Anda di halaman 1dari 2

Bagi Anda yang hendak memulai bisnis kecil, bentuk perusahaan perseorangan atau yang juga

dikenal dengan usaha dagang adalah bentuk yang dipandang paling sesuai. Perusahaan
perseorangan merupakan bentuk badan usaha yang biasanya didirikan oleh individu dan dikelola
secara mandiri oleh satu orang. Umumnya modal untuk sebuah perusahaan perseorangan juga
berasal dari satu orang saja.
Dengan demikian, bisa kita simpulkan bahwa semua konsekuensi yang datang dari pengelolaan
usaha akan ditanggung dan dinikmati oleh si entrepreneur atau pemiliknya sendiri. Dan karena
sumber modalnya dari pendanaan pribadi, maka tidak ada pemisahan antara kekayaan pribadi
pemilik dari aset perusahaan.
Jenis usaha perusahaan perseorangan umumnya berupa berbagai macam bisnis rumah tangga
(home industry). Di samping itu, bisa juga berbentuk berbagai macam usaha berbentuk toko
kelontong atau ritel, aneka bentuk usaha rumah makan, percetakan, dan sebagainya.
Plus minus perusahaan perseorangan
Sebelum membahas cara pendirian, mari kita ulas apa saja sisi positif dan negatif jika Anda
mendirikan usaha dengan bentuk perusahaan perseorangan.
Untuk kelebihannya, bisa dikatakan perusahaan perseorangan relatif mudah untuk didirikan dan
dibubarkan. Besarnya modal juga bukan kendala. Dan karena perusahaan perorangan tidak perlu
dijadikan sebuah badan hukum, biaya operasionalnya lebih rendah. Dengan jumlah pemilik yang
hanya satu orang, aktivitas bisnis juga lebih dapat diatur karena lebih sederhana dan sedikit.
Fleksibilitas manajemen juga menjadi kekuatan perusahaan perorangan, yang menjadikannya
cocok untuk orang yang sukar menampung pendapat orang lain sebagai rekan bisnis. Tanpa
adanya rekan bisnis, kerahasiaan perusahaan juga sepenuhnya di tangan si pemilik. Dan
akhirnya, saat perusahaan menghasilkan laba, entrepreneur tidak perlu pusing memikirkan
pembagiannya dengan pihak lain karena otomatis itu miliknya sendiri.
Di sisi lain, kelemahan yang harus diantisipasi dalam perusahaan perseorangan yaitu
keterbatasan jumlah modal sehingga ruang gerak bisnisnya yang amat terbatas dibandingkan
usaha yang bermodal lebih besar. Dari sisi keuangan, dana pribadi dan milik perusahaan juga
sukar untuk dibedakan, yang menimbulkan risiko lanjutan yaitu jika perusahaan ambruk,
keuangan entrepreneur yang bersangkutan juga terpengaruh. Perkembangan perusahaan juga
lebih lamban karena hanya dimotori oleh satu orang. Pemilik perusahaan selain bertanggung
jawab pada aset perusahaan juga harus mampu menangani segala hal sendirian (kecuali ia
menyewa jasa orang lain atau merekrut karyawan).
Syarat mendirikan perusahaan perorangan
Syarat pendirian perusahaan perseorangan bisa dikelompokkan menjadi 3 aspek penting, yaitu
modal, pembukuan dan pembayaran pajak.
Pertama, Anda sebagai entrepreneur harus menemukan sumber modal yang sesuai. Anda bisa
pertimbangkan tabungan pribadi, pinjaman dari keluarga atau teman, pinjaman bank dan
sebagainya. Jumlah modal yang diperlukan juga harus dikalkulasi dengan akurat.

Kedua, untuk menyusun pembukuan, Anda perlu mencantumkan poin-poin berikut ini:

Keadaan kekayaan perusahaan

Kebutuhan perusahaan

Perjanjian kerja

Surat, dokumen, korespondensi yang masuk dan keluar

Laporan per periode (bisa per bulan, kuartal, tahun)

Arsip

Ketiga, pembayaran pajak juga harus diperhatikan. Jenis-jenis pajak yang dibayarkan kepada
negara ialah:

Pajak penghasilan

Pajak pertambahan nilai barang dan jasa

Pajak penjualan atas barang mewah

Pajak bumi dan bangunan

Prosedur mendirikan perusahaan perseorangan


Sebenarnya tidak ada aturan yang mengikat dalam pendirian perusahaan perseorangan. Akan
tetapi biasanya orang mengikuti prosedur berikut ini untuk mendirikan sebuah perusahaan
perseorangan.
Ijin permohonan usaha dari Dinas Perdagangan di wilayah setempat (izin usaha). Syarat-syarat
untuk mendapatkan ijin usaha adalah fotokopi KTP pemegang saham perusahaan, fotokopi
NPWP, surat keterangan domisili atau SITU, neraca keuangan perusahaan, materai senilai Rp.
6000.
Ijin permohonan tempat usaha dari Pemda setempat juga harus dikantongi. Untuk itu Anda harus
menyerahkan proposal berisi rencana dan uraian lengkap usaha yang akan didirikan , termasuk
biaya modal usahanya.Setelah itu isi beberapa formulir yang sudah dipersiapkan. Jangan lupa
untuk sertakan denah lokasi usaha Anda. Beberapa fotokopi juga perlu disiapkan yaitu fotokopi
KTP pengurus perusahaan, NPWP dan surat bukti kepemilikan tanah dan/ atau bangunan yang
dijadikan lokasi usaha

Anda mungkin juga menyukai