% berjenis kelamin laki-laki dan
60% berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan umur responden, sebanyak 37%
responden berusia 7 tahun, 61% 8 tahun, dan 2% 9 tahun pada kelompok
kontrol, sedangkan pada kelompok intervensi 55% responden berusia 7 tahun,
40% 8 tahun, dan 5% 9 tahun. Karakteristik berdasarkan pengalaman imunisasi
dengan cara injeksi menunjukkan bahwa 100% responden baik dari kelompok
kontrol maupun intervensi, sudah pernah diimunisasi dengan cara injeksi
sebelumnya. Jenis imunisasi yang diberikan pada kelompok kontrol dan
intervensi 100% adalah Td, dan tempat penyuntikan 100% adalah pada lengan
kiri atas.
Tabel 5.2 Skor Nyeri Wajah Wong-Baker pada anak yang diberi imunisasi
pada kelompok control dan intervensi
Kelompok
Kontrol
Intervensi

Mean
2,12
0,83

SD
1,6
0,984

Min-Max
0-5
0-3

95% CI
1,62-2,63
0,51-1,14

25

20

15

Jumlah responden

Kelompok kontrol
Kelompok intervensi

10

0
0

Skor nyeri wajah Wong-baker

Gambar 5.1 Diagram Skor Nyeri Wajah Wong-Baker pada anak


yang diberi imunisasi pada kelompok kontrol dan intervensi
Dari hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa hasil analisis didapatkan
rata-rata tingkat nyeri anak saat penyuntikan imunisasi yang diukur dengan
skala nyeri wajah Wong-Baker adalah 2,12 pada kelompok kontrol dengan
simpangan deviasi 1,6. Skor nyeri terendah yang didapatkan dari kelompok
kontrol adalah 0 dan tertinggi adalah 5. Sedangkan pada kelompok intervensi,
rata-rata skor nyeri 0,83 dengan simpangan deviasi 0,984. Skor nyeri terendah
yang didapatkan dari kelompok yang diberi intervensi adalah 0 dan yang
tertinggi 3.
5.2 Analisis bivariat
Penyajian analisis bivariat yaitu penyajian data tentang hasil analisis
independent t-test antara kelompok kontrol dengan kelompok intervensi.
Sebelum dilakukan analisis bivariat, dilakukan uji normalitas yang merupakan
syarat mutlak uji t independen. Uji normalitas yang digunakan adalah uji
Kolmogrov Smirnov yaitu uji beda antaar data yang diuji normalitasnya dengan
data normal baku. Jika didapatkan signifikansi diata 0,05 maka tidak ada
perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku,
artinya distribusi data normal maka syarat uji t terpenuhi. Uji normalitas
dilakukan untuk variable numerik yaitu skor nyeri responden pada kelompok
kontrol maupun intervensi.
Pada penelitian ini, uji normalitas didapatkan signifikansi di bawah 0,05
maka terdapat perbedaan antara data yang akan diuji dengan data normal baku,
artinya distribusi data tidak normal. Distribusi data yang normal merupakan
syarat mutlak uji-t artinya pada penelitian ini uji t tidak dapat digunakan. Analisa
data untuk membandingkan rata-rata dua kelompok dengan distribusi data yang
tidak normal dapat menggunakan uji non-parametrik yaitu Mann-Whitney.
Variabel
Kelompok

control dan

0,05

0,000

intervensi

Keterangan
H0 ditolak dan H1
diterima.

Hasil uji statistik Mann-Whitney didapatkan signifikasi atau nilai p = 0,000


dan penelitian ini menggunakan = 0,05 sehingga p < . Hal ini menunjukkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat perbedaan rata-rata tingkat
nyeri pada anak yang diberi intervensi menggunakan kaleidoskop lebih rendah
dibandingkan anak yang tidak diberikan intervensi saat penyuntikan imunisasi.

Anda mungkin juga menyukai