Isi Makalah
Isi Makalah
PENDAHULUAN
A.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan
Mengetahui sejarah penemuan sinar-x
Mengetahui hirarki penemu sinar-x
Mengetahui sejarah polonium dan radium
Mengetahui Penemuan sinar kosmis
Mengetahui Pengamatan dengan balon udara
Mengetahui Pengamatan sifat radiasi kosmik
7.
8.
9.
10.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENEMUAN SINAR X
Penemuan Rontgen
Di akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen,
Jerman, 1845-1923), seorang profesor fisika dan rektor
Universitas Wuerzburg di Jerman dengan sungguh-sungguh
melakukan penelitian tabung sinar katoda. Ia membungkus
tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak terjadi kebocoran
fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar.
Lalu
ia
membuat
ruang
penelitian
menjadi
gelap.
Pada
saat
Sinar-X dipancarkan dari tempat yang paling kuat tersinari oleh sinar
katoda.
2. Intensitas cahaya yang dihasilkan pelat fotoluminesensi, berbanding
terbalik dengan kuadrat
walaupun tidak diberi cahaya. Radiasi yang dihasilkan ini merupakan radiasi
jenis baru, yang mampu menembus lempengan logam dan menghitamkan pelat
foto.
Becquerel langsung mengumumkan penemuannya ini di suatu pertemuan
lAcadmie des Sciences. Tetapi penemuannya ini tidak banyak mengundang
perhatian ilmuwan ilmuwan yang hadir di sana saat itu karena para ilmuwan
masih terpesona dengan penemuan sinar-X oleh Rntgen. Hanya Marie Curie
sajalah yang tampaknya tertarik dengan sinar misterius yang dipancarkan
uranium tersebut. Marie pun mulai menyelidiki radiasi misterius tersebut. Ia
menggunakan elektrometer, yaitu sebuah alat yang bisa mengukur arus listrik
yang lemah. Alat ini dibuat oleh Pierre dan adiknya, Jacques Curie. Pierre dan
Jacques sebelumnya sudah pernah menemukan efek piezoelektrik, dan efek
inilah yang menjadi dasar kerja elektrometer. Dengan elektrometer, Marie hanya
membutuhkan beberapa hari saja sebelum menemukan bahwa thorium
memancarkan cahaya yang sama dengan uranium. Ia pun kemudian menyelidiki
lagi senyawa-senyawa kimia lainnya. Ternyata, kekuatan radiasi yang dihasilkan
tidak bergantung pada jenis senyawanya, tetapi hanya bergantung pada jumlah
uranium atau thorium yang terkandung di dalam senyawa tersebut.
Marie langsung menyimpulkan bahwa kemampuan radiasi uranium tidak
bergantung pada susunan atom di dalam molekul, tetapi pada bagian dalam
(interior) dari atomnya itu sendiri. Ia melanjutkan meneliti semua elemen dalam
Susunan Berkala Unsur-unsur. Ternyata hanya uranium dan thorium sajalah yang
bisa memancarkan radiasi ini.
Langkah berikut yang
diambil
oleh
Marie
adalah
meneliti
atau
thorium
yang
menunjukkan
radioaktivitas.
Berdasarkan
peluruhan inti radioaktif yang terakumulasi pada lapisan atas atmosfir. Dengan
ini penjelasan terhadap hasil pengamatan sedikit mengalami kemajuan.
Pengamatan dengan balon udara
Adalah Hess (Austria) yang memperjelas keberadaan radiasi kosmik. Dia
melakukan pengamatan dengan meletakkan kamar ionisasi pada balon udara
seperti yang dilakukan Gockel. Pertama, pengukuran dilakukan hingga
ketinggian 1070 m (tahun 1911), intensitas radiasi tidak begitu berbeda dengan
intensitas pada permukaan bumi.
Berikutnya, pengukuran dilakukan hingga ketinggian 5350 m (1912),
pada altitude rendah jumlah ionisasi berkurang tetapi di ketinggian sekitar 800 m
jumlah ionisasi mulai meningkat, pada ketinggian 4000 m jumlahnya sekitar 6
kali lipat dari nilai di permukaan bumi), pada 5000 m sekitar 9 kali lipat. Hasil
seperti ini tidak dapat dijelaskan dengan adanya akumulasi gas radioaktif, dan
disimpulkan bagaimanapun juga terdapat sejenis radiasi yang datang dari luar
bumi. Dan bila memang demikian, radiasi ini memiliki daya tembus sangat
tinggi. Mengapa? Dari luar bumi hingga ketinggian 5000 m di atas permukaan
bumi terdapat lapisan yang setara dengan 5 - 6 m air.
Ekivelen dengan itu, sampai ke permukaan bumi terdapat lapisan yang
setara dengan 10 m air. Radiasi dari luar bumi ini menembus lapisan setebal ini
hingga sampai di bumi. Kalau sinar-X atau gamma hampir seluruhnya dapat
diserap oleh air dengan ketebalan 1 m, maka dapat dibayangkan daya tembus
radiasi dari luar bumi ini. Radiasi dari luar bumi ini di Jerman disebut "radiasi
tempat tinggi", "radiasi Hess", di Inggris disebut "radiasi kosmik" dan sekarang
ini digunakan nama "radiasi kosmik". Setelah itu, radiasi kosmik yang berenergi
tinggi menarik perhatian ahli fisika di seluruh dunia untuk melakukan penelitian.
10
tahun 1925, Millikan dan Cameron menemukan koefisien serapan sinar kosmik
oleh air 1,8~3,0 x 10-3 cm-1, nilai yang diperoleh Kolhoerster 2,5x10-3 cm-1
dan dengan demikian keberadaan sinar kosmik dapat dipastikan. Kolhoerster
(1933) memastikan keberadaan sinar kosmik dengan tabung Geiger Mueller pada
kedalaman 1000 m di bawah air. Clay (1927) dan Compton (1930) melakukan
pengamatan secara meluas di atas permukaan bumi. Dipastikan bahwa intensitas
radiasi di sekitar katulistiwa sangat kecil (efek posisi lintang).
Radiasi kosmik primer yang memasuki atmosfir bumi bermuatan listrik,
partikel kecil yang memiliki momentum kecil akan dihamburkan balik oleh
medan magnet bumi, demikian penjelasan Stormer (1930), Lemaitree dan
Vallarta (1933).
11
Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi nonpengion.
12
Radiasi Pengion
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses
ionisasi (terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan
materi. Yang termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel
beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik
khusus.
13
Mempunyai ukuran dan muatan listrik lebih kecil dari partikel alpha. Daya
ionisasinya di udara 1/100 kali daya ionisasi partikel alpha. Dengan ukurannya
yang lebih kecil, partikel mempunyai daya tembus lebih besar dari partikel
alpha. Karena muatannya yang kecil daya jangkau partikel di udara bisa sejauh
9 cm, untuk selanjutnya dibelokkan oleh medan listrik yang ada di sekitarnya.
14
d. Sinar-X
Mempunyai kemiripan dengan sinar gamma, yaitu dalam hal daya jangkau
pada suatu media dan pengaruhnya oleh medan listrik. Yang membedakan antara
keduanya adalah proses terjadinya. Sinar gamma dihasilkan dari proses peluruhan
zat radioaktif yang terjadi pada inti atom, sedangkan sinar-X dihasilkan pada
waktu elektron berenergi tinggi yang menumbuk suatu target logam. Sinar gamma
akan dipancarkan secara terus menerus oleh sumber radioaktif selama sumber
tersebut bersifat tidak stabil, sedangkan sinar-X dapat setiap saat dihentikan
pancarannya apabila pesawat sinar-X tidak diberikan suplai daya (tenaga listrik).
Partikel Neutron
Mempunyai ukuran kecil dan tidak mempunyai muatan listrik. Karena
ukurannya yang kecil dan tidak terpengaruh oleh medan listrik di sekitarnya,
maka partikel neutron memiliki daya tembus yang tinggi. Partikel neutron dapat
dihasilkan dari reaksi nuklir antara satu unsur tertentu dengan unsur lainnya.
15
pengion antara lain adalah gelombang radio (yang membawa informasi dan
hiburan melalui radio dan televisi); gelombang mikro (yang digunakan dalam
microwave oven dan transmisi seluler handphone); sinar inframerah (yang
memberikan energi dalam bentuk panas); cahaya tampak (yang bisa kita lihat);
sinar ultraviolet (yang dipancarkan matahari).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penemu sinar X adalah Roentgen melakukan penelitian sinar-X dan
16
Saran
Sebelum menemukan elemen radium, penelitian Marie Curie gagal
sebanyak 48 kali.
elemen ini, dan selama saya masih hidup saya tidak akan menghentikan
penyelidikan ini. Hal ini merupakan suatu pembelajaran dan motivasi bagi kita
untuk selalu semangat dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi masalah.
17
Sejarah dapat membuat kita menjadi orang yang bijak, dan mempunyai
pengalaman yang lebih secara tidak langsung sehingga kita menjadi lebih hatihati.
DAFTAR PUSTAKA
http://nautilus.fis.uc.pt/st2.5/scenes-e/biog/b0007.html
http://web.lemoyne.edu/~giunta/becquerel.html
http://www.accessexcellence.org/AE/AEC/CC/historical_background.html
http://www.dhm.de/lemo/html/biografien/BecquerelAntoine/
http://www.lgl.lu/Departements/Physique/histoire-des-scienceslgl/exposes-1999-2000/becquerel-antoine-henri.htm
http://www.rtstudents.com/radiology/antoine-henri-becquerel.htm
18