Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, dan
merupakan jenis anemia yang pengobatanya relatifmudah, bahkan murah Anemia
pada kehamilanmerupakan rnasalah nasional karena mencerminkan nilai
kesejahteraan
sosia1
ekonomi
masyarkat
dan
pengaruhnya
sangat
yang berdekatan; dan ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat sosial ekonomi
rendah.
Kebutuhan Zat Bes pada Wanita Harnil
Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dan laki-laki karena terjadi menst
ruasi dengan perdarahan sebanyak 50 sampai 80 cc setiap bulan dan kehilangan
zat besi sebesar 30 sampai 40 mg. Di samping itu, kehamilan memerlukan
tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk
sel darah merah janin dan plasenta. Makin sering seorang wanita mengalami
kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi
makin anemis.
Sebagai gambaran berapa banyak kebutuhan zat besi pada setiap keh
amilan perhatikan bagan berikut.
Meningkatkan sel darah ibu
500 mg Fe
300 mg Fe
100 mg Fe
Jumlah
900 mg Fe
tidak anemia
Hb 9-10 g%
anemia ringan
Hb 7-8 g%
anemia sedang
Hb <7 g%
anemia berat
perdarahan
kronis
(gangguan
menstruasi,
penyakit
yang
Penggolongan anemia
1. Anemia defisiensi besi (kekurangan zat besi)
2. Anemia megablastik (kekurangan vitamin B12)
3. Anemia hemolik (pemecahan sel-sel darah merah
lebih cepat dari pembentukan)
memudahkan
infeksi
puerperiurn,
pengeluarkan
ASI
kemampuan
metabolisme
tubuh
sehingga
mengganggu
Untuk menegakkan kehamilan risiko tinggi pada ibu dan janin adalah
dengan cara melakukan anamnesa yang intensif (baik), melakukan pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti (pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan
rontogen, pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan lain yang dianggap perlu).
Berdasarkan waktu, keadaan risiko tinggi ditetapkan pada menjelang kehamilan,
saat hamil muda, saat hamil pertengahan, saat in partu, dan setelah persalinan.
Melakukan pengawasan antenatal bertujuan untuk dapat menegakkan
secara dini dan menjawab pertanyaan:
1. Apakah kehamilan berjalan dengan baik.
2. Apakah terjadi kelainan bawaan pada janin.
3. Bagaimana fungsi plasenta untuk tumbuh kembang janin.
4. Apakah terjadi penyulit pada kehamilan.
5. Apakah terdapat penyakit ibu yang membahayakan janin.
6. Bila diperlukan terminasi kehamilan (apakah terminasi dilakukan untuk
menyelamatkan ibu, apakah janin dapat hidup di luar kandungan, bagairnana
teknik terminasi kehamilan sehingga tidak menambah penyulit ibu atau janin).
7. Bagaimana
kesanggupan
memberikan
pertolongan
persalinan
dengan
dengan
termoregulator
prematur,
bayi
kecil
kongenital
kembar siam])
[hidrosefalus,
anensefalus,
Usia ibu (<19 tahun, >35 tahun, perkawinan Iebih dan 5 tahun)
Hasil pemeriksaan fisik umum (tinggi badan kurang dari 145 cm,
deformitas pada tulang panggul, kehamilan disertai: anemia,
peyakit jantung, diabetes melitus, paru-paru, hati, atau ginjal)
Hasil
pemeriksaan
kehamilan
(kehamilan
trimester
satu:
Keadaan risiko tinggi dan sudut ibu (ketuban pecah dini, infeksi
intrauterin, persalinan lama melampaui batas waktu perhitungan
partograf WHO, persalinan terlantar, ruptur uteri iminens, ruptur
uteri, persalinan dengan kelainan letak janin: [sungsang, kelainan
posisi kepala, letak lintang), distosia karena tumor jalan lahir,
distosia bahu bayi, bayi yang besar, perdarahan antepart urn:
(plasenta previa, solusio plasenta, ruptur sinus marginalis, ruptur
vasa previa).
3. Bayi tergolong risiko tinggi. Bayi dengan kemungkinan risiko tinggi dapat
diramalkan dalam jam pertama kehidupannya sehingga memerlukan
perawatan di unit perawatan intensif.
Bayi tergolong risiko tinggi
Nilai Apgar kurang dari 6 menit petama berlangsung
dalam waktu lebih dari setengah jam
Bayi dengan gangguan pernapasan karena opnea,
aspirasi air ketban, aspira mekoneum
Cacat bawaan yang memerlukan tindakan segera
Bayi dengan kejang
Bayi dengan berat kurang dari 1500 gram
Bayi dengan kelainan jantung bawaan
1. Kedudukan kepala:
Verteks = 0
Posisi lain = 1
TABEL 7-1 Indek Kehamilan Risiko Tinggi* menurut Fartney A dan E.W.
Whitenhorne.
Kriteria indeks
Umur ibu
<16 tahun
Nilai indeks
16-17 tahun
18-29 tahun
30-34 tahun
>35 tahun
Paritas
Nulipara
Multipara 1-3
Multipara 4-6
Grandemulti 7
Graviditas
Primigravida
Gravida 1-3
1
0
Gravida 4-6
Gravida >7
2
Riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk (abortus, prematuritas,
lahir mati, bekas sesar dan operasi vaginal)
Tidak ada
1 kali
>2 kali
Keadaan antenatal
Keadaan baik
Kurang baik
Perawatan antenatal**
1-2 kali
3-5 kali
>6 kali
*Makin kecil angka indeks risiko, makin kecil pula kernungkinan risiko kehamilan dan persalinan
8.
dan Ida Bagus Gde Manuaba, indeks risiko tinggi dan Fortney A dan E.W.
Whitenhoriie, faktor risiko yang tercanturn dalam kartu menuju sehat (KMS), dan
evaluasi persalinan menurut partoraf WHO, diharapkan kehamilan dan persalinan
dengan risiko tinggi ditapis sejak dini sehingga dapat dilakukan tindakan pesiapan
melakukan observasi ketat, dan segera melakukan rujukan dapat menurunkan
kejadian persalinan lama atau persalinan kasep.
PERDARAHAN ANTEPARTUM
Pendrahan antepartum adalah pendarahan pervaginam pada kehamilan di atas 28
minggu atau lebih. Karena pendarahan antepartum terjadi pada usia kehamilan
lebih dan 28 minggu maka sering disebut atau digolongkan perdarahan pada
trimester ketiga.
Pengelompokan pendarahan anterpartum
1. Pendarahan yang ada hubunganya dengan kehamilan.
Plasenta preveia
Solusio plasenta
Pendarhan pada plasenta letak rendah
Pecahnya sinus marginalis
Pecahnya vasa previa
2. Pendarahan yang tidak ada hubunganya dengan kehamilan
Pecahnya variases vagina
Pendarahan polypus sevikalis
Pendaahan perlukaan serviks
Pendarahan karena keganasan servik
untuk
melakukan
induksi
persalinan,
dengan
Antibiotika
Balai pemeriksaan dalam
Pemeriksaan air ketuban
Observasi tanda infeksi dan disters janin
Hamil premature
Observasi (suhu rectal, distress
janin)
Kortiksteroid
Seksio
Kelainan obstetric
Disters janin
Letak sungsang
Letak lintang
Disproporsi sefalopelvik
Riwayat obstetric buruk
Grandemultipara
Gagal
Primigravida usia lanjut
Reaksi
uterus tidak ada
Infertilitas
Kelainan
dan aktif
Persalinanletak
obstruktif
memanjang
Disetres janin
Rupture uter imminens
Kehamilan aterm
Letak kepala
Indikasi induksi
(infeksi, waktu)
Berhasil (persalinan
vagina)