Anda di halaman 1dari 45

ULKUS KORNEA

Widya Nursantari, S.Ked


2007730126

Pembimbing :
dr. Hj. Retna D Iskandar,
Sp.M
KEPANITERAAN KLINIK STASE MATA
RSIJ CEMPAKA PUTIH 2012

Sejak 2 hari SMRS, OS merasa mata kiri kelilipan


debu terasa gatal hingga OS mengucek-ngucek
matanya. OS hanya memberi tetes mata yang
diteteskan setiap hari. Satu hari SMRS mata
sebelah kiri OS menjadi merah, berair,
pandangan OS terlihat kabur, silau bila melihat
cahaya terang, tidak ada kotoran yang keluar dari
mata merah tersebut, tidak nyeri. OS juga masih
pergi kuliah. OS tetap menggunakan tetes mata
diberikan 2 kali sehari. OS menggunakan
kacamata kurang lebih selama 6 bulan dan
mencoba menggunakan kontak lensa sudah tiga
bulan.

Pemeriksaan Visus
OD :
6/30
dengan
kacamata
OS : 1/300

OD
Orthoforia
Baik ke segala arah
Udem ( - ),

Kedudukan Bola Mata


Pergerakan Bola Mata

OS
Orthoforia
Baik ke segala arah
Edema (+),

Hiperemis (-),

Hiperemis (-)

Hematom (-)

Hematom (-)

Sikatriks (-)

Sikatriks (-)

Benjolan (-)

Palpebra Superior

Benjolan (-)

Nyeri (-)

Nyeri (-)

Panas (-)

Panas (-)

Pus (-)

Pus (-)

Udem (-)

Edema (-)

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

Hematom (-)

Palpebra Inferior

Hematom (-)

Sikatriks (-)

Sikatriks (-)

Benjolan (-)

Benjolan (-)

Hiperemis (-), papil (-), folikel


(-)

Konjungtiva Tarsalis
Superior

Hiperemis (+), papil (-), folikel


(-)

Injeksi siliar (-)


Iinjeksi konjungtiva (-)

Injeksi siliar (+)


Konjungtiva Bulbi

Hiperemis (-)
Papil (-)
Folikel (-)

Injeksi konjungtiva (-)


Hiperemis (-)

Konjungtiva Tarsalis
Inferior

Papil (-)
Folikel(-)

Sekret (-)

Sekret (-)

Jernih

Infiltrat (-)

Ulkus (-)

Kornea

Edema (+)
Ulkus (+)

Sedang
Hifema (-)

COA

Sulit dinilai

Iris

Sulit dinilai

Pupil

Sulit dinilai

Lensa
Vitreous Humor
Funduskopi

Sulit dinilai
Tidak dapat dievaluasi
Tidak dilakukan

Hipopion (-)
Warna coklat
Sinekia anterior (-)
Ukuran = 3mm
Reflex cahaya (+)
Jernih
Tidak dapat dievaluasi
Tidak dilakukan

Tukak (ulkus) adalah


hilangnya sebagian
permukaan kornea
akibat kematian
jaringan kornea.

Tujuan
:
Menghalangi hidupnya bakteri dengan antibiotika, dan
mengurangi reaksi radang dengan steroid.

Secara umum ulkus diobati sebagai berikut :


Tidak boleh dibebat, karena akan menaikkan suh
sehingga akan berfungsi sebagai inkubator.
Sekret yang terbentuk dibersihkan 4 kali satu hari.
Kemungkinan terjadinya glaukoma sekunder.
Debridement sangat membantu penyembuhan.
Antibiotika yang sesuai dengan kausa. Biasanya diberi
lokal kecuali keadaan berat.

Pengobatan dihentikan bila sudah terjadi


epitelisasi dan mata terlihat tenang.
pembedahan
atau
keratoplasti
Dilakukan
apabila :
Pengobatan tidak sembuh.
Terjadinya jaringan parut yang mengganggu
penglihatan.

Tukak karena Bakteri


Tukak streptokokus
Tukak stafilokokus
Tukak Pseudomonas
Tukak Virus
Tukak Jamur
Tukak karena Hipersensitivitas

Tukak serpinginous.
Tukak berwarna kuning keabu-abuan
berbentuk cakram dengan tepi tukak yang
menggaung
Tukak cepat menjalar ke dalam dan
menyebabkan perforasi kornea, karena
eksotoksin
yang
dihasilkan
oleh
Streptokokus Pneumonia.
Pengobatan :
Sefazolin, Basitrasin tetes / injeksi
subkojungtiva / intravena

Faktor pencetus : keratopati bulosa, infeksi


herpes simpleks dan lensa kontak yang
telah lama digunakan
Tukak berwarna putih kekuningan disertai
infiltrat secara adekuat,
terjadi abses kornea yang disertai
edema stroma dan infiltrasi sel leukosit
terdapat hipopion tukak (indolen)

Bakteri bersifat aerob obligat & menghasilkan


eksotoksin penghambat sintesis protein
jaringan kornea cepat hancur dan
mengalami kerusakan.
tukak kecil di bagian sentral kornea dengan
infiltrat berwarna keabu-abuan disertai
edema epitel dan stroma.
cepat melebar & mendalam perforasi
kornea.
Discharge kental berwarna kuning kehijauan.

Pengobatan
Gentamisin, tobramisin, karbensilin lokal
subkonjungtiva serta intravena.

Ulkus Kornea dengan pseudomonas


keratitis

Ulkus Kornea oleh jamur

Ulkus Kornea dengan herpes simpleks


keratitis

Dendrit yang diikuti vesikel-vesikel kecil di


lapisan epitel, yang bila pecah akan
menimbulkan tukak.
Tukak dapat juga terjadi pada bentuk
disiform, bila mengalami nekrosis di bagian
sentral.

Etiologi
Penggunaan antibiotik secara berlebihan
dalam waktu yang lama atau pemakaian
kortikosteroid jangka panjang
Fusarium dan sefalosporium
menginfeksi
kornea setelah suatu trauma yang disertai
lecet epitel
Infeksi oleh jamur lebih sering didapatkan di
daerah yang beriklim tropik

Pengobatan
Obat anti jamur dengan spektrum luas.
Apabila memungkinkan dilakukan pemeriksaan
laboratorium dan tes sensitivitas untuk dapat
memilih obat jamur yang spesifik.

Tukak Marginal
kornea bagian perifer
dapat berbentuk bulat / rektangular
dapat satu atau banyak
terdapat daerah kornea yang sehat antara
tukak dengan limbus
Tukak Cincin
letak tukak tepat di bagian dalam limbus dan
hampir mengelilingi limbus.
tidak ada hubungan dengan konjungtivitis
atau blefaritis.
biasanya berhubungan dengan penyakit
sistemik

Pengobatan
Pemberian
kortikosteroid
topikal
akan
sembuh dalam 3-4 hari, tetapi dapat
rekurens
Antibiotika
diberikan
untuk
infeksi
stafilokokus atau kuman lainnya.
Desensitisasi dengan toksoid stafilokok dapat
memberikan penyembuhan yang efektif

Albert Mooren adalah seorang dokter Jerman


pada tahun 1828-1899.

Ulkus Mooren adalah suatu ulkus menahun


superfisial yang dimulai dati tepi kornea dengan
bagian tepinya tergaung dan berjalan progresif
tanpa kecenderungan perforasi ataupun hipopion.
Penyebab Ulkus Mooren belum dketahui., diduga
penyebabnya hipersensitivitas terhadap protein
tuberkulosis, virus, autoimun, dan alergi terhadap
toksin ankilostoma.
Penyakit ini lebih sering terdapat pada wanita
usia pertengahan dan pada usia lanjut biasanya
unilateral dengan rasa sakit dan merah.

Tukak ini menghancurkan Bowman dan stroma kornea.


Neovaskularisasi tidak terlihat pada bagian yang
sedang aktif, bila kronik akan terlihat jaringan parut
dengan vaskularisasi. Proses yang terjadi mungkin
kematian sel yang disusul dengan pengeluaran
kolagenase.
Banyak pengobatan tetapi belum memberikan hasil
yang memuaskan seperti steroid, antibiotika, antivirus,
anti jamur, kolagenase inhibitor, heparin, dan
pembedahan keratektomi, lameler keratoplasti, dan
eksisi konjungtiva.

Ulkus yang terjadi akibat gangguan saraf ke V atau


ganglion Gasseri ditemukan pada Herpes Zoster.
Pada keadaan ini kornea atau mata menjadi anestetik dan
reflek mengedip hilang. Benda asing pada kornea
bertahan tanpa memberikan keluhan, selain daripada itu
kuman dapat berkembang biak tanpa ditahan daya tahan
tubuh.
Terjadi pengelupasan epitel dan stroma kornea sehingga
terjadi ulkus kornea.
Pengobatan dengan melindungi mata dan sering
memerlukan tindakan blefarorafi.

Ulkus Serpens adalah ulkus kornea sentral yang


berjalan cepat kebanyakan disebabkan oleh kuman
pneumokok.
Penyakit ini banyak terdapat pada petani, buruh
tambang, jompo, kesehatan yang buruk, atau pecandu
alkohol dan obat bius.
Biasanya didahului oleh trauma yang merusak epitel
kornea dan akibat cacat kornea tersebut maka mudah
terjadi invasi ke dalam kornea.
Pasien akan merasa nyeri pada mata dan kelopak,
silau, lakrimasi, dan tajam penglihatan menurun.

Pada mata pasien akan terlihat kekeruhan kornea mulai


dari sentral yang mempunyai ciri khas berupa ulkus
yang berbatas lebih tegas pada sisi-sisi yang paling
aktif disertai infiltrat yang berwarna kekuning-kuningan
yang mudah pecah dan menyebabkan pembentukan
tukak.
Ulkus ini ditandai dengan gejala khas berupa adanya
hipopion yang steril yang terjadi akibat rangsangan
toksin kuman pada badan siliar.
Pada konjungtiva terdapat tanda-tanda peradangan
yang berat berupa injeksi konjungtiva dan injeksi siliar
yang berat.

Pengobatan dengan antibiotik berspektrum luas


secara topikal tiap jam atau lebih, penisilin sebagai
pengobatan tambahan secara subkonjungtiva.
Pada keadaan ulkus yang dalam dapat dilakukan
keratoplasti.
Penyulit berupa perforasi kornea yang berlanjut
endoftalmitis dan panoftalmitis.

Ulkus yang terjadi pada jaringan parut kornea.


Jaringan parut kornea atau sikatriks pada kornea
sangat rentan terhadap serangan infeksi.
Ulkus berkembang secara cepat ke segala arah.
Pada ulkus ateromatosis sering terjadi perforasi dan
diikuti panoftalmitis.
Keratoplasti merupakan tindakan yang tepat bila
mata dan penglihatan masih dapat diselamatkan.

Suatu infeksi kornea oleh jamur. Dimulai dengan


suatu rudapaksa pada kornea oleh ranting pohon,
daun dan bagian tumbuh-tumbuhan.
Ulkus terlihat menonjol di tengah kornea dan
bercabang-cabang dengan endothelium plaque.
Pada kornea terdapat lesi gambaran satelit dan
lipatan Descemet disertai hipopion. Sebaiknya
dilakukan pemeriksaan mikroskop dengan KOH 10%.
Pada agar Saboraud dilakukan dengan kerokan pada
pinggir tukak kornea sesudah diberikan obat
anestetikum kemudian dibilas bersih dan dibiak pada
suhu 37oC.

Keratomikosis diobati dengan antimikosis seperti :


amfoterisin B, nistatin, miconazole.
Bila tidak terlihat efek obat mata, dapat dilakukan
keratoplasti.
Penyulit yang dapat terjadi pada keratomikosis
adalah endoftalmitis.

KONDISI

INFEKSI
BAKTERI/JAMUR

INFEKSI VIRUS

Sakit

Tak ada sampai


hebat

Rasa benda asing

Fotofobia

Bervariasi

Sedang

Visus

Biasanya menurun
mencolok

Menurun ringan

Infeksi
Okular

Difus

Ringan-sedang


Ilyas,Sidarta.Penuntun Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga.Jakarta:FakultasKedokteran
UniversitasIndonesia.2009.

Ilyas,Sidarta,MuzakkirTanzil,dkk.SariIlmuPenyakitMata.Jakarta:BalaiPenerbit
FakultasKedokteranUniversitasIndonesia.2008.

PerhimpunanDokterSpesialisMataIndonesia. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta:SagungSeto.


2002.

Vaughan,Daniel,TaylorAsbury,PaulRiordan.Oftalmologi Umum.Edisi14.Jakarta;WidyaMedika.
2002.

Anda mungkin juga menyukai