Anda di halaman 1dari 5

http://webchemdian.blogspot.com/2009/06/materi-dan-perubahannya_18.

html
MATERI DAN PERUBAHANNYA
MATERI DAN PERUBAHANNYA

1.1 Penggolongan Materi


Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Pada
prinsipnya, semua materi dapat berada dalam tiga wujud yaitu, padat, cair, dan gas. Zat yang
berwujud gas mempunyai partikel berjauhan dan daya tariknya sangat kecil atau hampir tidak
ada. Zat yang berwujud padat daya tarik antar partikelnya kuat sekali dan jaraknya sangat dekat
sedangkan zat cair berada diantara gas dan padat, baik jarak dan partikelnya maupun daya
tariknya. Berikut perbedaan antara cairan, padatan dan gas lebih lanjut. Berikut perbedaan antara
cairan, padatan dan gas.

Padatan
Bentuk

Bentuknya tertentu

Volume

Tertentu

Cairan
Tak

Gas

mempunyai Tak

bentuk yang khas

bentuk

Bersifat khas

Tak

mempunyai

mempunyai

volume tertentu
Faktor

Tak termampatkan

Dapat

Dapat

pemampattanny

dimampatkan

dimampatkan

tetapi

dapat

diabaikan
Jarak

antar Sangat dekat

Tidak terlalu dekat Saling berjauhan

partikel

dan tidak terlalu


berjauhan

Jika suatu zat diberi energi, misalnya dipanaskan, partikelnya akan bergerak lebih cepat dan pada
suatu zat itu melebur. Pemanasan seterusnya akan mempercepat gerakan dan pada akhirnya ia
bergerak bebas, atau menjadi gas. Jadi zat kimia dapat mengalami peralihan wujud.

Perubahan Materi
Perubahan fisika, yaitu suatu proses perubahan penampilan fisis dari suatu objek dengan
identitas dasar tak berubah. Perubahan ini bersifat sementara dan tidak menghasilkan zat baru.
Contohnya beras ditepung menjadi tepung beras. Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan
materi yang tidak hanya mencakup keadaan fisis, tetapi juga identitas dasarnya. Perubahan ini
dapat pula terjadi secara bersamaan dalam suatu peristiwa, seperti lilin yang dinyalakan,
sebagian lilin melelh dan kemudian membeku kembali, sebagian lagi lilin terbakar menjadi gas.
Perubahan kimia bersifat tetap dan menghasilkan zat baru. Perubahan materi secara kimia
disertai oleh :
1. Perubahan warna
2. Terjadinya endapan
3. Timbulnya gas
4. Terjadinya kalor
Materi juga digolongkan berdasarkan susunan dan sifatnya. Materi dapat digolongkan
menjadi zat, campuran, unsur dan senyawa.

Zat dan Campuran

Zat adalah materi yang memiliki susunan tertentu atau tetap dan sifat-sifat yang tertentu pula.
Contohnya adalah air, perak, etanol, garam dapur (natrium klorida), dan karbon dioksida.
Campuran adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam penggabungan ini zat-zat
tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing. Beberapa contohnya adalah udara, susu,
dan semen. Campuran tidak memiliki susunan yang tetap. Campuran dapat dibedakan menjadi
dua yaitu :
Campuran homogen : penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya
menyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Satu fasa artinya zat yang sifat
dan komposisinya

sama antara satu bagian dengan bagian yang lain

didekatnya.Contohnya adalah campuran gula yang dilarutkan dalam air. Rasa manis
air gula disemua bagian bejana samabaik diatas, dibawah maupun di pinggirnya.
Karena begitu kecil dan meratanya partikel gula sehingga tidak dapat dilihat
walaupun dengan mikroskop. Yang tampak hanya satu fasa, yakni, cairan, dan
campuran seperti ini disebut larutan.
Campuran Heterogen : penggabungan yang tidak merata antara dua zat tunggal atau lebih
sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak sama di
berbagai bagian bejana. Contohnya, campuran air dengan minyak tanah. Dalam
campuran heterogen masih ada bidang batas antara kedua komponen atau
mengandung lebih dari satu fasa.
Setiap campuran, apakah homogen atau heterogen, dapat dibuat dan kemudian di
pisahkan dengan cara fisika menjadi komponen-komponen murni tanpa mengubah identitas dari
setiap komponen.

Unsur dan Senyawa


Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat-zat yang lebih
sederhana dengan cara kimia. Contoh unsur adalah Au (Aurum/emas), Fe (Ferrum/besi), dan Na

(natrium). Unsur dibedakan atas logam dan non logam, yang dapat dilihat perbedaannya dalam
tabel berikut.

LOGAM

NONLOGAM

Permukaannya

Mengkilap

Tidak mengkilap

Daya Hantar

Penghantar listrik & panas Penghantar listrik & panas


yang baik

yang jelek

Keadaan

Dapat ditempa

Tidak dapat ditempa

Contoh

Besi, natrium, magnesium, Oksigen, nitrogen, karbon,


krom

belerang

Senyawa adalah suatu zat yang tersusun atas atom-atom dari dua atau lebih yang terikat
secara kimia dengan perbandingan yang tetap. Sebagai contoh adalah, air. Dimanapun air itu
berasal susunan dari senyawa air tetap tidak berubah.
Setiap zat murni, baik unsur maupun senyawa, terbentuk dari partikel kecil yang sama
ukuran dan massanya. Partikel suatu unsur disebut atom sedangkan partikel suatu senyawa
disebut molekul. Contohnya besi, terdiri dari atom-atom besi; dan air sebagai senyawa terdiri
dari molekul-molekul air. Bukti bahwa materi mempunyai partikel terkecil : jika sesendok gula
dimasukkan ke dalam segelas air, tak lama kemudian gula melarut dan tidak kelihatan. Gula
tidak hilang tetapi terpecah menjadi partikel terkecil dan menyebar merata di seluruh air,
buktinya air menjadi manis.

1.2 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Materi

Sifat Fisika adalah sifat dari suatu materi yang dapat diukur dan diamati tanpa mengubah
susunan atau identitas suatu zat. Contohnya adalah warna, titik leleh, titik didih, kerapatan,
viskovitas, kalor jenis, dan kekerasan. Kita dapat mengukur titik leleh es dengan memanaskan es
balok dan mencatat suhunya ketika es berubah menjadi air. Air berbeda dengan es hanya dari
penampilannya dan tidak dari susunannya, sehingga perubahan itu merupakan perubahan fisika .
kita dapat membekukan air untuk memperoleh esnya kembali. Jadi, titik leleh suatu zat adalah
sifat fisika.
Sifat Kimia adalah sifat materi yang tidak dapat diukur atau diamati serta dapat merubah
suatu identitas zat tersebut. Contohnya, perubahan kimia, gas hidrogen dibakar dalam gas
oksigen menghasilkan air. Sesudah perubahan, zat-zat awalnya yaitu hydrogen dan gas oksigen
akan menghilang dan senyawa yang secara kimia berbeda (air) akan terbentuk. Kita tidak dapat
memperoleh kembali hidrogen dan oksigen dari air dengan perubahan fisika seperti pendidihan
atau pembekuan.

Semua sifat materi yang dapat diukur dibagi dalam dua golongan : sifat ekstensif dan
intensif.
Sifat Ekstensif adalah sifat yang terukur bergantung pada seberapa banyak materi yang diukur.
Contohnya adalah massa, panjang, dan volume. Semakin banyak materi, semakin besar
massanya. Nilai-nilai dari sifat ekstensif yang sama dapat dijumlahkan. Misalnya, dua
keping uang logam mempunyai massa gabungan yang merupakan jumlah dari massa
masing-masing keping uang itu.
Sifat Intensif adalah sifat yang bergantung pada banyaknya jumlah materi yang diukur. Suhu,
rasa, titik leleh, titik didih, dan kerapatan adalah sifat intensif.

Anda mungkin juga menyukai