Anda di halaman 1dari 5

I-1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah Negara berkembang yang selalu melakukan
pembangunan di berbagai bidang, salah satunya adalah pembangunan di
bidang industri. Meningkatnya pertumbuhan di bidang industri, maka
kebutuhan akan air bersih menjadi hal yang sangat penting baik sebagai
sumber untuk proses produksi maupun untuk kebutuhan domestik. Saat ini
keberadaan air bersih semakin sulit, sehingga air limbah dari proses produksi
harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan bebas atau dapat
digunakan kembali untuk proses produksi. Air limbah yang dihasilkan pada
umumnya mengandung bahan kimia yang beracun dan berbahaya, maka perlu
adanya pengolahan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat
memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan.
Suatu sistem penyediaan air yang mampu menyediakan air dan dapat
diminum dalam jumlah yang cukup merupakan hal penting bagi suatu kota
besar yang modern. Dalam pengembangan penyediaan air bagi masyarakat,
sumber-sumber air dicari untuk diolah yang salah satu sumber air tersebut
adalah air permukaan. Keberadaan air tidak lepas dari siklus hidrologi.
Dengan adanya siklus tersebut maka air akan bersentuhan dengan senyawa
sehingga air terkontaminasi dengan bahan lain. Jadi tidak ada air yang benarbenar murni. Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat telah meningkatkan
I-1

I-2

aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan disegala sektor. Peningkatan ini


mengakibatkan peningkatan intensitas pencemaran terhadap sumber daya air
yang tersedia. Ditambah lagi perubahan teknologi baru yang dapat mencemari
lingkungan seperti detergen, pupuk, pestisida dan lain-lain. Semakin
menambah rusak sumber daya air permukaan yang tersedia
Tiap perusahaan memiliki kewajiban untuk mengolah dengan baik
limbah yang dihasilkannya, agar tidak merugikan lingkungan dan makhluk
hidup disekitarnya. Selain itu peran pemerintah sangat vital dalam mencegah
dan menanggulangi pencemaran lingkungan. Pemerintah telah mengeluarkan
berbagai produk hukum yang berisikan pencegahan dan penanggulangan hasil
buangan industri, antara lain : Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1990
tentang Pengendalian Pencemaran Air, Surat Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No :KEP-30/MENLH/10/2010 mengenai Baku Mutu
Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri, Surat keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jawa Barat nomor 6 tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah
Cair Bagi Kegiatan Industri di Jawa Barat dan lain sebagainya.
Setiap industri memiliki karakteristik limbah yang berbeda, oleh karena
itu diperlukan penanganan yang berbeda pula. Secara umum pengolahan
limbah dapat dilakukan secara fisika, kimia, dan biologi yang dapat dibagi ke
dalam enam tahap yaitu tahap pengolahan pendahuluan, pengolahan tingkat
pertama, kedua, ketiga,tahap desinfeksi dan tahapan lanjutan.
PT. Nalco Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
produksi bahan-bahan kimia khusus (specialty chemicals) yang digunakan
untuk pengolahan air (water teatment), pembangkit tenaga (power generator),

I-3

sistem pendingin (water cooling), industri kayu dan kertas (pulp and paper),
industri logam (metal industry), industri pengolahan, dan kilang minyak
(refinery and petroleum industry). Kegiatan produksi di PT. Nalco Indonesia,
baik yang berasal dari bagian produksi maupun bagian laboratorium,
menghasilkan produk samping berupa limbah yang berbetuk padat dan cair
Pengolahan limbah cair hasil industrinya, PT. Nalco Indonesia telah
menerapkan sistem pengolahan limbah cair didalam perusahaannya sendiri,
sedangkan untuk limbah padat hasil industrinya, PT. Nalco Indonesia
berkerjasamadengan pihak PT. PPLI (Prasadha Pemunah Limbah Industri)
untuk diolah dengan baik dan benar. Masalah utama yang dihadapi oleh
bagian Waste Water Tretment Plan (WWTP) PT. Nalco Indonesia dalam
pengolahan limbah cair adalah tingginya nilai KOK (kebutuhan oksigen
kimia) dan TDS (Total Dissolved Solid) yang tinggi. Hal ini disebabkan
karena banyaknya produk yang dihasilkan baik dari segi jumlah maupun
jenisnya. Mengatasi masalah tersebut PT. Nalco Indonesia telah menerapkan
sistem pengolahan limbah secara anaerobik, dengan harapan dapat
menurunkan nilai nilai KOK dan TDS hingga 80% sampai 90%.
1.2 Perumusan Masalah
1. Berapakah

nilai KOK (kebutuhan oksigen kimia) setelah proses

anaerobik?
2. Berapakah nilai TDS (Total Dissolved Solid) setelah proses anaerobik?
3. Apakah metode anaerobiK dapat menurunkan nilai KOK dan TDS hingga

80% sampai 90% ?

I-4

1.3 Pembatasan Masalah


1. Penelitian hanya dilakukan di bagian Waste Water Tretment Plan (WWTP)
PT. Nalco Indonesia.
2. Metode pengambilan sampel dilakukan pada saat jam kerja yaitu pukul
08:17:00 WIB
3. Penelitian hanya bertujuan untuk menurunkan nilai KOK (kebutuhan
oksigen kimia) dan TDS (Total Dissolved Solid)
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk menurunkan nilai KOK (kebutuhan oksigen kimia) yang tinggi.
2. Untuk menurunkan TDS (Total Dissolved Solid) yang tinggi.
3. Apakah metode anaerobit dapat menurunkan nilai KOK dan TDS hingga
1.

80% sampai 90%.


1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan cara untuk
menurunkan nilai KOK (kebutuhan oksigen kimia) dan TDS (Total Dissolved
Solid) sehingga sesuai dengan SOP PT. Nalco dan dan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor : KEP-03/MENLH/2010 Tentang Baku Mutu Air
limbah Bagi Kawasan Industri.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk
memberikan gambaran singkat secara menyeluruh mengenai isi dari Tugas
Akhir adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

I-5

Pada bab ini berisi latar belakang, identifikasi Masalah,


perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, sistematika penulisan tugas akhir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang Landasan Teori secara garis besar tentang
sistem antrian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang kerangka berpikir, model pemecahan
masalah, pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan pembahasan,
kesimpulan dan saran, flow chart pemecahan masalah.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini berisi tentang pengumpulan dan pengolahan data
yang diambil dari penelitian.
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang analisis dan pembahasan dari hasil
pengumpulan dan pengolahan data.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan, serta
memberikan saran-saran yang merupakan tindak lanjut dari kesimpulan
yang berupa anjuran atau rekomendasi.

Anda mungkin juga menyukai