Nadia Dianissa / 2012420097 Dalam pembentukan suatu kota, pasti akan terbentuk bangunan sebagai wadah penjunjang aktivitas masyarakatnya. Bangunan tersebut yang akan berkembang menjadi elemen pembentuk fisik kota masing-masing. Pada dasarnya bangunan memiliki 5 peran utama yaitu: 1. Bangunan sebagai elemen fisik kota Elemen fisik kota terbentuk dari karakter masyarakat yang bermukim di daerah tersebut. Sehingga tercipta keragaman lingkungan yang masing-masing memiliki citra yang jelas. Citra tersebut memudahkan seseorang untuk mengenali dan memperoleh informasi tertentu, misalnya: Tanpa sadar, kita dapat mengetahui bahwa gambar disamping adalah daerah Ciumbeleuit. Hal tersebut terjadi karena adanya petunjuk yang jelas serta dilandasi dengan pengalaman pengamatnya. Singkatnya, untuk memahami sebuah kota, kita harus mengerti pandangan masyarakat penghuni kota tersebut terhadap kotanya. 2. Bangunan sebagai activity Generators Fungsi utama bangunan adalah sebagai wadah aktivitas. Aktivitas tersebut bisa bersifat pasif maupun aktif, semuanya memiliki dinamika dan kehidupan yang berbeda-beda, aktivitas yang terkandung di dalamnya menghasilkan suatu kehidupan yang menjadi sesuatu yang terjadi hanya pada kota tertentu. 3. Bangunan sebagai elemen pembentuk ruang Bangunan dapat dipandang sebagai objek yang mengisi ruang. Bangunan tersebut selanjutnya akan merebak ke ruang di sekitarnya. Hubungan bangunan dengan ruang tersebut memiliki 3 sifat, yaitu: ambiguous dimana bangunan memiliki kemampuan membentuk appearance dan ambience, teological dimana bangunan berkembang secara keseluruhan, namun tidak pernah terlihat sebagai satu kelseluruhan. Serta yang terakhir bersifat induktif karena bangunan dan ruang kota terjalin membentuk suatu pengalaman yang sekuensial.