Pada modulasi amplitudo, besarnya amplitudo sinyal pembawa akan diubah-ubah oleh
sinyal pemodulasi sehingga besarnya sebanding dengan amplitudo sinyal pemodulasi
tersebut. Frekuensi sinyal pembawa biasanya jauh lebih tinggi daripada frekuensi sinyal
pemodulasi. Frekuensi sinyal pemodulasi biasanya merupakan sinyal pada rentang frekuensi
audio (AF, Audio Frequency) yaitu antara 20 Hz sampai denan 20 kHz. Sedangkan frekuensi
sinyal pembawa biasanya berupa sinyal radio (RF, Radio Frequency) pada rentang frekuensi
tengah (MF, Mid-Frequency) yaitu antara 300 kHz sampai dengan 3 Mhz. Untuk
mempermudah pembahasan, hanya akan didiskusikan modulasi dengan sinyal sinus.
Jika sinyal pemodulasi dinyatakan sebagai e
dinyatakan sebagai e = V sin t , maka sinyal hasil modulasi disebut sinyal termodulasi
c
c
c
atau e
. Berikut ini adalah analisis sinyal termodulasi AM.
AM
e
AM
= V (1 + m sin t ) sin t
c
m
c
AM
m
: sinyal termodulasi AM
: sinyal pemodulasi
e : sinyal pembawa
c
V : amplitudo maksimum sinyal pembawa
c
V
m : indeks modulasi AM
: frekuensi sudut sinyal pembawa (radian/detik)
c
m : frekuensi sudut sinyal pemodulasi(radian/detik)
Hubungan antara frekuensi sinyal dalam hertz dengan frekuensi sudut dinyatakan sebagai:
=2f
Gambar 3.1 (a) Sinyal pemodulasi (b) Sinyal pembawa (c) Sinyal termodulasi AM