I. Pendahuluan.: Modul 4. Perpindahan Panas Dasar
I. Pendahuluan.: Modul 4. Perpindahan Panas Dasar
Pendahuluan.
Sistem dengan sumber panas dijumpai di berbagai cabang
perekayasaan. Contoh-contoh yang khas adalah kumparan listrik,
pemanas tahanan, reactor nuklir, dan pembakaran bahan bakar di alas
bahan bakar tanur tingi untuk ketel. Pembuangan panas dari sumbersumber di dalam juga merupakan pertimbangan yang penting dalam
menetapkan daya nominal motor listrik, generator dan transformator.
Dalam pengantar ini akan dibahas dua kasus sederhana: konduksi
panas keadaan stedi di dalam pelat datar dan silinder lingkaran
dengan pembangkitan panas dalam yang homogeny . Untuk
pembahasan soal-soal yang lebih rumit seperti sistem dengan sumber
panas yang takseragam, sumber-sumber panas lokal yang konstan,
atau sumber panas yang bergerak dapat disederhanakan seperlunya.
Pelat datar dengan sumber panas yang terbagi secara seragam.
Perhatikan sebuah pelat datar dimana terjadi pembangkitkan panas
yang seragam. Pelat ini dapat berupa elemen pemanas seperti rel (bus
bar) datar dimana panas dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik
melaluinya. Jika kita asumsikan bahwa terdapat keadaan stedi, bahwa
bahannya homogen, dan bahwa pelat itu cukup besar sehingga
pengaruh ujung-ujungnya dapat diabaikan, maka persamaan energy
untuk suatu elemen diferensial dapat dinyatakan dengan perumusan,
sebagai berikut:
Laju konduksi panas
konduksi panas
melalui permukaan
+
melalui permukaan
kiri ke dalam elemen
elemen
di x
Laju
(dx)
kanan
dari
di x + dx
11
Perpindahan Panas
Ir. Pirnadi, M.Sc.
11
Perpindahan Panas
Ir. Pirnadi, M.Sc.
Contoh 1.
Suatu fluida (Ttakhingga = 340 K) yang konduktivitas listriknya rendah
dipanaskan oleh suatu pelat besi yang panjang, dengan tebal 15 mm
dan lebar 75 mm. Panas dibangkitkan secara seragam di dalam pelat
dengan laju q = 1000000 W/m3 dengan mengalirkan arus listrik
melalui pelat itu. Tentukan konduktansi permukaan satuan yang
diperlukan untuk mempertahankan temperature pelat tersebut di
bawah 420 K.
11
Perpindahan Panas
Ir. Pirnadi, M.Sc.
Jawab:
Dengan mengabaikan panas yang terbuang dari tepi-tepi pelat, maka
berlaku persamaan :
(T To)maks = q dot L2/2 k
Dan beda temperatur antara bidang tengah dan permukaan, adalah
sebagai berikut:
(T To)maks = q dot L2/2 k
= (1000000)(0,0075)2 / (2)(43) = 0,65 K
Jatuh temperatur di dalam besi begitu rendah karena konduktivitas
panasnya tinggi (k = 43 W/m K). Dari persamaan berikut:
To Ttakhingga = q dot L / ho rata2
Kita mendapatkan besaran, berikut:
To Ttakhingga = q dot L / ho rata2
= (1000000)(0,0075) / (80) = 94 W/m2 K.
Jadi
konduktansi
perukaan
satuan
minimum
yang
akan
mempertahankan temperatur di dalam pemanas di bawah 420 K
adalah 94 W/m2 K.
Komentar soal-soal perpindahan panas yang dirumuskan dalam
persamaan-persamaan diferensial yang sederhana seperti persamaan,
sebagai berikut:
- k d2T/dx2 = q dot
Adalah sangat diidealkan. Dalam kebanyakan system yang nyata,
konduktivitas panas merupakan fungsi temperatur, sumber-sumber
panas adalah fungsi koordinat dan syarat-syarat batasnya rumit.
Dalam hal yang demikian tidak selalu dimungkinkan untuk
merumuskan soalnya dalam bentuk persamaan yang membuahkan
penyelesaian analitik, tetapi selalu mungkin untuk memperoleh
penyelesaian numeric dengan bantuan computer. Soal yang berikut ini
melukiskan penggunaan computer untuk soal yang relative sederhana,
dan hasil perhitungannya dengan computer untuk soal ini dapat
dibandingkan dengan jawaban yang didapat dari penelesaian analitik.
11
Perpindahan Panas
Ir. Pirnadi, M.Sc.
Contoh 1.
Suatu permukaan dial dari dnding-dinding sebuah gedung yang
besar harus dipertehankan temperaturnya pada 70 oF, sementra
temperatur bagian luar adalah 10 oF. Dinding-dinding itu tebalnya
11
Perpindahan Panas
Ir. Pirnadi, M.Sc.
Contoh 2.
Sebuah silinder berlobang, dengan menganggap aliran panas
adalah radial (menurut jari-jari silinder) dengan cara konduksi
melalui dindingsilinder berpenampang lingkaran yang berlobang
merupakan masalah konduksi satu dimensi yang cukup penting
pada praktek sehari-hari.
Contoh ini khas untuk mekanisme konduksi panas melalui pipa dan
melalui isolasi pipa, lihat pada Gambar 3. Jika silinder itu homogen
dan cukup panjang sehingga pengaruh ujung-ujungnya dapat
diabaikan dan temperatur permukaan dalamnya konstan pada T i
sedangkan temperatur luarnya dipertahankan seragam pada T o,
maka persamaan konduksi di atas laju konduksinya adalah :
qk = - k A dT/dr
Dimana:
dT/dr adalah gradient temperatur dalam arah radial.
11
Perpindahan Panas
Ir. Pirnadi, M.Sc.
11
Perpindahan Panas
Ir. Pirnadi, M.Sc.
rta
11
Perpindahan Panas
Ir. Pirnadi, M.Sc.
Contoh 3.
rta
11
Perpindahan Panas
Ir. Pirnadi, M.Sc.
Sampai Module
11
10
Perpindahan Panas
Ir. Pirnadi, M.Sc.
ke 5 minggu depan.