Konfrontasi terjadi jika terdapat kesenjangan antara apa yang dikatakan konseli
dengan apa yang ia alami, atau antara yang ia katakan pada suatu saat dengan apa yang ia
katakan sebelum itu.
6. Membuka Diri
Membuka diri adalah bagaimana menampilkan perasaan, sikap, pendapat, dan
pengalaman-pengalaman pribadi konselor untuk kebaikan konseli. Konselor mengungkapkan
diri sendiri dan membagikannya kepada konseli dengan mengungkapkan beberapa
pengalaman yang berarti yang bersangkutan dengan masalah konseli.
7. Kesanggupan (Potency)
Konselor yang memiliki sifat potensi ini selalu menampakkan kekuatannya dalam
penampilan pribadinya. Ia dengan jelas tampak menguasai dirinya dan ia mampu
menyalurkan kompetensinya serta memberikan rasa aman kepada konseli.
8. Kesiapan (lmmediacy)
Kesiapan adalah sesuatu yang berhubungan dengan perasaan antara konseli dengan
konselor pada waktu sekarang dan disini. Tingkat kesiapan yang tinggi terdapat pada diskusi
dan analisis yang terbuka mengenai hubungan antar pribadi yang terjadi antara konselor
dengan konseli dalam situasi konseling.
9. Aktualisasi Diri (Self Actualization)
Aktualisasi diri dapat dipakai oleh konselor sebagai model terutama bagi konseli yang
meminta bantuan kepadanya. Aktualisasi diri secara tak langsung menunjukkan bahwa orang
dapat hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya secara langsung karena ia mempunyai
kekuatan dalam dirinya untuk mencapai tujuan hidupnya.
yang
berwibawa,
jujur,
kuat
terpuji
sabar,
(seperti
ramah,
dan
konsisten)
2.2 Menampilkan emosi yang stabil.
2.3 Peka, bersikap empati, serta menghormati
keragaman dan perubahan
2.4 Menampilkan toleransi tinggi terhadap
konseli yang menghadapi stres dan frustasi
2.5 Menampilkan tindakan yang cerdas,
kreatif,
inovatif, dan produktif
2.6 Bersemangat, berdisiplin, dan mandiri
2.7
Berpenampilan
menarik
dan
menyenangkan
3.
Memiliki
kesadaran
dan
Menyelenggarakan
layanan
sesuai
dengan
kewenangan dan kode etik profesional
6. Mengimplementasikan kolaborasi
profesi
6. 1 Mengkomunikasikan aspek-aspek
antarprofesi