Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMBELAJARAN INDIVIDUAL
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Individual
yang di ampu oleh Dra. Sri Widati, M.Pd., Drs. Nia Sutisna, M.Si., Drs. Ahmad
Mulyadiprana, M.Pd, dan Drs. Sunaryo, M.Pd
Oleh :
Nurjannah
(1305732)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat
serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Program
Pembelajaran Individual ini.
Penyusunan makalah ini tidak luput dari bantuan, bimbingan serta arahan dari
berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar- besarnya kepada:
1. Dra. Sri Widati, M.Pd., Drs. Nia Sutisna, M.Si., Drs. Ahmad Mulyadiprana,
M.Pd, dan Drs. Sunaryo, M.Pd. sebagai dosen pembina mata kuliah
Pembelajaran Individual
2. Sahabat-sahabat kami yang setia menemani yang telah banyak memotivasi
dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan laporan ini
yang masih jauh dari kesempurnaan, baik isi maupun dari sistematika penulisannya.Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membanngun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II: KAJIAN TEORI
A. Pengertian Program Pembelajaran Individual......................................3
B. Prinsip-prinsip Program Pmebelajaran Individual................................3
BAB III: DESKRIPSI KASUS
A.
B.
C.
D.
E.
Identifikasi............................................................................................5
Hasil Wawancara Orang Tua................................................................5
Asesmen................................................................................................6
Hasil Asesmen......................................................................................11
Analisis Kebutuhan...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu landasan utama dalam pendidikan khusus adalah bahwa setiap individu
itu beragam dan memiliki keunikan masing-masing. Manusia diciptakan beragam,
tidak seragam. Itulah mengapa setiap individu tak dapat disamakan dalam aspek
apapun, termasuk layanan pendidikannya.
Proses pendidikan merupakan proses membawa seseorang dari keadaan apa
adanya menjadi keadaan seharusnya dengan segala potensi yang dimilikinya atau
dengan kata lain proses memanusiakan manusia. Pengertian tersebut menjelaskan
bahwa dalam proses pendidikan, tujuan utama yang hendak dicapai ialah
mengoptimalkan potensi yang dimiliki masing-masing individu agar menjadi
manusia seutuhnya. Kenyataan bahwa potensi tiap individu berbeda membawa
kita pada kesimpulan bahwa cara atau proses yang dilakukan dalam pendidikan itu
pastilah berbeda-beda juga antar satu dan lainnya.
Nyatanya, sistem pendidikan yang kini umum dipakai ialah sistem klasikal
dimana setiap orang disama ratakan, baik layanan pendidikan yang didapat
maupun standar pencapaiannya. Setiap individu dipaksa menjadi sama, mampu
memenuhi standar capaian yang telah ditentukan.
Dalam masalah ini, program pembelajaran individual dianggap efektif
dilaksanakan untuk mengoptimalkan setiap potensi individu yang beragam. Siswa
sebagai pusat pembelajaran menjadikan program ini lebih ramah. Karena itu,
penulis
mencoba
menyusun
Program
Pembelajaran
Individual
dan
dibuat penulis
2. Memahami proses
berlangsung
3. Menggambarkan hasil
pelaksanaan
Program
Pendidikan
Individual
berlangsung
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Program Pembelajaran Individual
Program
Pembelajaran
Individual
(PPI)
merupakan
terjemahan
dari
Program agar dapat berjalan dengan baik dan selaras. Berikut pihak terkait yang
terlibat dalam pelaksanannya secara multi-disipliner:
1.
2.
3.
Bidang
psikologi
(psikolog
perkembangan,
klinis
anak,
pendidikan)
BAB III
DESKRIPSI KASUS
A. Identifikasi
Proses identifikasi dimulai dengan mencari dan menemukan kasus. Penulis
kemudian menemukan kasus dari seorang siswa kelas enam Sekolah Dasar
yang merupakan murid penulis sendiri. Setelah menemukan, penulis
mengumpulkan data-data dari observasi, wawancara kepada orang tua, dan
asesmen.
Berikut rangkaian kegiatan yang dilakukan:
No
1
B.
Kegiatan
Waktu
Tempat
Wawancara
3 April 2015
Rumah anak
3 April 2015
6 April 2015
10 April 2015
Rumah anak
as
Rumah anak
il
Orang Tua
Observasi
Asesmen
C. Asesmen
No
.
1
Kompetensi Dasar
a. Menggunakan sifat-
termasuk operasi
KPK
a. Menentukan akar
pangkat tiga suatu
bilangan kubik
b. Menyelesaikan
masalah yang
melibatkan operasi
hitung termasuk
penggunaan akar
dan pangkat
a. Mengenal satuan
debit
b. Menyelesaikan
masalah yang
No
.
Kompetensi Dasar
berkaitan dengan
satuan debit
a. Menghitung luas
segi banyak yang
merupakan
sederhana
Menentukan luas lingkaran yang
sederhana
b. Menghitung luas
lingkaran
Dari instrumen di atas, berikut kisi-kisi dan lembar kerja siswa yang disusun:
No
.
1
Kompetensi Dasar
a. Menggunakan sifat-
sifat operasi hitung
termasuk operasi
campuran, FPB dan
KPK
b. Menentukan akar
pangkat tiga suatu
bilangan kubik
c. Menyelesaikan
masalah yang
melibatka noperasi
hitung termasuk
penggunaan akar
dan pangkat
Jenja
Juml
ng
ah
Kog
Soal
nitif
C.1
2
C.2
C.3
3,4
4,5
1,2
C.1
5,6
,8
--
C.2
9,1
0,1
1
C.3
Ket.
Dari kisi-kisi dia atas, disusun oal-soal dalam Lembar kerja Siswa yang terdiri dari 30 soal pilihan ganda, 15 isian, dan 5 essay. Tiap soal
memiliki bobot masing-masing dimana kesuluruhan soal berbobot 50.
Penilaian (Scorsing)
Jenis Soal
Pilihan ganda
Isian
Essay
Jumlah Soal
15
10
5
10
D. Hasil Asesmen
Dalam jangka waktu mengerjakan soal yang diberikan, yakni 70 menit, anak
dapat menjawab seluruh soal. Pada soal pilihan ganda, anak mampu menjawab
benar 12 soal sehingga mendapat skor 12, pada soal isian, anak maenjawab benar
6 soal dan mendapat skor 12, pada essay, anak mampu menjawab 1 soal dengan
sempurna dan satu soal lain secara kurang sempurna sehingga anak mendapat skor
4,5. Jumlah seluruh skor yang diperoleh adalah 28,5 dari 50. Sehingga nilai yang
didapat oleh anak ialah 5,7 dengan skala 1-10.
Dari hasil asesmen itu, dapat diketahui bahwa anak telah mampu menggunakan
sifat operasi hitung campuran, FPB, dan KPK serta menentukan angkar pangkat
tiga bilangan kubik termasuk aplikasinya dalam pemecahan masalah.
Adapun kemampuan yang belum dicapai adalah mengerjakan soal yang berkaitan
dengan debit yang membutuhkan pemahaman tentang konsep bangun ruang serta
bangun datarnya.
E. Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan pada anak, diketahui bahwa anak
memiliki kesulitan dalam mengerjakan soal yang berkaitan dengan bangun ruang.
Anak belum mampu mengenal volume sehingga belum bisa mennyelesaikan soal
yang berkaitan dengan debit.
Anak yang telah duduk di kelas 6 ke depannya akan banyak mempelajari materi
yang terkait dengan konsep geometri sederhana. Sehingga untuk menunjangnya
anak harus terlebih dahulu mamp menguasai konsep bangun ruang. Apalagi
menginat anak yang sebengar lagi akan menghadapi Ujian Akhir Sekolah. Oleh
karena itu, anak dianggap sangat perlu untuk memahami konsep volume pada
bangun ruang.
11
BAB IV
PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL
A. Profil Anak
Nama
:S
Jenis Kelamin
: Perempuan
: SD Negeri Panorama 1
: 6 (Enam)
:S
Kelas/Semester
: 6/2
Mata Pelajaran
: Matematika
: Geometri/Bangun ruang
Pertemuan
:2
Kondisi Awal
S merupakan anak pada umumnya yang kini duduk di bangku kelas enam Sekolah
Dasar. Usianya 11 tahun. S memiliki kemampuan yang baik dalam beberapa mata
pelajaran, namun ia cukup lemah dalam mata pelajaran matematika. Jika dilihat,
nilai beberapa mata pelajaran lain seperti IPA, Bahasa Indonesia, dan IPS S sangat
memuaskan, namun nilai matematikanya jauh lebih rendah. Ia kesulitan
mengerakan soal matematika kelas 6 seperti operasi bilangan campuran dan
geometri. Ia seringkali lupa rumus dari beberapa bangun dan masih sering
kesulitan melakukan perkalian bilangan di atas 10.
12
Standar Kompetensi
Memahami konsep bangun ruang
Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang
2. Mengetahui cara menghitung volume bangun ruang berikut: Balok, kubus,
tabung, dan prisma segitiga.
Indikator
1. Mengidentifikasi banyaknya sisi, rusuk, dan ciri khusus bangun ruang
:
a. Balok
b. kubus
c. tabung
d. prisma segi tiga
2. Mengetahui cara menghitung volume bangun ruang:
a. Balok
b. kubus
c. tabung
d. prisma segi tiga
3. Mampu mengaplikasikan rumus volume bangun ruang tersebut dalam
perhitungan konkret
4. Mampu mengaplikasikan rumus volume bangun ruang tersebut dalam
perhitungan semi konkret
5. Mampu mengaplikasikan rumus volume bangun ruang tersebut dalam
perhitungan abstrak
Kebutuhan Anak
Mengingat anak sudah duduk di kelas enam Sekolah Dasar, anak perlu sekali
untuk memahami geometri secara lebih mendalam dan aplikasinya, khususnya
bangun ruang. Selain karena materi ini menunjang pada materi-materi selanjutnya
yang akan dipelajari, anak juga akan segera melaksanakan Ujian Nasional yang
tentu saja perlu untuk menguasai materi-materi tersebut.
Tujuan Jangka Panjang
13
Anak diharapkan dapat mempu menguasai konsep dan seluruh materi terkait
geometri secara baik, termasuk aplikasinya dalam berbagai permasalahan atau
tugas yang diberikan. Dengan demikian anak mampu menyelesaikan berbagai
permasalah yang berhubungan dengan geometri.
Tujuan Jangka Pendek
1. Siswa mampu mengidentifikasi banyaknya sisi, rusuk, dan ciri khusus bangun
ruang:
a. Balok
b. Kubus
c. Tabung
d. Prisma segi tiga
2. Siswa mampu Mengetahui cara menghitung volume bangun ruang:
a. Balok
b. kubus
c. tabung
d. prisma segi tiga
3. Siswa mampu mengaplikasikan rumus volume bangun ruang tersebut dalam
perhitungan konkret
4. Siswa mampu mengaplikasikan rumus volume bangun ruang tersebut dalam
perhitungan semi konkret
5. Siswa maampu mengaplikasikan rumus volume bangun ruang tersebut dalam
perhitungan abstrak
Materi Ajar
Bangun Ruang
Submateri
14
b.
Kubus: s s s=s
c.
Lingkaran: r
d.
1
Prisma Segi tiga: a t segitiga t prisma
2
Metode
Metode yang digunakan dalam menyampaikan materi ini adalah metode ceramah,
simulasi, eksperimen, bermain, dan tanya jawab.
Langkah-langkah pembelajaran
(Pertemuan Pertama: Sifat Bangun Ruang)
1. Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam
b. Menanyakan kabar dan kesiapan belajar
c. Berdoa sebelum belajar dimulai
d. Guru membuka kegiatan belajar dengan memberi motivasi
e. Guru menanyakan pengetahuan siswa tentang bangun ruang seperti
rumus luas segitiga, luas persegi panjang, luas persegi, dll.
f. Guru menanyakan berkaitan dengan pengetahuan siswa tentang bangun
ruang sebelumnya (apersepsi) dengan contoh konkret bangun ruang yang
ada di sekitar:
1) Apa bentuk lemari itu?
2) Ada berapa sisinya?
3) Apakah spidol ini merupakan bangun datar?
4) Apa itu bangun ruang?
5) Apa bedanya bangun datar dengan bangun ruang?
g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan tanya jawab:
1) Apa bentuk lemari itu benar persegi?
2) Apa bentuk lemari itu balok? Apa bedanya dengan persegi?
3) Apakah gelas berbentuk lingkaran?
4) Apa gelas itu dapat diisi?
2. Kegiatan Inti
a. Guru memberikan kertas lipat pada siswa
15
f.
g.
h.
i.
j.
2.
16
17
4. Penggaris
5. Lem
Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes tulis dan lisan
2. Alat penilaian
: Isian singkat dan tanya jawab secara lisan
3. Kriteria penilaian
Evaluasi
Pertemuan 1
Sifat-sifat Bangun Ruang
NO
Bangun Ruang
Balok
Kubus
Jumlah
Jumlah
Ciri
rusuk
titik sudut
khusus
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Jumlah sisi
Tabung
Pertemuan 2
Alat penilaian menggunakan tes lisan dengan meminta siswa menyebutkan rumus
volume bangun ruang dari benda-benda yang ada di sekitar dan dari gambar
bangun ruang yang ada. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mencakup:
1.
2.
3.
4.
18
Kunci Jawaban
Pertemuan 1
Sifat-sifat Bangun Ruang
NO
Bangun Ruang
Jumlah sisi
Jumlah
Jumlah
rusuk
titik sudut
Ciri khusus
Balok
1.
Memiliki
berbentuk
panjang,
6
12
sisi
persehi
biasanya
disebut balok
2. Memiliki 3 pasang
sisi yang ukurannya
sama.
Kubus
Memiliki
5
12
berbentuk
sisi
persegi
Tabung
rusuk
lengkung
sisi
berbentuk segitiga
5
Pertemuan 2
19
1.
Balok : p l t
2.
Kubus: s s s=s3
3.
Lingkaran: r 2
4.
1
Prisma Segi tiga: a t segitiga t prisma
2
Kriteria penilaian:
Pertemuan 1
Bobot
NO
Jumlah
Jumlah sisi
Jumlah rusuk
Ciri khusus
titik sudut
10
10
10
10
Jumlah
20
20
20
40
Nilai
yang 100
diperoleh
20
Pertemuan 2
1. A jika anak mampu menyebutkan 90-100% seluruh rumus volume bangun
ruang yang diminta
2. B jika anak mampu menyebutkan antara 80-90% seluruh rumus volume
bangun ruang yang diminta
3. C jika anak mampu menyebutkan antara 60-80% seluruh rumus volume
bangun ruang yang diminta
4. D jika anak mampu menyebutkan antara 40-80% seluruh rumus volume
bangun ruang yang diminta
5. E jika anak mampu menyebutkan >40% seluruh rumus volume bangun ruang
yang diminta.
Mengetahui,
Orang tua Siswa
(................................)
Bandung,
2015
Mahasiswa
(................................)
Nurjannah
21
Proses Pembelajaran
Pada pertemuan pertama ini anak diajarkan tentang sifat-sifat bangun ruang.
Sesuai Rancangan Program yang telah dibuat, penulis dan anak bersama-sama
membuat bangun ruang dari kertas origami pada kegiatan inti. Awalnya anak
kebingungan dan beberapa kali bertanya serta meminta bantuan penulis. Anak
bahkan masih belum tahu benar nama-nama bangun ruang sehingga ia bingung
jika tidak melihat contoh.Namun kelamaan, anak menikmati kegiatan ini. anak
bahkan berhasil membuat dua bangun.
Kemudian ketika penulis mulai menjelaskan dengan bangun-bangun yang telah
dibuat apa saja sifat masing-masing bangun ruang, anak tampak sntusias dan
dapat mengikuti dengan baik.
Hasil
Ketika evaluasi secara lisan, anak menjawab dengan bersemangat meski tidak
selalu benar. Ketika diminta mengisi tabel (evaluasi) yang telah disediakan, anak
masih menjawab salah di beberapa soal. Skor yang diperoleh anak pada evaluasi
ini berdasarkan ketentuan penilaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
22
Jumlah
Jumlah sisi
Jumlah rusuk
Ciri khusus
titik sudut
10
10
Jumlah
10
10
15
30
Nilai
yang 65
diperoleh
2. Pertemuan Kedua
Waktu
23
Pertemuan kedua ini, anak tidak belajar sendiri, namun bersama teman sebayanya.
Penulis akhirnya mengajarkan kedua anak secara bersamaan namun dengan
pendekatan individual. Pada pertemuan kali ini, anak tampak lebih sering terpecah
kosentrasinya dan bosan. Anak tampaknya berusaha memperhatikan materi yang
disampaikan tentang rumus-rumus volume bangun ruang, namun tidak terlalu
fokus. Anak sering kali tampak terburu-buru ketika ditanya.
Evaluasi
Pada pertemuan kedua ini, evaluasi dilaksanakan secara lisan. Evaluasi dilakukan
dengan teknik kuis dimana anak dan teamnnya diminta menjawab pertanyaan
yang diberikan dan diberi reward bagi yang lebih besar skornya. Anak menjadi
sangat antusias.
Adapun penilaian yang diberikan pada anak sesuai dengan ketentuan penilaian
yang telah dibuat sebelumnya adalah B karena anak mampu menyebutkan antara
80-90% seluruh rumus volume bangun ruang yang diminta
Anak mampu menjawab dengan tepat pertanyaan yang diajukan seputar rumus
bangun-bangun ruang meski kadang perlu waktu berfikir. Hanya beberapa
pertanyaan yang tidak dapat dijawab anak.
Hasil
Secara umum, anak mampu menangkap materi yang disampaikan dengan baik
meskipun pada prosesnya anak beberapa kali tampak terpecah konsentrasinya.
Namun ketika diadakan evaluasi, anak menjadi bersemangat kembali dan
berusaha menguasai materi yang diebrikan dengan mengulanginya terus-menerus.
24
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Secara umum, proses pelaksanaan Program Pembelajaran Individual yang
dilakukan penulis berjalan lancar sesuai rancangan yang dibuat. Meski demikian,
masih terdapat beberapa hambatan yang dialami seperti kesulitan mengatur jadwal
dengan anak dan sempitnya waktu yang ada. Selain itu, kurangnya dokumentasi
yang dikumpulkan penulis lantaran keterbatasan media dan waktu menjadi
kekurangan dalam pelaksanaan program ini.
Hasil pelaksanaan program sendiri cukup baik meskipun masih jauh dari harapan.
Anak mampu memahami materi yang disampaikan namun belum sepenuhnya
menguasai.
B. Rekomendasi
1. Kelengkapan dokumentasi akan sangat baik jika lebih diperhatikan
mengingat pentingnya hal tersebut
2. Program Pembelajaran Individual ke depannya dapat dikembangkan dengan
lebih baik dan dilaksanakan oleh setip Tenaga Pendidik, terutama tenaga
pendidik Khusus
25
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa. 2009. Model Program pembelajaran
Individual. Jakarta: DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Assjari,
Musjafak.
2005.
Program
Pembelajaran
Individual.
Lampiran-lampiran
Dokumentasi Kegiatan